PLHU - 24

18.7K 613 45
                                    

Di suatu rumah terdapat seorang mertua galak lengkap dengan menantu babunya,  rumah yang dengan keadaan sunyi sepi tanpa kekasih itu rupanya bising di bagian dapur, terdengar dengusan kesal dari sang menantu babu yang sedang di ceramahi oleh sang ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di suatu rumah terdapat seorang mertua galak lengkap dengan menantu babunya, rumah yang dengan keadaan sunyi sepi tanpa kekasih itu rupanya bising di bagian dapur, terdengar dengusan kesal dari sang menantu babu yang sedang di ceramahi oleh sang nenek sihir berwujud ibu mertua.

"Makanya, kamu jadi anak perempuan itu harusnya pinter masak, biar kalau udah bersuami bisa masakin makanan favoritnya! Anak perempuan kok doyannya kelayapan," Omel Eva Meminum tehnya di samping Viola.

"Itu garamnya tambahin lagi!" Titah Eva pada Viola yang saat ini sedang membuat capcay.

"Loh Ma, bukannya kebanyakan? Tadikan udah dua sendok," balas Viola menatap ngeri wajan bergantian dengan ibu mertuanya.

"Yah nurut aja, ini itu resep dari chef terkenal, pasti jadinya lebih gurih!" Balas Eva tak mau kalah dari menantunya.

"Hum biar lebih jelas Mama coba aja dulu nanti kasih tau kalau udah pas," saran Viola pada Ibu mertuanya yang tersayang.

Evalyn, wanita yang tampak mulai berusia itu panik sendiri,
"Tidak, Mama sedang meminum teh jadi mama tidak mau,"

"Tapi Ma, apa hubu_"

"Loh Nyonya, tumben di dapur?" Tanya seorang pelayan cukup berumur, baru datang.

"Sunarti? Ah yah ini Viola, ingin memasak makanan kesukaan nya Erick, jadi_"

"Bukannya Mama cuma ngajarin aku masak?" Sela Viola cepat.

Wanita pelayan yang bernama Sunarti itu menatap cengo mendengar perkataan Viola,
"Eh itu cepat hidangkan, Erick sebentar lagi turun!" Cepat Eva, wanita itu membuat Sunarti tetap tak bersuara.

Ketika Viola keluar dengan membawa semangkuk capcay ke meja makan, Evalyn menatap ke sembarang Arah,
"Nyonya bukannya gak bisa masak?" tanya Sunarti.

"Hah, apa? Cepat kamu siapkan makanan dan atur semuanya, menantu saya lagi hamil tidak boleh banyak kerja!" Titah Eva pada pelayannya mengalihkan pembicaraan.

Sunarti hanya bisa mengangguk patuh, Eva segera meninggalkan Dapur, tetapi beberapa detik kemudian Sunarti terdiam apa tadi? Hamil? Bukannya kemarin baru nikah? Sudahlah beban hidup sudah banyak sekarang tambah beban Pikiran.

"Haduh haduh," adu Sunarti menepuk pelan kepalanya, semua orang di rumah ini semakin aneh saja.

Sementara di meja makan,
"Kenapa lagi kamu?" Tanya Eva pada Viola.

"Mama beneran itu capcay nya gak asin?" Tanya Viola tidak yakin.

Orang yang di tanya pun justru tampak lebih tidak yakin tetapi segera mengkondisikan ekspresi nya, wanita itu mendekat mengusap bahu Viola
"Tidak akan, itu kan resep dari chef terkenal," setelah mengatakan itu Eva justru melenggang pergi begitu saja kembali ke kamarnya.

Viola memilih duduk menunggu kedatangan Erick, tak selang beberapa lama tampak pria itu menuruni anak tangga, dari arah pintu menuju kolam renang tampak Agatha dengan menggenggam novel berjalan menuju meja makan.
"Sayang bukannya tadi cuma mau ambil buah?" Tanya Erick, pria itu mendekat pada Viola yang sudah duduk dan mengusap Surai istrinya.

Pillow talk [Hallo Uncle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang