Setelah kematian Vivi, Oca pikir rumah tangganya dengan Ares akan berakhir bahagia selamanya.
Namun kebahagiaan itu hanya sementara, sebelum kedatangan seorang gadis bernama Aysi yang memiliki wajah sama persis dengannya.
Aysi mengambil semua kebaha...
Ares mengajak Oca keluar kamar menuju balkon untuk melihat pemandangan Paris menjelang tengah malam.
Hari ini keluarga mereka memang liburan ke Paris bersama beberapa kerabat lainnya dan menginap disebuah hotel.
Oca tampak kagum dengan langit yang berwarna oranye dengan pemandangan menara Eiffel yang keren.
Tapi, tak bisa dipungkiri bahwa cuacanya sangatlah dingin.
"Dingin banget ya, om." ucap Oca memeluk dirinya sendiri.
Ares tersenyum lantas pindah posisi ke belakang Oca lalu memeluk gadis itu dengan erat dari belakang.
"Masih dingin?" tanya Ares tepat ditelinga Oca.
"U-udah Ng-nggak."gugup Oca karena jantungnya masih saja berdebar kencang padahal ia dan Ares sudah berumahtangga cukup lama.
"Kalau kita punya bayi lagi, gimana menurut kamu Ca?" Ares sengaja meniup belakang leher Oca membuat gadis itu berkeringat dingin. Udara yang tadinya terasa sangat dingin, mendadak panas karena ulah Ares.
"O-oca sih terserah om aja."
"Berarti kamu mau? soalnya saya mau."
"Mau berapa?"
"Berapa aja, kalau dikasih banyak ya bersyukur."
"Ohhh." Oca ber oh ria untuk menghilangkan rasa gugupnya.
Ares membalikkan tubuh Oca menjadi berhadapan dengannya. Memojokkan tubuh gadis itu pada pembatasan balkon.
"Kamu udah setuju, berarti boleh kan?"
Oca mengigit bibir bawahnya dan itu tak luput dari pandangan Ares.
"Dari pada gigit bibir sendiri, mending saya yang gigit." Ares langsung menarik dagu Oca dan mencium bibir gadis itu.
Kedua tangan Ares kini bertumpu pada pembatasan balkon dan mengurung tubuh Oca.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oca memukul dada bidang Ares lantaran kehabisan oksigen. Ares melepaskan pagutan bibirnya dengan terpaksa, ia membiarkan Oca mengambil oksigen sebanyak-banyaknya dulu.
"You are so beautiful, baby." Ares mengelap bibir Oca yang sedikit membengkak karena tadi ia benar-benar mengigit nya.
Setelah melakukan itu, Ares kembali mencium bibir Oca. Ciuman yang lembut membuat Oca terbuai hingga tak sadar sudah melingkarkan tangannya pada leher Ares.
