22.BELI KADO ANNIVERSARY

2.1K 178 17
                                    

Satu bulan kemudian...

"Habis darimana, Ca?" tanya Ares yang sedang duduk diruang tamu melihat istrinya baru pulang.

"Oh itu jenguk tetangga sebelah yang baru lahiran, anaknya lahir premium." ujar Oca membuat Ares serasa ingin menenggelamkan diri ke laut.

"Prematur, Ca. Bensin kali ah premium."

Oca tampak berpikir lalu cengengesan. "Eh iya maksudnya itu, hehehe."

Ares menghela nafas panjang, ia tampak sangat tak bersemangat. Oca juga baru sadar kalau Ares tidak ke kantor padahal ini hari Senin.

"Tumben om gak ke kantor?" tanya gadis itu duduk disamping Ares.

"Saya baru aja dapat kabar kalau gudang penyimpanan data perusahaan terbakar karena korsleting listrik. Papa marah karena keteledoran saya data-data penting jadi hangus, ya saya juga gak tau kalau bakal kejadian kayak gini. Papa selalu aja menyalahkan semuanya ke saya jika terjadi hal buruk pada perusahaannya!" cerita Ares kesal.

"Hari om buruk ya?"

"Iya..." lirih Ares menyenderkan kepalanya pada bahu Oca.

"Tetap semangat ya, besok akan lebih parah."

"Saya perhatikan sepertinya cocot mu perlu dikemplang."

Oca tertawa begitu pula dengan Ares. Hari-hari mereka berjalan seperti dulu, ya walaupun kadang bercandaannya dark jokes.

"Saya mau ke rumah Papa, kamu mau ikut gak?" tawar Ares.

"Nggak deh, Oca mau ketemuan sama Kayla abis itu jemput anak-anak dari sekolah."

"Oke."

Oca mengulurkan tangannya tepat dihadapan Ares membuat pria itu bingung.

"Ohh salim!" Ares langsung mengulurkan tangannya.

Oca memukul tangan tersebut. "Duit om duit!"

"Nih!" Ares memberikan uang yang ada di sakunya.

"Dih apaan nih, beli cilok juga cuma dapet lima biji!" protes Oca saat Ares hanya memberikannya lima ribu rupiah.

"Gak usah kebanyakan protes atau kamu mau beli biji saya? gede-gede loh." Ares menaik turunkan alisnya menggoda Oca.

"Hah? Om Ares jualan biji? biji apa?"

"Biji pisang."

"Eh sejak kapan pisang ada bijinya?"

"Sejak dulu kala~" ucap Ares mengacak-acak rambut Oca gemas lalu beranjak pergi.

"OM INI UANGNYA GIMANA?!"

"NANTI SAYA TRANSFER!"

"YEY!"

•••

"Kayyyyyy!" seru Oca langsung memeluk sahabatnya itu karena rindu berat.

"Lo kemana aja, Ca? gue Dateng ke RS katanya lo udah gak kerja disana lagi terus kalau ada acara makan malam dirumah keluarga om Ares juga lo jarang dateng." ujar Kayla memanyunkan bibirnya.

"Hehehe maaf ya, kemarin-kemarin ada masalah tapi udah selesai kok."

"Ya syukurlah kalau gitu. Terus sekarang lo ngajak gue ketemuan di mall ngapain nih?"

"Belanja yuk! sekalian temenin Oca beli kado anniversary pernikahan Oca sama om Ares."

"Ayok!"

Mereka mengunjungi toko make up terlebih dahulu lalu membeli beberapa mainan untuk anak-anak mereka serta hadiah untuk suami-suami mereka.

"Parfumnya enak banget nih, menurut Kayla kalau Oca beliin ini om Ares bakal suka gak ya?" tanya Oca menunjukkan sebuah parfum dengan harga yang lumayan mahal.

Bayangin aja ya, parfumnya gak gede-gede banget tapi harganya 25 jutaan.

"Bagus kok itu, bermanfaat juga buat om Ares. Apa lagi kan kata lo dia jarang mandi, jadi kalo bau tinggal lo semprot deh."

"Hahaha iya bener juga!"

Oca menuju kasir dan membelinya dengan uang tabungannya, kalau Kayla jadi Oca sih dia gak mau ya keluar uang sebanyak itu cuma buat beli kado anniversary. Mending dia masakin Indomie terus makan berdua di balkon bareng Arka, uhh so sweet!

Tapi sayangnya itu cuma mimpi, boro-boro rayain anniversary. Arka mana ingat yang begituan, ya paling kalo ingat juga cuma ngucapin terus cium kening Kayla habis itu langsung tidur karena kelelahan seharian di rumah sakit menangani pasien.

"Udah nih, Kay. Yuk pulang!" Oca menatap Kayla yang justru hanya terdiam melamun.

"Kay." Oca menepuk bahu Kayla membuat gadis itu terkejut.

"Eh udah? yaudah yuk balik."

"Kay kenapa?"

"Gak apa-apa kok!"

Dan berakhirlah mereka sekarang disebuah taman bermain yang cukup sepi. Kayla menangis menghabiskan satu kotak tisu yang Oca ambil dari mobilnya.

"Tadi sok-sokan bilang gak apa-apa, sekarang aja nangis. Kay kenapa sih?"

"Gue sedih, lo sama om Ares yang usia rumah tangganya udah lama aja masih bisa romantis-romantisan. Lah gue boro-boro, apa Arka udah bosen ya sama gue karena udah gak sempit kayak dulu lagi! HUWAAAAAAAAAA!"

"Kamu ngomong apa sih, Kay? Arka gak mungkin kayak gitu, mungkin aja dia lagi sibuk makanya gak sempet romantis-romantisan sama kamu. Waktu aku masih kerja di rumah sakit juga gitu kok!"

"Gue yakin Arka bosen sama gue, secarakan gue udah lahiran empat kali dan ini yang kelima. Pasti dia udah gak mau sentuh gue lagi karena udah gak enak!"

"Ya udah kalo gak enak kasih kucing."

"Serius ih ichi-oca!"

Oca menghela nafas berat, ia memegang kedua pundak Kayla dan memaksa sahabatnya itu untuk menatapnya.

"Dengerin Oca ya, Arka kemarin chat Oca—"

"Tuh kan! dia chat-chat lo pasti dia masih suka sama lo!" 

"Kayla, Arka chat Oca buat nanya Kayla suka liburan kemana. Terus Oca jawab kalo kamu mau ke Korea dan liat Oppi-Oppi kamu itu! dan kamu tau, Arka beli tiket ke Korea dan mau ngajak kamu kesana setelah lahiran!" jelas Oca membuat Kayla tercengang.

"Oppa woy! Oppi apaan? Oppi kumis?!"

"Ya itulah pokoknya. Sebenernya aku disuruh rahasiain ini sama kamu, tapi karena takut kamu salah paham makanya aku kasih tau."

"Gak apa-apa, Ca. Nanti gue tinggal pura-pura terkejoed aja. Tapi sumpah, gue gak nyangka dia bisa seromantis itu. Padahal waktu itu dia marah-marah pas liat gue lagi haluin si teyong, eh gue juga baru sadar kalau Arka potong rambut mirip teyong. Tapi bukannya ganteng dia malah kek Jamet, ngakak banget anjir!" Kayla tertawa terpingkal-pingkal membuat Oca jadi ngeri. Habis nangis ketawa...

"Aku baru tau loh ternyata ada orang Korea namanya Terong." sahut Oca membuat Kayla berhenti tertawa.

"Keyong aja sekalian, Ca."

"Eh ada juga? kira-kira yang namanya kuyong ada gak ya?"

"Au ah capek mau beli harimau!"


•••

My Wife Is A Little Girl (S2) ENDWhere stories live. Discover now