39. Siapa Nadine?

23.1K 3.1K 770
                                    

Hay Semua♥

Ciee, yang habis kena Prank🤭Wkwkwkwk, maafkeun yah😁

Sebagai permintaan maaf, Author kasi bonus. Untuk part ini, Author kasi ceritanya jadi panjang. Sebenarnya ini untuk dua part yang berbeda yah, tapi Author gabungin jadi satu.

Gimana seneng ngga? Seneng lah masa engga😀

Okey! Budayakan Vote sebelum Membaca!!

Yakali guys, baca doang tapi gak follow🤭

Absen dulu kalian baca cerita ini jam berapa?

Tandai bila ada kesalahan, akan Author perbaiki nanti.

Tandai bila ada kesalahan, akan Author perbaiki nanti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••

Setelah tidak hadir selama dua hari, hari ini Acha kembali masuk ke sekolah.

Acha duduk termenung di dalam kelas, menopang dagu dengan menatap kosong papan tulis di depannya.

"Lo kenapa Cha, lagi ada masalah?" tanya Nara

Acha menggeleng, tanpa menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

Nara menghela napas pelan, "Cha, kalo lo ada masalah cerita ke gue. Jangan dipendem, ngga enak Cha." ujar gadis itu.

Acha menoleh, menatap Nara yang duduk di sampingnya. "Nar, apa gue salah udah naruh hati sama Angkasa?"

Nara menggeleng, "Ngga Cha, lo ngga salah. Namanya perasaan kan ngga ada yang tau akan berlabuh kemana, itu diluar kendali kita."

Acha terdiam mencerna ucapan Nara.

"Cha dengerin gue. Cinta lo ngga salah, perasaan lo juga ngga salah.  Hanya waktunya aja yang salah, karna keadaan sedang tidak memihak kepada Lo dan Angkasa." sambung gadis itu menatap serius Acha.

Acha mengangguk lemah, "Iya Nar, lo bener. Gue hanya ngerasa over thingking aja, capek gitu." Acha menghela napas lelah,

"Gue ngga pernah sesuka ini sama seseorang. Angkasa orang pertama yang buat gue jatuh cinta sekaligus patah hati kayak gini. " Acha tersenyum miris mengingat bagaimana Angkasa menolak perasaannya.

"Iya Cha, gue paham kok apa yang Lo rasain sekarang. Semangat dong, ngga boleh lemah kayak gini. Ini bukan lo banget tau ngga." ujar Nara menyemangati.

Acha tersenyum kecil, "Iya, iya. Makasih yah Nar." ucapnya tulus.

"Iya, sama-sama. Ngga usah sedih-sedih lagi yah! Harus selalu senyum dan bahagia pokoknya! Sesulit dan seberat apapun masalah yang lo alami sekarang ini, gue yakin pasti ada kebahagian yang menanti Lo di masa mendatang."

Nara mengenggam erat tangan Acha yang berada diatas meja, "Lo harus tau, sederas derasnya hujan pasti akan reda juga dan cuaca akan kembali sejuk bahkan terkadang  pelangi hadir setelahnya." ujarnya tersenyum.

Anastasya's Destiny [END]Where stories live. Discover now