13. Kesedihan

467K 68.8K 38.4K
                                    

Follow Instagram

@samuel.erlngga
@azura_anastasia
@areksa.drgntr
@queenilona
@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12
@marvel.algara
@marvin.algara
@canva.tamvan

*****

Hai, cepet bgt ye kan 🤙🏻

*****

Azura berlari kencang dengan sesekali menyeka air mata yang membasahi kedua pipinya. Gadis itu merasa sakit hati dengan sikap Samuel. Bagaimana bisa cowok itu menganggapnya bukan sebagai Azura, melainkan masa lalunya?

Jalanan yang ramai itu menimbulkan kebisingan yang memekakkan telinga. Azura tidak hafal jalan pulang ke rumahnya. Gadis itu hanya berlari tanpa memperhatikan ke mana dirinya akan pergi.

Azura melarikan diri setelah mendorong Samuel sekencang mungkin. Tunangannya itu hanya diam saja karena masih bingung dengan keadaan.

"Woi! Ngapain lo lari-larian?"

Azura refleks menghentikan langkah kakinya saat mendengar seseorang yang seperti berteriak kepadanya. Gadis itu menoleh ke belakang, menatap seorang cowok yang mengendarai motornya ke arahnya.

"Naik. Lo ikut gue," titah Raskal, setelah tiba di samping Azura.

Azura menggelengkan kepalanya.

"Di sini rame. Lo nggak inget pernah hampir gue tabrak? Buruan naik," ujar Raskal lagi.

Azura terdiam sejenak. Ia memperhatikan ke sekitarnya dengan wajah sedikit takut. Memang benar apa yang dikatakan Raskal. Apa lagi Azura tidak tahu dirinya kini berada di mana.

Raskal yang melihat Azura akhirnya mau menaiki motornya itu pun tersenyum miring. "Bodoh," gumamnya.

******

"Kenapa kita ke sini? Kamu bilang mau nganterin aku pulang," ujar Azura ketika melihat di mana mereka berada.

"Gue nggak bilang gitu. Cepet turun," perintah Raskal pada gadis itu.

Azura yang merasa kesal itu hanya bisa menurut saja. Entahlah, ia merasa Raskal berbeda dengan pertemuan mereka sebelumnya. Wajah cowok itu terlihat lebih galak dan auranya sangat menyeramkan.

"Ikut gue." Raskal menarik tangan Azura agar gadis itu ikut bersamanya. Langkah kaki mereka mulai memasuki area pemakaman. Keduanya melewati banyak gundukan tanah yang tentunya membuat Azura kebingungan.

Tepat pada salah satu makam seseorang, Raskal tiba-tiba menghentikan langkahnya membuat Azura menubruk punggung tegap cowok itu.

"Ken—"

"Lo lihat?" Raskal menunjuk makam yang berada di hadapannya. "GARA-GARA COWOK LO, DIA NGGAK BISA LIHAT DUNIA LAGI!"

Azura tersentak kaget mendengar bentakan keras dari Raskal. Namun, ia memilih diam untuk mendengarkan ke mana arah pembicaraan cowok itu.

Azura membaca nisan yang berada di hadapannya.

Ellena Laureta

"Dan hari ini, tepat dua tahun setelah kematian dia." Raskal mencengkeram rambutnya kuat. Wajah cowok itu memerah dengan urat leher yang menonjol. Raskal seperti mengalami tekanan di hatinya.

"Tapi, Ellen mati karena udah waktunya. Bukan karena Baby El." Azura memandang bingung ke arah Raskal.

"ITU KARENA SAMUEL YANG UDAH BUNUH DIA!!"

SAMUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang