Malam pembantaian itu telah usai. Tubuhnya tergeletak bersimbah darah dipinggir trotoar. Dia melihat gerombolan pemabuk itu pergi dengan barang-barang berharga di dalam tasnya. Tangannya mencoba menggapai tanah berusaha bangun tapi dia terlalu lemah. Suaranya juga lemah, tak sanggup dia berteriak meminta tolong. Hingga semua gelap dan suara kendaraan lalu lalang semakin samar tak terdengar. Tak ada yang mendengarnya, tak ada yang melihatnya tergeletak dibalik bangku trotoar. Cerita ini sudah diproduksi menjadi sebuah mini film dengan judul yang sama oleh penulis dan tim.