TRAPPED

By ManusiaSetengahDory

34 4 2

šƒšžššš« šš„ššš²šžš« š–šžš„šœšØš¦šž š­šØ š€š¬š¬šžš¦š›š„šž, š­šžššš¦ š®š© š¦ššš± š­šØ šŸšØš®š« š©šžš«š¬šØš§ ļæ½... More

First Thing first

ASSAMBLE

17 2 0
By ManusiaSetengahDory

Aku menatap bosan pada layar handphone yang ada di tanganku ini. Selama satu atau dua jam lebih aku berbaring dan menonton video di YouTube, dan sekarang aku menonton video MV terbaru band Korea yaitu BTS dengan judul Life Goes On. Sungguh indah sekali videonya. Terutama para member band nya aduuh sangat ganteng dan tampan.

Hari ini adalah hari minggu yang berarti besok aku sudah kembali masuk sekolah walaupun sekolah online dikarenakan adanya pandemi dari Covid-19 yang menyerang manusia. Ada untungnya sih pandemi ini, aku bisa berbaring sambil belajar, bahkan bisa menyontek tanpa ketahuan ketika ujian. Tetapi tetap saja yang menyebalkan dari pandemic ini banyak, contohnya tugas yang diberikan guru sangatlah banyak dan deadlinenya juga sangat mematikan. Guru yang tidak peduli kesusahan kita mengerjakan tugas yang banyak. Pelajaran yang bahkan tidak masuk kedalam otak. Dan paling aku tidak suka adalah tidak bisa bermain tatap muka dengan teman-temanku. Jadi aku sangat berterima kasih banyak kepadamu covid aku sangat membencimu.

Tak lama aku menonton video-video yang ada di YouTube, terdapat notifikasi dari grupchat WhatsApp-ku. Aku langsung menekan notifikasi itu dan aplikasi YouTube di handphoneku berubah menjadi aplikasi WhatsApp.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

✨𝖍𝖎 𝖘𝖎𝖘𝖙𝖊𝖗𝖘✨

👀: Eh guys, aku bosen nih

👀: Mau ketemuan ga?

🦁: urgh, aku ikut

🦁: kelamaan dirumah bikin capek aja

🌹: Hah?

🌹: Kapan? Dimana?

🦍: Skuy lah, aku butuh istirahatkan otak ini

🦁: Yaa kita sudah terlalu banyak ngerjain tes online

🦁: bikin mual aja liatnya

👀: Sekitaran jam 2 siang mau? Di Queen's Mall

🦁: OK

🦍: Sip sip

🌹: wokeh -w-)b

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku langsung meninggalkan handphone-ku begitu saja di atas kasur lalu pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap. Setelah selesai mandi aku berjalan ke lemari pakaian dan memilih-milih baju yang akan aku pakai. Akhirnya aku memutuskan untuk memakai crop-top lengan Panjang berwarna hitam, celana olahraga putih, lalu sepatu Ad*das berwarna abu-abu. Rambutku aku biarkan saja terurai (biar kelihatan cangtip-). Setelah melihat penampilanku di cermin untuk memastikan kalau penampilanku tidak ada yang- well.. jelek.

Setelah puas menganggumi penampilanku ini, aku langsung keluar tapi sebelum itu aku sudah memberi tahu kepada orang tuaku bahwa aku akan pergi keluar bersama teman-temanku. Aku menaiki motor yang sudah berada di depan rumah, menghidupkan mesinnya lalu pergi berangkat ke Queen's Mall.

Sesampainya aku di mall, aku langsung memarkirkan motor di dekat pintu masuk supaya mudah mengambil motornya setelah pulang. Memasuki mall tersebut aku mencari sosok-sosok yang aku kenal dan sudah janjian untuk berkumpul yang ternyata mereka bertiga sudah berkumpul di ruang masuk mall. Ketika mereka melihat aku dari kejauhan mereka langsung melambaikan tangannya kepadaku- heh aku ga kenal aku ga liat- canda canda. Aku dengan cepat menghampiri mereka bertiga dan menyapa mereka.

"Terus? Kita mau ngapain disini?" ucap Irine tak lama setelah kami saling bersapa.

"Hmm kita pergi makan aja yuk, kudengar ada restoran dengan permainan arcade di pojokkannya." Usulku.

"Oke sip nak-anak sekarang let's gooo~" Rose langsung berjalan mendorong punggungku dan Irine sedangkan Michelle hanya tersenyum dan berjalan disamping Rose.

Kami berempat berjalan menuju lantai atas, tak lama kemudian aku dapat melihat restoran yang akan kami tuju. Restoran itu bersinar seperti layaknya tempat permainan arcade namun bisa makan makanan besar disana. Dengan cepat aku berlari menuju restoran itu dan tanpa basa-basi aku langsung bertanya bagaimana untuk bermain arcade itu. Mereka bilang aku harus membuat kartu anggota da nisi ulang, tentu saja aku langsung membuatnya. Setelah mendapati kartu tersebut aku langsung mulai bermain tanpa menunggu teman-temanku, sedangkan mereka menatapku heran sebelum akhirnya mengikuti aku bermain.

Kami bermain hamper sejam lebih sampai-sampai kami tidak ingat untuk makan. Setelah bermain kami memutuskan untuk berjalan-jalan keliling mall, ketika berjalan aku melihat anak kecil berlari menghampiri kami lalu memberi kami masing-masing sebuah amplop berwarna merah tua. Baru saja aku membuka mulut untuk bertanya sesuatu kepada anak kecil itu namun anak kecil itu sudah tidak terlihat lagi, bahkan aku melihat sekitar pun tidak ada terlihat anak kecil yang memberikan amplop ini tadi.

Michelle membuka amplop tersebut lalu membaca isi surat yang ada didalamnya, "Kepada Michelle, terima kasih untuk sudah berpartisipasi dalam permainan kami. Kami harap anda akan bermain lagi dikarenakan kami memiliki hadiah yang sangat luar biasa untukmu, karena telah menyelesaikan dan berhasil mencapai peringkat perak."

Kami terdiam sebelum sisa dari kami yang belum membuka amplop itu juga membukannya dan melihat bahwa isi amplop tersebut sama. Aku mendekatkan wajahku ke kertas itu dan menemukan sesuatu yang seperti sebuah kode QR dengan rincian berwarna perak. Otakku sudah berpikir hal yang aku suka, yaitu BTS.

"Omaigat gimana kalau kita dapat uang?! Aku bisa beli album baru BTS yang BE!" pekikku kesenangan.

Rose menghela napasnya lalu menatapku, "Grace no, walaupun aku ingin dapat uang tapi ini bukan waktunya untuk ber-fangirling-an, Ok??"
Irine menopang dagunya seraya menatap lantai dan memikirkan perkataanku. "Tapi kalau ucapan Grace benar bagaimana? Kita bisa dapat uang dan tentu saja kita tidak ingin melewatkan kesempatan ini begitu saja, mungkin kita bisa memenangkannya."

Tentu saja Rose masih curiga, "Gimana ya... ini pertama kali kita bermain game ini loh, kita tidak tau apa isinya."

"Lebih baik kita coba dulu, karena kita tidak tau makanya kita coba kan?" ucap Michelle yang meletakkan tangannya ke bahu Rose untuk meyakinkannya. Yang dipunya bahu hanya bisa pasrah dan mengikuti perkataan kami.

Merasa butuh informasi lebih lanjut sebelum memasuki permainan itu aku mengambil handphoneku dari kantung celana dan mencari informasi tentang permainan itu di google. Menemukan informasi formalnya dari Wikipedia, aku langsung membacakannya ke teman-temanku.

"Dapat, di wikipedia bilang kalau Assemble adalah game yang harus dilakukan berkelompok bersama temanmu dengan maksimal kelompoknya adalah empat orang untuk melewati rintangan dan menyelamatkan pemain lain, setiap pemain memiliki tiga nyawa, jika kamu mati dan kehabisan nyawa berarti permainan selesai. Semua datamu akan dihapus, naikkan peringkatmu sampai kamu mencapai Raja dari Permainan dan setiap pemain yang kamu selamatkan akan bertahan hidup, jika kamu kalah maka semua pemain yang kamu selamatkan akan mati."

Michelle tertawa tak nyaman, dia mulai merasa menyesal ingin menyoba permainan ini, "Terdengar menyeramkan."

Rose menatap seakan berkata 'sudah kubilang' tetapi ia mengangkat kedua bahunya. "Well, ayo kita coba.."

Aku mengunduh aplikasi Assemble dari app store dan langsung membukanya setelah selsai mengunduh, aku menemukan tombol dengan kode QR dan menekannya lalu aku mengambil kertas yang berisi kode QR tadi dan memindainya dengan handphoneku. Sebelum aku memasukkan nama pemainku, aku mengalihkan pandanganku dari gadget di tanganku sebentar untuk melihat temanku dan bertanya.

"Nama pemain kalian apa?"

"MRDS. Nama dari huruf depan nama panjangku."

"Ammonite. Semua nama pengguna game bahkan media social aku beri nama itu."

"Levy."

"Oh Ok," aku kembali mengetik namaku, "Namaku Ace#1" lanjutku.

Kami saling memandang satu sama lain sebelum menekan tombol "OK", aku mengambil napas dan menghembuskannya lalu aku menekannya. Tetapi sepertinya tidak ada terjadi apa-apa. Aku mulai curiga apakah ini yang dinamakan scam? Apakah ini lag atau gimana? Aku menekannya beberapa kali bahkan yang lain juga mengikutiku sampai kami mendengar suara gema yang besar.

"SELAMAT DATANG PEMAIN MDRS, PEMAIN LEVY, PEMAIN AMMONITE, PEMAIN ACE#1 DI ASSEMBLE"

Tiba-tiba semua di sekitar kami mulai menghilang seperti sesuatu holografik, setiap toko, restoran, semua isi mall itu berubah menjadi pepohonan dan lantai marmer putih tadi berubah menjadi rerumputan dan tanah. Aku melihat terdapat batu-batu besar juga. Kami yang saling membelakangi melihat sekitar kami, ini benar-benar utuh hutan yang ada di depan kami.

"KITA DIMANA?!" Teriak kami bersamaan. Terdengar suara burung terbang dari dalam hutan, sepertinya mereka terkejut mendengar teriakan kami. Tak lama kemudian suara gema itu kembali terdengar.

"BERSIAPLAH UNTUK 'HUTAN TINGAT 1' SESUATU AKAN MERAYAP, JANGAN MELIHAT KEBELAKANGMU DAN BERLARI, PERSIAPKAN DIRIMU KARENA MAKHLUK INI SENANG UNTUK BERBURU"

Continue Reading

You'll Also Like

227K 22.7K 20
Apa jadinya jika ketua Mafia yang ditakuti di dunia bawah meninggal di usia 79 tahun, lalu bertransmigrasi ke tubuh bocah berusia 7 tahun yang diabai...
13.7K 1.3K 39
On going! 70% bahasa baku! Seorang anak yatim piatu yang tanpa sengaja ditemukan oleh Chen Zhang. ahli bela diri kungfu. Awalnya Chen Zhang mengira...
140K 33.1K 64
Tamat. Ayahnya terbunuh, dia sendiri mengalami kekerasan serta harus kehilangan tunangan. Namun, Diana tak mau menyerah kalah. Dia meneruskan jejak s...
67K 5.1K 15
Gadis bernama Angelina Christy, terjebak di permainan sekolah yang penuh persaingan. Berusaha mencari fakta dibalik jatuhnya gadis bernama Azica Zavi...