POSSESSIVE GALAKSI | Terbit

By P_mahar

9.3M 823K 123K

[PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [๐…๐Ž๐‹๐‹๐Ž๐– ๐’๐„๐๐„๐‹๐”๐Œ ๐Œ๐„๐Œ๐๐€๐‚๐€] โŒ๐ƒ๐Ž๐'๐“ ๐‚๐Ž๐๐˜ ๐Œ๐˜ ๐’๐“๐Ž๐‘๐˜... More

1โ€ข Galaksi Angelo Aldebaran
2 โ€ข Caramel Ruby Bridgette
3 โ€ข Kak Galak
4 โ€ข I Miss You
5 โ€ข Cantik
6 โ€ข Kak Gala Jingan
7 โ€ข Maaf ya?
8 โ€ข Marah?
9 โ€ข Panggilan tak diundang
10 โ€ข Perkara kanan dan kiri
11 โ€ข Foto
12 โ€ข Planning
13 โ€ข Happy birthday Baby
14 โ€ข Gerobak Bakmi
15 โ€ข Main barbie
16 โ€ข Berantem ala Ara
17 โ€ข Bukan 'rumah'
18 โ€ข Perut sawah
19 โ€ข Savior
20 โ€ข Possessive
21 โ€ข Gunung, sunrise, dan lo
22 โ€ข Adik kelas
23 โ€ข Damage
24 โ€ข Lengkap tapi Maksain
25 โ€ข Sabar
26 โ€ข Birthday Party
28 โ€ข Salting
29 โ€ข Jangan Sakit
30 โ€ข Gebetan?
31 โ€ข Rasi
32 โ€ข PMS
33 โ€ข Karma
34 โ€ข Cemburu
35 โ€ข Tidak Sendiri
36 โ€ข Butuh Waktu
37 โ€ข Nikah Yuk!
38 โ€ข Terjebak di Lift
39 โ€ข ILYT
40 โ€ข Putus
41 โ€ข Baby Girl
42 โ€ข Dasar Buaya
43 โ€ข Sayangnya Gala
44 โ€ข She's My Life
45 โ€ข Berflower-flower
46 โ€ข Ujian
47 โ€ข Ornamen Kaku
49 โ€ข Diajak ke Akhirat
50 โ€ข Cogannya Ara
51 โ€ข Selamat malam, bocil
52 โ€ข Do You Like It?
53 โ€ข Drakor
Last
Klarifikasi

27 โ€ข Bagian hidup

113K 14K 1.5K
By P_mahar

Wajib follow

@_pmahar
@wattpadmahar_
@galaksiAngelo_
@araa.bridgette
@darrelbridgette._
@bara.stevano
@panca.mgntara
@birumaheswara
@kinansyakira_
@_naraalicia

Jangan lupa komen!!👹

Sudah tiga hari Ara mendiami Galaksi membuat cowok itu uring-uringan sendiri. Bahkan Galaksi sudah memborong jajanan untuk menyogok Ara tapi gadis itu tetap kekeh untuk mendiaminya. Bukan hanya itu, Galaksi juga setiap beberapa jam datang ke rumah Ara tapi gadis itu tidak ingin menemuinya.

Setelah mendapat tamparan kata-kata dari Bara yang mengatakan wajar jika Ara begitu. Bahkan harusnya Andin juga melakukan hal yang Ara lakukan, tapi wanita itu tidak cukup tega. Bara menyarankan Galaksi untuk berdamai dengan Andin agar Ara mau bertemu dengannya lagi, tapi Galaksi berat. Dirinya belum siap jika tembok kokoh yang ia bangun selama ini hancur begitu saja.

"Gal, itu Ara." tunjuk Bara.

Galaksi mengangguk, ia sudah melihatnya terlebih dulu. Ia sudah berniat menghampiri Ara tapi mengingat Ara menghindarinya ia hanya diam di pintu kantin untuk memantau gadisnya.

"Rel bujuk adek lo dong." pinta Galaksi kesekian kali membuat Darrel menatap cowok itu jengah.

"Mau sampe jungkir balik juga gak bakal mau," Darrel memasukkan tangannya ke saku celana, "Mungkin udah saatnya lo damai Gal." katanya tenang.

Berbeda dengan Galaksi, Bara dan Darrel yang tampak serius. Panca dan Biru malah asik membuat tiktok dan berjoget ria. Mereka lebih baik cari aman daripada salah ucap dan menjadi samsak dadakan.

Savage love
Did somebody, did somebody
Break your heart?
Lookin' like an angel
But your savage love
When you kiss me
I know you don't give two...

"FUCK!" umpat Galaksi cukup kencang membuat beberapa pengunjung kantin menatapnya ngeri.

"Widih Gal hafal juga lagunya. Skuy join bikin tik-"

"Bukan itu bodoh! liat noh!" Galaksi memutar tubuh Biru menghadap sesuatu disana.

"Wah kap! sikat kap!" Panca berseru senang dan mengaktifkan kameranya.

"Dia adek kelas yang waktu itukan?" tanya Bara.

Galaksi mengangguk dan bersiap untuk membasmi hama tapi tangannya dicekal Darrel, "Mau kemana?" tanyanya.

"Susulinlah, gila aja."

"Yakin Ara gak tambah marah?" Mendengar itu, Galaksi membalikkan badannya. Benar kata Darrel.

Galaksi mengusap wajahnya kasar, "Terus gue harus gimana?"

"Coba alusin Gal, jangan ngomel sembari bentak. Disini lo yang salah."
saran Biru.

Galaksi terdiam dengan wajah frustasinya. Tanpa berkata lagi, ia melenggang pergi meninggalkan teman-temannya yang sibuk tebar pesona.

"WOI MAU KEMANA GAL?!" pekik Bara.

"Cabut!" balas Galaksi.

🍭

Jam pulang sekolah 3 menit lagi berbunyi dan Galaksi sudah berdiri di depan kelas XII IPA 3 yang tak lain dan tak bukan kelas Ara, iya Ara. Ara gadisnya. Ia tidak ingin kecolongan seperti beberapa hari lalu, dimana ia telat datang dan alhasil Ara-nya sudah pulang.

Ia melirik smartwacth dipergelangan tangannya. Ada pesan masuk disana.

Savior 999+

Bara: Kita ada tugas. Jam 9 mlm.
Jl. Anyer Timur.
GalaksiAgl : gue skp dl
Darrel : ok sobat
PancaMeg :Mengkuy
Biru : siap

Galaksi menghela napas panjang, ia sudah ada niat untuk berbicara dengan Ara tapi ada tugas. Ia merasa lega saat guru dikelas itu sudah mengakhiri KBM. Dengan sigap ia berjalan masuk ke kelas dan menarik Ara keluar terlebih dulu.

"Galaksi! apa-apaan ini!" seru bu Dera. Guru dikelas ini.

"Sudah jam pulang. Pacar saya ada acara keluarga."

Setelah berucap itu, Galaksi membawa Ara keluar menuju parkiran. Tak memperdulikan Ara yang memukuli lengannya untuk dilepaskan.

Galaksi sesegera mungkin memakaikan helm dikepala Ara agar gadis itu tidak bisa beralasan kabur.

Yang Ara lakukan sejak tadi hanya berkomat-kamit membaca doa sembari berkata Kak Gala jingan. Yang artinya menurut Ara, kak Gala kasar.

"Naik gih." titah Galaksi.

Ara menggelengkan kepalanya.

"Naik Ra, ada yang mau gue bicarain."

"Ini udah bicara." ketus Ara.

Galaksi menarik napas panjang. Tidak ada pilihan lain, ia langsung mengendong Ara dan mendudukan dijok belakang. Setelah dirasa Ara duduk dengan benar, ia menaiki motornya dan melaju ke tempat tujuan. Rumah Ara.

"MAU BELI JAJAN GAK?" tanya Galaksi saat melewati bazar makanan.

Ara menaikkan kaca helmnya, "GAK!" jawabnya.

15 menit kemudian motor sport Galaksi memasuki gerbang hitam rumah Ara. Ia mematikan mesin motornya dan membiarkan Ara turun.

Galaksi berlari menyusul Ara yang memasuki rumah bernuansi putih gading itu. Matanya menelisik. Sepi, dimana Darrel, Liana, dan Edmod?

Galaksi meletakkan tasnya disofa dan berjalan ke dapur.

"Lagi ngapain Pi?" tanyanya saat melihat Edmod berdiri di depan kompor listrik.

Edmod menoleh dan tersenyum, "Buat bubur nih, Mami sakit." jawabnya.

"Kok bisa?! sakit apa?"

"Demam ringan."

Galaksi mengangguk-anggukkan kepalanya, "Darrel kemana?"

"Gantiin Papi sebentar di kantor. Tumben-tumbenan dia rajin banget, ada maunya pasti." cerocos Edmod.

"Gitu ya...yaudah Gala susul Ara dulu ya, ada masalah rumah tangga. Gws buat Mami."

"Kamu apain lagi anak Papi?!"

Galaksi sontak menghentikan langkahnya dan cengar-cengir tidak jelas, "Kali ini beneran serius Pi, Gala gak bisa ceritain sekarang."

Edmod memicingkan matanya, apa karena ucapan putrinya kemarin malam?

"Papi! masa Kak Gala musuhan sama Mamanya. Sampe-sampe pas ulang tahun tante Andin, Kak Gala gak mau ucapin. Pokoknya Ara marah sama kak Gala!"

"Pi? Papi.." panggil Galaksi sembari mengibaskan tangannya di depan wajah Edmod.

"Hah? eh iya sana gih keburu makin marah anak Papi." ucap Edmod.

Galaksi mengangguk dan berjalan menaiki tangga menuju kamar Ara.

Sesampainya di depan pintu kamar Ara, Galaksi langsung masuk. Beruntung pintunya tidak ditutup, jadi ia tidak perlu repot-repot menggedornya.

Galaksi berjalan mendekati Ara yang sibuk berselfi ria. Dengan jahil ia menongolkan kepalanya tepat saat Ara menekan tombol kamera.

Ara mendengus kesal melihat hasil fotonya, "Ngapain sih!"

"Ikutan. Mumpung gue mau ikut foto. Sini hpnya gue aja yang pegang."

Ara mendorong dada Galaksi guna menjauhkan cowok itu dari areanya. Fotonya tidak akan bagus jika Galaksi nongol seperti setan begitu, "Nggak! sana...sana. Ara masih marah ya sama Kak Gala!"

"Nah karena itu. Gue mau ngomong, dengerin dulu." Galaksi menahan tangan Ara dan mengambil ponsel gadis itu.

"Yaudah cepetan Ara mau foto!"

Galaksi mengangguk, ia berjongkok di depan gadis itu yang tengah duduk ditepi ranjang. Ia memastikan ponsel Ara terletak jauh agar gadis itu tidak ada kesempatan meraihnya saat ia sedang berbicara.

"Lo marah sama gue soal apa?" tanyanya.

"Pikir sendiri dong. Kak Gala nggak peka banget!"

"Ngomongnya pelan-pelan, jangan bentak-bentak, Ra," ucap Galaksi pelan.

"Kak Gala kalo marahin Ara juga bentak-bentak!"

Galaksi menghela napas kasar. Salahnya juga setiap memarahi Ara, dirinya akan otomatis membentak. Lain kali ia akan mencoba untuk mengontrol bentakkan itu.

"Iya oke maaf soal itu. Tapi bukan itu yang mau gue omongin," Galaksi menatap manik mata Ara, "Lo mau gue ngucapin ulang tahun ke dia?"

Ara tak menjawab.

"Kalau itu mau lo, gue turutin." Galaksi mengambil ponsel disakunya dan menekan beberapa digit angka, tapi saat hendak menekan icon panggil. Ara menahan tangannya.

"Kenapa? lo mau gue ngucapinkan? oke gue ucapin, tapi setelah itu jangan marah lagi," Galaksi menggenggam tangan Ara, "Rasanya aneh lo marah sampe diemim gue...gue kangen lo yang bawel."

"Kalo terpaksa gak usah. Ara mau kak Gala ucapinnya tulus, bukan karena Ara," ucap Ara.

Galaksi terdiam, baru kali ini Ara menunjukkan sisi dewasa di depannya.

"Bukan berati tante Andin Mama tiri kak Gala, terus kak Gala gak sayang sama tante Andin. Tante Andin sayang banget loh sama kak Gala. Tante Andin pasti sedih banget kemarin." Ara melanjutkan ucapannya membuat Galaksi membeku.

Galaksi terkejut bukan main. Yang ia tutupi selama 17 tahun terbuka dalam beberapa jam. Galaksi menundukkan kepalanya berusaha agar emosinya tidak naik dan berujung membentak Ara.

"Tante Andin cerita banyak ke Ara. Kak Gala kenapa gak pernah cerita ke Ara, kalo kak Gala sering sakit. Kak Gala gak sayang Ara?" tanya Ara dengan suara bergetar.

Gadis itu menangis karena sakit hati, Sakit hati bukan karena dibohongi dengan alasan Galaksi, tapi karena dirinya tidak bisa menjadi sandaran disaat Galaksi sakit.

"Kak Gala anggap Ara apa?"

Galaksi mendongak dan menatap tak suka saat Ara bertanya seperti itu.

"Lo bagian dari hidup gue. Perlu berapa kal-"

"Cuma bagian tanpa tau sejarah dari hidupnya?" sela Ara.

Ara menatap Galaksi dalam, "Ara bakal jadi bagian kalo kak Gala ceritain, kenapa Ara bisa jadi bagian dari hidup kak Gala," Ara mengusap air matanya kasar dan menendang betis Galaksi.

"Yang ada malah kak Gala jadi bagian dari hidup Ara! Ara selalu jadiin kak Gala tempat buat Ara nangis saat dimarahin Mami, Papi, atau abang, Ara selalu bilang apapun yang Ara rasain ke kak Gala. Itu namanya bagian,"

"Ara selalu minta kak Gala cerita ke Ara. Tapi kak Gala selalu bilang gue gapapa, nanti gue bakal cerita. Ara nungguin kak Gala cerita karena Ara pengen dengerin keluhan kak Gala..."

Lagi-lagi Galaksi dibuat kaget saat Ara menirukan ucapannya. Berarti selama ini Ara menyerap jelas apa yang ia ucapkan dan bisa jadi senjata untuk menyudutkannya. Ia sadar ini salahnya, tapi ia berat untuk terbuka.

"Lo gak ngerti Ra, berat buat gue ceritain-"

"Berarti Ara bukan bagian dari hidup kak Gala."

_To Be Continue_

-mahar

Continue Reading

You'll Also Like

352K 18K 40
(END) Mereka pikir pertemuan itu hanyalah ketidaksengajaan. Namun, semesta sepertinya gemar sekali bermain main. Garis takdir yang begitu nyata memb...
1.3M 118K 46
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] PART MASIH LENGKAP! "Kemana tadi?" Daksa yang mendengar pertanyaan Kara jadi gugup dan bingung harus jawab apa "JAWAB!" u...
6.2M 639K 62
"Gengsi dan cinta di waktu yang sama." Bagaimana rasa nya di posisi seorang Alena Darendra, menjadi satu-satu nya perempuan yang dapat berdekatan de...
ALTARA [END] By TD

Teen Fiction

2M 129K 82
Gimana rasanya dijadikan bahan taruhan sama ketua geng motor? Alta Arsenio Wijaya, Manusia berdarah dingin yang paling ditakuti di kalangan Geng moto...