AFTER WAR (Short Story) ✔

By kinderjoeyy

40.6K 2K 1.4K

⚠️Warning⚠️ : explicit sexual content, violence, dirty talk, rape, smut. . Hermione Granger diharuskan untu... More

01. After Married
02. After Sex
03. After Accident

Ending : The Malfoys

8.9K 517 193
By kinderjoeyy

×××××××××

Setelah kabar kehamilan Hermione menyebar, Narcissa dan Lucius dengan bangga memamerkan hal itu pada rekan rekan bisnis nya.

Hermione cukup senang dengan adanya keluarga baru dalam hidupnya. Suami yang setia mendampingi nya kapanpun dan juga Voldemort yang terkadang berkunjung untuk melihat keadaan nya.

Itu seperti mereka sudah saling mendukung dan berdamai dengan masa lalu terlepas dari seperti apa kehidupan mereka dulu.

Draco terkadang tidak pulang ke rumah dan menyelesaikan beberapa dokumen nya di kementerian.

Ia tidak ingin menjadi seperti seseorang yang tidak profesional yang akan bersantai dan meninggalkan tanggung jawabnya sebagai kepala auror.

Tapi kali ini ia lebih memilih mengerjakan dirumahnya.

Duduk di meja nya, Draco mendesah dan menatap Hermione yang sedang merajut sebuah sweater berukuran kecil dengan warna biru tua. Wanita itu memang sangat telaten dan kompeten, sesuai dengan kepribadian nya.

Mereka berdua tampak sangat serasi dalam banyak hal. Kecerdasan, keberanian dan segala hal lainnya.

"Kau belum selesai dengan itu, love", Draco menutup dokumen nya dan berjalan mendekati Hermione.

Wanita itu hanya bergumam kecil tanpa mengalihkan pandangan dari pekerjaan nya.

Draco menyenderkan kepalanya dibahu Hermione, lalu mengecup rahangnya lembut.

"Letakkan itu dulu, Hermione. Makan malam akan disiapkan Pernie sebentar lagi", ia mengelus perut Hermione yang membuncit.

Hermione hanya bergumam, "Sebentar lagi Draco".

Lelaki itu menarik wajah Hermione dengan tanganya, menangkup kedua pipinya yang berubah chubby. Lalu mengecup bibirnya dengan perlahan dan melumatnya.

Ia dengan cepat mengangkat tubuhnya dan mendudukan nya pada meja.

Mengangkat jubahnya melewati pinggangnya, dan mengelus pahanya sensual.

"Draco, aku hamil lima bulan, apa yang kau lakukan, jangan macam macam. Kau bilang kita harus makan malam".

Ia tersentak saat jari jemari Draco mengelus vagina nya, menekan nya lembut. Bibirnya menciumi wajah Hermione lagi.

"Pernie tau caranya untuk tetap menghangatkan makanan, love", bisiknya.

Ia mengecup leher Hermione, menyesapnya dan memberi gigitan kecil disana.

Bibirnya beralih pada mulut Hermione, menekan lidahnya pada lidah wanita itu dan melumatnya dengan keras.

Tangannya mencoba membuka resleting celananya dan mengeluarkan ereksi nya yang sudah menegang.

Saat ciuman itu semakin dalam, Draco juga mendorong masuk kejantanan nya pada lubang Hermione yang sudah basah.

Draco selalu menyukai saat ia memasuki Hermione seperti ini. Selalu ketat dan cantik. Hermione adalah hal yang spesial.

"Merlin, Hermione", Draco terengah-engah,

"Draco", kaki Hermione melingkar pada pinggang kokoh Draco, menekannya untuk menyuruh lelaki itu menggerakkan miliknya.

Tangannya dengan cepat menarik tongkatnya, merapikan meja dengan beberapa mantra dan merebahkan tubuh Hermione disana.

"Pleasee... ", wanita itu mendesah kuat saat gerakan Draco berubah kencang tapi tetap tidak menyakitinya.

Draco suka betapa cantiknya Hermione saat seperti ini. Lelaki itu mengelus perut Hermione yang mengembang lalu naik keatas pada lehernya dan mengelus nadinya.

"Ohhh.. Hermione... "

Ia mengeser tangannya dari lehernya ke payudaranya, meremasnya lembut dan menyesapnya.

Nafas mereka terengah-engah, Hermione menatap wajah Draco dan menciumnya lagi.

Mereka berdua semakin mendesah kuat kala pelepasan mereka telah sampai. Draco dengan cepat menarik ereksi nya dan membiarkan cairannya membasahi paha Hermione. Ia tidak mau menuangkannya didalam saat wanita itu sedang hamil.

"Maafkan aku, love. Aku mengotori pahamu", ujarnya, tapi lelaki itu dengan cekatan turun kebawah, menjilati paha Hermione yang basah karena cairannya, lalu mengisap dan mengigit nya hingga terdapat bekas kemerahan.

Hermione terduduk lagi dengan bantuan Draco, lelaki itu mengecup keningnya, "Bagaimana jika kita makan malam diranjang", ia menyeringai.

"Jika begitu, gendong aku menuju kamar", ia tersenyum dan menepuk dada Draco lembut.

Lelaki itu mengecup bibirnya, masih menyeringai.

Dengan gerakan lembut, Draco mengendong Hermione dan membawanya menuju kamar mereka.

"Bagaimana dengan orangtua mu".

"Mereka pasti tau apa yang kita lakukan".

×××××××××

Empat bulan kemudian.

Draco baru pulang dari pekerjaan nya saat ia melihat Hermione menunduk dan mengelus perutnya.

Ia berjalan mendekat, "Apa terjadi sesuatu Hermione", wanita itu menoleh dan tersenyum lembut, "Tidak", ia berbisik dan meletakkan kepalanya di bahu Draco.

Tapi Draco tidak tertipu, pasti ada sesuatu yang terjadi sekarang, "Apakah kau baik baik saja, hm", ia menariknya pada rengkuhan lembut disekitar lengannya.

Hermione mengangguk sebagai jawabannya.

"Kau sudah berjanji padaku, Hermione. Kau akan memberitahu ku apa yang kau khawatir kan, jika kau dan anak kita dalam bahaya atau kau merasa tidak enak badan", Draco menatap manik hazel Hermione dengan lembut.

"Aku hanya sedikit kepikiran akan sesuatu dan itu bukan hal yang berbahaya".

Draco mengangguk dan menghela nafasnya, "Baiklah, jika terjadi sesuatu katakan padaku. Kapan saja aku akan siap untuk itu, Hermione".

"Aku akan melakukan nya", ia mencium pipi Draco sebagai jawabannya.

Lelaki itu bisa merasakan aroma manis dan sejuk dari tubuh istrinya. Dan dengan itu Draco memeluk Hermione semakin erat, menenggelamkan wajahnya diceruk leher jenjang itu untuk membaui aroma memabukkan itu.

Ia mengelus perutnya, "Aku tidak sabar untuk bertemu dengannya. Aku bahkan membaca semua buku kehamilan yang kau baca diperpustakaan", Hermione terkekeh sebagai respon nya, ia mengelus rahang Draco, "Kau akan menjadi seorang ayah, jadi sangat bagus jika kau sudah memahami semuanya".

Draco mengangguk dan mengecup pipinya, "Kita makan malam sekarang ?".

Hermione mengangguk dan mereka berjalan menuju meja makan dilantai satu.

Saat menuruni tangga, perempuan itu berhenti dan meremas lengan Draco erat, nafasnya tersenggal senggal, dan tubuhnya seakan luruh.

"Ah.. Draco"

"Merlin, Hermione", ia membelalak saat melihat perempuan itu mengalami kontraksi.

"Mother, Father", lelaki itu berteriak kencang pada lantai bawah. Ia mengangkat tubuh Hermione perlahan, membantunya agar tidak lebih tersakiti.

Narcissa berlari pelan, "Apa yang terjadi- Oh Astaga", ia memukul bahu Lucius dan menyuruhnya untuk memanggil Healer keluarga mereka.

Draco membawa tubuh perempuan itu pada kamar mereka. Merebahkan tubuhnya diranjang.

Ia menatap panik pada Hermione yang sudah memerah dengan nafas terengah, "Dracooo", ia menarik lengan lelaki itu dan meremas nya, menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan.

Seorang Healer datang dengan cepat dan membantu menyiapkan segalanya.

"Dia akan melahirkan sekarang", ia berucap menjelaskan.

Draco menatap Hermione, dan mengelus lengannya, "Tenanglah Hermione, aku berada disini. Bernafaslah dengan perlahan", ia mengigit bibir bawahnya gugup. Melihat Hermione yang menggenjan dengan keras membuatnya ikut merasakan betapa sulitnya ia melakukan itu.

Draco bahkan tidak bisa merasakan rasa sakit dari lengannya karena ia lebih memperhatikan bagaimana keadaan istri nya.

Beberapa jam kemudian, dengan penuh kesabaran terdengar tangisan bayi dan Hermione langsung luruh dengan nafas teratur nya.

Hermione menangis saat mendengar tangisan pertama dari bayi nya. Ia menatap Draco dan mengenggam jari jemarinya. Lelaki itu turun dan mengecup pipinya lalu bibirnya, "Aku mencintaimu Hermione".

"Ini anak laki laki", bisiknya saat Healer itu sudah selesai membersihkan nya.

Setelah sang bayi telah diselimuti, Healer keluarga Malfoy memberikan nya pada Draco.

Ia mengendong anaknya untuk pertama kalinya dan itu mampu membuat air matanya mengalir membanjiri pipinya.

Draco duduk ditempat tidur dan Hermione melihat seperti apa wajah bayi mungilnya.

Ia tersenyum haru dan mengelus nya lembut.

Bayi mereka memiliki rambut pirang platina seperti seorang Malfoy dan manik hazel seperti Hermione. Melihat itu membuatnya tau bahwa ia telah jatuh cinta dengan anaknya sangat dalam. Ia mencintainya.

"Scorpius, Scorpius Hyperion Malfoy", Draco berbisik padanya dan mengecup bayinya lembut.

Hermione menerima bayi itu dan mengendong nya, ia masih menangis dan mengecup pipinya lembut, "Hai Scorpius, welcome to the family".

Saat Scorpius menempel pada payudara Hermione untuk asi pertama nya, Draco mengecup keningnya lembut, "I love you".

"Me too Draco", Hermione berbisik, melirik ke bawah dimana Scorpius menatapnya dengan polos.

"Love you both"

Narcissa dan Lucius memasuki ruangan saat Healer tersebut telah menyelesaikan pekerjaan nya.

Mereka menangis terharu juga, mengecup kedua pipi Hermione.

"Terimakasih Hermione, terimakasih", Narcissa melihat pada Scorpius dan tersenyum haru.

"Anak kalian sangat indah".

"Siapa namanya", tanya Lucius.

"Scorpius Hyperion Malfoy"

×××××××××

Satu tahun kemudian.

Hermione mengerjapkan matanya dan melirik pada Draco yang masih terlelap disampingnya.

Ia mengucek matanya sekali lagi dan berjalan menuju kamar mandi, tak lupa membawa sebuah benda muggle yang dua hari lalu ia beli.

Beberapa menit ia menunggu dan ia mengerjap saat melihat tanda itu muncul disana. Ia mengucek lagi matanya, mengerjap sekali lagi berusaha membacanya dengan seksama.

"Shit", ia bergumam dan berjalan menuju kamarnya lagi.

Draco terlihat duduk dengan wajah sembab khas bangun tidur nya.

"Ada apa Hermione", ia bertanya saat perempuan itu duduk disebelah nya dan memasang wajah berseri seri.

Perempuan itu menyerahkannya pada Draco.

"Apa ini", lelaki itu tak mengetahui benda aneh ditangannya.

"Testpack muggle, untuk mengetahui kehamilan", jawabnya.

"Dan.. ", lelaki itu masih tidak paham.

"Aku hamil", Manik Draco langsung menatapnya dengan melebar. Seakan sadar dari mimpi indahnya.

"Kau yakin Hermione", ujarnya.

Hermione tertawa terbahak-bahak, "Aku yakin dengan itu Draco, alat muggle itu sangat akurat", ia memeluk tubuh suaminya dan mengecup nya lembut.

Draco juga tertawa, "Sepertinya sebentar lagi rumah kita akan benar benar ramai. Terimakasih Hermione, aku mencintaimu", ujarnya dengan mencium kening nya lembut.

×××××××××

Tiga tahun kemudian.

Hermione menggelengkan kepalanya saat melihat Scorpius mengejar Lyra yang kesulitan dengan langkahnya.

Perempuan itu membawa dua piring kecil kedalam meja, dan menata nya dengan menarik, berbentuk seperti orang orangan dan beberapa buah seperti bunga dan sayuran.

"Mumma.. Mumma.. Mumma..", Lyra menarik celemek nya, merentangkan tangannya pada nya untuk meminta sebuah gendongan lembut.

Ia terkekeh dan menariknya pada pelukannya, "Lyra duduk disini ya", ia mendudukan putri cantiknya pada kursi kecil yang tinggi.

Lalu ia menatap Scorpius yang juga menatap nya. Anaknya itu tertawa saat Hermione berusaha mengejarnya.

"Scorpius.. ayo makan sarapan mu", Hermione berlari kecil seakan mengejar anak laki-laki nya itu, "Mommy harus mengejarku", ia berlari pelan dan menubruk tubuh Draco saat lelaki itu berjalan menuruni tangga.

Scorpius memegang dahinya yang terbentur lutut Draco, mengusapnya dengan bibir mengerucut, "Daddy", ia berteriak dan memeluk lutut ayahnya.

Draco tertawa pelan, "Oh maafkan Daddy, Scorp. Apakah sakit", ia mengelus keningnya.

Scorpius menggeleng dan tertawa, "Aku adalah anak laki-laki yang kuat seperti Mommy".

Hermione tertawa mendengar nya, ia mengecup pipi Draco dan mengucapkan selamat pagi.

Dua tahun setelah melahirkan Lyra Rosabelle Malfoy, mereka berdua memutuskan untuk membeli rumah baru dan menempati nya.

Kehidupan mereka sungguh sempurna sekarang. Hermione merasa bersyukur. Memiliki seorang suami dan dua orang anak, membuatnya merasa menjadi wanita terhebat didunia.

Scorpius selalu jahil seperti Draco tapi suka membaca seperti Hermione. Lyra lebih seperti Hermione, memiliki rambut coklat dan manik abu abu Malfoy, tapi dia sedikit ambisius diusia kecilnya. Ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan hal yang diinginkan nya. Seperti saat ia ingin belajar menulis, ia akan dengan senang hati mencoret coret kertas dan tertawa senang karena melakukan nya.

Jangan lupakan Narcissa dan Lucius, mereka berdua juga sering berkunjung ke Malfoy Manor untuk menemui mereka. Menginap untuk beberapa hari dan menemaninya.

Kedua orang tua itu juga sangat suka mengajak Scorpius dan Lyra bermain bersama, memanjakan mereka dengan mainan yang mahal dan bahkan koleksi mainan mereka sudah menumpuk.

Hermione tersenyum dan menata lagi meja makannya, membawa beberapa lauk dipiring Draco dan menuangkan air pada cawannya.

Mereka adalah keluarga bahagia yang utuh dan tidak dapat terpisah kan dengan apapun.

×××××××××

ENDING DEHHH.

Makasih buat kalian yang udah baca cerita ga jelas ini.

Maaf juga kalo kurang memuaskan dan jelek hehe.

*jangan lupa vomment. Have a nice day.

Continue Reading

You'll Also Like

70K 6K 43
Kumpulan cerita pendek dengan karakter utama Hermione Granger dan Draco Malfoy dari buku karangan J.K. Rowling "Harry Potter". Disclaimer : Harry Pot...
82.6K 2.5K 57
Squel Jodoh yang sesungguhnya Arzan Rizwan Al-azhar menyukai salah satu santriwati kembar di pesantren kakeknya. Santriwati itu bernama Safinah. Sete...
61.6K 6.7K 25
Inspired by Love Is An Illusion Dunia suram dengan Sakura yang selalu terjebak dalam masalah, kehilangan arah serta tujuan hidupnya. Alert : 17+ Disc...
73.6K 8.7K 32
"Dia lebih mirip Dinosaurus ketika sedang marah. Anehnya sama sekali itu tidak menggangguku. Karena aku yang suka mengganggunya." - Sasuke Uchiha. "A...