Memories || Kimetsu no Yaiba

Por Mizuraaaa

90.2K 12.1K 4.6K

Highest Rank: #1 in mitsuri (13/2/21) #1 in kyoujuro (6/2/21) #1 in kimetsu (2/4/21) #1 in yaiba (2/4/21)... Más

Author Note!
Prolog
1.A new world?
2.Pelatihan
3.Kisatsutai
4.Rapat Pilar
5.Uzui's Family
6.Become Stronger
7.Natagumo
8.Tanjirou
9.No Tittle
10.Mugen Train(1)
11.Mugen Train(2)
13.Pertemuan Pertama
14.Keputusan
15.Alasan
INFO!!!
Flashback Moment
16.Tidak Terduga
17.Hubungannya
18.Kerinduan
19.Berita Buruk
20.Menyadarinya
21.Yuki no Hashira
22.Maksud Sebenarnya
23.Memburuk
24.Percobaan
25.Permintaan
26.Misi Bersama
27.Penyerangan
Flashback Moment
28.Pemburu Iblis vs Iblis
29.Lemah
30.Kesembuhan
31.Keinginan untuk Mati
32.Takut untuk Mati
33.Keluarga
34.Penyelesaian Masalah
35.Festival Kembang Api
36.Iblis Es
37.Memperbaiki
38.Uji Coba
39.Penangkapan
Pengumuman
40.Terjebak
41.Teman Lama
42.Penyelamatan Diri
43.Rasa Bimbang
44.Tanpa Dirinya
45.Setelahnya
46.Diskusi
46.Diskusi (bag 2)
47.Rasa Bersalah
48.Rasa yang Nyata
49.Tanpa jejak
50.Yuri tanpa Sahabatnya
51. Sudahkah, berakhir?
52. Kejahilan Bertambah
53.Seragam SMA

12.Datang lagi

2K 299 62
Por Mizuraaaa

Disclaimer: KnY milik Koyoharu Gotōge, saya hanya meminjam beberapa tokoh dan sedikit alur nya

.
.
.

Happy Reading...
--------------------------
"Kyou-nii..."

Suara yang benar benar dirindukan oleh Kyoujuro terdengar. Sontak matanya langsung mengarah pada (y/n) yang sedang tersenyum

"K-kau, sudah sadar?"

"Yap" jawab (y/n) singkat

(y/n) melihat wajah Kyoujuro, tatapannya terpaku pada sebelah mata Kyoujuro yang memakai perban. Wajah yang semula tersenyum kini berubah menjadi sendu. Kyoujuro yang melihatnya menjadi heran

"Kyou-nii, maafkan aku. Andai saja aku datang lebih cepat, aku pasti—"

ucapan terpotong saat telunjuk Kyoujuro ditempatkan di bibir (y/n). Ia menggeleng sambil tersenyum lembut "ini bukan salahmu," jari telunjuk ia tarik kembali "justru aku yang harusnya meminta maaf, aku telah gagal menjaga adik ku sendiri"

(y/n) menggeleng lemah "ini juga bukan salah Kyou-nii"

Mereka bertatapan lalu terkekeh kecil. Kyoujuro menatap wajah (y/n) lekat, kemudian bibirnya berkata lirih "arigatou"

(y/n) yang jelas jelas memiliki pendengaran yang tajam mendengarnya. Ia tersenyum ke arah Kyoujuro lalu mengangguk "ini sudah menjadi tugasku sebagai anggota pemburu iblis. Dan sebagai adik tentunya"

(y/n) mencoba duduk tapi ia kesulitan. Kyoujuro membantu mendudukkan nya di kepala ranjang. (y/n) bersandar lalu menoleh pada Kyoujuro

"Kyou-nii, maafkan aku tapi, bisakah kau tinggalkan aku sendirian?"

"Tidak, aku ingin menemanimu disini. Aku merindukanmu kau tau" Kyoujuro memasang wajah sedih

(y/n) terkekeh "aku mengerti. Tapi, untuk kali ini saja, aku butuh waktu sendirian"

Kyoujuro diam, tak menjawab apapun hingga ia menghela nafas lelah, tidak ada gunanya berdebat dengan (y/n) yang keras kepala "baiklah"

Kyoujuro melangkah keluar dari ruang perawatan, sebelum fusuma tertutup ia berhenti melangkah dan berbalik "(y/n), aku menyayangimu" Kyoujuro tersenyum penuh semangat seperti biasanya

Sesaat mata (y/n) berkaca kaca, fusuma tertutup membuat sosok Kyoujuro menghilang dari pandangannya. (y/n) mendongkak menatap langit langit ruang perawatan, menutup mata untuk mencegah jatuhnya air asin ke pipinya

Telinganya mendengar fusuma tergeser kembali, tanpa membuka matanya ia berucap "Kyou-nii, sudah aku bilang aku—"

Grep

Mata (y/n) terbuka dan terbelalak saat merasakan seseorang memeluknya "baka! Kau benar benar membuatku khawatir!" suara si pelaku menggema di ruangan

(y/n) terkekeh, ia menjawab "Giyuu, aku baik baik saja"

Pelukan terlepas, dengan wajah kesal Giyuu menjitak kepala (y/n) sehingga membuat (y/n) meringis "baik baik saja darimana? Kau tidak sadar selama satu bulan, baka!"

"Apa?! Satu bulan?!" mata dan mulut (y/n) terbuka lebar dengan tidak elitnya

"Ya! Masih mau bilang kalau kau baik baik saja hah?!" ucap Giyuu dengan ekspresi kesal

(y/n) memijat pelipisnya pelan dan menghembuskan nafas kasar, ia tidak menyangka jika akan tidak sadar selama ini

Hening. Sebenarnya banyak yang ingin Giyuu tanyakan, tapi ia sadar jika kondisi (y/n) masih belum sembuh total. Sedangkan (y/n), dari tadi pikirannya mengarah pada Kyoujuro

"Giyuu, ada suatu hal yang mau ku tanyakan padamu" ucap (y/n) setelah lelah memikirkan Kyoujuro

"Apa?" sebelah alis Giyuu terangkat

"Mata kanan Kyoujuro" ucap (y/n) singkat

(A/N:Author gatau mata yang hancur itu kanan atau kiri, jadi disini kanan aja ya)

Giyuu mengangguk mengerti "saat dia dibawa kesini, mata kanannya sudah hancur, sehingga sekarang dia hanya bisa melihat menggunakan satu mata" jelas Giyuu

(y/n) menunduk, ia menautkan jari jarinya "ini pasti salahku, jika saja—"

"Berhenti! Sudah ku bilang, jangan suka menyalahkan dirimu sendiri atas sesuatu yang terjadi pada orang lain! Kau pernah mengatakan nya padaku bukan? Lalu kenapa kau tidak melakukan perkataanmu sendiri?!" Giyuu berucap kesal. Ia lelah, bosan mendengar (y/n) yang selalu menyalahkan dirinya sendiri

"Maaf" hanya satu kata yang terucap dari bibir (y/n), dan itu benar benar membuat Giyuu kesal. Oke, sekarang Giyuu tidak peduli lagi tentang (y/n) yang masih butuh istirahat atau tidak, ia butuh penjelasan

"Kenapa kau gegabah sekali dengan pergi menolong Rengoku sendirian?! Kenapa kau tidak minta tolong pada orang lain hah?! Lihat bagaimana kondisi mu sekarang akibat dari perbuatan mu!" yah, mungkin Giyuu orang yang plin-plan, ia bilang jangan menyalahkan diri sendiri, tapi ia sendiri yang menyalahkan (y/n)

"Aku... hanya saja, saat itu aku merasa panik, aku tidak bisa berfikir jernih" (y/n) masih menunduk, ia menahan laju air mata yang hendak keluar. Namun tetap saja ia tidak bisa menahannya, satu tetes air mata jatuh, dilanjutkan dengan isakan isakan kecil

Giyuu yang melihat (y/n) menangis merasa bersalah, ia bangkit dan kembali membawa tubuh (y/n) ke pelukannya "maaf, aku tidak bermaksud membentak mu,"

"Aku... aku hanya tidak ingin kehilangan seseorang lagi karena aku tidak cukup kuat" (y/n) berucap lirih disela tangisannya

Giyuu merasa haori nya basah, tapi ia tak peduli, yang terpenting sekarang adalah menenangkan (y/n) "kau berhasil, Rengoku sekarang baik baik saja, kau sudah cukup kuat untuk melindungi orang orang di sekitarmu"

Giyuu melepas pelukannya lalu menggenggam pundak (y/n) lembut "tapi, mengertilah. Aku mengkhawatirkan mu, jangan lakukan hal seperti itu lagi, aku tak mau kehilanganmu"

"G-giyuu, k-kau terlalu dekat" ucap (y/n) terbata bata dengan wajahnya yang memerah. Pasalnya, wajah Giyuu dan wajah (y/n) saat ini berada dekat sekali

Baru sadar akan posisinya, Giyuu langsung mundur dan memalingkan wajahnya yang ikut memerah. Setelah dirasa semburat merah di pipinya hilang, Giyuu menatap (y/n) yang kembali berkaca kaca, Giyuu mendekat dan berkata

"Kau belum sembuh total, istirahatlah"

Cup~

Giyuu mencium puncak kepala (y/n). Wajah (y/n) yang semula sudah normal kembali memerah. Dengan wajah tanpa dosa, Giyuu meninggalkan (y/n) yang masih menutup wajahnya malu

Setelah Giyuu benar benar pergi, (y/n) menatap langit langit ruang perawatan, pandangannya menerawang, lalu berucap lirih "ibu, ayah, oneechan, aku benar benar bahagia, sungguh..."

.
.

(Y/n) membuka matanya dan mendapati masih di ruangan yang sama. Matanya menangkap sinar bulan menerobos masuk lewat jendela ruang perawatan yang terbuka lebar.

Sudah malam, ia tertidur seharian ini. Tidak bergerak selama satu bulan membuat badannya pegal, terlebih luka dalam yang masih terasa sakit saat ia menggerakkan tubuhnya.

Suara langkah kaki menyapa pendengarannya. Otak nya mengira ngira siapakah gerangan orang yang ada dibalik fusuma yang masih tertutup itu

Fusuma tergeser menampilkan sosok yang paling dihormati oleh semua anggota pemburu iblis. Sedikit kaget, (Y/n) berseru "Oyakata-sama!" dengan cepat ia berusaha untuk duduk namun gagal, lukanya masih belum sembuh total sehingga ia sedikit meringis "akh.."

"Tidak apa, (Y/n)-san. Tiduran saja dulu, luka mu belum benar benar sembuh" ucap Amane lembut. Amane membantu Oyakata-sama mendekati ranjang (Y/n)

Oyakata-sama duduk di kursi sebelah ranjang (Y/n) "Bagaimana kabarmu?"

(Y/n) mengangguk "Sudah lebih baik, jika saya beristirahat beberapa hari lagi mungkin sudah sembuh" ia mencoba mendudukkan dirinya di kepala ranjang dibantu oleh Amane

"Aku sangat khawatir, kau tidak sadar sangat lama" ucapnya lembut

(Y/n) sedikit tersentak mendengar ucapan Oyakata-sama, ia menunduk, membiarkan beberapa helaian rambutnya menutupi sebagian wajah "Saya juga tidak menyangka akan selama ini"

"Jadi, bisa kau jelaskan bentuk pernafasan apa yang bisa membuatmu terluka parah seperti ini?"

(Y/n) mengangkat kepalanya, menghela nafas kecil sebelum menjelaskan "Pernafasan Salju: Bentuk ke delapan: Pelindung salju"

Oyakata-sama mulai berekspresi serius untuk mendengarkan penjelasan dari (Y/n). Amane sadar jika mereka butuh privasi, jadi ia meninggalkan ruang perawatan

"Beberapa minggu lalu, saya menciptakan bentuk ke delapan ini. Semula, semuanya tampak normal, bahkan saya beranggapan jika ini adalah bentuk pernafasan terkuat" (Y/n) memberi jeda sebelum melanjutkan perkataannya

"Bentuk ini bekerja dengan cara; saya  harus berlari mengelilingi target dengan nichirin di genggaman sebelah tangan saya. Setelah itu, nichirin akan mengeluarkan cahaya dan perlahan mengeluarkan kekkai (pelindung) berwarna biru muda"

"Hawa di dalam kekkai ini sangat dingin, seperti sedang ada badai salju di dalam sana. Dengan hawa dingin di dalamnya, darah target akan membeku dan sulit untuk bergerak. Kekkai itu sendiri, sangat sulit untuk dipecahkan. Hingga saat ini, ada dua jenis yang bisa digunakan. Normal dan Shiren (empat kali lipat). Saat saya menggunakan jenis Shiren, saya berlari lebih cepat, lalu kekkai itu semakin kuat dan tebal"

"Semula, dengan menggunakan jenis normal saja Oni sudah bisa dikalahkan. Biasanya mereka tidak akan bisa bergerak di dalam sana, dan berubah menjadi abu saat matahari terbit. Saya selalu merasa jika ini bentuk pernafasan yang sangat kuat"

"Tapi, suatu hari saya bertemu dengan Oni yang memiliki teknik darah iblis. Kekuatannya lumayan hebat. Saya menggunakan bentuk ke delapan saya. Dan disaat itu, saya sadar jika bentuk pernafasan salju ke delapan tidaklah sempurna, bahkan sangat berisiko"

"Kekuatannya memang tak sehebat Akaza. Tapi, ia berhasil meretakkan kekkai itu. Sungguh sebuah keberuntungan, disaat saya melepas bentuk itu matahari langsung terbit dan Oni itu berubah menjadi abu. Dan setelah itu, saya tidak mengingat apapun lagi. Saya tidak sadar selama tiga hari"

"Bagaimana bisa aku tidak mengetahui kalau kau tidak sadar selama tiga hari saat menjalankan misi?" kaget Oyakata-sama

"Saya sudah meminta gagak kasugai saya untuk tidak memberitahukan kondisi saya pada Oyakata-sama jika saya terluka" jawab (Y/n) polos

Oyakata-sama tersenyum lembut namun penuh arti "Wah, jadi gagak ku sudah mulai berkhianat ya?"

"!!!"

"A-ah! T-tidak, b-bukan begitu Oyakata-sama. S-saya hanya tidak ingin kalian mengkhawatirkan saya" jawab (Y/n) panik

Oyakata-sama terkekeh "Aku mengerti. Lanjutkan"

(Y/n) mengangguk "Dan, disaat itulah saya sadar jika bentuk pernafasan nya tidak sehebat itu. Semula saya berfikir untuk tidak menggunakannya lagi, karena terlalu berisiko. Tapi, saat bertarung dengan Akaza, saya merasa itu adalah satu satunya jalan. Tapi lagi lagi saya salah, Akaza mampu melewatinya, dan..." ia menunduk, menutupi matanya yang sudah berkaca kaca dengan beberapa helai rambut "...saya gagal, saya lemah, lagi lagi saya gagal melindungi orang yang saya sayangi"

"(Y/n)."

(Y/n) mengangkat kepalanya ketika Oyakata-sama memanggilnya dengan suara tegas "Tidak ada kata gagal ataupun lemah. Kau tidak lemah. Kau kuat. Selalu ada yang lebih kuat di atas yang kuat. Yang bisa kau lakukan sekarang adalah, berlatih dan berusaha untuk menjadi lebih kuat lagi. Kegagalan itu, jadikan sebagai pengalaman, jadikan sebagai pelajaran, kau akan menjadi lebih... lebih kuat setelah melewati banyak kegagalan. Aku percaya padamu"

Setetes cairan bening keluar dari mata (Y/n). Ia tidak percaya ada yang mempercayai nya. Beda, ini sangat berbeda dengan dunianya yang lama. Senyuman terukir di wajah nya yang langsung menular pada Oyakata-sama

"Lalu, bagaimana caranya kau bisa tau jika Rengoku dalam bahaya saat itu?"

(Y/n) mengusap pipinya yang basah karena air mata "Saat itu Mitsuri-chan sedang berkunjung. Saat aku membawakan cemilan untuknya. Obanai sepertinya sedang membicarakan tentang Kyou-nii. Dan saat mendengar namanya tiba tiba kepala ku sakit, nafasku sesak, jantungku memompa darah lebih cepat. Lalu tiba tiba, gambaran Kyou-nii sedang sekarat melintas di pikiranku. Setelah itu, tanpa memikirkan apapun aku langsung pergi menyusul Kyou-nii" (Y/n) menjelaskan dengan panjang lebar

Oyakata-sama mendengarkan dengan seksama, setelah penjelasan (Y/n) berakhir ia berfikir keras, walau wajahnya masih menampakkan ekspresi tenang

"Lalu, apa yang sedang terjadi saat kau tiba disana?" tanya Oyakata-sama setelah hening beberapa saat

"Saat itu, Kyou-nii sedang bertarung dengan Akaza. Kyou-nii sudah dalam kondisi yang sangat parah. Ia nyaris dipukul dibagian perutnya. Aku sangat bersyukur karena bisa tepat waktu"

Oyakata-sama mengangguk angguk mengerti, ia memegang dagu nya sendiri. Hening beberapa saat hingga suaranya menggema di ruangan "(Y/n), firasat mu ini... apa mungkin, bisa membantu kita nanti?" terdengar sedikit keraguan dari suaranya

(Y/n) sedikit tersentak mendengar pemikiran Oyakata-sama yang sudah sejauh itu. Ia hanya menundukkan kepala sambil berucap lirih "aku tidak tau..."

Helaan nafas keluar dari mulut Oyakata-sama. Sudah pasti jika (Y/n) tidak mengetahuinya. Tapi dengan begini, Oyakata-sama berharap bisa menjadi petunjuk untuk menang melawan Muzan, mereka memiliki harapan

Tiba tiba, (Y/n) mengangkat wajahnya dan menatap serius Oyakata-sama "bagaimana bisa aku tau nama iblis uppermoon 3 adalah Akaza?!"

.
.
.

Hari hari pun berlalu dengan normal. Hari ini (Y/n) sudah bisa kembali lagi ke kediamannya. Itu pun harus memohon dulu pada Oyakata-sama. Karena kelamaan memohon dan membujuk Oyakata-sama agar membiarkannya pulang ke kediamannya, ia baru bisa pulang saat malam sudah tiba

Ia sudah bersiap untuk tidur malam ini, selimut sudah ia pakai hingga pinggang hanya untuk menghangatkan kakinya. Ia tidak akan bisa tidur bila kepanasan

Matanya mulai terpejam, ia pun pergi ke alam mimpi

.

Matanya melihat langit langit kamar yang sangat ia kenali sesaat setelah matanya terbuka. Ah (Y/n) lupa, ia sudah pulang ke kediamannya

(Y/n) mendudukkan dirinya, menunduk dan mencoba mencerna apa yang terjadi. Tangannya meremas kain yang menempel pada dadanya hingga sedikit kusut

"Perasaan itu..."

"...datang lagi"

TBC

Ok, untuk chapter ini kebanyakan dialog ya? Soalnya banyak penjelasan yang mau author kasih, takutnya gak jelas. Author pengennya sih chapter chapter kedepan mulai serius. Tapi dulu kebanyakan timeskip jadinya gaada momen momen yang bisa dikenang antara (Y/n) dan karakter kny

Jadi mau gak mau, mungkin masih ada chapter yang isinya santai santai. Tapi author tetep masukin hal hal penting ke chapter itu. Jadi jangan di lewat lewat ya!

Makasih yang udah vote dan masih setia baca cerita ini, i really love you so much guys. See you next chap!♡

Seguir leyendo

También te gustarán

189K 9.2K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
57.4K 5.9K 19
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
294K 8.7K 31
[Geminifourth area ✔️🔞] END!! #geminifourth#gay#bxb BELUM DI REVISI TYPO BERTEBARAN!! Fourth adalah seseorang yang sangat pendiam,tidak banyak berbi...
608K 60.8K 48
Bekerja di tempat yang sama dengan keluarga biasanya sangat tidak nayaman Itulah yang terjadi pada haechan, dia menjadi idol bersama ayahnya Idol lif...