💓Cha Eunwoo Kim Nahee💓
Pagi ini Hana terbangun dari tidurnya dengan senyuman tipis dibibirnya. Dia melirik kearah samping dan tak menemukan adanya Eunwoo
Kemarin malam mereka tidur bersama. Ini bukan berarti Hana sudah memaafkan kesalahan Eunwoo ya. Mereka tidur bersama karena itu kehendak Eunwoo sendiri yang diam diam mengendap kekamar lalu tidur disamping Hana
Padahal waktu itu Hana belum tidur. Tapi dia biarin aja Eunwoo tidur disebelahnya. Mereka tidur saling membelakangi satu sama lain
Srak srak
Suara grusa grusu dari bawah langsung mengalihkan atensi Hana yang lagi mau membuka tirai jendela kamar. Ia dengan segera langsung keluar dari kamar dan menuruni anak tangga dengan hati hati
Hana berjalan ke arah dapur dan menemukan bahwa suaminya sedang melakukan sesuatu. Lebih tepatnya sedang menuang minuman berwarna kuning pudar ke gelas
Eunwoo yang baru saja menuang minuman eksperimennya pagi ini langsung mengalihkan matanya pada wanita yang mengamatinya dengan pandangan bertanya "eh Hana, udah bangun?"
Hana mengangguk lalu menaikkan satu alisnya "ngapain?"
"hehehehe, ini aku buat jus jerus dicampur nanas sama vitamin C cair"
Hana mengernyitkan dahinya. Ada apa dengan suaminya ini? kenapa membuat minuman yang sangat aneh
"aneh kamu"
"aku lagi pengen aja Han"
Ahhhh, Hana sekarang paham. Mungkin ngidamnya sekarang sudah pindah ke Eunwoo. Tapi kenapa ngidamnya si suami sangat aneh sekali
Hana bahkan tak bisa membayangkan bagaimana rasa minuman yang dibuat Eunwoo. Ia yang melihat Eunwoo meminumnya saja hampir mual
"ahhh enak" ujar Eunwoo sesudah menghabiskan segelas jus aneh nya, satu tangannya mengusap bibirnya yang basah
Hana langsung bergidik ngeri "ihhh, mual aku ngeliatnya"
"ya udah sih, ngga usah diliat"
Benar juga ya. Kalo tau mual kenapa harus diliat? Hana benar benar bodoh. Lantas sekarang ia berjalan ke arah ruang keluarga untuk mengambil HP nya yang tertinggal kemarin malam
Drrt drrt
Drrt drrt
Bukan hanya satu HP yang berbunyi, melainkan ada 2 HP yang berdering dan bergetar secara bersamaan. HP itu milik Eunwoo dan Hana yang sama sama menampakkan nama kontak ibunya Eunwoo
Setelahnya mereka mengangkat vidcall dari Seohyun secara bersamaan. Namun bedanya kamera HP milik Eunwoo dimatikan
"eomma cuma mau bilang kalo bentar lagi ada guru senam"
Setelah itu vidcall dari seberang sana langsung dimatikan sepihak oleh Seohyun. Mengapa harus repot repot untuk mengatakan hal ini melalui video call? kan bisa lewat pesan
Ting tong
Bel rumah berbunyi. Eunwoo dan Hana sama sama diam ditempat mereka masing masing mencerna omongan Seohyun tadi
Ting tong
Bel kedua bunyi, lantas Hana dan Eunwoo tanpa sengaja kini berjalan bersama kearah pintu untuk membuka siapa tamu yang datang sepagi ini
"annyeonghaseo" ujar si tamu yang membawa tas kecil yang berada di kedua tangannya. Tamu ini memakai baju yang sangat ketat berwarna cream seperti baju senam
"anda siapa?" tanya Eunwoo yang langsung menelisik wanita yang sekiranya sudah berumur 30 tahun keatas
"emmm, saya guru senam Nona Hana"
1 detik
5 detik
10 detik
20 detik
Mereka masih tak bergeming ditempat dan itu membuat orang yang berada diluar pintu langsung melambaikan tangannya didepan wajah mereka bergantian "halo, kenapa kalian bengong?"
"ahh, maaf. Silahkan masuk" ujar Hana dengan sopan. Ia mempersilahkan si wanita yang lebih tua darinya masuk kedalam
Sedangkan Eunwoo masih diam ditempat dengan mata yang masih tertuju pada wanita yang menyebut dirinya guru senam "anda kenapa disini?"
"saya disuruh oleh Nyonya Seohyun" ahhh, sekarang Eunwoo paham maksud dari perkataan ibunya
Lalu mereka berjalan keruang tamu untuk berbincang bincang sebentar. Bibi Kim yang kebetulan baru berangkat dan sampai langsung diperintah oleh Eunwoo untuk membuatkan tamunya minum
Hana dan Eunwoo duduk disofa panjang. Sedangkan si guru senam duduk di sofa tunggal sampingnya "maaf, kalo saya boleh tanya, tempat yang paling nyaman dirumah ini untuk senam dimana ya?"
"saya tau!!" bukan Hana ataupun Eunwoo yang menjawab, melainkan bibi Kim yang datang dengan secangkir teh hangat di nampan yang ia bawa
"kalau begitu, mari kita langsung bergegas kesana" ujar si instruktur senam bumil dengan semangat yang diketahui bernama Yoona
"diminum dulu atuh Non, nanti baru saya tunjukkan" jawab bibi Kim sembari meletakkan secangkir teh hangat tepat dimeja depan Yoona
💫💫💫💫💫
Setiba di halaman luar jendela kamar pasutri ini. Yoona, guru senam yang akan mengajari senam hamil pada Hana mulai menata dua matras. Satu untuknya dan satu lagi untuk Hana
Hana yang tadi izin ganti baju senam sudah mulai keluar dari kamarnya. Eunwoo yang melihat langsung terpukau dengan kecantikan yang dipancarkan oleh istrinya
Badan Hana sungguh kurus sekali. Perut yang membesar itu juga terlihat pada baju senam yang dipakai Hana
Eunwoo sampai menganga sedikit tanpa sadar karena begitu kagum kepada Tuhan. Ia masih tak percaya jika didalam sana ada anaknya
"baik, nona Hana silahkan duduk dimatras depan saya" ujar Yoona yang duduk sembari menunjuk matras didepan
Hana mengangguk, lalu duduk sesuai dengan duduknya si Yoona dengan cara melipatkan kedua kakinya. Kedua telapak tangannya diletakkan di ujung paha miliknya
"baik kita mulai. Pertama kita melakukan sebuah awalan yaitu ambil nafas lalu dibuang sebanyak 3 kali"
Sekali lagi Hana mengangguk lalu mengikuti ucapan Yoona. Sedangkan Eunwoo berdiri hanya mengawasi di sudut halaman
Mata Eunwoo tak pernah absen memperhatikan setiap gerakan yang Hana buat. Ia paling ngilu disaat Hana melakukan gerakan seperti push up, namun yang berbeda adalah kedua sikunya ia letakkan di matras. Sedangkan kedua kaki secara bergantian bergerak ke samping. Tubuhnya seperti push up yaitu kearah bawah
Paham ngga?
"oke, cukup. Ini sudah 30 menit. Mari kita melakukan pendinginan" ujar Yoona
"tuan Eunwoo bisa kemari?" perintah dari guru senam langsung membuat Eunwoo datang kearahnya. Bukan, lebih tepatnya datang ke arah belakang Hana
"ada apa?" tanyanya
"anda bisa duduk dibelakang Nona Hana, kedua kaki diselonjorkan lalu dibuka untuk memberi ruang duduk Nona Hana didepan anda" Eunwoo mengangguk, lalu duduk dan membuka kakinya sedikit terbuka untuk memberi ruang pada Hana didepannya
"Nona Hana bisa duduk didepannya"
Mereka sudah duduk sesuai arahan si instruktur. Namun yang terjadi sekarang adalah instruktur tersebut malah berdecak dan berjalan ke arah pasutri yang dilanda kecanggungan ini
Yoona mendorong sedikit kedua bahu Hana untuk menempel ke badan Eunwoo "badannya ditempelkan di dada suami"
Tak sampai disitu, Yoona juga mengambil kedua tangan Eunwoo yang sedari tadi berada dibelakang untuk menahan badannya "lalu, kedua tangan tuan diletakkan diperut istrinya"
Wow
Satu kata yang dilontarkan oleh hati Eunwoo. Barusan ia meletakkan kedua tangannya melingkar diperut Hana. Dia bisa merasakan sedikit tendangan disana
Sungguh, ini baru pertama kalinya Eunwoo memegang perut istrinya. Ia benar benar takjub sekaligus kagum
Yoona kembali ke tempatnya semula "setelahnya bisa dielus perut si istri"
Eunwoo gugup. Ia bingung dan canggung karena takut Hana marah mengingat dirinya akhir akhir ini dicueki oleh istrinya. Ia tau Hana belum bisa memaafkan kesalahannya
Drrt drrt
"kenapa?"
"...."
"ya, bentar lagi aku otw"
"...."
"bye bye"
Yoona meletakkan telepon ke dalam tas yang sedari tadi berada disamping matrasnya "maaf, saya tinggal dulu. Waktu saya sudah habis disini. Dan saya pamit pergi ke teman saya buat ngelatih senam bumil"
Eunwoo dan Hana mengangguk lalu sedikit menundukkan kepalanya pada Yoona yang sudah bangkit dan melipat matras miliknya
Matras yang diduduki oleh Eunwoo dan Hana tak Yoona ambil karena emang dasarnya itu matras sudah dibeli sendiri oleh Seohyun
Mari kita fokus pada kedua pasutri yang masih diam ditempat dengan tangan Eunwoo yang masih melingkar diperut Hana, tak bergerak sama sekali
"ck, udah aku mau masuk" Hana akan berdiri namun dirinya malah ditahan oleh Eunwoo. Pelukannya diperut sedikit semakin mengerat. Namun hal itu tak membuat perut Hana sakit
"maaf" ujar Eunwoo dengan kepala yang diletakkan di ceruk leher milik wanita didepannya. Deruan nafas bisa Hana rasakan dari leher miliknya
"ngapain sih minta maaf terus"
"ya karena aku salah"
"ck, percuma aku maafin kalo kamu nanti kedepannya berbuat kayak gitu lagi"
Eunwoo menggelengkan kepalanya di leher Hana. Setelahnya ia kecup sebentar leher jenjang milik istrinya "janji aku ngga bakal ngulangi lagi. Kasih aku kesempatan terakhir"
"hmm" jawab Hana dengan deheman. Ia sebenarnya sudah memaafkan Eunwoo dari dulu, yaaa dia cuek cuma mau beri hukuman buat suaminya biar nyesel
Eunwoo tersenyum lalu mengecup pipi Hana dua kali. Kemudian ia letakkan kembali dagunya pada bahu Hana. Aroma vanilla bisa ia rasakan. Sekarang aroma ini adalah aroma favorit milik Eunwoo
"ya udah. Kamu mau masuk kan tadi? sana masuk. Aku mau keluar beli makan"
Lingkaran tangan yang melingkar diperut Hana baru saja dilepas sedikit, namun malah ditahan oleh Hana "jangan pergi, disini aja"
Eunwoo tersenyum lalu menyembunyikan kepalanya di ceruk Hana lagi. Ia mencium leher jenjang Hana dan menghirup aroma vanilla ditubuh istri mungilnya "Han"
Hana menoleh sedikit kesamping "kenapa?"
"makasih"
Hana mengerutkan dahinya. Tapi ia sudah terlanjur malas menanyai alasan Eunwoo mengucapkan terimakasih. Jadinya ia hanya mengangguk pelan
"Han"
"apalagi?" ujar Hana sedikit sarkas
"boleh ngga kalo aku ngelus perutmu"
Hana menghela nafas lalu mulai melepaskan kedua tautan tangan Eunwoo. Salah satunya ia ambil lalu digerakkan ke sekitar perut Hana
Ya, Hana mengarahkan telapak tangan Eunwoo kesana kemari untuk mengelus perutnya
Setelahnya Hana melepaskan dan membiarkan tangan Eunwoo bergerak kesana kemari mengelus perutnya. Bahkan si bayi juga sedikit menendang akibat elusan tangan dari si ayah
Mereka sama sama terkekeh ketika elusan tangan dari Eunwoo dilepaskan. Hal itu membuat si bayi langsung menendang lebih keras
Walaupun sedikit sakit akibat tendangan dari si kecil, tapi Hana juga terkekeh karena ternyata anaknya suka sekali dengan elusan tangan dari ayahnya
"Han" panggil Eunwoo kembali dengan tangan yang masih setia mengelus perut istrinya
"hmm?"
"makasih karena udah bertahan selama ini. Makasih karena udah mau mengandung anak kita. Makasih karena—"
Cup
Hana menolehkan kepalanya kearah kepala Eunwoo yang berada di ceruk lehernya, lalu mengecup bibir si pria sekilas guna membungkam bibir suaminya yang terus terusan mengucapkan kata terimakasih
"ooo, kamu goda aku gitu?" tanya Eunwoo sembari menaik turunkan kedua alisnya
"ihhh eng— kyaaaaaa!!"
Eunwoo menggendong Hana dan membawanya kedalam kamar. Ia letakkan Hana hati hati pada kasur yang sudah melekat di tubuhnya
Eunwoo mengecup bibir dan leher Hana secara bergantian "ayo sayang, aku hukum kamu karena udah berani motong ucapan aku tadi dengan kecupan kamu"
Hana mendorong dan memukul bahu Eunwoo pelan "jangannnnn, kamu mesum ih"
"ngga papa"
"jangannnn Eunwoo. Ingat, di dalam ada si kecil"
"ngga papa sayang, aku udah konsultasi ke dokter katanya boleh kok anu anuan sama bumil yang kandungannya diatas 3 bulan"
Memang benar sih ucapan Eunwoo. Tapi kannn Hana belum siap
"E-Eunwoo, kamu ngapain?" tanya Hana dikala ia melihat Eunwoo mulai melepas baju putih yang ia pakai
"ngehukum kamu sayang"
"yakkkkk~"
💫💫💫💫💫
Heyooo, Shelly kembali
Jangan lupa
Vote, komen, and share
👇👇