Stay or Go?

By asherInc_01

204K 8.9K 121

Aleena Bradley Ainsley mencintai Eustasio Davide Anderson, teman semasa sekolahnya dulu yang awalnya seorang... More

Part 1 - Prologue
Part 2 - Deeper [SHS]
Part 3 - He doesn't like me [SHS]
Part 4 - Forget Him [SHS]
Part 5 - New Beginning
Part 6 - I'm Sorry
Part 7 - Who is he?
Part 8 - Eustasio vs Fernon
Part 9 - A plan
Part 10 - One day with you
Part 11 - Home
Part 13 - Mission Complete
Part 14 - Please, be mine!
Part 15 - Accepting & Forgiving
Part 16 - Just the two of us
Part 17 - disturber
Part 18 - Rest In Peace
Part 19 - Blessed
Part 20 - Epilogue

Part 12 - Hard to Forget

5.7K 268 5
By asherInc_01

Setelah kepulangan Eustasio dari mansionnya, Axel dan Cecillia menyuruh Aleena untuk beristirahat. Aleena pun masuk ke kamar miliknya yang sudah sejak lama ia tinggalkan. Ia merebahkan diri di ranjang empuk queen size miliknya itu dan tak lama setelahnya Aleena mulai memejamkan matanya menjemput alam mimpi.

Aleena mulai mengerjapkan matanya pada pukul setengah 7 malam, dia pun berangkat dari kasurnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, karena sebentar lagi makan malam akan tiba. Kurang lebih setengah jam Aleena di kamar mandi, ia pun ke walk in closet miliknya untuk memakai pakaian. Setelah selesai, ia pun turun ke bawah tepatnya ke ruang makan, dan menemukan keluarganya yang sudah berkumpul di sana menunggu kehadirannya.

Aleena mengambil kursi di sebelah Cecillia dan duduk disana. Selama kegiatan itu, tidak ada yang berbicara, hanya ada dentingan piring dan sendok yang terdengar. Mereka semua fokus menghabiskan makan malamnya dengan tenang. Axel memang mengajari anak - anaknya untuk tidak membuat keributan saat sedang makan, karena itu bukan suatu hal yang sopan. Tetapi, bukan berarti keadaan benar - benar sepi, pasti ada saja candaan yang mereka lontarkan sembari menghabiskan makan malamnya. Keluarga mereka tidak sekaku itu.

Namun, entah kenapa malam ini, Cesya lebih banyak diam dan tidak ikut bercanda ria seperti biasanya. Setelah selesai menghabiskan makanannya pun ia langsung kembali masuk ke kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Aleena tahu adiknya itu masih kesal dengan kejadian tadi siang. Cecillia dan Axel pun hanya diam tak mencegah kepergian Cesya, mereka menggeleng pelan melihat kelakuan anak kedua mereka yang masih seperti anak kecil di usianya yang sudah menginjak 22 tahun itu.

Setelah mereka menyelesaikan makan malam, para pelayan datang membereskan ruang makan. Ketiga adik Aleena yang lain, ikut menyusul pergi ke kamar mereka masing - masing setelah mengucapkan selamat malam kepada daddy dan mommynya. Aleena pun demikian, namun dia bukan langsung ke kamarnya tetapi ke kamar Cesya, untuk menemui dan membicarakan perilaku adiknya itu pada Eustasio tadi siang.

Tok tok

"Bolehkah aku masuk?" Tanya Aleena setelah ia mengetuk pintu kamar Cesya

"Masuk saja, tidak dikunci" Balas Cesya dari dalam kamar

Aleena pun membuka pintu dan langsung menuju ke ranjang tempat Cesya berada. Adiknya itu menyandarkan kepala ke kepala ranjang sambil memejamkan mata mendengarkan musik yang berasal dari earphone yang tengah terpasang di kedua telinganya.

"Apa aku menganggumu?" Tanya Aleena, tetapi tidak mendapatkan respon apapun dari Cesya.

"Baiklah aku minta maaf jika sudah menganggumu. Aku kesini hanya ingin mengatakan tentang kejadian tadi siang" Sambung Aleena yang membuat Cesya mau tak mau membuka kedua matanya dan menekan tombol pause pada musik yang ia dengar.

"Jika kau hanya ingin mengatakan hal itu, lebih baik kau keluar saja, aku tak ingin membahasnya" Balas Cesya dingin sementara Aleena yang mendengarnya pun hanya diam memaklumi sikap adiknya yang satu ini.

"Kenapa kau begitu membencinya Ces? Eustasio sudah benar - benar menyesali semua perbuatan yang pernah ia lakukan di masa lalu"

"Aku yakin kau sudah tahu alasan kenapa aku begitu membencinya. Dan Demi Tuhan kak! Apa yang pria itu lakukan sehingga dengan mudahnya kau bisa memaafkannya?!" Balas Cesya yang sudah memposisikan duduknya dengan benar.

"Aku tahu perlakuan Eustasio waktu itu sangat keterlaluan, tapi semua sudah berlalu Ces. Bukankah tidak baik jika kita memendam rasa permusuhan lebih lama pada orang lain hm?"

"Aku bukan dirimu atau Dad dan Mom yang dengan mudahnya termakan rayuan laki - laki itu. Aku bahkan masih ingat betul wajahmu yang menangisi pria brengsek itu" Balas Cesya tak kalah sinis

"Tidak ada salahnya kan memberi semua orang kesempatan kedua selagi dia memang betul - betul meminta maaf dan menyesali perbuatannya?" Jawab Aleena masih berusaha meyakinkan Cesya

"Sudah kubilang aku tak ingin membahas laki - laki itu. Aku tidak akan pernah merestui kebersamaan kalian meskipun hanya sekadar teman sekalipun" Putus Cesya akhirnya dan kembali menekan tombol play pada musik yang ia dengar lalu mulai menidurkan diri di kasurnya sambil memejamkan mata. Aleena pun mau tak mau harus mengalah dan pergi dari kamar adiknya itu.

***

Sudah 3 bulan berlalu semenjak kembalinya Aleena ke Inggris. Dua hari setelah itu, dia sudah mulai bekerja di perusahaan perhotelan Daddynya yang berada di sini dengan menempati jabatan yang sama. Dan sejak saat itu pula, ia belum pernah lagi bertemu dengan Eustasio. Memang mereka masih saling mengabari lewat pesan atau Eustasio yang menelepon, tetapi sampai sekarang mereka memiliki kesibukan masing - masing yang tak bisa ditinggalkan sehingga membuat mereka belum bisa bertemu. Pria itu menjadi sangat sibuk karena pengalihan jabatan ayahnya pada dirinya dan mengharuskannya melakukan semua pekerjaan dan tugas seorang pemimpin perusahaan yang tentunya tidak mudah, dan Aleena memahaminya.

Sementara untuk hubungan diantara Aleena dan Cesya juga tidak mengalami peningkatan dari yang terakhir kali. Sebenarnya Cesya bukan marah pada Aleena, dia hanya sangat kesal pada pria itu dan dengan baik hatinya kakaknya itu memaafkannya. Cesya tidak sebodoh kakaknya yang dengan mudahnya memaafkan orang yang sudah membuatmu menangis berkali - berkali. Juga tidak senaif kedua orang tuanya yang dengan lugunya menerima laki - laki itu kembali.

Dan disinilah Aleena berada sekarang, di sebuah cafe ternama di kota Oxford, untuk menemui sahabat lamanya, Sheryl. Setelah ia memberitahu tentang kepulangannya ke Inggris waktu itu, Sheryl baru bisa mengajaknya bertemu sekarang, karena kemarin - kemarin ia sibuk mengurusi pembukaan cabang cafe di beberapa kota. Termasuk cafe tempat Aleena berada sekarang adalah milik Sheryl. Sahabatnya itu mengatakan untuk menunggu sebentar karena ada suatu hal yang harus ia lakukan dulu di ruangannya. Dan tak lama kemudian, Sheryl menghampiri Aleena lalu mereka langsung berpelukan setelah tidak bertemu lebih dari 6 tahun lamanya.

"Astaga Aleena, sudah lama sekali tidak melihatmu. Kau semakin cantik dan terlihat dewasa" Ucap Sheryl setelah melepaskan pelukannya dari Aleena dan mereka kembali duduk di kursi cafe

"Kau berlebihan Sher. Kau juga terlihat semakin cantik sekarang" Balas Aleena yang mendapat kekehan dari Sheryl. Mereka berdua menghabiskan waktu untuk berbincang banyak hal dan saling menceritakan hal yang terjadi selama 4 tahun belakangan tanpa kehadiran satu sama lain.

"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Eustasio? Bukankah kau mengatakan dia menemuimu ke Amerika? Bahkan nama kalian juga sempat menjadi trending topic waktu itu" Tanya Sheryl. Memang selama di Amerika mereka masih sering saling mengirim pesan atau melakukan video call. Aleena pun juga memberitahu kalau Eustasio menemuinya namun tidak secara detil, karena dia rasa dia ingin menceritakan pada Sheryl ketika sudah bertemu langsung saja, dan sekaranglah momennya.

Aleena mulai menceritakan dari awal pertemuannya dengan Eustasio sampai ia kembali ke Inggris pun karena dorongan dari laki - laki itu. Sheryl tersenyum dalam hati melihat ketulusan laki - laki itu pada sahabatnya. Tentu Sheryl tahu apa yang terjadi pada Eustasio saat mengetahui kepergian Aleena 6 tahun yang lalu. Bahkan orang lain yang melihatnya pun mengetahui bagaimana perasaan pria itu yang sebenarnya pada Aleena. Entah karena apa Eustasio sampai bisa jatuh cinta pada wanita ular itu dan menyia - nyiakan ketulusan cinta Aleena.

"Wah Eustasio sangat gentleman! Dia bahkan sampai menangis hanya untuk meminta maaf padamu?! Sungguh keajaiban dunia, pria es sepertinya berubah mencair didepanmu" Ucap Sheryl akhirnya setelah Aleena menyelesaikan cerita panjangnya.

"Kecilkan suaramu Sher, banyak pengunjung yang akan mendengarnya" Balas Aleena memutar bola mata jengah melihat sikap impulsif sahabatnya itu

"Ups maaf, aku hanya terlalu bersemangat mendengar ceritamu barusan" Balas Sheryl mendekap mulutnya menggunakan telapak tangannya sementara Aleena pun terkekeh melihat tindakan sahabatnya itu.

"Lalu bagaimana denganmu? Kau bilang kau sudah memiliki kekasih kan? Siapa dia? Apa aku mengenalnya?" Cerca Aleena bertubi - tubi pada Sheryl

"Calm down girl, jangan menyerangku seperti itu"

"Dia keturunan Vernandes, pemilik Vernandes Corp. Nanti kapan - kapan aku akan mengenalkannya padamu, oke!" Lanjut Sheryl dan hanya dibalas dengan gumaman oleh Aleena.

Mereka pun mulai memakan makanan yang telah mereka pesan, dan kembali larut dalam obrolan wanita pada umumnya. Sekitar satu jam kemudian Aleena pamit untuk kembali ke kantornya, karena jam makan siangnya telah berakhir.

Continue Reading

You'll Also Like

182K 7.8K 11
Sinopsis Akhir Perselingkuhan Shafira bukan perempuan yang menggunakan emosi saat menghadapi perselingkuhan Ferdy, sang suami. Dia bermain manis untu...
1.7M 81.8K 54
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
1.3M 62.9K 69
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
2.6K 316 5
Shakira sudah lelah dengan pernikahannya yang tidak dihargai oleh Gavriel. Kesabaran yang mulanya segunung kini sudah setipis tisu. Ia ingin segera b...