Rintik hujan tengah membasahi seluruh isi kota, jalanan mulai basah serta bau aroma tanah. Menandakan musim hujan di awali dari bulan ini; Juli.
Pria dengan kemeja biru tua kotak kotak tidak henti henti nya menatap jalanan yang ramai dengan suara rintik hujan.
Pria itu sedang duduk di halte, terdiam, menunggu bus yang lewat.
Hingga tidak lama dari itu, bus yang ia tunggu pun tiba. Lantas ia masuk ke dalam bus tersebut.
Penumpangnya cukup banyak, membuat ia duduk di kursi paling belakang. Di dekat jendela lebih tepatnya.
Di samping nya ada pria yang sedang mengudara, alias tertidur. Karena memang cuacanya sangat mendukung.
Namun, matanya terbuka saat dering telepon mengganggunya. Wajahnya menampilkan raut kesal.
"Yut, masih lama?" terdengar suara seorang perempuan dengan nada yang cukup keras.
"Sebentar lagi" yang di tanya hanya menjawab singkat.
"Aku....rindu"
Pria yang di samping hanya menyimak.
pandangannya tidak lepas dari jendela bus yang basah terkena air hujan. meskipun begitu, ia terlihat menikmatinya.
Mulai melamun.
Namun, lamunannya buyar saat pria di sebelahnya tidak sengaja menyenggol tangannya.
"Eh, sorry" pria tersebut kemudian membenarkan duduknya sambil mengeluarkan earphone dari saku celana jeans nya.
Yang di senggol hanya tersenyum, senyum nya mengartikan tidak apa apa.
Manis.
Batinnya bersuara saat pria dengan kemeja kotak kotak itu hanya tersenyum sebagai balasan tidak apa apa.
Mata pria dengan surai blonde memperhatikan pria manis di sampingnya yang sedang menatap jendela-melihat pemandangan kota Seoul yang begitu ramai.
.....
Ini adalah awal mula semesta mempertemukan kedua anak Adam. Sebelum semesta jatuhkan mereka kedalam cerita yang menyesakkan.
Bagi Winwin, pertemuan ini adalah kutukan Semesta yang paling nikmat.