[✔] Blodyn Fallin

By NowRaen

23.6K 3K 745

[Blodyn Fallin... is Fallin Flower] Yang seungmin mau Chan kembali menjadi orang yang dia kenal. Karena seun... More

Blodyn Fallin
Blodyn Fallin: 01
Blodyn Fallin: 02
Blodyn Fallin: 03
Blodyn Fallin :04
Blodyn Fallin: 05
Blodyn Fallin: 06
Blodyn Fallin: 07
Blodyn Fallin: 08
Blodyn Fallin: 09
Blodyn Fallin: 10
Blodyn Fallin: 11
Blodyn Fallin: 12
Blodyn Fallin: 13
Blodyn Fallin: 14
Blodyn Fallin: 16
Blodyn Fallin: 17
Blodyn Fallin: 18
Blodyn Fallin: 19 END
Maiochiru Hanabira
Fallin Flower
Kelopak Bunga Yang Jatuh Bertebaran
Vote for new book
New Book
Fun Fact about Blodyn Fallin

Blodyn Fallin: 15

758 119 53
By NowRaen

Seungmin, Felix, Ryujin dan Somi sedang berkumpul di dalam kelas, mereka sedang membahas  apa yang akan di tampilkan untuk penilaian praktek nanti.

"Jadi mau nampilin apa nih?" tanya Seungmin pada ketiga temannya.

"Masak aja gimana? Felix sama Seungmin masak, kita yang ngabisin" ujar Somi lalu ber-high five dengan Ryujin.

"Kalian yang cuci piring"

"Heh serius nih"

"Dance cover aja gimana?" usul Felix

Semuanya saling menatap satu sama lain. "Kalau dance cover doang semua orang juga bisa lix, bahkan udah biasa" jawab Ryujin lalu mengambil snack dari tas nya.

"Heh masih jam pelajaran"

"Biarin, gada guru ini" setelah itu Ryujin memakan snack nya sambil berpikir, yang jelas tidak ada manfaat nya sama sekali.

"Udah deh, dance cover nya sambil live gitu, kita semua bisa nyanyikan" ujar Somi. Ryujin mengangguk setuju dengan mulut yang penuh dengan makanan ringan.

"Nyanyi sambil dance gitu?" tanya Felix. Somi mengangguk lalu mengotak-atik ponselnya dan menunjukkan suatu video kepada teman-teman nya itu.

"Nih cover ini aja, pas dua cewe dua cowo tinggal bagi posisi"

"Terus latihannya mau dimana?" tanya Seungmin

Semuanya diam, berpikir dimana tempat yang bisa mereka gunakan untuk latihan. Seungmin sudah tertuju pada satu tempat sih, studio milik Jihoon dan Soonyoung. Tapi jika mereka pergi kesana Felix akan bertemu dengan Chan.

"Di studio kak Jihoon aja, kan ada studio dance juga kan? Nahh biar sekalian kita di latih vokalnya sama kak Jihoon" usul Ryujin. Ini yang Seungmin hindari, tetapi Ryujin malah menyebutnya dan membuat Felix serta Somi mengangguk setuju.

°
°
°
°
🥀🥀🥀



"Widihh tumben rame-rame, mau demo ya?" ujar Soonyoung saat berpapasan dengan Seungmin, Felix, Somi dan Ryujin.

"Nahh pas banget ada kak hoshi, kita boleh kan ikut latihan buat beberapa hari kedepan" ujar Somi

Soonyoung mengangguk. "Pake aja sih, trainee udah jarang kesini, bisa itung jari"

"Ehh kak, kak Jihoon nya ada?"

"Di ruangannya, samperin aja gih kakak mau beli makan dulu" Soonyoung tersenyum ke mereka semua, sampai mata sipitnya itu menatap Felix dengan dahi yang berkerut.

"Kamu, yang waktu itu ciuman sama Chan kan?" semuanya terdiam. Felix dengan muka yang merah menahan malu, dan sisanya terkejut dengan ucapan kakak alumni nya tadi.

"Ehh, kok merah gitu malu yaa? Gapapa mungkin belum biasa, kakak pergi dulu ya" setelah itu Soonyoung melangkahkan kakinya keluar dari gedung. Seungmin hanya menatap kosong lantai yang ia pijak.


Chan berciuman dengan Felix?


"Ekhem Seungmin gapapa kan?" bisik Somi di sebelah nya. Sementara Ryujin dan Felix sudah melangkah terlebih dulu.

Seungmin menggeleng dan tersenyum kearah Somi. "Gapapa kok" setelah itu menyusul mereka berdua dan di ikuti oleh Somi di sebelahnya.

"Mau cover ini?" Ryujin dan Somi mengangguk.

"Ryu, kamu bisa rap?"tanya Jihoon. Sebelum latihan mereka memutuskan untuk bertemu Jihoon dan membiarkan dia membagi posisinya karena vokal mereka yang akan dilatih oleh Jihoon.

"Bisa kak"

"Coba dikit"

Ryujin melakukan beberapa bagian rap, dan semuanya di tes satu satu dalam vokal dan rap nya. Jihoon mengangguk ngangguk lalu mencoret pada kertas hvs yang dia ambil dan mencoret dengan pulpennya.

"Seungmin kamu ambil bagian punya Taehyung, Felix cover BM, Somi cover Somin, Ryujin bagian Jiwoo. Kalian latihan dance nya aja dulu ke Soonyoung. Dan inget bagian kalian tadi"

Semua nya mengangguk lalu keluar dari ruangan Jihoon dan langsung pergi menuju tempat dance yang sedang kosong.


























"Seungmin! " panggil Chan dari jendela kamarnya.

Seungmin yang sedang menghapal gerakan di depan cermin langsung berhenti dan membuka jendela nya.

"Kenapa?"

Di sebrang sana, Chan tersenyum lebar kearah nya hingga dimple itu muncul di pipi nya.

"Nanti kalau pulang latihan bilang ya, nanti aku jemput"

Seungmin tertawa dalam hati. Chan memanfaatkan dirinya agar bisa menjemput Felix kan.

"Tumben nih" Seungmin berpura-pura, jelas ia tau alasan dibalik itu semua. Tapi ternyata berpura-pura tidak tau itu sangat menyenangkan.

"Yaampun Min, kita udah temenan lama loh. Lagian kan masa aku biarin kamu pulang malem sendiri"

Seungmin terkekeh, alus banget omongan Chan.

"Hmm? Kenapa ga sekalian aja pas kamu di studio? Sambil nunggu bisa sambil bikin lagu juga kan?"

Seungmin sedikit menyesal telah menyarankan hal yang akan membuat Chan dan Felix semakin dekat. Sementara di sisi lain, dirinya semakin menginginkan Chan.

"Nahh ide Bagus, makasih sarannya besok aku traktir deh. Tidur gih udah malem, night Min" Seungmin tersenyum dan mengangguk melihat Chan kemudian menutup jendela dan gorden nya.

"Night too, Chan" ujarnya lirih. Menatap kearah awan malam yang terlihat samar tanpa ada bintang atau bulan. Kemudian menutup jendela dan menarik gorden nya.

Mengambil gelas yang berada di nakas lalu berjalan menuju dapur untuk mengambil susu. Kebiasaan dari kecil, dirinya tidak akan bisa tidur dengan nyenyak jika belum minum susu terlebih dahulu.

Saat menuruni tangga dirinya mendengus pelan, pintu masih terbuka dan ayahnya tertidur di sofa dalam keadaan mabuk. Entah sudah habis berapa botol, yang jelas bau nya begitu menyengat.

Seungmin berjalan kearah pintu untuk menguncinya dan lanjut menuju dapur. Keadaan di dalam rumahnya begitu monoton dan membosankan, Seungmin lebih nyaman berada di luar atau di rumah Chan.

Karena rumahnya perlahan terasa asing baginya. Dia hanya merasa rumah nya ini mati, tidak ada kehidupan di dalamnya. Rumahnya begitu dingin, tidak hangat seperti dulu. Dirinya membuka pintu kulkas dan mengambil kotak susu diantara botol alkohol persediaan ayahnya.

Menegak minuman dengan rasa coklat tersebut dan mengusap bibirnya. Matanya menelusuri interior dapur yang selalu dia gunakan saat pagi dan sore hari, sampai sebuah pisau yang tergeletak begitu saja menarik perhatian nya. Kemudian di tatap ayahnya yang sudah tertidur pulas diatas sofa. Dirinya tersenyum, atau mungkin lebih kearah menyeringai.

°
°
°
°
🥀🥀🥀



Mereka berlima sedang berkumpul untuk makan di restoran depan gedung latihan. Berlima, karena Chan bergabung dengan mereka.

"Ekhem, mulut pait banget nih butuh yang manis manis, ya ga Som?" ujar Ryujin, Somi hanya mengangguk dan kembali menghabiskan pasta nya.

"Kalian mau apa?" tawar Seungmin yang peka jika teman-teman nya itu menginginkan sebuah dessert.

"Nahh gitu dong peka, aku sama Somi tiramisu dessert aja deh" Seungmin mengangguk lalu melirik kearah Felix

"Samain aja deh Min, makasih ya sebelumnya" jawab Felix

"Min aku nitip—"

"Ngga kamu ikut aku buruan" Seungmin menarik kerah baju Chan dan memesan dessert untuk mereka.

"Hmm... Es krim hazelnut satu sama van—"

"—Mintchoco" Chan menoleh kearah Seungmin dan berkerut bingung.

"Min sejak kapan kamu ganti rasa es krim?" tanya Chan

"Udah lama, nyoba-nyoba aja ternyata enak"

"Kok aku gatau sih?"

Seungmin tertawa miris di dalam hatinya. Padahal beberapa hari lalu saat dia main dirumah Chan, Seungmin selalu membawa es krim rasa mintchoco.

Seungmin mengambil pesanannya. "Bayar gih" dan meninggalkan Chan yang menatapnya bingung lalu kembali menghampiri teman-teman nya.

Setelah mengantarkan Felix pulang —dan Seungmin yang sudah menduga hal itu— kerumah nya, kini mereka hanya berdua di dalam mobil. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, tapi keadaan di jalan sedikit macet karena beberapa KM dari jarak mereka sekarang ada kecelakaan beruntun.

Memutar balik pun tidak bisa karena semua sisi penuh dengan kendaraan lain dan tidak ada celah sama sekali.

"Seungmin" panggil Chan dengan suara yang sedikit dalam. Seungmin langsung menyerahkan tangan kirinya nya dan Chan langsung tersenyum.

"Hehe, peka banget"

Chan memainkan jemari Seungmin yang mungil sekalian menghilangkan rasa bosan karena macet yang sangat lama dan tak kunjung maju. Sementara Seungmin sendiri hanya menatap keluar, melihat trotoar dan toko yang masih buka bahkan ramai oleh pengunjung.

"Min jari manis kamu jelek banget sih, bagusnya tuh ya disini ada cincin nya" Chan memutar jari manis Seungmin dengan telunjuk dan jempolnya. Seungmin menghela napas lalu menengok kearah Chan.

"Nanti juga ada" jawab Seungmin yang kini sedang memperhatikan Chan. Jujut Seungmin rindu suasana ini, saat hanya ada mereka berdua dan menghabiskan waktu dengan obrolan yang tidak jelas.

Sudah lama dirinya tidak merasakan hal ini, karena dirinya yang sibuk latihan dan Chan yang sibuk mengejar Felix.

"Hehe, nanti kalau udah ketemu jangan lupa kenalin ya, mau aku seleksi dulu orangnya baik ga buat kamu, bisa jagain kamu kayak aku jagain kamu ga"

"Chan"

"Hmm? "

"Berisik anjir"

Chan memasang wajah cemberut hingga bibirnya ikut maju beberapa senti.

"Jangan monyong, kayak monyet tau" ujar Seungmin lalu mengalih kan pandangannya kembali keluar.

"Seungmin" panggil Chan

"Hmm?"

"Seungmin" panggil Chan sekali lagi karena Seungmin tak kunjung menoleh

"Hmm kenapa?"

"Seungmin" kini wajah Chan lebih dekat dengan pipi Seungmin

"Apa sih—"

"…"

"…"

keduanya terdiam. Tanpa sengaja bibir mereka menempel karena Seungmin yang menoleh tiba-tiba kearah Chan.


1 detik





2 detik






3 detik



4 detik




5 detik






Keduanya tidak melepaskan ciuman itu, malah Seungmin memejamkan matanya saat bibir Chan melumat bibirnya. Seungmin melenguh saat Chan memperdalam ciuman mereka. Seungmin meremat tangan Chan yang masih berada dalam genggaman pria dengan kulit pucat itu.





Beep beep




Ciuman mereka terlepas saat bunyi klakson menyadarkan mereka. Chan terburu-buru dan melaju kan mobilnya karena bunyi klakson dari mobil belakang yang tak kunjung berhenti berbunyi.

Keadaan di dalam mobil kembali hening. Chan sibuk membagi fokusnya pada jalan dan ciuman mereka tadi. Begitu pula dengan Seungmin yang terus memikirkan hal tadi. Seandainya tadi dia tidak menoleh dengan cepat, mungkin hal memalukan itu tidak akan terulang kembali.

"Ekhem, Seungmin udah nyampe"

Seungmin tersadar dari lamunan nya. "Makasih Chan" saat hendak turun tangannya langsung di tahan oleh Chan

"Min, maaf aku kebawa suasana tadi"

Seungmin mengangguk, " gapapa Chan, ini salah aku juga. Y-yaudah aku masuk dulu ya" Chan mengangguk dan Seungmin langsung masuk kedalam rumahnya.

Di dalam kamar Seungmin langsung menenggelamkan wajahnya pada bantal dan berteriak. Untung suaranya teredam oleh bantal tersebut.



"HUAAAAA PENGEN LAGIIII"










Continue Reading

You'll Also Like

123K 9.8K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
222K 33.3K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
60.9K 7.5K 22
Awalnya Seungmin hanya ingin memperjuangkan harga diri sahabatnya hingga takdir tak terduga mulai mengacaukan perasaannya sendiri. (berdasarkan live...
101K 10.9K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...