To : My Pretty Ghost ๐ŸŽ€

By bingkasa

147K 25.1K 5.5K

!!15+ "Kok ngomel-ngomel sendiri?" Start : 24 November 2020 - 13 Desember 2020 [01] Start 2 : 06 Februari 202... More

intro
Bagian dua
bagian tiga
bagian empat
Bagian lima
bagian enam
bagian tujuh
bagian delapan
bagian sembilan
bagian sepuluh
bagian sebelas
bagian dubelas
bagian patbelas
bagian mabelas
bagian nambelas
bagian jubelas
bagian panbelas
bagian lanbelas
๐Ÿƒ bagian dupuluh
โณโŒ›
bagian dusatu
bagian dudua
bagian duga
bagian dumpat

bagian tibelas

4.9K 971 236
By bingkasa

Double up for today! Gue udah gatel up, setelah PAS gue kembali nolep kok

Happoy readoy

👾👾



Jeff mengotak-atik ponselnya bingung, ia menatap Ana yang sedang main game di komputernya penuh rasa curiga.

"Lo apain Dania?" tanya Jeff.

Ana yang duduk memunggungi Jeff menegang, dia udah lawan perintah Jeff karena mengangkat telepon Dania.

"Ana!" panggil Jeff tegas.

Ana mengulum bibirnya gugup, lalu memutar kursinya sekedar untuk melihat Jeff.

"Dania emang bilang apa?" tanya Ana.

"Dia gak bilang apa-apa, tapi ... ," Jeff kembali menatap ponselnya dan Ana secara bergantian. "Jujur lo ngapain semalam?" tanya Jeff.

"Yah ... Dia berisik sih, aku angkat aja teleponnya. Tapi pakai wujud aku yang asli," ucap Ana takut. "Dia ngadu ya?"

Jeff membuang ponselnya ke kasur, lalu menatap Ana sekilas.

"Jeff ih?" Ana menatap Jeff ketika lelaki itu berdiri dari kasur dan...





"YESSS!!! WUHUUUU LO TAHU!!!" Jeff melompat tinggi sambil mengepalkan tangan. Wajahnya terlihat sangat bahagia.

"ANA LO TAHU??" Jeff menghampiri Ana dengan wajah girang, ia menangkup pipi Ana dan menekannya hingga bibir Ana mengerucut.

"A-pwa?" tanyanya bingung.

"DANIA NGE BLOKIR KONTAK GUE HAHAHAHA! WAH! IMPRESIF," pekik Jeff girang.

"Gue gak perduli apa yang lo lakuin ke dia, tapi gue bangga sama lo!!" Jeff menggelengkan kepalanya, lalu tangannya mengepal ke arah Ana untuk melakukan fist bump.

Ana menerimanya pasrah. Perkara di blokir sampai sesenang ini.

"Indahnya dunia tanpa Dania~," ucap Jeff senang. Lalu ia meraih stick drum miliknya yang terpajang di dekat komputer. Lalu meraih tas dan ponsel yang barusan ia banting tadi.

"Ayo, Ana!" seru Jeff sambil berlari kecil keluar kamar.

"Sampai di blokir ya, kalau Jeff tahu wujud asli aku. Bisa-bisa aku di kick kali ya dari rumah ini?" gumam Ana. Lalu melayang untuk mengikuti Jeff yang sedang sarapan.

"Mama kamu kemana?" tanya Ana.

"Kerja lah pake basa basi segala. Ada apaan sih emang?" jawab Jeff.

"Kalau gitu boleh dong cicip?" tanya Ana sambil melirik makanan di piring milik Jeff.

"Pala lo! Enak aja cuma ada satu piring lo mintain?" jawab Jeff judes.

"Aku belum makan sejak jadi arwah tahu?" Ana menatap Jeff dengan wajah melasnya. "Cobain satu sendok aja, ya?!"


"Emang setan bisa makan?" tanya Jeff.

"Bisa!" jawab Ana percaya diri.

Jeff lalu menggeser piringnya, Ana tersenyum girang dan hendak meraih sendok baru di meja makan. Tapi,

"Jeff!" Papa Jeff, Agung berjalan dari kamarnya sambil mengancingkan lengan kemejanya.

"I-iya?" Jeff dengan gugup mengembalikan sendok yang Ana pegang tadi dan menggeser piringnya.

"Ihhhh,"

"Mama kamu udah pergi?" tanya Agung sambil menghampiri putra tunggalnya itu.

"Udah, Pa. Tuh udah di siapin bekalnya," tunjuk Jeff ke dapur.

"Kok hello kitty sih?" gumam Agung. "Bikin kopi dulu ah," Agung memunggungi Jeff dan Ana. Kesempatan itu Ana gunakan untuk mencuri suapan yang akan masuk ke mulut Jeff itu.

"Bikin kaget aja," desis Jeff sambil melirik Ana. Untung gak ada kecelakaan yang buat mereka ciuman layaknya adegan drama romansa kan.

Ana terdiam sambil mengunyah makanan itu ragu.

"Gak enak?" bisik Jeff.

"Huek," Ana menutup mulutnya dan bangkit, sedangkan Jeff bingung harus berbuat apa. Jadinya dia lanjut makan aja.

Ana mau ngehampirin wastafel, tapi di saat yang bersamaan Agung juga di sana cuci tangan. Ana melotot ke arah Jeff yang masih menikmati makanannya.

Jeff tersenyum sambil menatap Ana mengejek, "rasain!" ucapnya tanpa suara.  Dalam sekejap, Ana memilih keluar dari sana.

👾👾

Ana menatap Jeff bingung, saat ini mereka berdua sudah ada di dalam mobil. Sebentar lagi Jeff harus datang ke UKR buat manggung.

"Kamu romantis banget sih, takut aku marah ya sampai dibeliin bunga gini," ucap Ana dengan penuh haru.

"Bukan lah!" Jeff memukul wajah Ana dengan buket bunga mawar. "Coba lo makan,"

Ana melotot, "IH APAAN SIH JEFF! KAMU PIKIR AKU KAMBING!" untuk pertama kalinya Ana berteriak lantang di hadapan Jeff.

"Kan kalau di film film horor setan itu makannya bunga, coba aja dulu. Gue curiga nutrisi lo sebagai hantu gak terpenuhi makanya cungkring gini," ucap Jeff dan memberikan buket bunga itu kepada Ana secara paksa.

Setelah itu dia langsung melajukan mobilnya ke jalan raya.

"Tapi yang di film sama di kenyataan kan beda," gerutu Ana dengan wajah cemberutnya. Lalu dengan malas, Ana mengambil satu kelopak bunga mawar dan ia makan dengan mata terpejam.

"Gimana? Bukan itu juga jenis makanan lo?" tanya Jeff sambil melirik Ana sekilas.

"Aku benci karena omongan kamu bener," ucap Ana sambil memakan bunga itu lahap.

"Berarti lo kambing," ucap Jeff sambil tertawa. Sedangkan Ana hanya mencibir.

Setelah sampai di UKR, Jeff segera mencari keberadaan ruang tunggu Sourire hanya untuk setor wajah. Gladi resik sudah di lakukan kemarin, jadi anak Sourire tinggal nunggu jam tayang mereka.

"Gue cabut dulu," Jeff langsung keluar tanpa persetujuan anggota Sourire lainnya.

"Ana!" bisik Jeff ketika melewati koridor.

"Jeff! Lihat!" Ana menunjuk sebuah X-banner yang berdiri tidak jauh dari mereka. Di sana ada foto Ana dan dua gadis lainnya.

"Ini lo kan?" gumam Jeff.

"Kayaknya? Berarti aku mahasiswi yang nerima scholarship dong? Pinter dong aku?" tanya Ana tak percaya.

"Lo kan juga gak tahu sifat asli lo gimana," jawab Jeff malas.

Lalu ada seseorang yang lewat, "eh permisi!" cegat Jeff dengan senyum ramahnya.

"Iya mas drum?" tanya mahasiswi itu sambil senyam senyum,"

"Kenal dia nggak?" Jeff menunjuk foto di x-banner tadi.

"Loh? Dia kan yang lo post di ig itu?" tanya stranger itu.

"Iy —,"

"JEFF BRIEFING!" teriak Delvin. Jeff menghela napasnya, lalu menatap stranger tadi.

"Makasih, sorry udah nyita waktu lo," setelah itu Jeff langsung pergi dari sana.

Malam telah tiba, sekarang saatnya Sourire tampil di atas panggung. Jeff sudah duduk di throne, ia menatap panggung itu karena teringat Ana.

Ini panggung rigging, ukurannya juga cukup besar. Jeff jadi membayangkan kalau panggung ini juga roboh dan mereka— ah sudahlah.

Jeff mulai tersenyum sambil menginjak pedal hingga suara pukulan bass drum dan simbal hihat mulai terdengar. Lalu tangannya dengan lihai memulai nada dengan memukulkan stick-nya ke simbal crash maupun simbal ride.

Lalu suara bass yang dimainkan Lucas dan Atuy mulai masuk, menyatu dengan alat yang Jeff mainkan. Dan karena Juno, semuanya berubah menjadi nada yang indah. Apalagi jika suara Delvin juga turut melebur di dalamnya.

Semua penonton mulai meloncat-loncat dan ikut bernyanyi bersama. Mereka semua tersenyum lebar karena lagu yang Sourire mainkan.

Berbeda dengan anggota lain yang memberikan perhatian kepada penonton mereka, Jeff malah memperhatikan Ana yang sengaja membaur di tengah-tengah mahasiswa gondrong sambil tersenyum lebar. Ana cuma men-copy dan mam-paste apa yang di lakukan. Karena itu Jeff ikut tertawa kecil.

👾👾


Setelah acara selesai, semua bintang tamu diarahkan ke aula untuk diberi wejangan alias makan malam. Tapi nggak dengan Jeff, dia keliling kampus ini buat nyari Hanan.

Setelah lama mencari, Jeff yang capek akhirnya duduk di bawah pohon rindang di sana.

"Jeff!" Ana tiba-tiba ada di hadapannya. "Aku, aku lihat sesuatu!" Ana menarik tangan Jeff. Dengan terpaksa, Jeff mengikuti arah yang akan Ana tuju.

"Ada apaan sih?" tanya Jeff.

"Aku gak bisa berkata-kata karena hal ini! Demi apapun aku kaget banget, Jeff!" seru Ana dan terus menarik tangan Jeff.

"Lihat!" Ana menunjuk suatu tempat ramai, tapi dengan jelas jarinya menunjukkan poin utamanya.





















Jeff melongo, bener kata Ana. Saking kagetnya Jeff juga gak bisa berkata-kata.

"D-dia pergi, Jeff! Ayo ikutin!" ajak Ana. Jeff akhirnya bersikap layaknya seorang penguntit. Dia mengikuti gadis bersurai merah menyala itu, dan gadis itu mempunyai rupa yang sama dengan Ana. Sama persis.

"Apa itu tubuh aku ya, Jeff? Terus diisi sama roh jahat?" tanya Ana yang sudah melayang di udara.

"Rambutnya beda kok," jawab Jeff.

"Siapa tahu kan roh jahat itu ganti gaya rambut aku!" seru Ana. "Aku mau buktiin," Ana melayang mendekati gadis bersurai merah itu.

Sedangkan Jeff sembunyi di balik tembok, "heh!!" bisik Jeff khawatir. Gimana kalau terjadi apa-apa sama orang yang persis Ana itu.

Ana menembus tubuh gadis itu, dan Jeff tahu betul pasti Ana sedang merasukinya. Ana yang sudah masuk ke tubuh gadis itu berhenti berjalan, dia menoleh ke arah Jeff.

"Jeff," gumam Ana yang masih ada di tubuh gadis itu. Tapi setelah itu, Ana terpental. Sedangkan gadis itu terduduk di lantai karena ulah jiwa asli gadis itu dan Ana sempat bergulat tadi.

"Ana!" Jeff berlari menghampiri Ana yang jatuh di antara tong sampah, mengabaikan gadis berambut merah yang terduduk lemas itu.

"Lo gak kenapa-napa kan? Apa yang terjadi?" tanya Jeff khawatir.

"Dia bukan roh jahat, kita orang yang berbeda," ucap Ana sambil menatap gadis yang sudah berdiri itu dan menatap mereka berdua dengan raut kesal. Atau lebih tepatnya menatap Jeff, karena Ana tidak yakin kalau gadis itu bisa melihat dirinya.

"LO GILA YA? GUE YANG JATUH BUKAN TONG SAMPAH! KENAPA YANG LO TOLONGIN TONG SAMPAH?" teriak gadis itu menggema di setiap sudut koridor.

Jeff membuka mulutnya, tapi dia nggak tahu harus ngomong apa. "Gimana nih, Na?" tanya Jeff bingung.

Ana menggeleng, lalu mendorong Jeff agar bergerak maju. "Kamu aja ngomong!" ucap Ana.

Jeff mendumal, lalu menatap gadis bersurai merah itu sambil tersenyum canggung. Sedangkan Ana hanya menonton di belakangnya.


"Ehehe, anu. Sist, eh Mbak, saya gak bermaksud menyinggung Mbak dengan lebih menolong tong sampah daripada pada Mbak. Tapi tong sampah memang lebih penting bagi saya daripada Mbak," jelas Jeff dengan senyum pepsodent-nya.

"Lo fetish tong sampah?" tanya gadis itu memicing.

"Pffft," Ana membuang mukanya sambil menahan tawa.

"Jaga bicara Anda ya, Mbak!" seru Jeff.

"CHAMELIA!" seru seseorang dari ujung koridor.

"Chamelia?" Jeff membeo sambil menatap Ana. Sedangkan Ana hanya menggeleng tidak paham.

"HANAN! LO HARUS BAWA DIA KE SATPAM! MASA DIA FETISH TONG SAMPAH!" ujar gadis yang dipanggil Chamelia tadi.

Hanan menatap Jeff sekilas, lalu dahinya mulai berkerut.

"Mereka kembar? Chamelia? Roselia?" tanya Jeff.

"Bukan urusan lo! Apa lo nemuin dia buat hal yang sama?" tanya Hanan tak suka lalu menarik lengan Chamelia.

"Apa cuma dia yang pantas hidup? Sedangkan Roselia gak pantas?" seru Jeff menghentikan langkah Hanan.

"Jeff, jadi dia saudara kembar aku?" tanya Ana dengan mata yang sudah mulai panas. Jeff mengangguk pelan.

Chamelia melepaskan genggaman tangan Hanan dan berbalik arah.

"Apa maksud lo? Lo kenal kembaran gue?" tanya Chamelia tajam.

"Iya! Apa lo tahu? Roselia di sini sekarang," jawab Jeff tak kalah tajamnya.

"Maksud lo apa? Roselia terbaring—,"

"Arwah kembaran lo! Dia ada di sini!" seru Jeff.

"Mel! Ayo pulang!" teriak Hanan.

Chamelia menatap Jeff cukup lama, "dia di sini?" tanyanya setengah berbisik.

Ana berdiri di samping Chamelia, dia hanya bisa menangis karena merasa jahat. Bisa-bisanya dia melupakan kembarannya sendiri.

"Aku di sini," ucap Ana sambil mengusap pipi Chamelia. Tapi hanya Jeff yang dapat melihatnya.

"Ayo pulang!" Hanan menarik paksa Chamelia agar meninggalkan Jeff. Ana menatap mereka berdua sedih.

"Chamelia! Asal lo tahu aja! Hanan bilang Roselia gak pantas hidup!" seru Jeff sambil menatap Chamelia yang sepertinya hanya pasrah ketika Hanan menyeretnya.

"Ana," Jeff meraih pundak Ana yang membelakanginya. Ana menoleh, ternyata pipinya sudah basah air mata.

"Aku gak tahu harus gimana sekarang, aku bingung," ucapnya sambil terisak. Sedangkan Jeff menatap Ana iba, ia menarik Ana ke dalam pelukannya. Membiarkan Ana menangis di sana, Jeff tidak berkata-kata. Karena ia tahu perasaan Ana saat ini.

👾👾

Bodoy amay la gue gabysa ngediy

Syukron🧕🏻

Continue Reading

You'll Also Like

179K 17.2K 29
Sequel of One Month In Muggle World. bingung kenapa nggak ada nyambung-nyambungnya? Baca aja sampe selesai. Entar juga ngerti :p ... [COMPLETED] Ka...
161K 23K 27
seรฑorita; gadis; nona ยฉ2019 By Hippoyeaa
81.7K 8.2K 35
FIKSI