Our Fate Is Always One {Tower...

By Heptary

27.9K 5.3K 1.5K

Bagaimana kalau sebenarnya selama ini baam tidak sendirian? bagaimana kalau sebenarnya anak arlene bukan hany... More

Beginning
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Biodata si pirang
14
15
16
Kembali mengingat.
Selingan ye~~
17
18
19
20
21
22
23
24
25
another bonus
halo
26

Tambahan~

418 91 14
By Heptary

*1 bulan setelah (Y/n) tinggal di kandang.

Hari hari terlewati dengan penuh tawa.

(Y/n) memegangi perutnya yg sakit karena terlalu banyak tertawa.

Salahkan paul yg iseng mengikat 2 rambut yamah ketika anjing besar satu itu sedang tidur dengan nyenyak.

Mau senyaring apapun mereka tertawa yamah tidak akan bangun.

(Y/n) menambahkan kalejailan paul dengan menumpahkan pupur ke wajah yamah.

Paul lalu mengambil lipstik yg sengaja dia beli.

(Y/n) dengan perlahan tapi pasti memakaikannya ke yamah.

Puas dengan karya mereka, keduanya pergi keluar.

(Y/n) memasak bersama paul. Makanan sehari hari disana adalah daging.

Paul sudah menawarkan yg lain, tapi (Y/n) tetap bersikeras dan ingin memakan daging saja.
Toh, sudah lama dia tidak makan daging.

(Y/n) kehilangan semangatnya dan menjadi ogah untuk berlatih. Paling sesekali dia akan berjalan mengelilingi kandang dan mendatangi louie.

Paul merasa ada yg aneh dari sikap (Y/n). Dia sudah bertanya, tapi (Y/n) hanya menjawab kalau dia sedang merindukan seseorang.

Paul tidak bisa membantu banyak. Jadi membuat (Y/n) senang saja sudah cukup.
Paul tidak mau (Y/n) kembali menjadi datar seperti dulu.

Malamnya, (Y/n) bilang pada paul kalau dia akan jalan jalan.
Paul meng-iyakan. Meminta (Y/n) untuk kembali dengan cepat.

Setelah itu, (Y/n) pergi keluar. Dia berjalan di pinggiran kandang dan rebahan beralaskan rumput.
Berhubung di sana adalah daerah yg sunyi.

(Y/n) menatap langit yg gelap. Tidak ada bulan, tidak ada bintang. Hanya langit berwarna hitam.

(Y/n) menggunakan shinsu es dan membuatnya menjadi semacam partikel kecil dan menerbangkannya ke atas.
Membuatnya terlihat seperti bintang berwarna biru terang.

Hanya satu yg ada di dalam pikirannya sekarang.

'aguero'

(Y/n) merindukannya dan sangat ingin bertemu dengannya.

Memejamkan mata, (Y/n) mulai memutar kembali ingatannya ttg khun.

Saat mereka pertama kali bertemu di kehidupan sebelumnya. Saat (Y/n) bertemu khun kembali dan ketakutan setengah mati.
Saat mereka berdansa. Saat mereka menghabiskan waktu bersama di bunker dengan wagnan dan yg lain. Dan masih banyak lagi.

Selain bam, (Y/n) juga sangat menyayangi Khun.
Tidak tau juga bagaimana dia bisa merasakan hal seperti itu pada khun.

Membuka matanya, (Y/n) dikejutkan oleh keberadaan yamah yg tampak marah, menatapnya dari atas dengan rambut dan penampilan yg sudah normal.

"A-ah? Hai y-y-yamah.... Hehe"

"Hehe hehe! Jangan tertawa dan sini kau!!!"

"Tidaaak!!"

(Y/n) segera mendudukkan diri, lupa dengan yamah yg melihatnya dengan menunduk.

Dan dahi mereka berdua sangat merah saat kembali. Membuat paul harus mengomores dan mengurus mereka.

Yamah dan (Y/n) duduk bersebelahan.

(Y/n) yg kedinginan menyelimuti diri dengan rambut yamah.
Sementara yamah diam saja karena sudah lelah.

Malam itu, paul mendadak jadi ibu ibu yg harus merawat anaknya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

*Menara bagian tengah daerah netral

Cecil menguap. Dia melarikan diri dari skuadron kallavan saat mereka hendak beetarung dan bersantai di bagian tengah menara.

Seorang pelayan datang, meletakkan 1 piring steak dan 1 gelas teh merah.

"Haah.... Aku haus" gumam cecil.

Dia meminum teh itu sedikit dan mulai makan.

Cecil merasa risih dengan tatapan tatapan orang yg kagum dengannya.

Hanya karena dia turunan jahad, dia menjadi sangat dihormati disini.

Makan seperti sekarang pun dia gratis. Cuman cecil ingin bersikap adil dan tetap membayar.

Di tengah makannya, netra cecil tidak sengaja menangkap sosok perempuan bersurai putih yg sepertinya baru saja berbelanja.

Dan cecil pun langsung tau itu siapa.

Cecil meletakkan garpu dan pisaunya sebelum meminum habis minumannya lalu berteriak.

"ARIE CRUSTER!!!"

Perempuan itu berjengit. Dia menoleh dengan cepat lalu terdiam saat tau yg memanggilnya adalah orang terhormat dimenara.

Cruster juga sangat bingung kenapa cecil terlihat sangat senang dan sangat sumringah saat melihatnya.

Semua tataoan mata menuju ke arah cruster dan itu menbuat perempuan satu itu membungkuk hormat pada cecil dan kembali berjalan.

Cecil tersadar dari lamunannya dan segera berlari mengejar cruster.

"Tunggu!"

Cruster kembali diam. Dia berbalik sekali lagi dan melebarkan mata ketika cecil tidak sengaja tersandung dan menabrak seorang pedagang yg sedang membawa ember air sehingga cecil menjadi basah kuyup.

Cecil menelan ludah kasar. Dia meminta maaf kepada pedagang itu dan segera mendatangi cruster. Dia bersin. Bersembunyi di belakang cruster.

Cruster tersadar dari keterkejutannya dan segera berbalik. Dia mengambil handuk yg kebetulan baru dia beli dan memberikannya ke cecil.

"Umm.. maaf, tapi bisa anda ikut saya? Anda perlu ganti baju. Walau... Baju laki laki di rumahku biasa saja" tawar cruster ragu.

Cecil menanggapi dengan mengangguk. Dia kedinginan dan ingin cepat cepat ganti baju sebelum dia demam.

Cruster pun menuntun cecil untuk ke rumahnya.

Saat sampai, cruster memberikan cecil baju laki laki yg dia punya dan cecil tanpa pikir panjang membuka bajunya.

Cruster merona. Dia menarik cecil dan mendorongnya untuk masuk ke kamar tamu dan mengunci cecil dari luar.

Setelah mengganti bajunya dan tidak lupa, dia mandi karena kebetulan di kamar itu ada kamar mandinya, cecil mengetok pintu minta dibukakan.

Cruster membuka pintu. Meminta cecil untuk ke meja makan karena cruster sudah memasak untuknya, mengingat cecil yg tidak menghabiskan makanannya saat mengejarnya membuat cruster merasa bersalah.

"Silahkan. Walau mungkin rasanya tidak sama seperti restoran mahal..."

Cecil menatap takjub kearah makanan yg ada di depannya. Liurnya sedikit lagi menetes jika saja cruster tidak menempelkan tisu ke mulut Cecil.

Berterima kasih, Cecil pun mulai memakannya dengan lahap.

"Astaga! Ini enak sekali!! Terima kasih cruster!"

Cruster tersenyum. "Syukurlah kalau anda suka"

Setelah itu cruster melepas apronnya dan mencuci piring serta gelas bekas cecil.

"Tuan Cecil. Jika anda masih ingin disini, silahkan. Saya mau kembali bekerja dulu"

Cecil menoleh dengan cepat.
"Aku ikut!"

"Eh? Tapi majikan saya..."

"Aku ingin berbicara dengannya"

"O-oh baiklah"

Cruster mengunci pintu ketika dia dan Cecil sudah keluar dari rumah.

Perjalanan mereka tidak memakan waktu yg lama. Dari pakaian cruster, Cecil tau kalau dia bekerja sebagai seorang budak.

Sampai di sana, Cecil menahan tangan cruster di saat perempuan itu hendak menuju dapur dan menarik cruster ke ruangan atasannya.

Cecil membuka pintu dengan tidak dipannya dan langsung mendudukkan diri di kursi tamu.

Cruster yg berdiri di sebelahnya hanya bisa menunduk.

Atasan cruster bernama Reo.
Reo menatap Cecil kaget. Bagaimana tidak? Seorang petinggi di menara mendatanginya, tersenyum ke arahnya dan dengan mengejutkannya mengatakan kalau dia akan membawa cruster.

"Maaf, tuan. Tapi selain cruster masih ada perempuan lain yg lebih cantik dan lebih hebat. Dia hanyalah anak buangan keluarga Arie. Harga diri anda akan sangat menurun dan anda tidak akan puas" ucap Reo.

Senyuman Cecil menjadi tidak mengenakkan.

"Hoi. Siapa bilang aku ingin membawanya karena aku ingin menjadikannya pelacur? Aku ingin membelinya untuk skuadronku. Dia mungkin anak buangan, tapi dia memiliki bakat luar biasa yg bahkan bisa menghabisimu sekarang juga..." Cecil berucap dengan penuh tekanan.

Cruster dan Reo terkejut. Mereka menatap cecil tidak percaya.

Cecil dengan kesalnya mengirimkan point ke pocket reo dengan jumblah yg fantastis.

Dan tanpa pamit atau mencari tahu apa yg akan dilakukan reo lebih lanjut, dia kembali menarik cruster dan membawanya keluar.





*Skuadron jahad (namanya gk pake nomor kayak yg lain)

"Ini kamarmu, di dalam lemari sudah ada bajumu, ruang berlatih ada di pojok belakang dan kau bisa menyapa 3 orang lainnya yg akan menjadi rekanmu nanti. Sekarang, ganti bajulah dan datangi aku di ruang tengah yg sempat kutunjukkan"

Cecil tersenyum. Menutup pintu kamar cruster dan berjalan ke ruang tengah dimana 3 orang lainnya sudah berkumpul.

"Oh, selamat datang ketua" sapa seorang light bearer yg bernama Ha rui.

"Anda sepertinya sedang senang ketua" sambung si spear bearer, bonev.

"Ketua, anda tidak gila kan?" Sang wafe controller menyipitkan mata. Namanya Sue.

Cecil memukul sue dengan keras. Kesal dengan ucapannya.

"Sembarangan!"

"Maafkan hamba, ampuni hamba"

"Mati saja sana! Dasar tidak tahu diuntung!!"

"Ampuni hamba. Hamba meminta maaf sedalam dalamnya"

"Apa peduliku?!"

Adu mulut terjadi diantara keduanya.

Bonev dan rui yg sudah biasa dengan itu semua hanya menghela oelan dan kembali kepada aktivitas mereka masing masing.

"Tuan cecil..."

Cecil berhenti mengoceh. Dia berbalik dan terpana atas kecantikan cruster.

"Maaf, apa saya datang di saat yg tidak tepat?"

Yg lain ikut terdiam. Mereka kagum pada pesona cruster.

"Umm... Maaf?"

Cecil menggelengian wajah dan menampar wajahnya sendiri.

"Ekhem! Uhh... Jadi, perkenalkan, ini arie cruster jahad. Dia akan menjadi fisherman kita" jelas cecil singkat.

Rui tersenyum lebar dan menyalami tantan cruster dengan heboh.

"Salam kenal cruster! Namaku ha rui. Kau bisa panggil aku ru atau rui saja~ senang bertemu denganmu~~"

"Salam kenal juga~ namaku arie cruster jahad. Kau bisa panggil aku cruster~"

"Apa boleh aku memanggilmu Aster??"

"Aster?"

Cecil tersedak. Dia memukul mukul dadanya dan mendudukkan diri di sofa.

Sue dan bonev tersenyum.

"Ne~ aku panggil kau aster juga ya~" pinta bonev.

"Aku juga" sambung sue.

Cruster tersenyum. Dia mengangguk senang atas panggilan untuknya.

"Ngomong ngomong... Kau putri jahad ya?" Tanya sue.

Cruster menggeleng. "Jahad yg ada di namaku itu nama tuan cecil. Ada alasan khusus di baliknya. Maaf aku tidak bisa memberi tahumu"

"Oh, tidak apa apa"

Cecil berdehem.
Bonev, sue dan rui yg mengerumuni cruster pun mendadak diam dan berdiri berjejer di samping.

Di depan cruster, kini cecil sedang menatapnya. Tersenyum.

"Kau kelihatannya menikmatinya. Kalau begitu..."

Berdiri, cecil mengulurkan tangannya.

"Selamat datang di skuadron jahad, cruster~"

Cruster menggapai tangan cecil. Ikut tersenyum.

"Terima kasih, tuan cecil"

Tanpa sadar, karena merasa sangat senang, cruster memeluk cecil erat.

"Terima kasih, master" bisiknya dengan senyuman lebar.

Cecil yg mengetahui keadaan ceuster saat bekerja di bawah pimpinan reo, merasa lega.

Dia balas memeluk cruster. Mengucapkan balasan dari kata terima kasih cruster.

Dan hari itu, skuadron jahad terbentuk secara resmi...

.
.
.
.
.
.
.
.

To be continue~~~

Tanganku gatel pengen ngetik ini.

Dan sedikit pengumuman, aku sekarang agak susah buat ngetik ff karena ada masalah.

Jadi kalau tiba tiba ni ff gk up up juga, maaf.

Tapi aku pasti namatin semua ceritaku kok!


Salam hangat, hepta~~

✧◝(⁰▿⁰)◜✧

Continue Reading

You'll Also Like

135K 11.2K 17
🐇🐇🐇
1.7M 62.3K 40
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
978K 96.2K 49
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
401K 28.1K 21
Seorang remaja bernama Arshaka Jocasta yang menjadi pusat obsessi para sahabatnya. Arshaka mengidap penyakit langka. Sindrom Kleine-Levin. Di mana s...