𝖄𝕺𝖀 ✓

Դ. 𝔇𝔞𝔶'𝔰 𝔱𝔴𝔬

Ini hari kedua Karina tinggal di rumah Yoshi. Yoshi membuka matanya saat kembali merasakan sebuah tangan memeluknya. Melihat Karina menyembunyikan wajahnya di dada bidang Yoshi membuat Yoshi tersenyum. Sensasi hangat saat keduanya berdekatan membuat jantung Yoshi berdebar kencang. Mana mungkin ia menyukai Karina secepat ini? Ini baru dua malam dan ia sudah jatuh cinta?

"Halu lo anjir. Udahlah mending mandi siapin sarapan terus siap siap sekolah. Pasti kak Jisoo juga udah jalan kesini." batin Yoshi sambil mengendurkan pelukan Karina.

"Mmm Yoshi?" panggil Karina saat Yoshi beranjak dari kasurnya.

"Iya kenapa?"

"Mau kemana?"

"Mau mandi. Aku harus sekolah. Kemarin aku udah bolos buat kamu."

"Tapi Karina gamau ditinggal Yoshi."

"Nanti ada kak Jisoo kok. Hari ini Karina sama kak Jisoo dulu ya?" kata Yoshi sambil mengelus kepala Karina.

Karina mengangguk. "Yoshi sekolahnya lama?"

"Lama. Dari pagi sampe sore."

"Kenapa ga sampe siang aja?"

Yoshi terkekeh. "Udah kamu mending lanjut tidur lagi. Aku mau mandi dulu."

"Ikut."

Yoshi langsung membelalakkan matanya. Ia menggeleng keras membuat Karina menatapnya bingung. Dalam hatinya Karina terheran heran dengan tingkah Yoshi. Memangnya ucapannya sangat salah?

"Ke-"

"Ga boleh! Kita ini beda Karina. Kamu cewe aku cowo! Kita ga boleh kayak gitu!"

"Kenapa?"

"Ya ga boleh!"

"Tapi kita tidur bareng."

"Kan kemarin kamu tidur di kamar tamu. Kenapa bisa jadi ke kamar aku!?"

"Karina gabisa tidur disana."

"Bisa."

"Gabisa."

"Udahlah! Aku mau mandi. Jangan ngikut! Kamu nonton tv aja sana!" usir Yoshi.

Karina melengkungkan bibirnya ke bawah. Ia memeluk untuk kembali memeluk guling Yoshi dan memejamkan matanya. Yoshi yang sudah mengambil pakaiannya buru buru masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintunya. Karina benar benar membuat Yoshi parno.

■━■━■━■

Sekarang Yoshi dan Karina sudah duduk di meja makan. Tepat setelah Yoshi selesai bersiap, pintu rumah Yoshi diketuk. Tentu saja yang datang adalah Jisoo dengan sekantong sarapan untuk Yoshi dan juga Karina.

Mereka bertiga sarapan dengan tenang disana. Yoshi memakan dengan lahap bubur buatan Jisoo. Berbeda dengan Karina yang terlihat merasa aneh dengan bubur itu. Jisoo hanya terkekeh lalu menepuk punggung Yoshi.

"Ga berubah ya kamu. Udah kak Jisoo tinggal berapa bulan tetep aja masih suka makan bubur kakak."

"Bubur buatan kak Jisoo enak banget. Sering sering kesini lah kak bawain Yoshi makanan. Biar Yoshi lebih hemat buat makan sehari hari." canda Yoshi membuat keduanya tertawa.

Karina yang tidak paham memilih diam. Ia menghabiskan bubur Jisoo yang awalnya terasa aneh itu. Karina menatap Jisoo yang sedang memakaikan Yoshi dasi. Laki laki itu terlihat sangat tampan sekarang dengan seragam sekolahnya.

"Yoshi."

"Hm? Kenapa Karina?"

"Yoshi tampan. Karina suka."

Mendengar itu tawa Jisoo otomatis pecah. Karina tampak sangat lucu saat mengucapkan kata kata itu. Ditambah dengan Yoshi yang langsung salah tingkah membuat tawa Jisoo semakin keras.

"A-apa sih. Orang biasa aja. Yaudah kak aku pamit! Jaga rumah ya!" panik Yoshi lalu langsung pergi ke kamarnya.

"Ada ada aja kamu ini." kata Jisoo membuat Karina menatapnya heran.

"Memangnya salah ya kak aku memuji Yoshi seperti tadi?"

Jisoo menggeleng. "Ga salah kok. Kamu bener Yoshi tampan. Cuma Yoshi aja yang malu kamu puji."

Karina yang mendengar itu jadi tertawa kecil. Ternyata Yoshi juga bisa malu ya? Itu yang ada di pikiran Karina. Karina, jadi semakin menyukai Yoshi dan tidak ingin berpisah dengan Yoshi.

■━■━■━■

Yoshi mengendarai sepedanya dengan kecepatan sedang. Menikmati udara pagi yang segar dan juga matahari yang belum menyengat adalah salah satu rutinitas Yoshi setiap pagi. Biasanya, saat Yoshi sudah sampai di lampu merah, Yoshi akan bertemu dengan Jihoon dan Junkyu. Teman sekelasnya yang juga berangkat menggunakan sepeda.

"Oiii Yoshi!" teriak Jihoon membuat Yoshi menoleh.

"Apa Hoon?"

"Kemana lo kemaren? Bisa bisanya ga berangkat pas ujian fisika sama kimia. Nyawa kita berdua diujung tanduk!"

"Oh kemaren ulangan? Kirain hari ini ulangannya."

"Gila Yos soalnya susah parah. Gue bener bener ga bisa ngerjain satupun!" heboh Junkyu.

"Itu mah elo aja yang ga pernah belajar Kyu. Coba deh lo tiap malem baca buku, pasti bisa jawab." jawab Yoshi membuat Jihoon menertawakan Junkyu.

"Dih apaan lo anjing ngetawain gue. Lo aja nyontek gue!"

"Dimarahin Yoshi lo mampus!"

"Ya seenggaknya Jihoon masih jago matika Kyu. Lah elo? Olahraga mager, fisika kimia gabisa, bahasa amburadul, lo bisa apa sih? Ngegame sama ngebo doang?"

Lampu hijau menyala. Ketiganya langsung mengendarai sepeda mereka kembali. Jihoon yang mendengar omelan Yoshi terus menertawakan Junkyu. Tak lupa dengan ejekan Jihoon dan omongan julidnya yang membuat Junkyu ingin menendang sepeda laki laki itu.

"Emang laknat gue punya temen macem Park Jihoon."

"Ya elo bisanya ngebo doang sih Kyu. Pantes gembrot sama jomblo."

"Mulut lo gue sumpelin ban sepeda gue juga nih ya lama lama. Ngelunjak lo anjing." kesal Junkyu membuat Yoshi terkekeh.

"Eh Yos lo udah baca berita viral belom?" tanya Jihoon.

"Apaan?"

"Ada anak ilang Yos. Cewe. Gue liat fotonya gila sih cantik bener. Kira kira tuh cewek kabur kemana yak?"

"Anak ilang?"

"Iya Yos. Fotonya tanpa ekspresi gitu."

"Gue mau liat dong ntar."

Jihoon dan Junkyu terus membahas anak hilang tersebut. Yoshi yang takut anak hilang itu adalah Karina memilih untuk diam saja. Menyimak setiap obrolan teman dekatnya itu. Mereka akhirnya sampai di parkiran sepeda sekolah mereka. Sambil berjalan ke kelas, Jihoon menunjukkan foto anak hilang yang ia maksud.

"Ini Yos anaknya. Cantik parah kan?"

Kenapa, benar benar Karina anak hilang yang dicari? Yoshi, barus bagaimana sekarang?

Ini pendek loh ffnya paling cuma sampe 20 part aja hehe. Jangan lupa vote comment ok!