Memories || Kimetsu no Yaiba

נכתב על ידי Mizuraaaa

90.5K 12.1K 4.6K

Highest Rank: #1 in mitsuri (13/2/21) #1 in kyoujuro (6/2/21) #1 in kimetsu (2/4/21) #1 in yaiba (2/4/21)... עוד

Author Note!
Prolog
1.A new world?
2.Pelatihan
3.Kisatsutai
4.Rapat Pilar
5.Uzui's Family
7.Natagumo
8.Tanjirou
9.No Tittle
10.Mugen Train(1)
11.Mugen Train(2)
12.Datang lagi
13.Pertemuan Pertama
14.Keputusan
15.Alasan
INFO!!!
Flashback Moment
16.Tidak Terduga
17.Hubungannya
18.Kerinduan
19.Berita Buruk
20.Menyadarinya
21.Yuki no Hashira
22.Maksud Sebenarnya
23.Memburuk
24.Percobaan
25.Permintaan
26.Misi Bersama
27.Penyerangan
Flashback Moment
28.Pemburu Iblis vs Iblis
29.Lemah
30.Kesembuhan
31.Keinginan untuk Mati
32.Takut untuk Mati
33.Keluarga
34.Penyelesaian Masalah
35.Festival Kembang Api
36.Iblis Es
37.Memperbaiki
38.Uji Coba
39.Penangkapan
Pengumuman
40.Terjebak
41.Teman Lama
42.Penyelamatan Diri
43.Rasa Bimbang
44.Tanpa Dirinya
45.Setelahnya
46.Diskusi
46.Diskusi (bag 2)
47.Rasa Bersalah
48.Rasa yang Nyata
49.Tanpa jejak
50.Yuri tanpa Sahabatnya
51. Sudahkah, berakhir?
52. Kejahilan Bertambah
53.Seragam SMA

6.Become Stronger

2.3K 368 9
נכתב על ידי Mizuraaaa

Disclaimer: KnY milik Koyoharu Gotōge, saya hanya meminjam beberapa tokoh dan sedikit alur nya

.
.
.

Happy Reading...
--------------------------
"Kau akan menjalankan misi mulai hari ini?" tanya seorang pria bersurai hitam

"Tentu saja, sudah satu minggu dan aku benar benar bosan, aku sudah tidak sabar bertemu Oni yang memiliki teknik darah iblis" jawab seorang wanita semangat

"(y/n), aku tau kau sangat terobsesi dengan Oni, tapi jangan sampai membahayakan nyawamu" pria itu mengingatkan

Tertawa, lantas (y/n) pun berkata "jangan khawatir, aku akan baik baik saja, Giyuu"

.
.
.

Tap tap tap

Suara langkah kaki menggema di keheningan malam, sinar bulan menerangi penglihatan seorang wanita bersurai panjang dengan gaya pony tail

"Mengapa tempatnya jauh sekali, ini sudah malam" monolognya

"Ahh, itu desa yang dimaksud gagak kasugai ku kan?"

Melangkahkan kakinya agak cepat, (y/n) mulai menyusuri desa dimana misinya dijalankan

"Apa yang dilakukan orang itu malam malam begini?" tanya (y/n) saat melihat seorang pria tengah berjalan sendirian sambil celingak celinguk. Berlari kecil, (y/n) menghampiri pria tersebut

"Maaf tuan, apa yang sedang kau lakukan malam malam begini?"

Mendengar suara yang menyapa telinganya, lantas pria itu menoleh dan menjawab "aku sedang mencari anakku, dia bilang mau keluar sebentar, tapi sudah 3 jam dia belum kembali"

"Ini sudah malam, jadi aku sangat khawatir" tambah pria itu

Memegang dagunya, dan bergaya ala detektif, (y/n) bertanya "berapa usia anakmu?"

"Sekitar 10 tahun"

'Sial!' batin (y/n) "mengapa kau membiarkan anakmu keluar malam malam begini?!"

"Dia memang biasa keluar di jam jam sekarang, biasanya dia akan kembali" jelas pria itu

"Biasa? Kemana anakmu biasa pergi?"

"Ke rumah pamannya, dan ketika aku menyusul tadi dia tak ada"

"Bisakah kau menunjukan jalan yang biasa dilalui anakmu menuju rumah pamannya?" pinta (y/n)

"Tentu saja"

Lantas (y/n) pun mengekor dibelakang pria itu, mengikuti kemanapun pria itu pergi, dengan mata yang terus meneliti setiap jalan yang dilalui

(y/n) berhenti melangkah, membuat pria didepannya menoleh kebelakang dengan tatapan bingung

"Sudah cukup, kau boleh pulang, aku akan mencari anakmu sendiri"

"Kau akan mencari anakku?" tanya pria itu penuh harap

"Ya, sekarang pulanglah, mungkin akan berbahaya dari sini" titah (y/n)

Alis pria itu menukik tajam, apa maksudnya berbahaya? Pikirnya. Tidak menghiraukan pikirannya, ia yakin jika wanita itu akan melakukan hal yang tepat

Menepuk pundak (y/n), pria itu berkata "hati hati, tolong temukan anakku" pria itu pun pergi setelah mendapat anggukan yakin dari (y/n)

(y/n) mulai mendekat pada rumah kosong, tempat itu akan membuat orang biasa merinding jika melihatnya, (y/n) heran bagaimana bisa anak umur 10 tahun tidak ketakutan melewati rumah ini

Ia mendekat saat matanya menangkap sesuatu yang tajam menancap pada rumah kayu itu "duri?"

Memberanikan diri, (y/n) pun memasuki rumah kosong itu. Tempatnya sangat gelap dan berdebu, berkali kali (y/n) mencoba untuk tidak bersin agar tidak menimbulkan suara

Kakinya mengendap-endap dengan mata yang terus waspada, tangannya memegang erat gagang nichirin di pinggangnya. (y/n) menangkap cahaya yang keluar dari sebuah ruangan, melangkahkan kakinya mendekat, ia mengintip ruangan itu, sedikit terkejut saat melihat

"Seorang wanita?" ucapnya pelan 'apa yang dilakukan seorang wanita sendirian di tempat seperti ini' batinnya saat melihat sorang wanita berambut hitam panjang sedang duduk membelakanginya

Ucapan wanita itu membuat (y/n) kembali dari alam bawah sadar "wah, aku mendapatkan tamu"

(y/n) melihat sesuatu yang ganjal, wanita itu membalikkan badannya dan terlihat bercak darah di mulutnya, dan sesuatu yang digenggam wanita itu membuat (y/n) memekik kaget

"Sebuah tangan!"

Oh, (y/n) baru sadar jika wanita itu adalah Oni, Oni itu menyeringai dan mulai berdiri dari duduknya

"Kau mengganggu makan malam ku" ucap Oni "maaf sekali, tapi aku lebih suka memakan anak anak"

"Tenang saja, aku pastikan mulutmu berubah menjadi abu sehingga kau tak harus memakan ku" (y/n) mulai mengeluarkan nichirin nya

Keduanya memasang kuda kuda bertarung, (y/n) sangat heran karena rumah ini terlihat kecil dari luar, tapi cukup luas untuk dipakai bertarung dari dalam

"Wahh, aku sangat iri pada wajahmu yang cantik, kau tidak adil" (y/n) memasang wajah cemberut

"Kenapa tidak jadi manusia saja? Kau akan dikejar banyak pria" tambah (y/n)

Oni itu terkekeh "bagiku memakan anak anak lebih menyenangkan dibanding dikejar banyak pria"

(y/n) ikut terkekeh "ternyata setelah menjadi iblis pun, seorang wanita tetap menyukai anak kecil ya? Hanya saja berbeda cara menyukainya"

(y/n) berlari untuk menyerang, sedikit keheranan saat melihat rambut Oni itu melayang, detik kemudian rambut Oni itu menembakkan ribuan jarum yang sangat tajam ke arah (y/n)

Terlalu kaget, (y/n) melompat kebelakang, kaki (y/n) terpeleset sehingga ia jatuh terbaring, ia berguling untuk menghindari serangan jarum dari Oni itu

Serangan terhenti, memberi waktu untuk (y/n) bangkit berdiri, ia berdecak kagum "woah, teknik darah iblis yang hebat!" sedetik kemudian seringaian tercetak pada wajah (y/n)

Tidak mau memberi kesempatan, Oni itu menyerang kembali dengan ribuan jarum. (y/n) mengangkat nichirin nya hingga sejajar dengan dada

Yuki no Kokyu: Shi no kata: Yuki no Raundo

(y/n) memutar tubuhnya dengan cepat hingga menciptakan badai mengitari tubuhnya dengan area 1 meter

(y/n) sama sekali tidak menghindar dari serangan Oni itu, saat jarum memasuki area badai nya, jarum tersebut langsung membeku dan hancur

Oni itu berdecih saat serangannya tak mampu melukai (y/n) sedikit pun. Ia menghentikan serangannya sementara

(y/n) yang sadar serangannya sudah berhenti, menghentikan putaran nya dan berdiri dengan satu tangan di pinggang, senyum meremehkan dapat terlihat pada wajahnya

"Sekarang giliran ku"

Terlalu peka, Oni itu sadar akan aba aba dari (y/n) mulai menyerang kembali

Yuki no Kokyu: Roku no kata: Yuki no you ni karuku odoru

(y/n) melesat ke arah Oni itu, dengan mudahnya ia menghindari semua serangan. Gerakannya seperti menari, tangannya sesekali mengayunkan nichirin, menghalangi jarum yang akan melukai tubuhnya

Setelah merasa dekat, (y/n) mengangkat tangan yang memegang nichirin dan

Crashh

Meleset, tebasannya hanya mampu memotong kedua tangan Oni wanita itu "beraninya kau!!" geram Oni itu

Oni mulai menyerang membabi buta, (y/n) sedikit kewalahan karena serangan mendadak, beberapa jarum menggores tangan dan pipi (y/n)

"Woah, ini hebat!!" seru (y/n) semangat

(y/n) mulai mampu mengendalikan dirinya lagi, ia menghindar dari serangan sebisa mungkin, meski tetap saja mendapat beberapa goresan

(y/n) berlari secepat kilat ke belakang Oni itu, bersyukurlah (y/n) memiliki kelebihan berlari sangat cepat. Oni sedikit lengah, kesempatan! (y/n) berlari mendekat dan mengacungkan nichirin nya

Yuki no Kokyu: Ni no kata: Fuyu no mou fubuki

Cratsss

Kepala Oni terpisah dari tubuhnya, tubuh Oni itu ambruk, kepalanya memantul karena mengenai dinding

(y/n) mendekat dan tersenyum ke arah kepala Oni yang masih menatapnya tajam "kau hebat, senang bisa bertarung denganmu, semoga di kehidupan selanjutnya, kau menjadi manusia yang cantik, mungkin kita bisa berteman?"

(y/n) tersenyum hingga matanya menyipit, hingga ia tidak menyadari bahwa setetes air mata keluar dari mata Oni itu hingga kepalanya berubah menjadi abu seutuhnya

(y/n) beranjak dari tempatnya, ia menelusuri rumah kosong ini, dapat ia lihat sebuah ruangan

Pintunya tertutup, (y/n) membukanya, tidak terkunci. Perlahan ia mengintip melihat sesuatu didalam, takut takut ada Oni lain didalam, tanpa diduga, di dalam ruangan itu ada...

"Anak anak!" seru (y/n)

Ia lalu mendekat, dapat dilihat ekspresi ketakutan dari mereka, sebagian sudah menangis

"Hei hei~, tidak apa, aku tidak akan melukai kalian, aku orang baik" ucap (y/n) lembut. Ia sangat bersyukur ternyata anak anak yang menghilang belum dimakan semua

Para anak anak sudah mulai tenang dan percaya pada (y/n), perlahan mereka mulai memeluk (y/n) erat ketakutan. Hati (y/n) mencelos, betapa jahatnya Oni membuat anak anak seperti mereka ketakutan

(y/n) membimbing mereka keluar dari rumah kosong dan mengantarkannya satu persatu, banyak ucapan terimakasih terlontar dari mulut para orang tua yang lega anaknya bisa kembali dengan selamat

Hingga tiba di rumah terakhir, rumah dari anak berumur 10 tahun, yang ayahnya sudah membantu (y/n) menemukan tempat Oni itu bersembunyi

"Sumimasen" ucap (y/n) didepan pintu, tak lama kemudian keluar seseorang, ayahnya anak itu

"Kau?" ucapnya, lalu matanya beralih pada anaknya yang sedang menggenggam tangan (y/n), wajahnya menunjukan jika ia tak percaya anaknya bisa kembali dengan selamat

Pria paruh baya itu mengucapkan beribu ribu terimakasih pada (y/n), bahkan sampai bersujud, namun dengan sopan (y/n) menolak dan mengangkat pria itu untuk berdiri kembali, (y/n) hanya berucap "ini semua sudah menjadi tugasku"

.
.
.
(Y/N) POV

Waktu berlalu, hari berganti, matahari masih bersinar dengan terangnya, menjadi penerangan bagi umat manusia di siang hari, namun sangat ditakuti oleh makhluk bernama iblis.

Bulan masih tetap pada tempatnya, sinarnya membuat malam tak terlalu pekat, menjadi saksi bisu dimana para iblis memakan umat manusia.

Enam bulan, aku tetap menjalankan tugasku, selama itu pemandangan yang ku lihat hanya darah, abu, dan juga anggota tubuh manusia yang sudah terpisah. Menyakitkan memang, melihat sesama manusia dibunuh dengan kejinya, oleh makhluk bernama Oni.

Selama itu pula, aku belum kembali ke markas pemburu iblis, aku masih terlalu sibuk untuk membasmi iblis. Setiap malam, selepas musuh umat manusia berubah menjadi abu, aku mendongkak menatap langit, langit yang sama, dimana bulan masih menjadi sumber penerangan, yang kadangkala banyak bintang hadir menemani.

Ratusan malam aku lewati, kepalaku mendongkak menatap indahnya langit yang berbeda beda, namun ada satu langit yang aku rindukan, langit biru tua yang menenangkan, langit yang menatap tajam jika aku terluka, langit yang selalu mengkhawatirkan ku.

Sekarang, peringkat ku adalah Kinoe, peningkatan yang pesat memang, namun itulah aku. Astaga, semenjak masuk ke dunia ini, aku jadi suka sombong, haha. Entah berapa puluh, atau mungkin ratusan kali aku membunuh iblis.

Perasaanku campur aduk, entah harus kasihan pada Oni atau kasihan pada manusia. Banyak manusia menderita, banyak manusia berduka karena kehilangan anggota keluarganya.

Oni memang yang pantas disalahkan, tapi apa mereka menginginkannya? Tak semua Oni menginginkan dirinya menjadi iblis, mereka juga terpaksa memakan manusia, mereka sama sama ingin bertahan hidup, tak jarang saat mendekati ajalnya, aku melihat Oni meneteskan air mata.

Sial, jika begini keduanya menderita, ini semua gara gara Muzan, oh Kami-sama, berikanlah aku kekuatan agar bisa membunuh Muzan dengan tanganku sendiri.

Crashh

Kepala iblis terlepas dari tubuhnya, aku menatap kepala Oni itu malas "ck, tidak menyenangkan, kau sangat lemah"

Aku melangkah menjauhi tempatku bertarung dengan Oni sebelumnya, aku mendongkak kan kepalaku ke atas, menatap langit polos tanpa gemerlap bintang, hanya sebuah bulan sabit yang menemani, aku berucap lirih "aku merindukanmu"

Suara kepakan sayap menyapa telinga ku, aku menoleh untuk memastikan sesuatu yang ada dipikiranku, dan ternyata benar, itu adalah gagak kasugai milikku

Aku membiarkan gagak itu bertengger di pundak "hei, bolehkah aku istirahat? Aku ingin ke markas pemburu iblis"

"Kwak waktunya istirahat kwak"

Mataku berbinar "wah, ku pikir kau selalu di sampingku hanya untuk membuatku emosi" Aku terkekeh

Tak Terima ucapan ku, gagak itu mulai mematuk matuk kepala ku membuat aku sedikit meringis "aw, hei itu sakit, hentikan"

.
.
.
Author POV

Manik violet itu menangkap sebuah kediaman sederhana, tempat yang sangat dirindukan nya, 6 bulan sudah ia meninggalkan tempat ini dan tidak ada yang berubah

(y/n) melangkahkan kakinya, sepi, mungkin yang lain sedang menjalankan misi, ia mulai memasuki kediaman Oyakata-sama dengan tidak sopannya

(y/n) dapat melihat seorang wanita menghampirinya "(y/n)-san!"

"Amane-san!"

(y/n) mempercepat langkahnya dan segera memeluk wanita paruh baya itu "aku merindukanmu, Amane-san. Padahal baru 6 bulan ya, haha"

"Aku juga merindukanmu, kenapa kau jarang berkunjung, Mitsuri terus saja menanyakan mu" Amane melepaskan pelukannya

"Bagaimana kabarmu? Apa kau terluka?" tanya Amane dengan raut wajah khawatir

"Aku baik baik saja, Amane-san. Oh iya, dimana Oyakata-sama?"

"Ada didalam" jawabnya memberitahukan tempat suaminya berada "ada Tomioka dan Kochou juga"

Manik ungu gelap (y/n) melebar "benarkah?"
Tanpa menunggu jawaban (y/n) segera masuk kedalam dan melihat jika Giyuu dan Shinobu sudah berdiri hendak pergi dari tempat itu

"Shinob-" (y/n) hendak memeluk Shinobu namun Giyuu segera memotong

"Reuni nya nanti saja, kami akan menjalankan misi yang penting" potong Giyuu

"Misi?" mata (y/n) berbinar, ia mengalihkan pandangannya pada Oyakata-sama "Oyakata-sama, bolehkah aku ikut bersama mereka menjalankan misi?"

"Bukankah kau kemari untuk istirahat? Kau sudah kelelahan bukan?" Ucap Oyakata-sama

(y/n) menggeleng cepat "aku tidak pernah lelah untuk menjalankan misi, kumohon, biarkan aku pergi" ujarnya penuh harap

"Baiklah, ikutlah bersama Tomioka dan Kochou" Oyakata-sama memberi izin

Mata (y/n) berbinar "woah, arigatou gozaimasu Oyakata-sama" ucap (y/n) sambil sedikit membungkuk

"Oh ya, ngomong ngomong, kemana kita akan pergi?" tanya (y/n)

"Gunung Natagumo"

.
.
.
.
.

TBC

Guys, maafkan pernapasan nya yang ngawur banget, namanya panjang panjang banget hha, author gak pandai ngarang:')

Maafkan juga scene pertarungannya yang kurang epic, author gaada ide, author kan kesehariannya cuma rebahan, gapernah berantem, gapunya referensi T_T

Maafkan juga karena author gabisa bikin kalimat kiasan gitu, pokoknya banyak banget yang harus author perbaiki, huaa

Do'ain author biar bisa lebih baik lagi ya, Arigatou yang masih nyempetin baca, ayapluu

המשך קריאה

You'll Also Like

1M 85.6K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
42.7K 367 4
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
485K 5.1K 87
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
182K 15.4K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...