Memories || Kimetsu no Yaiba

By Mizuraaaa

90.5K 12.1K 4.6K

Highest Rank: #1 in mitsuri (13/2/21) #1 in kyoujuro (6/2/21) #1 in kimetsu (2/4/21) #1 in yaiba (2/4/21)... More

Author Note!
Prolog
1.A new world?
2.Pelatihan
3.Kisatsutai
4.Rapat Pilar
6.Become Stronger
7.Natagumo
8.Tanjirou
9.No Tittle
10.Mugen Train(1)
11.Mugen Train(2)
12.Datang lagi
13.Pertemuan Pertama
14.Keputusan
15.Alasan
INFO!!!
Flashback Moment
16.Tidak Terduga
17.Hubungannya
18.Kerinduan
19.Berita Buruk
20.Menyadarinya
21.Yuki no Hashira
22.Maksud Sebenarnya
23.Memburuk
24.Percobaan
25.Permintaan
26.Misi Bersama
27.Penyerangan
Flashback Moment
28.Pemburu Iblis vs Iblis
29.Lemah
30.Kesembuhan
31.Keinginan untuk Mati
32.Takut untuk Mati
33.Keluarga
34.Penyelesaian Masalah
35.Festival Kembang Api
36.Iblis Es
37.Memperbaiki
38.Uji Coba
39.Penangkapan
Pengumuman
40.Terjebak
41.Teman Lama
42.Penyelamatan Diri
43.Rasa Bimbang
44.Tanpa Dirinya
45.Setelahnya
46.Diskusi
46.Diskusi (bag 2)
47.Rasa Bersalah
48.Rasa yang Nyata
49.Tanpa jejak
50.Yuri tanpa Sahabatnya
51. Sudahkah, berakhir?
52. Kejahilan Bertambah
53.Seragam SMA

5.Uzui's Family

2.7K 422 211
By Mizuraaaa

Nah diatas ada foto, awas aje kalo jadi ngeship om uzui

Disclaimer: KnY milik Koyoharu Gotōge, saya hanya meminjam beberapa tokoh dan sedikit alur nya

.
.
.

Happy Reading...
--------------------------
"(y/n)-chan, apa yang terjadi padamu?" tanya Mitsuri sambil menghampiri (y/n) yang sedang merebahkan diri di kasur

"Aku tidak apa apa, Giyuu-san saja yang terlalu berlebihan" jawab (y/n) dengan wajah cemberut

"Aku sangat khawatir saat malam kau tidak segera datang ke kediaman ku, dan aku sangat kaget saat Tomioka-san bilang kau jatuh pingsan tadi malam" ucap Mitsuri lalu duduk di kursi yang tersedia di sebelah kasur (y/n)

Ya, setelah pertengkaran dengan Tengen kemarin, (y/n) jatuh pingsan. Giyuu sangat khawatir dan membawanya ke kediaman kupu kupu. Hari sudah pagi dan (y/n) sudah sadar, luka nya juga sudah diobati

"Aku hanya kelelahan, luka ini tidak ada apa apanya Mitsuri-chan"

"Kalau bukan apa apa mana mungkin pingsan?!" interupsi seseorang, ia tiba tiba memasuki ruangan dan ikut berbicara dengan nada tinggi, matanya berkilat tajam membuat (y/n) menelan ludahnya susah payah

"Ahahah, Giyuu-san kau terlalu berlebihan" (y/n) tertawa canggung sambil mengibaskan tangannya ke udara

Giyuu menarik nafas panjang "kau tau bukan? Aku sangat mengkhawatirkan mu, jangan melakukan hal seperti ini lagi" ucapnya sambil menghampiri (y/n)

Entah kenapa pipi (y/n) mulai memanas, Mitsuri yang notabene nya seorang Pilar cinta menyadari perubahan suasana disini "ah, aku ada urusan dengan Obanai, aku pergi duluan ya"

Pintu tertutup setelah Mitsuri pergi meninggalkan pasangan yang tidak jelas hubungannya itu

"Masih sakit?"

"Aku baik baik saja, Giyuu-san"

"Hei, sudah kubilang panggil aku Giyuu saja"

"Haha, gomen, Giyuu. aku tidak terbiasa" jawab (y/n) sambil mencoba mendudukkan dirinya

Giyuu membantu (y/n) untuk duduk di kasurnya "Bagaimana misi mu? Apa kau sudah terbiasa?" Giyuu mendudukkan dirinya di tempat Mitsuri tadi

"Ya, sangat menyenangkan!" jawab (y/n) dengan mata berbinar

Giyuu menaikan sebelah alisnya "apa yang menyenangkan dari menjadi seorang Kisatsutai?"

"Tentu saja menyenangkan! Betapa senangnya aku bisa berhadapan dengan Oni Oni kuat yang hidup di dunia ini, dan dengan senang hati aku akan menebas kepala mereka semua" ucap (y/n) dengan nada sombong

"Kau tidak sadar ya jika kepalamu bisa lepas kapan saja, atau daging mu bisa dimakan kapan saja, atau kulitmu bisa dicakar kapan saja?"

"Mereka tidak akan bisa, Giyuu. Aku ini kuat, kau tau bukan?" kekeh (y/n)

Keheningan pun melanda

"Ne, Giyuu, aku ingin istirahat, bisa kau keluar dari ruangan ini?"

"Ini pasti gara gara luka itu, sudah kubilang kau seharusnya mengobati dirimu terlebih dahulu!" cerocos Giyuu

"Hei! Aku ini cuma mengantuk! Luka ini tidak ada hubungannya!" cemberut (y/n)

.
.

4 hari berlalu, (y/n) masih berada di markas pemburu iblis, Oyakata-sama tidak mengizinkannya melakukan misi sebelum luka nya sembuh total

(y/n) menangkup kan pipinya dengan kedua tangannya, ia memandang bosan sekitar nya, ia lebih suka melihat kepala Oni yang terpisah dari badan karena tebasan nya

"Ara~ ara~ (y/n)-chan"

"Shinobu-chan!" seru (y/n) saat melihat Shinobu menghampirinya

"Apa yang kau lakukan disini sendirian?"

"Aku sangat bosan, aku tidak tau harus melakukan apa, Oyakata-sama tidak mengizinkanku melakukan misi" gerutu (y/n)

"Luka mu cukup dalam (y/n)-chan, butuh waktu lama untuk menyembuhkannya, jika kau kembali bertarung lukanya akan semakin parah" ucap Shinobu mengingatkan

"Aku tau, tapi aku sang-"

"Yo, kalian sedang apa bocah bocah?"

Pletak

Perempatan siku siku tercetak di dahi (y/n) "Paman! Sudah ku bilang kalau aku bukan bocah!" (y/n) meninggikan suaranya

"Hei, sudah kubilang juga jangan panggil aku paman!" sama sama meninggikan suaranya

"Ara~ ara~ (y/n)-chan, Uzui-san, jangan bertengkar disini" Shinobu menengahi

"Tapi Shinobu-chan, paman ini sangat menyebalkan" gerutu (y/n)

"Kau juga menyebalkan dasar bocah!"

Tringg

Tiba tiba sebuah ide muncul di otak (y/n) "paman! Aku ingin ke kediaman mu! Aku ingin bertemu istrimu!"

"Hah?" heran Tengen dan Shinobu

"Kita sudah mengenal sejak lama tapi aku tidak pernah melihat istrimu, kau selalu membicarakannya jadi aku sangat penasaran!"

"Tidak, aku tidak akan membiarkanmu menemui istriku, nanti sifat menyebalkan mu akan menular pada mereka"

"Mereka? Apa kau sudah punya anak, paman?" (y/n) linglung

Shinobu menepuk dahinya "aku tidak akan ikut ikutan, aku pergi dulu ya, (y/n)-chan"

"E-eh matte Shinobu-chan!" Panggil (y/n) ketika Shinobu menjauhinya "ehh, ada apa dengan Shinobu-chan?" (y/n) bertanya tanya

Tiba tiba Tengen menyeringai, namun tidak dapat dilihat oleh (y/n) yang sedang berpikir apa yang terjadi pada Shinobu

"Baiklah, kau akan ku izinkan menemui istriku, tapi mungkin nanti malam, karena sekarang aku ada urusan dulu"

"Wah! Benarkah?" tanya (y/n) dengan mata berbinar

"Tentu saja hohoho" ucap Tengen. (y/n) melompat lompat kegirangan, tubuh mungilnya membuat dia terlihat seperti anak kecil. Saking sibuknya (y/n) melompat lompat hingga tidak menyadari bahwa senyuman jahat tercetak di wajah Tengen

.
.
.
(Y/N) POV

"Aku sangat tidak sabar! Pasti istrimu sangat cantik! Oh tunggu, atau mungkin menyebalkan sepertimu ya?" aku terus berceloteh sepanjang perjalanan menuju ke kediaman paman ubanan ini

"Nah, sudah sampai"

Kami berdua pun segera memasuki kediaman paman, aku terus tersenyum saat sebentar lagi menemui istri dari orang yang aku anggap sangat menyebalkan ini

"Kenapa ada 3 perempuan disini? Yang mana istrimu?" tanyaku saat memasuki kediaman paman, aku menatap satu persatu wajah ketiga wanita yang menyambut kami

"Mereka semua istriku"

"HAH?!"
Mata dan mulut ku terbuka lebar

"K-kau, me-memiliki 3 istri?" ucap ku terbata bata

"Ya, memangnya kenapa?" tanya paman Tengen santai

"HEI DASAR PAMAN UBANAN! KAU PIKIR KAU SIAPA HAH?! SEENAKNYA SAJA MENIKAHI 3 WANITA SEKALIGUS! KAU PIKIR KAMI PARA WANITA TIDAK SAKIT HATI!" teriakku emosi

"Kau benar benar egois paman, apa kau tidak memikirkan perasaan para wanita huh? Kau ternyata jauh... jauh lebih rendah dari seorang Oni" ucap ku dengan suara lebih rendah namun ku keluarkan aura menyeramkan

Dapat ku lihat istri istri paman Tengen merinding ketakutan sedangkan paman  Tengen masih santai saja

"Sudahlah, kau berisik sekali, kau ingin bertemu dengan mereka bukan? Yasudah sana, aku akan pergi ke kamar dulu" ucap paman Tengen santai lalu melenggang pergi dari hadapan kami

Aku menarik nafas panjang lalu menghampiri ketiga istri paman Tengen yang terdiam

"Kalian, benar benar, istri paman?" tanyaku ragu ragu

"Tentu" jawab salah satu wanita itu dengan wajah sendu

"Namaku (f/n) (y/n), siapa nama kalian?" tanyaku ramah, mereka membawaku ke sebuah tempat yang aku yakini sebuah ruang tamu

"Namaku Suma"
"Aku Hinatsuru"
"Makio"

"Aku juga seorang wanita, aku mengerti perasaan kalian, kalian pasti sakit bukan?" tanyaku, aku semakin tidak tega saat melihat mereka bertiga mulai menitikkan air mata

"Kau tau, ini sangat sakit" ucap Suma

"Benar, dia memang jahat sekali" tambah Makio

"Dia benar benar menyakiti hati kami bertiga" Hinatsuru menimpali

"Bagaimana paman ubanan itu bisa menikahi kalian bertiga? Apa kalian... di paksa?" tanyaku hati hati

Aku tersentak saat tiba tiba tangisan Suma pecah "lebih buruk hiks dari dipaksa" jawabnya disela sela tangisan

"Apa maksudmu?" tanyaku

"Dia mengambil harga diri kami, lalu dia memaksa kami untuk menikahinya, kami tidak punya pilihan lain" jawab Makio pelan

"Apa?! Benarkah?!" tanyaku kaget

"Dasar paman ubanan! Bagaimana bisa Oyakata-sama membuat orang bodoh itu menjadi seorang Pilar?" gerutu ku

Aku mendengar suara langkah kaki mendekat, ah pasti itu paman Tengen, akan ku marahi dia habis habisan

"Hei dasar paman ubanan! K-" belum sempat aku memarahinya tiba tiba dia menarik tanganku dengan keras

"Hei, kau mau membawaku kemana?!" tanyaku saat paman Tengen terus membawaku menyusuri kediaman nya

Bruk

Tiba tiba aku dilempar ke sebuah ruangan, aku melihat sekeliling dan aku meyakini jika ruangan itu adalah KAMAR?!. Aku kebingungan saat melihat nya menutup fusuma dan mendekat ke arahku

Aku berdiri dan langsung mencerocosinya "Hei kau itu benar benar laki laki yang buruk ya! Kau menyakiti istri istrimu kau tau!"

Aku agak ketakutan ketika paman Tengen terus mendekat ke arahku, aku melangkahkan kakiku kebelakang dan memandangnya dengan tatapan takut

"A-apa yang kau lakukan, p-paman?"

Paman Tengen tidak mendengarkan dan terus melangkah maju sedangkan aku terus melangkah mundur hingga tubuhku sudah mentok di dinding

"P-paman! Ap-apa yang kau la-lakukan?" tanyaku terbata bata saat melihat ekspresi wajah paman Tengen. Oh sungguh, lebih baik aku dihadapkan dengan 3 Oni sekaligus daripada menghadapi paman gila ini

"Kau tau? Aku berencana ingin menambah istriku, apa kau ingin menjadi istri keempatku?" tanyanya lembut

"Kau gila!" desis ku

Wajahnya terus mendekati wajahku, astaga aku tidak pernah se takut ini, bahkan ini lebih menakutkan dibanding saat aku disidang oleh para Pilar dan Oyakata-sama saat pertama kali datang ke dunia ini

Tubuhku bergetar, mataku sudah memburam oleh air mata, kedua tanganku meremas kain yukata yang ku pakai. Paman Tengan mendekatkan bibirnya ke telingaku lalu terdengar bisikan

"Kena kau, bocah nakal" setelah mengucapkan itu paman Tengen menjauh dan dapat ku lihat senyum kemenangan tercetak jelas di wajahnya

"Hah?" aku dibuat linglung olehnya, saat aku mulai menyadarinya setelah beberapa detik, emosiku memuncak, mataku berkilat tajam padanya, dan

"HUAAAAAAA" tangisku pecah saat itu juga

.
.
Author POV

Wajah (y/n) cemberut setelah mendengar penjelasan dari Tengen dan istri istrinya. Mereka memang sengaja mengerjai (y/n) dan mereka berhasil

"Haha, gomenasai (y/n)-chan" ucap Hinatsuru

(y/n) tetap cemberut sambil memperhatikan wajah orang orang yang mengerjai nya sedang tertawa, dan Tengen adalah orang yang tertawa paling keras hingga guling guling

"Kalian... menyebalkan" desis (y/n) penuh amarah

Ketiga istri Tengen pun mulai menghentikan tawanya, berbeda dengan Tengen yang masih tertawa mengingat wajah (y/n) yang ketakutan

"Sungguh, wajah ketakutan mu itu adalah ekspresi yang paling aku suka, hahahah" ucap Tengen disela sela tawanya

"Gomen kalau kami dan Tengen-sama sudah keterlaluan (y/n)-chan" sesal Suma

"Iie iie, tenang saja aku tidak marah pada kalian" jawab (y/n) ramah

"Padaku?" tanya Tengen setelah menghentikan tawanya

"Ohh tentu saja Tengen-sama, aku akan membunuh mu suatu hari nanti, ingat itu!" desis (y/n) dengan penekanan saat menyebutkan namanya. Lagi lagi Tengen tertawa guling guling

"Tapi sungguh, akting kalian sangat hebat" puji (y/n) dan mendapat kekehan dari ketiga istri Tengen

"Jadi, yang kalian ceritakan itu tidak benar?" tanya (y/n) pada ketiga istri Tengen

"Tidak, tidak ada yang benar. Sama sekali tidak ada paksaan saat Tengen-sama menikahi kami" jawab Makio. Mereka sudah menceritakan semua yang terjadi agar tidak ada salah paham, karena sebenarnya Tengen adalah laki laki yang baik

"Tapi, yang benar saja. Paman menikahi 3 wanita sekaligus? Oh aku pasti sudah membunuh suami ku jika melakukan itu padaku" ucap (y/n) sambil melipat tangannya didepan

Tiba tiba tawa Tengen terhenti
"Tengen-sama? Apa kau baik baik saja?" tanya Hinatsuru saat tiba tiba suaminya melamun

"Ahh, tidak ada, aku hanya terbayang Tomioka"

"Ada apa dengan Giyuu?" tanya (y/n)

"Pfft.. bukan apa apa" jawab Tengen sambil berusaha menahan tawa

(y/n) memutar bola matanya malas lalu beralih lagi pada ketiga istri Tengen "tapi, apa kalian bahagia? Maksudku, apa paman ubanan ini memperlakukan kalian dengan adil?"

"Tentu saja kami bahagia, kami ini keluarga. Dan tenang saja, Tengen-sama selalu adil pada kami" jawab Suma dengan riang

"Baiklah kalau begitu, jika kalian bahagia apa salahnya?" senyum (y/n). Berbeda dengan hati (y/n), jika menemui pria seperti itu pasti akan langsung menebas kepalanya

"Ahh, ini sudah malam, aku harus pulang" ucap (y/n) sambil beranjak dari tempat duduknya

"Apa kau tidak akan menginap?" tanya Makio

(y/n) melirik ke arah Tengen dan melihatnya sedang menyeringai, (y/n) bergidik ngeri dan cepat cepat membalas "tidak! Tidak perlu! Aku akan kembali ke kediaman kupu kupu" ucap (y/n) panik dan mendapat tawaan dari ketiga istri Tengen
.
"Kau yakin tidak mau diantar oleh Tengen-sama?"

"Tidak perlu Hinatsuru-san. Percayalah, lebih baik aku berhadapan dengan Oni daripada harus diantar olehnya"

Ucapan (y/n) membuat Tengen sweatdrop. Mereka sudah ada di depan kediaman mengantar (y/n) yang hendak pulang

"Baiklah, aku pulang dulu, kapan kapan aku akan mampir dan kita akan memasak bersama" ucapan (y/n) membuat ketiga istri Tengen berbinar

"Jaa, minna!" (y/n) melambaikan tangannya lalu melenggang pergi dari kediaman Pilar suara

"Tengen-sama, apa kita terlalu berlebihan? Dia menangis lama sekali, kita butuh waktu berjam jam untuk menghentikan tangisnya" tanya Suma

"Dia juga sekarang sepertinya sangat takut padamu, Tengen-sama" tambah Makio

"Yah, kurasa aku berlebihan, padahal aku memang benar benar ingin menjadikannya istri ke empat"

.

(y/n) terus melangkah di keheningan malam, hingga sebuah suara dan tepuk kan di pundak menghentikan langkahnya

"(y/n)"

"Wah, ada pak ustadz Gyomei" (y/n) melanjutkan langkahnya

"Hah? Ustadz? Apa itu?" tanya Gyomei sambil berjalan beriringan dengan (y/n)

"Eh? Gatau juga sih, aku melihatnya di internet" jawab (y/n)

"Internet itu apa?"

"Heh?" astaga, bapak bapak ini segala gatau ya, pikir (y/n)

"Apa yang gadis kecil lakukan malam malam sendirian?"

"Haahh, mengapa semua orang memanggilku kecil? Apa karena tubuhku yang pendek? Tapi kan Shinobu-chan juga pendek" gerutu (y/n)

"Haha, aku sedang buru buru, aku duluan" ucap Gyomei

"Menjalankan misi?"

"Ya, hati hati dijalan (y/n), jangan sampai terjadi sesuatu padamu" tangan Gyomei terulur untuk mengusap kepala (y/n)

Setelah melakukan itu Gyomei pergi meninggalkan (y/n) yang terdiam dan mulai menitikkan air matanya "ayah..."

.

"Darimana saja kau, (y/n)?"

(y/n) menghentikan langkahnya dan berbalik ketika seseorang memanggilnya

"Aku mencari mu ke kediaman Pilar cinta, padang rumput, dan juga kediaman kupu kupu tapi kau tidak ada" ucap orang itu khawatir yang tak lain adalah Giyuu

(y/n) mengangkat kepalanya yang semula menunduk, Giyuu membelalakkan matanya ketika melihat mata (y/n) merah dan agak bengkak

"Apa yang terjadi padamu?" tanya Giyuu sambil menangkup pipi (y/n)

(y/n) tidak membalas dan membuat Giyuu semakin khawatir, kekhawatiran nya lebih meningkat saat mata (y/n) sudah basah

"Huaaaaaaa~"

Esok hari

Kyoujuro berlari lari dan berteriak "woy woy! Uzui sekarat digebukin sama Tomioka!!"

.
.
.
.
.

TBC

Sumpa deh ini cerita makin ngawur aja TwT. Eh itu nama istrinya Tengen bener kan? Kalau salah ya maap gatau, author juga gatau karakter(sifat/sikap) istri istrinya Tengen itu gimana, jadi author ngawur banget

Itu pake ada pak Gyomei segala lagi, di fanfic lain jarang liat pak Gyomei muncul, jadi author mau buat sesuatu yang berbeda. Author juga gatau sifat/sikap/perilaku pak Gyomei, jadi author asal aja deh, kebayang ga si ketawanya pak Gyomei gimana hha

Continue Reading

You'll Also Like

68.1K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
185K 15.5K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
39.3K 5K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
197K 9.7K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...