❀ Arin-a Kim ❀
5 years later ...
Ting !
" selamat pagi dan selamat datang " kataku sebaik sahaja mendengar bunyi pintu cafe dibuka .
Aku yang sedang khusyuk menulis sesuatu di kertas terganggu sedikit kerana seolah - olah ada benda di hadapan ku .
" saya nak Arin-a Kim satu boleh ? Tak nak gula sebab dia dah manis . "
Aku mendongak .
Tak semena-mena satu senyuman terukir di bibirku .
" noona ! "
Ah-yie masuk ke dalam kaunter . Baru pulang dari sekolah .
" Ah-yie pergi masuk mandi dulu okay ? Nanti noona sediakan makanan "
" araseoyo ! " lantas Ah-yie keluar dari kaunter dan menuju ke tangga . Aku dan Ah-yie hanya tinggal di atas cafe aku sendiri . Senang je , bangun pagi turun ke bawah tak perlu untuk drive dan hadap kesesakan jalan raya bagai .
Aku menoleh semula ke arah jejaka tampan di hadapanku .
" sorry suruh awak ambil Ah-yie . Hari ni ramai sangat pelanggan " kataku memandang wajah Jongho .
" sokay la . Aku pun lepas habis meeting bukannya buat pape pun . Kau nak aku tolong pape ke ? "
Aku diam sedang fikir .
Aku bukannya nak memburukkan Jongho tapi ...
" kalau kau takut aku jahannam kan cafe kau , aku balik dulu lah "
" ehh ! Awak ! Tunggu lah ! Merajuk pulak dia "
Jongho berhenti dan menoleh ke belakang lalu mendekati kaunter ini semula .
" bukan saya takut awak jahannamkan cafe ni . Awak juga beli cafe untuk saya . Erm .. Ada apple dengan oren kat belakang , kalau awak sudi lah ... Blend kan untuk saya "
Terus Jongho memasuki kaunter menghampiriku .
" pakaikan aku apron dulu "
Aku mencebik . " pakai sendiri lah . Malu pelanggan dan pekerja saya tengok . "
" noona , anggap je Woohye tak wujud " sahut Woohye iaitu pekerja lelakiku yang sedang blend di belakang ku .
" hm dengar tu . Alah biarlah . Aku suruh yeochin aku jugak bukannya orang lain "
" haih ye lah ye lah "
Aku mengambil apron berwarna coklat yang disangkut di tepi peti ais . Memang apron lebih untuk Jongho sebab dia kadang - kadang jadi pekerja tanpa gaji kat cafe ni juga
Aku menjengket sedikit untuk menyarungkan apron ke kepala Jongho . Dia juga menunduk sedikit .
Dah tahu aku ni pendek sikit dari dia , pakai la sendiri .
" nah ikat sendiri "
" alaa tak sweet la kau ni . Ikatkan lah untuk aku " Jongho mengangkat tangannya .
" ceh , cakap je la awak nak peluk kan ? Jatuhkan je la tangan awak tu . Pusing , saya nak ikat " ingat aku tak tahu ke dia nak suruh aku ikat tali dari depan lepastu peluk dia lah kononnya .
Jongho dengan muka yang monyoknya pun pusing belakang . Aku tergelak kecil . Tak reti malu lah anak choi ni sorang .
" okay dah "
" thank you sayang . "
" apple ngan orange kat belakang tau " kataku .
Dia mengangguk dan pergi .
Tiba - tiba dia berhenti dan patah balik .
" eh kenapa ? Awak nak blender ke ? " tanyaku . Selalunya dia yang semangat .
" luv you , weh " bisiknya dan dia cium pipi aku sekilas sebelum dia beredar .
Aku tersenyum .
Walaupun dia ni bukannya sejenis sweet talker . Dia paling sweet pun panggil aku sayang je lah . Lepas tu kalau nak sembang ngan aku pun 'kau aku' je .
Tapi cara dia care pasal aku ngan Ah-yie tu la yang sweet sebenarnya .
" eonnie .. Jauh termenung . Terpukau dengan ciuman dari jongho oppa ke ? " usik Yuna .
Aku memandang Woohye dan Yuna sedang ketawa . Amboi , bestnya kacau aku ye .
" potong gaji kang "
Terus mereka senyap .
Aku menggeleng kecil . Aku ni bukannya jenis yang garang sangat . Mungkin bagi mereka aku tegas tapi adakalanya aku juga masuk air dengan mereka :)
----
" best tak noona masak ? " tanyaku sebaik sahaja Ah-yie menyuapkan nasi yang terakhir ke mulutnya .
Laju budak kecil yang berumur 10 tahun ini mengangguk .
" ah-yie pergi buat homework dulu okay ? Nanti noona ajarkan yang mana ah-yie tak faham " kataku .
" alright noona ! "
Aku menggosok kepala Ah-yie . Aku bersyukur sangat kerana dikurniakan seorang adik lelaki yang masih bersamaku sehingga kini . Dia sorang sahaja lah satu - satunya keluarga yang masih tinggal
Aku mengambil dulang dan cawan yang lalu keluar dari bilik Ah-yie .
Aku menuruni anak tangga yang menghubungkan rumahku yang berada di atas dan juga cafe di bawah .
Aku meletakkan dulang dan cawan di dalam sinki terlebih dahulu dan terus ke belakang dapur di mana tempat stok biji kopi , susu , gula , peti ais , freezer dan segala - segalanya berada . Termasuklah Jongho yang sedang memerah apple dan orange ke dalam jag .
Aku tersenyum kecil melihat Jongho yang tak henti - henti memerah apple dengan tangannya .
Mesti tak percaya kan ? Guna tangan ? Boleh ke ?
Tapi itulah hakikatnya . Aku kenal Jongho pun ketika dia sedang wrestling tangan di sekolah lima tahun lalu . Pada mulanya aku juga tidak percaya apabila dia bagitahu aku yang dia boleh pecahkan apple menggunakan tangannya .
Bila dia tunjukkan kat aku yang dia boleh perahkan apple , orange , honeydew depan mata aku .. Barulah aku percaya yang ehem .. Boyfriend aku ni berbakat orangnya .
Siapa sangka hubungan aku dan Jongho bertahan sampai sekarang .
" woi , tengok je ke ? "
Aku senyum . Ceh , kan aku cakap yang Jongho ni mana ada sweet .
" dah awak kata nak tolong . Saya tengok je la sampai habis "
Jongho mencebik dan sambung memerah apple di dalam jug .
Sekali dia genggam apple tu dengan tangan kiri dia , terus keluar juice dari apple tu . Remuk , hancur , lunyai apple tu dibuatnya .
Aku menghampiri Jongho dan duduk di atas bangku kecil di sebelahnya .
" awak pergi la balik . Nanti omma appa cari awak macam mana ? "
" omma ngn appa tahu la aku teman kau kat cafe . Tak payah risau lah " katanya .
Cerita hidup aku ni bukan lah macam drama melayu atau drama korea yang selalu ditayangkan di televisyen dimana parents tak restu hubungan lah , omma jongho benci aku lah .. TIADA SAMA SEKALI !
Ya , aku bersyukur kerana hubungan kami tiada siapa - siapa yang kacau . Omma Jongho pun buat aku ni macam anak dia tau . Malahan lagi manjakan aku dari Jongho .
" saya takut awak penat je . Awak dah la baru habis dari kerja sana lepastu ambil Ah-yie dari sekolah then terus tolong saya dekat cafe "
Jongho senyum dan pandang aku .
" aku kena lah praktis dari awal . Nanti senang la kalau kite dah kahwin , aku tak de la rasa penat nak tanggung semua tanggungjawab aku . Nak jaga kau dan anak - anak kite nanti "
Aku tergelak kecil . Jauhnya impian !
" anak - anak kite ? "
" ye la , kau dengar aku cakap anak aku dengan anak sape ? "
Lagi sekali aku tergelak kecil .
" eiii !!! Jauhnya dia berangan !! " aku mencubit pipi Jongho . HAHAHAHA time ni la aku buli dia sebab dia takkan balas balik dengan tangan kotor dia tu .
" ARRKH-- ! SAKIT LA WOI ! "
Aku melepaskan cubitan di pipinya dan gelak besar .
" kau siap kau . Aku habis buat kerja ni , aku cubit pipi kau pulak "
Aku jelir lidah dan masuk semula ke dalam cafe .
Ceh , ni kalau Ah-yie nampak dia cubit pipi aku lepas aku mengerang sakit mesti Ah-yie pula yang cubit Jongho .
Budak kecil tu mana boleh tengok aku sakit . :)
-----
For the first time ya sebenarnya peeya buat cerita ni macam karang bm . Selalunya kalau peeya buat pov , peeya akan type dengan ayat ikut kepala otak sendiri . Siapa yang baca cerita peeya macam cerita Michin Sarang [bang yedam] , misophobia/ocd [park seonghwa] dan cerita - cerita lain , mungkin tahu lah macam mana peeya buat ayat untuk pov tapi kali ni peeya ikut macam karangan bm ;)
So how for chap 3 ni ? Peeya tak nak buat cerita heavy heavy sangat macam banyak konflik lah apa lah . Peeya just nak santai je buat fanfic Jongho ni . Orang kata macam slice of life gitew
Hehehe , VOTE AND COMMENT JUSEYO
🐱
30 november 2020