Hello good afternoon
Hope you are in good and healthy condition
Please enjoy this story
Happy reading
😊😊😊
🌹🌹🌹🌹🌹
Flashback on (pertemuan dengan qonita)
“hei, Dino. Udah lama ngga ketemu nih. Tambah Makmur aja,” kata Igo
"iya lah, masak ya kerempeng terus. Harus berisi lah haha…." jawabku santai
"betul juga. Masak udah bisa cari duit, masih aja kerempeng, malu dong haha…." Igo menanggapi
Igo adalah teman kuliahku
Kami teman satu jurusan dan seperjuangan selama kuliah. Dari semester 1 sampai semester akhir bahkan perjuangan menyelesaikan skripsi. Dari perjuangan bimbingan, bolak - balik revisi dan sidang skripsi.
"kok lo bisa disini? Lagi ngapain?" tanya Igo
"lagi cari sepatu. Pengen beli sepatu olahraga," jawabku
"buat apa?" tanya Igo
"ya buat olahraga lah, masak buat berenang ckckck…." jawabku sambil menggelengkan kepala
"aku juga tau kali. Maksudku ngapain lo olahraga? Biasanya juga ga pernah olahraga," Igo menanggapi dengan nada jengkel
"lha kan kalo udah kerja, makan ga teratur yang penting kenyang. Jadi aku harus olahraga, biar badan ga overload haha…." jawabku sambil tertawa
"betul juga ya. Lha emang lo mau olahraga apa? Futsal? Lari?" tanya Igo
"aku mau olahraga sepeda aja," jawabku santai
"lha lo ngapain malah ngikutin gue?" tanyaku pada Igo yang memgekoriku
"lagi nunggu cewek gue, tapi belum dateng. Terus ketemu lo, jadi gue ngikutin lo lah. biar ga sendirian. Nemenin lo ke toko olahraga sambil nunggu cewek gue haha…." jawabnya
"dasar kurang kerjaan. Kan lo bisa nunggu di cafe situ," kataku sambil menunjuk cafe yang berada tidak jauh dari kami berdiri
"ogah, sendirian. Mending nemenin lo. Entar kalo cewek gue udah dateng, baru aku ke cafe itu," jawabnya
"terserah lo lah," jawabku dan melangkahkan kaki ku ke toko peralatan olahraga
Aku memasuki toko peralatan olahraga. Terdapat banyak barsng yang dijual. Ada raket, baju olahraga, tas olahraga, sepeda dan yang aku cari, yaitu sepatu olahraga. Disitu terdapat berbagai sepatu. Seperti sepatu untuk sepak bola atau futsal, sepatu untuk berenang dan sepatu yang aku cari, yaitu sepatu olahraga.
Aku mencari sepatu olahraga yang menurutku bagus. Terdapat sepatu dengan warna abu - abu dan putih. Sepatu tersebut terlihat bagus. Aku langsung mengambilnya dan melihat ukuran sepatu tersebut.
Aku skip aja ya proses dimana aku membeli sepatu. Dari tanya jawab seputar sepatu yang aku cari, kualitasnya serta harganya. Karena aku males banget. Kelamaan, entar ceritanya ga selesai. Soalnya ini kan short story, jadi cukup tidak lebih dari 10 part wkwkwk….
Abis beli sepatu, aku diajak Igo buat main bareng. Tadinya aku mikir. Masa aku hang out bareng dia. Lha dia sama ceweknya dan aku sendirian. Entar malah aku jadi obat nyamuk lagi.
"ogah ya, entar gue dikira obat nyamuk. Mending gue pulang aja," kataku tegas
"ga bakalan. Udah ayo pergi bareng gue aja. Lo ga bakalan jadi obat nyamuk," jawabnya sambil narik bajuku
"tapi ga usah narik baju gue juga kali. Berasa kayak orang pacaran aja," jawabku sambil menarik bajuku dari tangannya dengan kasar
"uuuuhhhh romantis dong kita," jawabnya sambil terseyum manis
Aku bergidik ngeri melihat kelakuan Igo dan berkata, "ogah ya. Aku masih normal. Walaupun aku jomblo, tapi masih suka cewek."
Akhirnya mau tak mau, aku terpaksa ikut hang out dengan Igo. Kita berdua berjalan menuju cafe yang tadi aku tunjuk. Kita langsung ambil tempat dengan 4 kursi yang terletak dipojok dekat dengan jendela.
Maksudnya dekat jendel, kita ambil di pojok tapi mepet jendela. Dan jendelanya itu berada di samping pintu cafe. Jadi kalo kita nengok ke jendela, langsung disuguhi orang - orang yang berlalu lalang di mall.
"cewek lo belum dateng?" tanyaku pada Igo sambil mendudukkan diri di kursi deket jendela
"bentar lagi, ini masih jalan kesini. Aku udah share loc cafe ini," jawabnya sambil meletakkan hp nya di meja dan aku cuman menganggukkan kepala
"lo pesen apa? Sekarang kita maksi sekalian," tanya Igo
"apaan maksi? Makasih maksudnya?" tanyaku bingung
"nih anak ga gaul banget sih. Maksi itu makan siang ogeb ckckck…." jawabnya sambil mengejek
"yeee….. Situ yang ngomongnya ga jelas, pake singkatan lagi. Itu kata juga bukan akronim di KBBI, ga ada di ujian nasional dan sidang skripsi. Jadi gue ga bakal buang-buang waktu cuman belajar kata ga jelas kayak gitu," sewotku
"tau ah. Terserah loe aja. Yang penting, sekarang makan siang! Soalnya udah siang, gue dan cewek gue juga laper," jawabnya tidak kalah sewotnya
Kita berdua lagi asik mencari menu makanan yang akan kami makan siang ini. Tiba-tiba ada gerakan kursi dan suara kursi yang diseret di samping kursiku dan Igo. Kami pun langsung melihat ke sumber suara.
"maaf ganggu kesibukan kalian," kata seorang perempuan yang dengan suara lembutnya
Perempuan itu duduk di samping Igo dan memperlihatkan senyumnya serta ekspresi bersalahnya kepada Igo dan kemudian menatapku
"lho, udah dateng. Kok ga bilang ke aku?" tanya Igo dengan nada terkejut
"kan udah kirim share loc, jadi aku langsung kesini," jawab perempuan itu yang ku simpulkan sebagai cewek Igo
"maaf, aku ajak temenku ga papa ya?" kata perempuan itu sambil tersenyum
"iya ga papa. Ayo Qonita! Duduk aja disitu. Samping temen gue. Namanya Dino," kata Igo sambil memperkenalkanku kepada teman Qonita
"Dino," kataku
"Qonita," jawab perempuan yang duduk di sampingku
"kalo ini cewek gue. Namanya Nanda. Nanda, ini temen kuliah gue, namanya Dino," kata Igo
"Nanda, ceweknya Igo," kata perempuan yang duduk di samping Igo
"Dino, temen kuliah Igo," jawabku
Akhirnya kami berempat hang out setelah makan. Kita bahkan seperti sedang double date. Igo dengan ceweknya, yaitu Nanda dan aku dengan temanmya Nanda yang bernana Qonita.
Padahal aku dan Qonita cuman ngikutin kemana Igo dan Nanda pergi. Tapi orang - orang pada ngirain kalo kita berdua adalah pasangan. Huft….
Emang Igo itu kurang ajar beneran. Memang sih teman si Nanda tidak begitu jelek, tapi kan aku ga tau. Tuh cewek udah punya cowok atau masih jomblo. Kalo masih jomblo, langsung aku sikat haha….
"ngomong - ngomong, Dino udah punya cewek belum?" tanya Nanda saat kita lagi jalan-jalan di mall
"kayaknya belum deh. Soal abis putus sama ceweknya yang dulu, dia belum punya cewek lagi. Iya kan?" kata Igo
"iya, gue belum punya cewek. fokus kerja dulu. Lagi males cari cewek. ribet," jawabku menyetujui Igo
"yah.. Padahal mau aku kenalin sama Qonita lho. Kan dia juga ga punya cowok," kata Nanda sedikit kecewa
"apaan sih," kata Qonita
"lha emang kamu belum punya cowok kan," kata Nanda
"tapi ga gitu juga," jawab Qonita sedikit tidak enak kepadaku
"ga papa, santai aja. Ga usah dipikirin omongannya Nanda," kataku pada Qonita dan dia hany mengangkat bahunya
Kami pun melanjutkan acara keliling mall siang itu. Karena kami bingung harus pergi kemana. Mau belanja, ternyata kedua cewek ini tidak begitu suka berbelanja. Diajak nonton, juga ditolak karena tidak suka suasana gelap. Akhirnya kita pergi ke tempat yang penuh dengan permainan, yaitu di Time Zone.
Untung aku punya kartu member Times Zone, jadi buat beli koin lumayan dapet potongan. Begitu juga dengan Igo. Dia tidak jauh berbeda denganku. Karena kami memang sering pergi ke tempat ini ketika terlalu banyak tugas yang membuat kepala hampir erupsi seperti gunung merapi di Yogyakarta.
Kami berempat bermain di Times Zone. Hampir semua permainan kami coba. Tapi yang memang agak sulit itu permainan yang ambil benda. Aku dan Igo dari kuliah pasti tidak pernah mendapatkan apa - apa dalam permainan itu. Itu adalah permainan yang belum bisa kami taklukan.
🌹🌹🌹🌹🌹
Enough for today
Don't forget vote and comment
Follow my account
Thank you have vote and comment my story
Thank you have read my story
Have a nice day
😉😉😉