Setelah itu zabuza langsung di tolong oleh haku dengan membuatnya mengalami mati suri.
"Ayo, kita juga harus mengatar pak tazuna kerumahnya!" kata kakashi yang selesai menonaktifkan sharingannya dengan menutupnya dengan pelindung kepala miliknya.
"Ayo berangkat dengan ceria!" sambung kakashi untuk menurunkan suasana.
"Haha semuanya aku sangat berterima kasih, ayo kita berangkat kerumahku!" kata tazuna dengan gembira karena berhasil lolos dari ninja berbahaya seperti zabuza.
Tapi saat hinata dan tazuna senang tiba-tiba kakashi jatuh ketanah membuat mereka terkejut.
"Haa~ kakashi-sensei, anda terlalu berlebihan mengunakan sharingan bukan?" kata naruto mendesah dan berjalan mendekati kakashi untuk memeriksa keadaannya.
"Anda tidak bisa mengerakkan tubuh dengan leluasa selama seminggu!" kata naruto kepada kakashi.
"Ya... Aku tau~" kata kakashi ringan dan santai karena dia sudah terbiasa dan juga waktu seminggu itu sangat singkat.
"Haa~ kagebunshin no jutsu!" kata naruto mengeluarkan tiga bunshin dan membuat tandu buat kakashi sementara naruto asli mengendong sasuke.
"Maaf merepotkanmu naruto!" kata kakashi merasa merepotkan.
"Kita sekarang adalah tim jadi jangan terlalu sopan!" kata naruto dan mulai membawa kakashi dan sasuke.
"Ugh... Dimana ini?" tanya sasuke pelan saat dia mulai kembali sadar.
"Kau sudah bangun sasuke?" kata naruto kepada sasuke yang ada di punggungnya.
"Naruto?" tanya sasuke bingung dan mulai sadar kalau dia digendong oleh naruto.
"Apa kau bisa jalan sendiri?" tanya naruto yang merasa sasuke mulai bergerak dan berniat turun dari gendongannya.
"Ya... Terima kasih sebelumnya" kata sasuke pelan dan mulai berjalan mendahului naruto.
"Anak itu..." kata naruto sambil mengelengkan kepalanya saat melihat tingkah sasuke.
Mereka berlima akhirnya sampai di rumah tazuna dan disambut oleh tsunami, putri tazuna.
"Sensei, kamu tidak apa-apa?" tanya tsunami sedikit khawatir.
"Tidak apa-apa, kakashi-sensei hanya perlu istirahat selama seminggu setelah itu dia dapat kembali seperti sebelumnya." kata naruto dengan santai.
"Begitu? Yasudah... Aku akan menyiapkan makanan dulu didapur jadi aku tinggal ya." kata tsunami dan siap untuk pergi ke dapur.
"Aku juga akan membantu, tidak masalah kan kakak?" kata naruto sambil tersenyum.
"Tidak masalah biar aku saja, kalian istirahat saja!" kata tsunami menolak dengan sopan dan merasa tidak enak membiarkan tamu untuk membantunya.
"Aku tidak lelah kok, lagian aku juga yang ingin membantu jadi tidak masalah~" kata naruto yang bangun.
"Yasudah kalau begitu ayo!" kata tsunami akhirnya menyetujuinya.
"Hinata dan sasuke kalian istirahat dan tetap menjaga pak tazuna seperti misi kita!" kata naruto menginstruksi.
"Aku mengerti" kata sasuke singkat.
"Y-Ya" kata hinata pelan.
"Kalian istirahat saja, aku juga akan istirahat untuk hari ini jadi kalian bebas!" kata tazuna membuat semua orang hanya bisa istirahat untuk saat ini sementara naruto membantu tsunami memasak.
"Kamu sudah terbiasa masak?" tanya tsunami yang kagum melihat naruto yang sudah terbiasa memasak.
"Aku hidup sendiri jadi aku sudah biasa masak sendiri untukku meski aku lebih suka makan di kedai~" kata naruto santai.
"Orang tuamu kemana memangnya?" tanya tsunami penasaran.
"Mereka sudah tiada saat aku lahir" kata naruto dengan tenang dan tidak menyembunyikan apapun.
"Itu... Aku minta maaf!" kata tsunami dengan cepat meminta maaf karena merasa tidak sopan dan bersalah.
"Tidak masalah, mereka meninggal demi melindungiku dan desa tempan mereka tinggali jadi aku dapat menerimanya!" kata naruto sambil tersenyum lebar.
"Baik, makanan sudah siap, aku akan memberitahu yang lain untuk makan siang!" kata naruto yang langsung pergi dengan semangat dan riang.
"Anak itu... Coba saja inari sepertinya..." kata tsunami sedikit menyesal dan sedih saat memikirkan kematian suaminya.
"Oii, makanan sudah siap!" kata naruto dan memasuki ruangan dengan gembira dan semangat tapi saat ada seorang bocah laki-laki yang tidak lain adalah inari cucu tazuna.
"Kakek, mereka akan mati!" kata inari tanpa memperdulikan kedatangan naruto.
"Bocah, apa kau bisa melihat masa depan?" tanya naruto dengan nada tertarik.
"Kalian tidak akan bisa menang melawan gato!" kata inari sekali lagi dengan wajah serius.
"Ohh... Apa dia kuat? Tapi aku tidak tertarik~" kata naruto dengan nada malas dan sudah kehiangan minat.
"Bila kau tidak ingin mati, maka cepat pulang sana!" kata inari yang berbalik.
"Kamu mau kemana inari?" tanya tazuna.
"Memandangi laut dari kamar!" kata inari singkat dan langsung pergi.
"Maaf ya!" kata tazuna dengan penyesal dengan sikap inari.
"Tidak masalah, dia peduli dengan kita dan apa ada sesuatu yang sebelumnya pernah terjadi dengannya?" kata naruto dengan santai dan tenang.
"Begini dulu..." kata tazuna dan mulai bercerita tentang kematian ayahnya inari dan gato membuat beberapa orang termasuk naruto kesal dan marah.
"Uhm... Aku akan mengalahkannya dan memukulnya, aku berjanji kepadamu tentang hal ini!" kata naruto dengan serius dan menyeringai dengan niat membunuh yang kuat terpancar dari naruto.
"Tapi sebelum itu... Aku memiliki firasat kalau zabuza masih hidup!" kata kakashi membuat suasana kembali diam.
"Kakashi-sensei, benar soal itu." kata naruto karena dia tau zabuza masih hidup.
"Kamu mengetahuinya naruto?" tanya kakashi penasaran.
"Ya, ninja bertopeng itu mencurigakan ditambah dia begitu rela membawa tubuh zabuza yang lebih besar dan berat dari tubuhnya padahal bisa ingin bukti bisa dengan memotong kepalanya, ditambah senjata yang digunakannya adalah jarum yang tingkat keberhasilan untuk membunuh hanya 20% dan harus mengetahui titik vital manusia." kata naruto menjelaskan.
"Jadi kesimpulanku kalau zabuza masih hidup dan dia di paksa mati suri untuk menipu kita semua, tapi hal itu juga ada efek sampingnya yaitu tubuhnya akan sama seperti kakashi-sensei~" kata naruto dengan santai dan senyum diwajahnya.
"Begitu... Kemampuan analisi yang hebat dan naruto, apa kamu belajar tentang pengobatan sebelumnya?" kata kakashi penasaran.
"Yups, sensei tau sendiri kehidupanku jadi kalau aku tidak belajar pengobatan maka aku tidak bisa mengobati tubuhku setiap saat~" kata naruto dengan santai tapi ketiga orang itu terutama kakashi dan hinata yang tau betul kehidupan keras yang dijalani naruto.
"Dan naruto... Tentang jutsu itu?" kata kakashi yang sudah mengetahui kalau naruto mengunakan teknik hiraishin.
"Yups, teknik andalan ayahku tapi aku minta kalian merahasiakan soal ini!" kata naruto dengan serius dan juga terlihat memohon.
'Ayah naruto!?' pikir sasuke dan hinata penasaran karena mereka tau kalau naruto itu yatim piatu dari lahir jadi tidak ada yang tau tentang ayahnya atau keluarga naruto sebenarnya.
"Jadi begitu... Kalau gitu aku akan melatih kalian!" kata kakashi membuat semua orang termasuk naruto bersemangat.
"Latihan apa!?" tanya naruto dengan antusias.
"Control chakra!" kata kakashi singkat.
"Yatta... Kakashi-sensei sepertinya anda sudah mengetahui kalau aku memang perlu latihan control chakra yang efisien!" kata naruto dengan semangat sampai melompat.
"Eh? Memang apa yang kamu latih?" kata kakashi bingung dan penasaran.
"Teknik yang diciptakan ayahku, rasengan!" kata naruto dengan antusias tanpa menyembunyikan apapun.
Kakashi sudah menebak tapi dia masih sedikit terkejut kalau naruto memang sedang melatih rasengan sendiri.
Sasuke dan hinata semakin penasaran dengan ayah naruto karena ninja yang mampu menciptakan jutsu adalah ninja yang hebat seperti hokage kedua yaitu tobirama senju jadi identitas ayah naruto pasti bukan ninja sembarangan.