Memories || Kimetsu no Yaiba

By Mizuraaaa

90.2K 12.1K 4.6K

Highest Rank: #1 in mitsuri (13/2/21) #1 in kyoujuro (6/2/21) #1 in kimetsu (2/4/21) #1 in yaiba (2/4/21)... More

Author Note!
Prolog
1.A new world?
3.Kisatsutai
4.Rapat Pilar
5.Uzui's Family
6.Become Stronger
7.Natagumo
8.Tanjirou
9.No Tittle
10.Mugen Train(1)
11.Mugen Train(2)
12.Datang lagi
13.Pertemuan Pertama
14.Keputusan
15.Alasan
INFO!!!
Flashback Moment
16.Tidak Terduga
17.Hubungannya
18.Kerinduan
19.Berita Buruk
20.Menyadarinya
21.Yuki no Hashira
22.Maksud Sebenarnya
23.Memburuk
24.Percobaan
25.Permintaan
26.Misi Bersama
27.Penyerangan
Flashback Moment
28.Pemburu Iblis vs Iblis
29.Lemah
30.Kesembuhan
31.Keinginan untuk Mati
32.Takut untuk Mati
33.Keluarga
34.Penyelesaian Masalah
35.Festival Kembang Api
36.Iblis Es
37.Memperbaiki
38.Uji Coba
39.Penangkapan
Pengumuman
40.Terjebak
41.Teman Lama
42.Penyelamatan Diri
43.Rasa Bimbang
44.Tanpa Dirinya
45.Setelahnya
46.Diskusi
46.Diskusi (bag 2)
47.Rasa Bersalah
48.Rasa yang Nyata
49.Tanpa jejak
50.Yuri tanpa Sahabatnya
51. Sudahkah, berakhir?
52. Kejahilan Bertambah
53.Seragam SMA

2.Pelatihan

3.3K 449 113
By Mizuraaaa

Disclaimer: KnY milik Koyoharu Gotōge, saya hanya meminjam beberapa tokoh dan sedikit alur nya

.
.
.

Happy Reading...
--------------------------
(y/n) POV

Saat ini aku sedang berada di kediaman kupu kupu. Hari sudah gelap, menampakkan langit malam dihiasi jutaan bintang. Aku sedang berpikir keras, sangat keras. Tak henti hentinya tubuh yang tidak tinggi ini berjalan mondar mandir

'Apa yang aku lupakan? Ayolah (y/n) berpikir! Berpikir!' gumamku dalam hati 'oni, pilar, pemburu iblis' aku mencoba mengabsen semua keanehan yang ku dapat di dunia ini

"Ah!"seruku sambil mengeluarkan jari telunjuk "aku ingat, Kimetsu no Yaiba!"

Aku ingat sekali, anime ini yang sering Yuri ceritakan padaku, dia bilang kalau ini anime kesukaannya. Aku mengusap wajahku kasar lalu menghela napas, ha~h andai saja aku menyukai anime dan menonton anime kimetsu no Yaiba ini, pasti aku tau alur ceritanya, maka akan lebih mudah mengalahkan musuh

Namun yang aku herankan adalah, mengapa disini semuanya terlihat sangat nyata? Ketika aku melihat pada layar ponsel Yuri, yang bisa ku lihat 'hanya' sebuah gambar karakter anime 2D. Tapi disini, semua nampak nyata, seolah mereka bukanlah sekedar gambar

Ahhh, sudahlah aku lelah, otakku yang pandai ini tidak bisa mencerna semua yang ada di dunia ini, terlalu mustahil. Aku berjalan menuju futon yang sudah tergelar

Aku menidurkan tubuh ini di tempat tidur sederhana itu, memakaikan selimutnya sampai pinggang ku. Aku terkekeh dalam hati, jika aku adalah Yuri, mungkin saat berhadapan dengan pilar tadi akan berteriak teriak kegirangan, apalagi dengan laki laki pendek berambut panjang yang imut itu, astaga mereka semua terlihat berbeda sekali

Guling kanan, guling kiri, terlentang, telungkup, seberapa keras aku mencoba untuk tidur tetap tidak bisa. Semua yang terjadi membuat kepalaku hampir pecah

Aku memutuskan untuk keluar dari kediaman kupu kupu dan berjalan jalan di keheningan malam, hingga tanpa sadar aku menemukan hamparan padang rumput hijau yang sangat luas, ada beberapa pohon yang berjarak berjauhan, beberapa macam bunga tumbuh disana, gelapnya malam tidak menghalangi penglihatanku karena banyaknya kunang kunang yang berterbangan

Aku melirik ke sekitar, dapat aku lihat kediaman para pilar terpampang jelas dari sini, aku pun memutuskan untuk duduk bersandar di sebuah pohon sambil memandangi pemandangan yang indah ini. Sejenak masalah dalam otak ku menghilang begitu saja berganti dengan perasaan damai, di dunia ku dulu tidak ada padang rumput seluas ini, yang bisa ku lihat hanya gedung gedung menjulang tinggi dan asap kendaraan yang menyesakkan

"Apa yang dilakukan seorang wanita di tempat seperti ini malam malam?"

Suara seseorang mengagetkan ku, aku melirik ke arah suaranya "ah, kau emm..."

"Tomioka Giyuu" tanpa disuruh ia pun langsung duduk disebelah ku

"Ah~ Tomioka-san, aku tidak bisa tidur" jawabku singkat

"Giyuu saja" ucapnya

Keheningan meraja, masing masing sibuk mengangumi indahnya malam bertabur bintang ditambah cahaya bulan yang menyinari kedua insan yang kesulitan untuk tidur

"Giyuu-san" ucapku memecah keheningan, laki laki di sebelahku bergumam "tolong katakan kalau ini hanyalah mimpi"

Giyuu menolehkan kepalanya ke arahku "bukan, ini bukan mimpi" ucapnya datar lalu mengalihkan lagi kepalanya pada langit

"Ini gila, semuanya sungguh diluar nalar. Ada makhluk pemakan manusia? Yang benar saja! Manusia akan punah terlebih jika mereka sulit dikalahkan" aku mengeluarkan semua keluh kesah ku

"Percaya atau tidak, sekarang kau ada disini. Kau bisa melihatnya sendiri" jawabnya datar. Ia menolehkan lagi kepalanya kearahku "kau benar benar bukan bawahan kibutsuji muzan kan?" ia mengangkat sebelah alisnya

Aku menolehkan kepala, manik dark blue dan manik violetku berpapasan "kau masih belum percaya padaku?"

"Yah, aneh saja. Kau manusia, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kau berubah dari sebuah cahaya, bagaimana aku tidak curiga?" matanya menatap langit lagi

Menghela napas lelah akupun menjawab "aku juga tidak ingin kejadian seperti ini terjadi. Kau pikir aku ingin pindah ke dunia lain dan membuat nyawa ku terancam karena ada makhluk pemakan manusia? Lebih baik aku mengerjakan tugas sekolah ku" mata ku kembali menatap langit sama sepertinya

"Aku masih belum bisa mempercayaimu, bagaimana jika kau bawahan kibutsuji Muzan dan semua kata katamu memang sudah kau rencanakan sejak jauh jauh hari?"

"Giyuu-san, apa kau tidak berfikir? Muzan adalah musuh kalian bukan? Berdasarkan apa yang aku dengar dari Shinobu-san, dia ingin menghapuskan semua manusia di dunia ini. Bagaimana jika dia juga ingin menghapuskan semua manusia di dunia lain juga? Dunia ku contohnya. Bisa saja semua ini jebakan agar kalian mengira aku bawahan Muzan lalu membunuhku, mungkin Muzan akan mengulang terus menerus sampai populasi manusia di dunia ku habis"

Ku lirik dia lewat ujung mataku, dia mengangguk angguk "mungkin kau benar" ia menatap wajahku tajam "tapi aku akan tetap mengawasimu!"

"Silahkan saja, akan aku pastikan kau kelelahan untuk mengawasiku" jawabku "lagipula aku tidak ingin cari mati, aku masih ingin kembali ke dunia ku. Aku yakin kalian orang yang hebat, bisa mengalahkan makhluk pemakan manusia yang sulit dibunuh, terlebih kalian ada di tingkat tertinggi, aku tak akan bisa lepas dari kalian"

Aku beranjak dari duduk ku "kau mau kemana?" tanyanya "mau tidur, kau pikir aku akan tidur disini?" jawabku ketus "kau bilang tidak bisa tidur" tanyanya lagi "sekarang sudah mengantuk"

Giyuu mengangguk angguk sambil bergumam "baiklah, aku pergi dulu. Terimakasih sudah mau mengobrol denganku" ucapku dengan senyuman

"Ya" jawabnya singkat dengan wajah datarnya. Aku memutar bola mataku malas, aku meninggalkan Giyuu di padang rumput itu sendiri

.
.
.
.
.

"OHAYOU (Y/N)!!!"

"Akhh!" Aku terlonjak kaget, aku sedang tidur nyenyak hingga teriakan seseorang—ralat banyak orang memekakkan telingaku

"Apa yang kalian lakukan di kamarku?!" kulihat satu persatu wajah orang yang disebut pilar tengah duduk mengelilingi futon ku dan berteriak untuk membangunkan ku

"Cepat bangun! Ayo kita latihan dengan semangat!" ucap Kyoujuro dengan senyuman dan semangatnya

"Aku sudah menyiapkan latihan yang meriah! Kau harus bangga bisa dilatih oleh orang tampan sepertiku" ucap Tengen dengan sombongnya—ralat, dengan eloknya

"(y/n)-chan! Ayo segera bersiap, kita latihan bersama!" ucap Mitsuri

"Ara~ ara~, ayo jangan jadi pemalas, kami akan melatihmu dengan keras" tambah Shinobu

"Bangun, kau tidak ingin mengecewakan Oyakata-sama bukan?" kali ini Muichiro berucap

"Kasihan sekali anak muda ini, dia akan menghadapi ujian antara hidup dan mati" ucap Gyomei dengan air mata

"Aku bisa membunuh mu dalam pelatihan ini, jangan berpikir kau bisa bertahan hidup karena Oyakata-sama telah percaya padamu" ucap Obanai sambil menunjuk nunjuk

"Jangan harap kau masih hidup setelah mendapat latihan dari kami" ucap Sanemi dengan senyuman miring. Sedangkan Giyuu tidak mengucapkan apa apa, hanya melihatku dengan wajah datarnya

Perkataan tiga orang terakhir membuatku menelan ludah dengan susah payah, beberapa detik kemudian aku menyadari sesuatu "dasar tidak sopan~" ucapku dengan nada rendah, aku mengeluarkan aura hitam disekitarku "KELUAR DARI KAMARKU!"

Beberapa pilar berhasil dibuat bergidik ngeri oleh aura hitamku, namun tepukan tangan Kyoujuro membuatku mengerutkan alisku "awal yang bagus! Kau mempunyai potensi! Semangat! Jadilah Kisatsutai yang hebat!" ujar nya dengan semangat membara

.
.
.

Hari ini adalah hari pertamaku menjalankan latihan untuk menjadi kisatsutai. Gila! Aku tak menyangka latihannya sekeras ini.

Ini baru hari pertamaku dan rasanya semua tulang ku remuk. Badanku sakit semua. Entah apa yang akan terjadi pada hari selanjutnya.

Tapi yang ku anehkan adalah, mengapa aku belum pingsan sedari tadi? Bukannya aku ingin pingsan, namun biasanya jika aku melakukan aktivitas sedikit berlebihan maka aku akan langsung jatuh pingsan, yasudah lah, aku beruntung, jika aku mudah pingsan bagaimana aku bisa bertahan hidup di dunia dengan segala keanehan ini?

Aku memutuskan untuk pulang dan langsung tidur di kediaman kupu kupu, namun aku urungkan saat melihat pemandangan padang rumput seolah mengundangku

Aku berjalan diatas padang rumput itu, sesekali bersenandung ria dan memetik beberapa bunga lalu menghirup wanginya, ahhh rasanya sangat menyegarkan. Sejenak rasa lelahku tergantikan oleh ketenangan setelah melihat padang rumput hijau nan luas ini, sinar jingga ketika matahari tenggelam menambah kesan indah pada tempat ini

Aku memutuskan untuk menuju ke pohon yang tadi malam aku gunakan untuk bersandar dan mengobrol bersama si pilar muka datar. Aku tidak duduk dibawahnya kali ini, aku menaiki pohon itu dengan lincah nya lalu duduk di salah satu ranting

Aku menghirup udara segar yang mampu menenangkan otak dan jiwa ku, aku mengayun ayunkan kakiku ke depan dan kebelakang dengan senyum yang terus terlukis diwajahku

"Oi, bocah!"

Suara itu, suara yang sudah menghancurkan ketenangan dalam hatiku, suara dari seseorang yang beberapa kali mencoba membunuhku hari ini, dapat kulihat ia menaiki pohon ini dan berdiri di sebuah ranting yang bersebrangan dengan ranting ku, sehingga kini tubuh kami saling terhalang oleh batang pohon

"Apa yang kau inginkan? Mengapa kau selalu mengganggu ketenangan dalam hidupku" Gerutuku

"Tidak ada, aku juga ingin menenangkan diri" ucapnya

Hening, terlalu canggung untuk mengobrol dengan orang yang berusaha membunuhmu berkali kali dalam satu hari

"Apa benar kau bukan bawahan Kibutsuji Muzan?" ucapnya memecah keheningan sekaligus membuat darahku mendidih

"Arrrghh, mengapa tidak ada yang percaya padaku jika aku hanya orang baik baik yang ingin kembali ke dunia asal ku" ucapku frustasi

"Itu karena kau tidak memiliki bukti kalau kau bukan bawahan Kibutsuji Muzan" ucapnya sedikit santai

"Kalian juga tidak memiliki bukti jika aku adalah bawahan Kibutsuji Muzan" balasku ketus

"Punya, buktinya kau datang dari tempat dimana iblis 12 bulan atas berkumpul" jawabnya

"Terserah kau, jika perlu awasi saja aku 24 jam, aku tidak keberatan" jawabku mulai emosi

Keheningan mulai menyelimuti kembali, angin sepoi sepoi menemani dua orang berbeda jenis kelamin yang sepertinya tak akan pernah akur itu

"Ne, Shinazugawa-san. Apa semua orang tau tempat ini?" tanyaku

"Semua pilar tau tempat ini, (f/n). Mereka menggunakannya untuk menenangkan diri, kau tau bukan hidup di dunia 'ini' memang sulit"

"(y/n) saja. Aku memanggilmu Sanemi, boleh?" tanyaku dan dijawab gumaman dari pilar angin tersebut

Apa dia sudah mulai mempercayaiku? Percaya bahwa aku hanya orang biasa yang datang dari dunia lain?

"Yah, memang tempat yang sangat tepat untuk menenangkan diri"

"Kau diberi tahu oleh salah satu pilar tentang tempat ini?" tanyanya

"Aku menemukannya, tak ku sangka ada tempat seindah ini di dunia ini" jawabku dengan sebuah hembusan napas kecil, aku merindukan duniaku dan juga Yuri, apa Yuri menyadari bahwa aku menghilang?

Ah, entahlah, aku melompat turun dari ranting pohon, aku memutuskan untuk kembali ke kediaman kupu kupu dan beristirahat namun sebuah suara mencegahku

"Kau mau kemana?" tanya pria itu yang tak lain adalah Sanemi

"Pulang tentu saja, aku butuh istirahat, badanku sakit semua"

"Cih, lemah. Baru juga hari pertama, jangan jangan hari selanjutnya kau mati" ucapnya sinis

"Biarkan saja aku mati, aku hidup atau mati pun tak ada yang berubah" ucapanku berhasil membungkamnya

Author POV

(y/n) mulai melangkah menuju kediaman kupu kupu setelah dirasa pria dengan banyak luka itu tidak membutuhkannya, namun baru saja dia mengambil beberapa langkah

Brukk

Tubuhnya ambruk, badannya terlalu lelah bahkan untuk berjalan saja

Sanemi mendengus, ia turun dari ranting pohon dan menghampiri (y/n) yang terbaring lemas, namun kesadarannya masih ada

"Mentang mentang udah latihan, tiduran sembarangan" ucap Sanemi

"Mau pingsan dimarahin, ngajak berantem?" (y/n) tak mau kalah

"Kamu sih"

Tenang, ini cuma milk*ta permen susu //plakk, author tergampar Giyuu

Akhirnya pun dengan rasa kasihan Sanemi mengangkat (y/n) dan menggendongnya layaknya pengantin, (y/n) yang tidak peduli karena keinginan tubuhnya yang terlalu lelah mulai menyandarkan kepalanya pada dada Sanemi

Dapat kita lihat wajah Sanemi sedikit memerah, apakah Sanemi demam? Baiklah, akan Tasya panggilkan dokter nanti, kalau salah satu aktor sakit, syutingnya gak maksimal nanti

Sanemi pun bergegas menuju kediaman kupu kupu, namun tanpa diduga, dia berpapasan dengan pilar air tersantuy kesayangan kita

"Apa yang kau lakukan pada (y/n)?" tanya Giyuu menyelidik

"Aku tidak melakukan apa apa, dia pingsan di tengah jalan, untung aku masih punya rasa kasihan, kalau tidak sudah ku tinggalin dia disana, biar saja dia dimakan Oni" jawab Sanemi ketus

"Sini, biar aku yang bawa dia ke kediaman kupu kupu" pinta Giyuu

"Elahh, enak aja maen minta minta. Kau kira (y/n) barang?!" balas Sanemi

"Udahlah, jangan banyak ngomong, siniin aja" ucap Giyuu lalu mengambil (y/n) dengan paksa dari gendongan Sanemi. Sanemi pun akhirnya pasrah dan memberikan (y/n) pada Giyuu, setelah itu Giyuu segera meninggalkan tempat itu menuju ke kediaman kupu kupu meninggalkan Sanemi yang masih terdiam menatap punggung sang pilar air

"Apa Giyuu suka pada (y/n)?" tanya Sanemi pada diri sendiri. Tiba tiba Sanemi menyeringai, entah apa arti seringaian tersebut, bahkan author aja gatau apa artinya

.

"Ara~ ara~, apa yang terjadi pada (y/n) Tomioka-san?"

"Dia sepertinya kelelahan setelah latihan" jawab Giyuu

"Apa kita tidak memberikan latihan yang berlebihan padanya? Aku takut dia kenapa kenapa" ucap Shinobu, matanya menatap (y/n) sendu

"Aku rasa itu tidak berlebihan, semua itu kita lakukan untuk membuatnya menjadi kuat, justru aku tidak ingin dia kenapa kenapa di dunia ini karena dia lemah"

"Kau benar, baiklah ayo masuk Tomioka-san, tidurkan saja (y/n) di kamarnya, kau tau tempatnya bukan?"

Giyuu pun masuk ke kediaman kupu kupu dan menidurkan (y/n) di kamarnya.

.
.
.
.
.

TBC

Haloo, ada yang kangen sama author? Engga ya? Yodah deh gapapa:')

Untuk chapter chapter awal, author masih punya ide, jadi author update setiap hari Sabtu malam alias malam minggu! Jadi buat para jomblo yang gaada pasangan buat diajak jalan bisa baca Fanfic author aja, haha

Dan untuk Shinobu, author bikin Shinobu itu baik ya, soalnya gegara author suka liat Fanfic dimana Shinobu nya jahat akhirnya author jadi gasuka sama Shinobu, padahal kan dia gak salah apa apa:(, jadi author mau membersihkan nama baiknya di Fanfic ini:D

Terimakasih yang masih nyempetin baca, jangan lupa kasih tau temen temen kalian oke?

Continue Reading

You'll Also Like

397K 4.2K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
609K 60.8K 48
Bekerja di tempat yang sama dengan keluarga biasanya sangat tidak nayaman Itulah yang terjadi pada haechan, dia menjadi idol bersama ayahnya Idol lif...
103K 11K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
298K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...