"Ikut gue!" Sentak Gibran lalu menarik lengan Kiri Naura kasar, membuat Naura terjingkat kaget.
Namun, tangan Kanan Naura sudah terlebih dahulu dicekal oleh Galeen.
Seketika Gibran menatap Galeen datar. "Lepas!"
"Jangan kasar sama cewe" ucap Galeen menasihati Sahabat nya.
"Bacot lo! Ikut gue!" Setelah Itu, Gibran langsing menarik paksa tangan Naura hingga cekalan tangan Galeen terlepas.
Galeen langsung mengejar Gibran yang menyeret paksa Naura. Namun apa daya, Gibran sudah terlebih dahulu membawa kabur gadis yang masih menggunakan seragam kerja nya.
"Aarrgghh Shit!" Galeen begitu frustasi karena kalah cepat dengan Gibran.
Ia mengkhawatirkan Naura ketika melihat Gibran dengan kasar menyeret tangan Naura dan memaksanya masuk ke mobil Gibran.
Gibran itu kejam. Gibran itu kasar. Gibran itu gampang tersulut emosi. Dan Gibran itu bengis.
Mempunyai sifat yang dingin serta sangat cuek dan pandangan nya selalu datar, membuat nya semakin digilai oleh kaum hawa.
───── ◦'𖥸'◦ ─────
Saat ini mereka berdua tengah dilanda keheningan. Naura yang asik memilin baju tak berani bersuara, bahkan membuka mulut saja ia tak punya nyali.
Sedangkan Gibran melakukan mobil nya dengan kecepatan tinggi, beberapa kali ia menyalip kendaraan yang lebih besar dari mobil nya. Sesekali ia melirik gadis yang diam tak berkutik.
Naura semakin mencengkeram erat seatbelt saat Gibran menerobos lampu merah.
"J-jangan ke-kenceng kenceng. T-takut" cicit Naura sembari menggigit bibir bawah nya.
Seketika mobil yang mereka tumpangi berhenti di jalan yang sepi. Sangat sepi, hanya ditemani semilir angin serta dedaunan yang bertabrakan dengan daun lainnya kala angin menerpa.
Gibran menghela nafas kasar lalu menatap nyalang gadis yang masih menggunakan seragam kerja nya itu.
"Lo kenal Galeen? Kenal Dimana? Apa hubungan lo sama dia? Kok kayak akrab? Jangan jangan lo selingkuh?!" Tanya Gibran bertubi tubi.
'Adduh, harus jawab yang mana dulu nih' batin Naura sembari meremas baju nya.
"Jawab!" Sentak Gibran sambil memukul stir mobil.
Naura terjingkat kaget saat mendengar bentakan serta suara pukulan yang keras.
"Ke-kemarin Kak Galeen ngenalin diri pas aku nganter pesenan nya. T-tapi aku gak ada hubungan apa apa kok sama kak Galeen. Cuman sekedar adek kelas sama kakak kelas" jelas Naura.
Gibran berdecih lalu tersenyum miring. "Alasan!"
"Itu keー"
"Bacot! Gue anterin lo pulang" potong Gibran cepat.
"T-tapi ak-aku kerja kak. Nanti di pecat"
"Ck! Nanti gue bilang sama yang punya Cafe" setelah mengucapkan Itu, Gibran langsung menancap kan gas menuju kediaman rumah Naura.
───── ◦'𖥸'◦ ─────
Mobil milik Gibran berhenti didepan sebuah rumah yang cukup besar dan mewah. Seketika Gibran membulatkan mata saat melihat rumah Naura begitu mewah nya.
"Ini rumah lo?" Tanya Gibran yang masih memandang fokus bangunan yang mewah itu.
Naura menolehkan kepalanya mengikuti arah pandang Gibran. Seketika Naura terkekeh, menertawakan ucapan konyol yang Gibran ucapkan. Ah, rasanya sangat lucu jika mengira bahwa itu rumah Naura.
"Haha Bukan, em...Nanti Kak Gibran juga bakal tau. Yaudah aku pamit ya, makasih tumpangannya" setelah itu Naura langsung membuka pintu mobil dan berlari kecil menuju sebuah gang.
Merasa Kepo, laki laki bermata elang itu mengekori Naura yang masih berlari kecil menyusuri sebuah gang yang sempit dan kumuh.
Alangkah terkejutnya dia, ketika melihat gadis yang ia ekori masuk kedalam semua kost-kostan kecil.
Apalagi tidak ada cahaya matahari yang masuk untuk menerangi rumah kecil tersebut. Hanya dapat melihat sebagian langit yang tidak terhalang oleh rumah besar yang ada di depannya.
"Jadi ini tempat nya" gumam Gibran lalu memutar tubuh nya untuk kembali ke tujuannya.
───── ◦'𖥸'◦ ─────
Gadis bulan yang kerap disapa Naura Itu, kini berkutik di meja kecil ditemani buku buku yang berserakan di lantai.
Jari nya sibuk bergerak keatas dan ke bawah dan bibir nya yang komat pamit baca mantra. Hehe nggak deng.
Lalu tangan kanan nya menari, menuliskan sebuah rumus rumus dan angka yang membuat otak panas. Namun kejadian itu tak berlaku pada Naura. Ia sangat pandai dan lihai tentang pelajaran kimia, matematika dan lain sebagainya.
Bukan itu saja, Naura bahkan di cap sebagai murid terpintar di SMA NusaRaja yang terkenal oleh siswa siswi yang kaya raya.
Maka tak heran, banyak murid murid yang bersikap Sok baik karena ingin mendapat contekan atau menyuruh Naura untuk mengerjakan PR mereka.
Titik fokus Naura kini beralih pada denting ponsel nya yang berbunyi. Ia mengambil nya dan membaca pesan dari nomor yang tidak ia kenal.
"Siapa ini?" Beo Naura lalu membuka Roomchat nya.
08126332****
Assalamualaikum Na
Ini gw Rayn yang handsome
Sv ya^^
NauraZln
Waalaikumsalam
Haha Oke kak
Btw dpt no. Ku dari mana?
Belum sempat 1 menit, ponsel Naura kembali berdenting.
Kak Rayn
Kepo amat hm?
NauraZln
Aishh:v
Kak Rayn
Ngambek nih ceritanya?
NauraZln
Nggak
Yaudah, aku mau lanjut belajar
Bye
Kak Rayn
Oke
Naura hanya membaca pesan dari Galeen dan meletakkan ponsel nya di samping nya.
Tak lama kemudian, ponsel Naura kembali berbunyi dan menampilkan nama "Kak Gibran♡"
Dengan cepat, Naura langsung membuka roomchat nya dan membaca pesan singkat dari sang kulkas berjalan.
Kak Gibran♡
Lg ap?
NauraZln
Lagi belajar
Kak Gibran lagi apa?
Kak Gibran♡
G lg ngp ngpin
"HA!?"
NauraZln
HA? Maksudnya?
Kak Gibran♡
Gpp
"Allhuakbar ya allah singkat amat typing nya" ucap Naura sambil mengelus dada nya. Sabar Na sabar Heem sabar🤗💔.
NauraZln
Oh oke. Good night kak:3
Kak Gibran♡
Y
Setelah Itu, percakapan berakhir. Naura sedari tadi mengulum senyum nya menahan bibir nya agar tidak terangkat.
Ia memegangi jantung nya yang berdetak kencang. "Deg degan banget ya allah"
Kalo g deg degan ya kamu mati Anjir!ーAuthor
Astagfirullah nge gas amat!ーNaura
•••
Hallo assalamualaikum semua. Berjumpa lagi dengan author yang imut nan ngangenin.o yes
Tydur khah? Yaudah good night mimpi indah ya
Naura Zeline Nerissa Lovanna👇🏻
Gibrani Angkasa Galaputra👇🏻
Galeenino Rayn Aldebaran👇🏻
SE YOU ALL. GOOD NIGHT👋🏻