Jungkook terkejut ketika seseorang mengecup pipinya, menoleh kebelakang dan melihat taehyung yang tersenyum tampan.
"Sendirian hm?" Tanyanya pada si cantik yang kini tersenyum menatap nya.
Jungkook mengangguk mengubah posisinya membelakangi televisi hingga kini atensinya penuh pada taehyung.
"Halmeoni sedang pergi, jadi kookie sendiri," taehyung mengangguk saja.
"Kapan hyungie masuk? Kookie tidak dengar suara pintu terbuka" tanyanya pada taehyung.
Mengecup bibir nya sekilas,"barusan...kau terlalu fokus menonton baby" mengusap pipi gembil nya sayang.
Jungkook mengangguk-anggukkan kepalanya,"kenapa hyungie memakai jas? Perasaan tadi hyungie tidak serapi ini deh" herannya
Taehyung terkekeh pelan, gemas dengan ekspresi si cantik yang kebingungan.
"Hyung pergi ke apartemen untuk mengganti pakaian sebentar sebelum bertemu klien tadi" bohongnya, tidak mungkin kan taehyung bilang kalau ia habis membunuh pria kemarin.
Mengangguk paham,"hyungie ganti baju sana..kookie mau lanjut nonton" ucapnya lalu kembali ke posisi semula.
Menghela nafasnya lalu pergi ke kamar untuk mengganti pakaian. Sedangkan Jungkook kini menepuk keningnya melupakan sesuatu, berdiri dari duduknya lalu melangkah menuju kamar menghampiri taehyung.
Cklek
"Hyungie," panggil nya melihat taehyung yang berusaha melepas jas nya.
Menoleh ke arah si cantik yang berdiri di depan pintu,"ada apa baby?"
"Apa hyungie ingin kookie buatkan kopi? Atau teh? Oh atau hyungie ingin kookie buatkan makanan?"
Taehyung terkekeh dan menyampirkan jasnya di atas kursi lalu menghampiri si cantik yang menunggu jawabannya.
"Tidak perlu baby...hyung akan meminta nya nanti" jawabnya.
"Yasudah kalau begitu kookie ingin menonton saja," cengirnya mengecup bibir taehyung sebentar lalu pergi.
"Menggemaskan," gemasnya melihat tingkah Jungkook.
.
.
Taehyung memejamkan matanya sembari menikmati hembusan angin yang menerpa wajah nya, ia memilih untuk duduk dihalaman depan untuk menyejukkan pikiran. Tadinya taehyung ingin mengajak Jungkook tapi si cantik tidak mau karena alasan film yang ditontonnya belum selesai, jadi taehyung terpaksa duduk dan menikmati suasana disini sendiri.
"Annyeong," suara pria menyapanya.
Membuka matanya untuk melihat kira-kira siapa yang menyapa nya.
"Apa aku boleh bergabung?" Tanyanya pada taehyung.
"Terserah," acuhnya.
"Terima kasih hyung," senyumnya lalu duduk disebelah taehyung.
"Apa aku bole—"
"Hyungiee~ eh ada jihoon?" Kagetnya ketika melihat jihoon duduk disebelah taehyung.
Taehyung berdiri lalu menarik pinggang Jungkook untuk mendekat.
"Kenapa lama sekali baby?" Nadanya sedikit kesal mengabaikan tatapan iri namja manis disebelahnya.
Jungkook nyengir,"maaf."
"Baby, ayo masuk kedalam. Aku tidak suka melihatnya," ajaknya melirik jihoon.
Jungkook sedikit melotot kearah taehyung begitupula dengan jihoon yang sedikit terkejut dengan ucapan pria ini.
"Jihoonie maafkan hyungie ya...hyungie memang seperti ini" ucapnya tidak enak menatap jihoon.
"Tidak apa-apa kookie hyung.. sebaiknya aku pulang saja" senyumnya canggung.
"Ngomong-ngomong kenapa Jihoonie kesini? Apa ada yang ingin dibicarakan?"
"Hanya ingin mengobrol sebentar tapi tidak jadi, kalau begitu aku pulang dulu kookie hyung" pamitnya.
Jungkook hanya mengangguk lalu memperhatikan jihoon yang pergi.
"Ish kenapa susah sekali sih!" Dengus nya.
Atensinya kini beralih pada taehyung yang memasang tampang datarnya.
Cup
"Hyungie tidak boleh bicara seperti itu," ucapnya pada taehyung.
"Sifat ku memang seperti ini," acuhnya.
"Kookie mengerti, tapi cobalah menghargai orang lain...Jihoon hanya ingin mengobrol sebentar dan hyungie berkata seperti itu, bukankah itu menyakiti perasaannya" ucapnya lembut.
"Ck,aku tidak perduli" decaknya tidak suka lalu memalingkan wajahnya dari jungkook.
"Hyungie dengarkan kookie dulu," mengelus wajah taehyung.
"Tidak."
"Kookie tidak membela jihoon, tapi kookie hanya mengingatkan hyungie agar tidak berbicara seperti itu pada orang lain" jelasnya yang tidak mendapat respon sama sekali.
"Baiklah, terserah hyungie saja" finalnya.
"Hm."
"Hyungie marah?" Taehyung tidak menjawab.
Jungkook paham kalau begini,"baiklah..apa yang harus kookie lakukan agar hyungie mau memaafkan kookie?" Tanyanya menangkup wajah taehyung.
Detik itu juga taehyung menariknya masuk kedalam rumah dan membawanya ke kamar, duh sepertinya Jungkook salah bicara.
Mengunci pintu kamarnya lalu menatap si cantik yang terlihat gugup.
"Kau tentu tau apa yang aku inginkan baby," seringainya mendekati Jungkook.
"Hyungiee, cium saja ya?" Menggigiti bibirnya gugup.
"Tidak."
"Ehm, itu... mainnya jangan terlalu kasar ya?" Ucapnya lagi.
"Akan lebih nikmat jika seperti itu."
"Ehm, tapi satu ronde saja ya?" Wajahnya memelas.
"Tidak janji," ucapnya menjatuhkan tubuh Jungkook ke ranjang dan mengungkung nya.
"I want you baby boy," seringainya lalu melumat bibir Jungkook.
Seperti biasa, Jungkook hanya bisa menikmati isapan serta lumatan taehyung pada bibirnya.
"Hyu—uhh," desahnya ketika taehyung menjilat nipple nya.
"Daddy for now baby boy," seringainya lalu kembali menggerayangi tubuh Jungkook.
"Uh—dad" tubuhnya menggelinjang ketika taehyung mengecup dan menjilati pusarnya dengan lembut.
Menyudahi ciumannya lalu perlahan membuka pakaian serta celana pendek yang digunakan Jungkook.
"You're always perfect baby," takjub nya melihat tubuh Jungkook yang putih dan mulus.
Membuka pakaiannya dan menurunkan zipper celananya lalu kembali mengungkung tubuh Jungkook.
"Cantik," pujinya menatap wajah Jungkook.
Melebarkan kaki Jungkook dan mengambil posisi ditengah kakinya, taehyung terkekeh melihat ekspresi si cantik yang terlihat gugup. Padahal mereka sudah sering melakukan nya.
"Baby," panggil nya yang kini memposisikan kedua tangan Jungkook di samping kepala.
"Hyungie," tatapannya memelas.
"Daddy for now baby," peringat nya.
Meneguk ludahnya kasar, tangannya menggenggam tangan taehyung. Meskipun sudah sering melakukannya, tetap saja ini akan menyakitkan baginya. Apalagi ketika benda panjang itu menerobos masuk, sudah pasti ia akan menangis kesakitan.
"Uh—dad" memejamkan matanya dengan tangan yang menggenggam taehyung erat ketika merasakan benda panjang itu menerobos masuk kedalamnya.
"Daddy—mmh" mengigiti bibirnya ketika taehyung menggerakkan miliknya didalam.
Taehyung mendesis nikmat merasakan miliknya dijepit oleh lubang Jungkook yang terasa ketat dan basah.
"Sshhh-ah nghh...daddy~" racau nya karena taehyung terus menghajar nya dibawah sana.
Genggamannya terlepas, tangan nya beralih meremas rambut belakang taehyung yang kini sedang mencumbunya. Tubuhnya terhentak-hentak karena gerakan taehyung yang semakin lama semakin cepat.
"Pel—ah...enghh dad" racau nya karena taehyung kini sibuk memberi tanda di area leher dan tulang selangka.
Ritme tumbukannya semakin cepat, tubuhnya melengkung dengan tubuh yang bergerak gelisah merasakan sesuatu akan keluar.
"Cum—nghh...I wanna cum dad" tubuhnya bergerak gelisah ketika taehyung mengelus ujung selatan miliknya.
"Bersama baby," mempercepat tumbukannya pada lubang Jungkook hingga beberapa detik kemudian mereka mencapai pelepasannya bersama.
Dalam posisi ini, mereka diam beberapa menit. Jungkook yang sibuk mengatur nafas sedangkan taehyung memperhatikan wajah Jungkook yang semakin terlihat cantik dan sexy.
"Hyungie~" rengeknya ketika taehyung mengubah posisinya.
Posisinya Jungkook berada di atas pangkuan taehyung dengan penis yang masih didalamnya.
"Bergerak baby," titahnya pada Jungkook.
"Tap—"
"Bergerak," tegasnya membuat jungkook mau tidak mau mengikuti perintahnya.
Tangannya bertumpu pada pundak taehyung dengan mata terpejam sambil mengigiti bibirnya.
"S-shit!" Desisnya merasakan miliknya semakin tertanam di lubang jungkook.
"Ah—dad..aahh."
Pinggulnya bergerak naik turun yang tentu saja dibantu oleh taehyung. Sungguh, gaya ini membuatnya gila. Ini sungguh nikmat.
Taehyung mendesis nikmat dengan pandangan yang terus mengarah pada bongkahan Jungkook yang memantul menari-nari di atas pangkuan nya.
"Uhh—dad" lemas nya yang kini mengehentikan gerakannya dan memeluk taehyung.
"Lelah hm?" Mengelus punggung telanjang nya yang terasa halus.
Jungkook mengangguk,"kookie tidak mau bergerak lagi—engh."
"Perlahan baby, bergerak lah secara perlahan" titahnya.
"Kookie lelah~" Rengeknya.
Taehyung terkekeh lalu menggerakkan pinggulnya yang membuat jungkook kembali mendesah pelan.
"Ahh..unghhh" racau nya.
Karena ulah taehyung yang menumbuk nya pelan, ia jadi terangsang kembali hingga dengan perlahan Jungkook kembali menggerakkan pinggulnya.
"Holy s-shit—ah" desis nya karena gerakan memutar Jungkook.
"Enghh—pelan dad...ah" racau nya ketika taehyung ikut menggerakkan pinggulnya maju mundur yang membuat jungkook terus mendesah frustasi.
Hingga beberapa saat kemudian mereka kembali mengeluarkan putihnya bersama. Jungkook ambruk, ia bersandar di pundak taehyung dengan mata terpejam dengan taehyung yang mengelusi punggung nya.
Beberapa menit mereka diam, terlalu lelah untuk sekedar berbicara.
"Baby, jangan terlalu percaya dengan temanmu itu" taehyung memulai percakapan.
"Kenapa?" Suaranya lirih masih bersandar di pundak taehyung.
"Hyung tidak yakin dengannya," jawabnya.
"Tidak yakin?" Beralih menatap taehyung.
"Sudahlah, lebih baik kita tidur saja" finalnya karena tau jungkook pasti kelelahan.
"Ish! Menyebalkan" dengus nya lalu kembali memeluk taehyung.
Merebahkan tubuhnya dengan Jungkook yang berbaring diatasnya, mengecup keningnya sekilas lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Jungkook ku terlalu polos untuk berteman dengan bocah licik sepertinya," batinnya.
"Jaljayo baby bunny," senyumnya lalu memejamkan matanya menyusul Jungkook ke alam mimpi.
"Dasar anak jaman sekarang."
.
.
"APA YANG KAU LAKUKAN HA!"
Tbc...
cobaan apa ini 🤤🤤🤧
Ganteng+cantik+manis = Jeo- Kim Jungkook 😂
Keren bet tu tempat 😂
Beuhhh cobaan bet ini 😂 😂
Ganss bet woii 😂
Gilak manthul2 bet klean ini 🤧
Duh gak sabar liat yg laen dongg
😂
Sukak bet sama nih pict ❤❤