💓Cha Eunwoo Kim Nahee💓
Seorang pria yang telah selesai membuatkan teh hijau hangat langsung menghampiri si wanita yang sedari tadi memandangi pemandangan dari luar jendela "nih Han, lu minum dulu"
Hana menoleh kedepan dan tersenyum sedikit ke arah Jin "makasih ya" setelah itu ia kembali memandangi pemandangan dari balik luar jendela lagi
"lu mandangin apaan sih? ampe senyum senyum kagak jelas kayak orgil" tanya Jin penasaran. Sungguh ia sangat penasaran apa yang dilihat oleh Hana karena melihat perempuan itu tersenyum sendiri
Lantas Jin pun juga ikut menoleh dimana mata Hana kini sedang memandang. Ohh, ternyata Hana melihat anak kecil yang sedang bermain dengan laki laki tua yang diperkirakan itu adalah ayahnya
"gimana ya nanti anak aku hidup tanpa ayahnya. Aku takut kalo anak ini bakal nanyain keberadaan ayahnya kelak" ujar Hana sembari mengelus pelan perut ratanya
Jin mendengus pelan sembari tersenyum, langkah kakinya kini berjalan mendekat kearah Hana. Kedua tangannya mulai menggenggam hangat kedua tangan Hana yang masih memegang secangkir teh "gue siap kok jadi bapak dari anak lu"
💫💫💫💫💫
Meeting di kantor pagi ini membuat Eunwoo sangat tak nyaman. Bagaimana tidak? pasalnyal sekarang pikirannya tak tertuju pada pembahasan tentang kerjasama dengan klien dikantor, melainkan pikirannya terus menerus mengingat Hana
Sungguh, sejak insiden dimana Eunwoo menyuruh Hana untuk menggugurkan kandungannya. Sifat Hana mulai sedikit berbeda. Seperti mental dan jiwanya tertekan sekali
Dan tanpa Eunwoo duga, pagi hari ini, tepatnya jam 6 pagi. Hana tiba tiba menghilang dari rumah. Segala penjuru ruangan dirumah sudah Eunwoo cari, namum hasilnya nihil, ia tak menemukan Hana sama sekali
Koper dan pakaian juga pada hilang. Apa ini artinya Hana kabur?
Eunwoo frustasi. Ia tak ingin dulu menjadi ayah di usia mudanya, apalagi sebentar lagi ia akan bercerai dengan Hana. Karena itulah dirinya menyuruh Hana untuk menggugurkan janin yang tak diinginkan oleh Eunwoo sama sekali
Sebenarnya dipikiran dan hati Eunwoo antara yakin dan tak yakin mengenai kehamilan Hana. Hatinya berkata bahwa anak yang dikandung Hana adalah anaknya, namun disisi lain pikirannya mengatakan bahwa anak itu bukanlah anaknya karena ia juga pernah melihat Jin dan Hana yang pernah memasuki sebuah hotel bersamaan
Itulah yang membuat Eunwoo bimbang, apakah itu anaknya atau anak dari Jin?
"bagaimana pak Eunwoo? apakah setuju jika kita mengerjakan proyek bersama sama?" tanya si klien sembari menatap lurus kepada orang yang ditanyainya
Eunwoo sedikit linglung dan terkejut ketika ditanyai itu "bisa, tapi harus ada perjanjiannya. Coba tolong dibacakan isi perjanjiannya"
Dahi si klien langsung mengerut tiba tiba. Orang yang akan bekerjasama dengan Eunwoo yang tak lain adalah CEO Younghoon "maaf pak, tapi sekretaris saya sudah membacakan isi perjanjiannya tadi"
Seketika bibir Eunwoo yang mengatup langsung sedikit menganga. Sungguh, tadi pikirannya terus menerus tertuju pada Hana sampai sampai ia tak mendengar isi perjanjian yang dilontarkan oleh sekretaris Younghoon yang bernama Gyuri "bagaimana kalo kita bahas besok lagi?"
CEO Younghoon hanya bisa menghela nafas pelan lalu mengangguk "baiklah"
Meeting dengan klien hari ini selesai. Semua yang ada disini langsung keluar kecuali Eunwoo dan Younghoon yang masih berada dalam ruangan "anda punya masalah?"
Pertanyaan dari orang didepan membuat Eunwoo menggeleng cepat. Lagi lagi Younghoon hanya menghela nafas. Ia tau raut wajah Eunwoo yang menandakan bahwa ia kini sedang memiliki masalah "saya tau anda memiliki masalah"
Eunwoo yang sedari tadi sudah jengah dengan ucapan Younghoon langsung mengeraskan rahangnya "anda lancang sekali CEO Kim Younghoon. Sekali lagi jangan pernah menanyakan hal pribadi pada saya"
Oke, Younghoon hanya bisa diam lalu berdiri untuk keluar dari ruangan, ia takut jika Eunwoo akan bertindak kasar padanya dan mengundang khalayak ramai untuk menyaksikan pertengkaran mereka
Ditambah lagi Younghoon akan berusaha sebaik mungkin agar perusahaan besar milik Eunwoo ini mau bekerja sama dengannya. Jadi ia harus menjaga sikapnya sebaik mungkin
Namun, sebelum keluar dari ruangan, Younghoon sempat mengucapkan kalimat yang mampu membuat Eunwoo tertegun "janin itu adalah anak anda. Dan sekarang istri anda aman dengan orang baik, jadi jangan terlalu khawatir"
Si pria yang mendengar ucapan dari kliennya hanya dapat mematung dan memandang punggung Younghoon yang keluar dari balik pintu. Tapi tunggu, kenapa ia tau jika Eunwoo sedang memikirkan istrinya alias Hana?
Dan lebih mengejutkan lagi, kenapa kliennya juga tau kalo sekarang Eunwoo juga sedang memikirkan apakah janin yang dikandung Hana itu anaknya? sungguh aneh sekali
Drrt drrt
"tuan.. tuan.. hiks hiks"
"ada apa?!"
"nenek, hiks hiks"
"ADA APA DENGAN NENEK?"
"hiks hiks"
"CEPAT KATAKAN!!"
"nenek.. bunuh diri"
Eunwoo mematikan teleponnya secara sepihak. Tanpa berpikir panjang ia langsung bergegas mengambil kunci mobil dan berlari menuju parkiran
Ternyata ancaman dari neneknya emang tak main main
💫💫💫💫💫
Brakk
"DIMANA NENEK?!" tanya Eunwoo yang langsung berlari menuju dalam rumah. Tak peduli dengan apa yang dikatakan oleh para tetangganya yang sedang memuji visual miliknya
Pembantu yang ditanyai oleh Eunwoo seketika langsung menangis "tuan.. nenek sedang diperiksa oleh petugas medis, hiks hiks"
Tanpa ba bi bu, Eunwoo langsung menaiki tangga dan menuju ke kamar neneknya. Ia menganga tak percaya dikala melihat pergelangan tangan kiri neneknya mengeluarkan banyak darah
"maaf, tolong anda harus keluar. Kami akan segera berangkat membawa jasad nenek ini untuk diperiksa"
Tunggu, apa katanya? mayat? jadi nenek Leeya sudah pergi meninggalkan Eunwoo selamanya?
"m-maksud dokter apaan mengatai nenek saya dengan sebutan jasad?!" tanya Eunwoo tak terima dengan wajah dan mata yang memerah
"beliau sudah meninggal sekitar beberapa menit yang lalu. Kami akan memeriksa dan memastikan terlebih dahulu apakah beliau memiliki riwayat penyakit mental sehingga berani melakukan bunuh diri dengan menyayat pergelangan dengan tangan kirinya"
Eunwoo tau, neneknya tidak memiliki gangguan jiwa dan mental apapun, yang Eunwoo tau adalah nenek Leeya bakal bunuh diri jika Eunwoo tak membawa pulang Hana kembali
Sungguh ancaman si nenek memang tak main main
Sebenarnya waktu kejadian kemarin, nenek Leeya sebenarnya sedang menguping didalam dapur. Ia mendengar semuanya dan menyaksikan ketika Hana ditampar dan didorong oleh Eunwoo, padahal didalam perut Hana masih ada cicitnya yang belum berkembang
Tega sekali ternyata cucu dari nenek Leeya ini. Di waktu itu juga nenek Leeya menyadari bahwa ternyata Eunwoo memiliki sikap yang kasar kepada Hana. Sungguh miris
Dan kenapa tiba tiba ada nenek Leeya didapur? jadi begini, waktu Eunwoo pulang kerumah buat ngambil berkas yang ketinggalan dikamar, nahh disaat itu pula nenek Leeya datang diam diam dan langsung memasuki area dapur untuk mengambil air karena beliau sangat kehausan
Beliau datang kesana karena ingin menanyakan kabar cucu dan istrinya itu. Namun hal tak terduga pun terjadi dikala nenek Leeya akan keluar dari dapur mendengar suara keras dari arah ruang tamu. Dan ternyata itu adalah perkelahian rumah tangga dari Eunwoo dan Hana
"maaf, kalo saya boleh tau. Anda siapa ya?" tanya petugas medis laki laki itu sembari membawa alat bukti berupa pisau yang terdapat bekas darah dan sudah dikemas dalam sebuah kantong plastik bening
"saya Cha Eunwoo. Cucu nenek Leeya"
"owhh anda CEO yang terkenal tampan dan muda itu?! wahh beruntung sekali saya bertemu dengan anda" bukan petugas medis laki laki yang menjawab, melainkan petugas medis perempuan lainnya yang menjawab
Lalu petugas perempuan itu berjalan menghampiri Eunwoo dan berdiri didepannya. Ia menggeser sedikit pria disampingnya yang bertanya pada Eunwoo tadi "boleh saya meminta foto dan tanda tangan anda?"
Eunwoo tersenyum kecut "anda disini ditugaskan sebagai petugas medis bukan? kenapa malah meminta foto dan tanda tangan dari saya?"
Perkataan sadis dari Eunwoo membuat petugas perempuan itu mematung. Ia langsung sedikit sadar dengan ucapan Eunwoo tadi. Tapi, kenapa ucapan Eunwoo terlalu sadis baginya? sangat menusuk
Sedangkan si pengucap pertanyaan sadis itu langsung turun kebawah mengikuti jasad nenek Leeya yang akan diangkut ke dalam mobil ambulance
"ih, dasar CEO jutek! dimintai foto ama tanda tangan aja ngga mau! huh, dasar!" umpat si perawat medis tadi ketika berjalan menuruni tangga
"tapi ada benarnya juga ucapan cucu nenek Leeya tadi" jawab petugas medis laki laki yang berada disampingnya
"ihhhhh!! kau pun sama saja, laki laki selalu sama, tak ada bedanya!!"
"lahh, aku salah apa?"
💫💫💫💫💫
Semoga arwah nenek Leeya tenang disana. Dan semoga saja tidak menghantui Eunwoo. xixixi
Jangan lupa
Vote, komen, and share
👇👇