Transmigrasi Alana and Yuo Ji...

By MeryanatSimbolon1

210K 23.4K 858

SUDAH SELESAI PART MASIH LENGKAP Alana gadis pintar tapi bar-bar mengalami kecelakaan. Kejadian itu yang memb... More

1. Transmigrasi.
3. Gadis itu.
4. Putri Ahnli
5. Ahnli vs Sooa
cast
6. Putri kerajaan seberang?
7. Penculikan.
8. Putri Yang Hilang?
9. Makan Malam.
10. Hanbok
11. Ancaman
12. Pesta penobatan.
13. Pengawal tampan.
14. Iblis cantik.
15. Tampan bukan?
16. Pria imut.
17. Manis Tapi Sadis
18. Phobia
19. Calon menantu
20. Perjodohan.
21. Surat perjanjian
22. Tembok, Kok manis?
23. Senjata makan tuan
24. Cincin giok.
25. Pernikahan
26. Malam Pertama.
27. Dendam Sooa.
28. Desa yang tersembunyi 1
29. Desa yang tersembunyi 2
30. Kematian Suzi.
31. Kehilangan ibu.
32. Permainan pertama 1
33. Sebuah godaan.
34. Hilangnya Alana.
35. Serangan dadakan.
36. Gadis bercadar.
37. Permainan kedua (1)
38. Permainan kedua (2)
39. Alana penyihir?
cast (visual)
40. Alana dan Jina
41. Malam pertama (18+)
42. Sekaratnya Alana
43. Gadis menyeramkan.
44.Takdir yang tertukar
45. (END)
Promosi
Extra part 1
Extra part 2

2. Pasar (pertemuan 1).

12K 1K 43
By MeryanatSimbolon1

Maaf jika ada typo

happy reading!!

Yah sesuai perintah dari ibu nya, ia terlebih dahulu akan mandi, ia membuka lemari kayu yang kusam dan uhkkhh sungguh tak ada mewahnya sedikit pun. Alana menggambil hanbok warna biru dan lengan warna putih sungguh manis dan imut pikirnya. Ia berjalan menuju kebelakang dan benar saja, ia menemukan satu kolam, tidak terlalu lebar, hanya muat dua orang saja. disebelah kolam ia melihat tanaman bunga.

Tunggu, sepertinya bunga itu sengaja di tanam! karena untuk dipakai mandi, sebagai pewangi.

Alana menganggukan pemikiranya dan berjalan kesana, dan memetik beberapa bunga. Setelah merasa cukup, ia menaburkan bunga itu kedalam air kolam. Perlahan ia memasukan kaki nya dan langsung merendam seluruh tubuh nya.

Uhkmm...ini sungguh nyaman sekali

Alana merendam kira-kira 20 menit, lalu keluar dari kolam dan langsung memakai hanbok itu dan pergi mencari cermin, dan akhirnya dapat. Alana tersenyum melihat pantulan wajahnya yang begitu manis dan imut.

Untung gue transmigrasi ke wajah yang imut dan menggemaskan

Alana sesekali bersenandung riang sambil menyisir rambut nya yang panjang itu. Setelah itu ia pergi ke dapur mencari makanan, ia melihat ikan bakar di tudung saji. Ia mengambilnya dan melahap nya. Selesai makan Alana ingin istirahat namun niatnya istirahat diurungkan kalah mendengar suara ketukan didepan pintu.

tok!tok..

Alana berjalan dengan santai dan membuka pintu.

Clekk!!

"Yah ada apa?"

Seorang pria muda yang memiliki wajah tampan? No dia itu imut, yah karena pria itu memiliki pipi yang cuby. Alana menatap aneh pria yang berdiri di hadapanya itu. Dan tak lupa pria itu tersenyum lebar. Alana berdehem sejenak. Ia tentu tidak mengenal pria ini. Apakah pria ini tersesat sehingga pria itu datang ke rumah untuk meminta bantuan atau apalah.

"Maaf ada yang bisa saya bantu?"

" Eh-eh, Yuo Jina."

"Yah saya sendiri? Maaf aku mengenalmu?"

"Hah? kau tak mengenal sahabat tampanmu ini?" ucapnya kepedean.

Alana tertawa ngakak. Gadis itu membekap mulutnya dan mulai memperhatikan penampilan pria itu mulai dari bawah sampai atas.

"Hahaha...tampan? Udah ngaca belom? Bukan tampan tapi imut." ucap Alana. Melihat kepedean pria yang didepanya ini membuat perutnya seperti di gelitiki.

"Ais, benar yang di bilang Bibi, rupanya kau lupa ingatan. Baiklah aku sahabatmu, namaku Kang Liyi."

Alana mengangguk kaku. Bisa Alana tebak jika pria itu orang baik. Dan memang teman dari pemilik tubuh ini. Alana juga perlu hati-hati dengan pria ini, ia baru mengenal pria ini, belum tentu juga wataknya baik.

"Kau ada kegiatan lain?" tanya Alana

Pria yang bernama Liyi itu tampak berpikir dan sedetik kemudian, pria itu menggeleng.

"Bagaimana jika kita jalan-jalan? Aku sangat bosan disini."

"Hei, kita bisa kena marah Bibi. Kau mau dimarah oleh Bibi?"

"Hah... Ibuku lagi pergi ke Istana, katanya besok ada tamu kerajaan, jadi Ibu ku tak akan tahu." Alana masih terus membujuk pria yang nama panggil nya di panggil Liyi.
Liyi tampak berpikir dan tak lama ia mengangguk.

"Tapi kita harus pakek cadar."

Cadar?

Tak lama Liyi datang dan langsung memakaikanya kepada Ji-na.

"Ayo."

*****

Memang sekarang masih jam satu siang, jadi mereka akan pergi berkeliling pedesaan. Zaman modren dan kuno itu tentu beda. Mulai dari fasilitas, transportasi, komunikasi, dan tentu tak luput dari makanan. Di zaman kuno semua orang harus berjalan kaki jika pergi ke manapun. Tapi kalau mempunyai kuda, itu bisa di jadikan sebagai transportasi. Alana dan Liyi pergi keliling pedesaan tidak memakai kendaraan, jalan kaki? Yah itu dia.

"Liyi, kita mau kemana?"

"Bagaimana kalau kita ke pasar saja?"

Pasar?
Ehmm..tak buruk.

"Hm...Baiklah."

Alana dan Liyi pergi kepasar sambil sesekali tertawa. Karena pria yang bernama Liyi itu menceritakan bagaimana masalalu Jina yang selalu bertindak konyol dan ceroboh. Ternyata pria itu juga pelawak dan asik di jadikan teman.

"Hei, kau tahu aku merasakan ada perubahan dalam dirimu."

"Apa?"

"Kau tambah pemberani. Kau bahkan berani memukul kepalaku." kekehnya.

"Ah itu, aku hanya belajar sedikit buat berani saja."

Emang banyak perubahan lah, gue aja bukan Yuo Jina, gue Alana kali, yah gue bisa nyasar ke sini

"Aku lebih suka kau yang seperti inj Jina." ucapnya sembari menggandeng tangan ku.

Alana tak merasa risih di gandeng oleh Liyi, karena ia tahu jika pria ini adalah pria yang baik kepada sosok Yuo Jina. Jadi mulai saat ini, ia akan menyebut Liyi menjadi best friends.

Gue jadi kangen abang gue!!

Setelah beberapa menit berjalan, mereka telah tiba di Pasar. Pasar nya tak jauh beda dengan pasar yang di dunia modren karena masih ada berlaku tawar menawar. Meski ia di dunia modren sering belanja nya di Mall, tapi ia juga pernah sesekali belanja di Pasar tapi bersama neneknya.

"Liyi."

"Yah ada apa Jina?"

"Kau bawa uang?"

"Tentu, Ibu ku tadi memberi ku uang! kau mau beli apa? biar ku bayar."

"Eh, tak usah aku hanya bertanya saja."

"Ais, kau tak usah sukkan kepada sahabat mu ini."

"Ehm..baiklah aku mau makanan yang pedas aja, ada kan?"

"Pasti, tunggu disini akan aku belikan."

Liyi pergi meninggalkan Alana. Alana menatap seorang kakek-kakek membawa barang ia merasa kasihan, dan ia pergi menemui nya berniat membantu.

"Permisi kek, kakek butuh bantuan?"

Kakek itu mendongkak dan menatap kearah nya.
Kakek itu tersenyum, Alana pun tersenyum di balik cadar nya.

"Maaf merepotkanmu."

"Ahh, tak apa kek." ucap Alana sembari membantu membawa barang tersebut.

Dari jarak sekitar 50 meter, seorang pria datang dengan menunggang kuda gagahnya. Pria itu menyenggol pinggang Alana. Gadis cantik cerewet itu tidak menyadari jika ada seseorang yang akan melintas dengan kecepatan yang cukup membuat tubuhnya terjatuh di tanah yang penuh dengan debu itu. Dengan sebal dan marah ia perlahan bangkit dan memegang pinggangnya yang terasa nyerih.

"Aduhh." rintih nya sembari bangkit.

"WOI, TURUN LO GAK ADA OTAK YAH. LEWAT PASAR PAKE NUNGGANG KUDA SEGALA, LO KIRA PASAR INI PUNYA BAPAK LO!!!" teriak Alana mengebuh dan ia melempar sebuah tomat yang tergeletak tak jauh darinya. Dan...

Bugh...

Sang tomat yang tidak punya salah apapun, tomat yang malang itu tepat mengenai punggung si penunggang kuda tersebut. Pria yang memakai baju bangsawan itu melompat dari kudanya dan berjalan menghampiri Alana.
Alana yang melihat itu menatap tajam pria tersebut.

"Hay." sapanya songong

Alana tak menjawabnya. Gadis itu memaki pria yang tampangnya seperti orang berada dan ia sungguh kesal dengan pria itu, kata sapaan 'hay' sunggguh membuatnya muak.

"Hey, kau tau tindakan mu itu sungguh bodoh dan gila, kau hampir membunuh dan menghancurkan dagangan mereka! kau..kau dasar pria tak ada hati! tak berperasaan!" ucap Alana menggebu.

Pria yang Alana maki tadi hanya menunjukan ekspresi bodoh amat dan bingung, menatap tajam Alana. Gadis itu membalas tatapan tak kalah tajam. Bahkan Alana mengangkat dagunya menantang dan berkecak pingang, layaknya seorang bos besar.

"Siapa kau? Kau berani melawanku?"

"Hahah, berani, siapa takut." Alana tertawa hambar.

"Dasar gadis ini, kau tak tahu aku siapa?"

"Kau?" Alana mencebikan bibirnya yang tertutup cadar itu.
"Kau pria tak punya jalan pikir yang benar, pria bodoh, songong, sombong, kejam." jawab Alana menggebuh.

"Wah, gadis ini!" ucap Pria itu.

Alana bingung, semua orang menatapnya memberi gelengan kepadanya, ia heran kenapa orang-orang itu memberinya gelengan. Emang iya salah? Tidakan, itu cocok dengan pria itu, memang pria itu tidak punya jalan pikir yang baik. Memang dia tuhan apa yang harus di takutin, oh big no.

Liyi menarik Alana sehingga gadis itu berada dibelakang punggungnya. Alana mengang saat Liyi membungkuk hormat dan meminta maaf kepada pria bodoh itu. Pria itu mengangguk acuh dan cuek, dasar tidak sopan. Liyi langsung menarik tanganya meninggalkan tempat itu.

Alana mengerutu selama Liyi menarik tanganya menjauh dari sana. "Aisss, kau ini kenapa? Aku belom selesai memberinya pelajaran." ucap Alana kesal.

"Kau tak mengenalnya?"

"Mana aku kenal." ucap Alana cuek.

"Dia adalah Putra Mahkota Kasiar, kau jangan berbuat ulah lagi, bisa-bisa kita bisa dapat masalah."

Alana menatap Liyi tak percaya. Dan ada sesuatu yang menganjal di benaknya yaitu, ingin sekali Alana datang menghadap Kaisar supaya putranya itu di ajarkan sopan santun dengan baik.

"A-Apa ka-kau bilang? Putra Mahkota?"

Liyi menangguk dan langsung memberi makanan yang diingin kan oleh Alana. Alan mengambilnya sambil berucap dan tetap memaki Putra Mahkota itu "Putra Mahkota yang tak tau sopan santun, ciuu...aku muak melihat wajahnya itu, sungguh ingin ku cakar habis!"

"Hei, kau ini mau cari masalah yah dengan nya?"

"Bukan begitu, tapi dia adalah seorang Bangsawan tapi apa? dia bertindak sesuka hatinya, dasar Pria kejam."

"Aiss, sudah-sudah lupakan itu, mari kita pulang." Liyi langsung menarik tangan sahabat sekaligus sepupuh nya itu.

****

Seorang Pria berumur dua puluh tahun tengah menatap noda warna merah pada hanbok nya, noda yang disebab kan oleh seorang gadis. Ia tak sempat melihat wajah nya, tapi dari cara berbicara nya dia adalah hadis pemberani, sungguh berani ia memaki seorang Putra Mahkota, jika ia melihat gadis itu, ia akan menjadikan gadis itu sebagai babunya, pasti sangat menyenang kan.

Awas kau gadis kecil, akan ku jadikan kau menjadi pesuruhku!

Putra Mahkota yang bernama Park Chuna itu tersenyum miring. Pria itu tertarik dengan kebruntalan gadis yang baru pertama ia temui di pasar itu, gadia cerewet yang memiliki banyak rahasia di balik cadar yang menutupi wajah dari gadis itu.

tok!tok!!

Park Chuna yang sedang tersenyum miring itu mengalikan perhatian nya kearah pintu. Dengan acuh dan malas ia menjawab, menyuruh orang yang mengetuk itu supaya masuk ke dalam.

"Masuk!"

Muncul lah seorang gadis yah bisa di kategorikan cantik dengan anggun dan percaya diri ia berjalan kearah Chuna. Gadis itu menatap Chuna dengan berbinar, berlari menemuinya. Hanbok yang bagian dadanya turun sehingga memperlihatkan sudut dari dadanya. Chuna membuang muka dan beralih memperbaiki beberapa data yang harus ia beri kepada ayahnya.

"Putra Mahkota Chuna." panggil nya mentel.

Chuna yang mendengar itu geli. Ingin rasanya ia lari dan hilang dari hadapan gadis itu. Gadis yang bernama Sooa itu sungguh seperti tidak memiliki harga diri.
Chuna menutup buku yang sedang ia pelajari dan bersiap kabur dari kediamanya ini.

"Ada apa kau datang kediamanku Nona Sooa?" tanya Chuna to the poin.

"Pangeran temani aku keliling istana besok yah."

"Maaf, saya sibuk."

"Sibuk apanya? Bilang saja kau tak mau ku ajak jalan-jalan."

Chuna tak mengubris ia berlalu keluar dan meninggalkan Sooa disana. Meladeni gadis itu butuh tenaga dan kesabaran yang banyak. Ia juga risih jika selalu di tempeli oleh gadis itu.

Sooa adalah seorang Putri dari kerajaan seberang yang bertamu ke Kerajaan itu, ia menyukai Putra Mahkota. Tapi yah, kalian taulah Putra Mahkota tak menyukai nya sama sekali. Setiap ia melihat Sooa rasanya ingin muntah dan eneg, ia benar-benar tidak menyukai gadis manja, mentel, dan selalu memakai pakaian terbuka.

Hay guyss!!
maaf jika ada typo, aku baru pertama kali nya buat cerita fantasy, jadi mohon doa dan bantuan nya supaya cerita aku cepat end.

Makasih buat yang udah vote and komen.

😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

691K 63.4K 30
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
9.9K 905 26
Ini tentang hati yang berbeda merebutkan raga yang sama. "Kamu selalu nuntut aku untuk meghargai perasaan orang, menerima dia. Kenyataannya kamu send...
17.7K 2.4K 34
‼️‼️GXG‼️‼️CHAELISA ONLY‼️‼️ ‼️‼️ ROSE ❤️ LISA ‼️LICHAENG‼️‼️ Berbagai genre gxg yang di perankan oleh pemain utama hanya fokus ke Lisa dan Rose. Ju...
138K 6.8K 40
#6 in Amanda Dingin. Satu kata yang mewakili dari sosok gadis berhijab itu. Tak tersentuh dan tidak akan pernah tersentuh. Dia Amanda Putri sosok pal...