GARUDA (END)

By septiaulia283

4.6M 395K 42.1K

[ BELUM REVISI DAN BANYAK TYPO ] MASIH BERLANJUT UPDATE!! TUNGGUIN, YA. Garuda Wisnu Victorian, bukan spesi... More

PROLOG
GARUDA〰01
GARUDA〰02
GARUDA〰03
GARUDA〰04
GARUDA〰05
GARUDA〰06
GARUDA〰07
GARUDA〰08
GARUDA〰09
GARUDA〰10
GARUDA〰11
GARUDA〰12
GARUDA〰13
GARUDA〰14
GARUDA〰15
GARUDA〰16
GARUDA〰17
GARUDA〰18
GARUDA〰19 (Special part Uzi and Uri)
GARUDA〰20
GARUDA〰21
GARUDA〰22
GARUDA〰23
GARUDA〰24
GARUDA〰25
GARUDA〰26
GARUDA〰27
GARUDA 〰28
GARUDA〰29
GARUDA〰30
GARUDA〰31
GARUDA〰33
GARUDA 〰34
GARUDA〰35
GARUDA〰36
GARUDA〰37
GARUDA〰38
GARUDA〰39
GARUDA〰40
GARUDA〰41
GARUDA 〰42
GARUDA〰43
GARUDA〰44
GARUDA〰45
GARUDA〰46
GARUDA〰47
GARUDA〰48 [END]
EPILOG
EXTRA PART 1
EXTRA PART 2 (Last Part)
NEW STORY
Part Spesial 1
Part Spesial Agler
Part spesial 2
Part spesial 3
OPEN MEMBER GC

GARUDA〰32

74.4K 6.4K 238
By septiaulia283

Selamat Membaca❤
.
.
.

〰〰〰

Seusai mandi dengan bantuan Elang, Garuda berjemur didepan teras rumahnya. Kali ini Garuda kepikiran Grizella, tujuannya untuk saat ini hanya cepat sembuh dan bertemu Grizella.

Garuda yang tak memakai pakaian atas pun melirik jahitan perutnya, cowok itu mendelik kesal jika mengingat kejadian kemarin.

Itu sungguh diluar ekspetasinya, tak pernah sedikit pun Garuda akan berbicara seperti itu. Hanya saja Grizella yang tak mau mendengarkan semua penjelasannya secara lebih lanjut.

Prediksi dokter yang mengatakan bahwa Garuda akan sembuh dalam waktu satu bulan akan dirubah Garuda menjadi satu minggu paling lama.

Luka seperti ini sudah terbiasa untuk Garuda, lebih dari ini pun sudah dialaminya. Tinggal mati saja yang belum pernah ia alami jika melakukan adu fisik.

Garuda menghela nafas gusar, cowok itu mengacak rambut basahnya frustasi. Garuda melirik hpnya, cowok itu masih kepo dengan kelanjutan kemarin bahwa Gardha dan Uzi berhasil membujuk Zelin tapi, tidak dengan Grizella.

Satu harapan Garuda untuk hari ini dan ia berharap untuk di kabulkan semoga saja, harapannya, yaitu semoga Grizella tak jadi datang kesini meminta pada Anne mengakhiri hubungan mereka.

Elang, remaja itu bersiul-siul senang setalah mendapat izin dari Gandhi untuk meliburkan diri hari ini dengan alasan ingin menjaga Garuda sang abang lebih keras.

Elang mendelik mata mengejek pada Garuda, dari kemarin tak henti-hentinya Elang mengejek, menggoda, dan menertawai Garuda akan hubungannya dengan Grizella yang membuat Garuda geram sendiri dengan kelakuan adiknya itu.

"Ngapain lo?" ketus Garuda melihat Elang yang menarik kursi dan duduk disebelahnya.

"Temenin lo jemuran," jawabnya.

Semua sikap Elang patut dicurigai, mulai dari ia yang tak memakai 'Bang' lagi ketika berbicara dengan Garuda dan lo-gue yang ia gunakan ketika berbicara.

"Sejak kapan lo bisa bicara lo-gue sama gue?" tanya Garuda tak suka.

"Semenjak lo sakit dan dirawat," jawab Elang yang terdengar aneh ketika mengucapkan 'lo'.

"Lo Adek gue, nggak sebaiknya lo pakai kata kaya gitu sama gue," ucap Garuda.

"Apa bedanya sama lo? Lo juga pakai bahasa nya gitu. Gimana udah gaul gaya bahasa gue?"

"Nggak," jawab Garuda ketus tanpa melirik Elang yang tengah bergaya.

"Lo gimana sih Bang? Oh, iya, gue lupa kalau lo nggak dimaafin Kak Griz... haha," ejek Elang tertawa mengejek.

"Diam!! Pergi lo dari sini," sentak Garuda tajam.

"Nggak, gue di tugasin Papa buat jagain lo. Jadi, gue harus jagain lo 24 jam nonstop, ikutin kemana pun lo pergi walaupun di sekeliling rumah," ujar Elang bangga dengan apa yang ditugaskan Gandhi untuknya.

"Termasuk nemenin gue berak mau nggak?" tanya Garuda menaikkan alisnya.

Elang menggaruk tengkuknya yang tak gatal, mana tahan dia bau berak. Bau berak nya sendiri ia tutup hidung apalagi bau berak orang lain.

"Nggak juga," jawab Elang terkekeh.

"Jangan lihatin gue!" seru Garuda.

Seolah tak mendengar Garuda, Elang tetap saja menatap wajah tampan abangnya itu. Elang memikirkan kenapa abangnya sangat tampan dan diidolakan semua wanita sedangkan ia? Malah di sia-siakan, walaupun cinta nya adalah cinta monyet, ok, ini adalah saatnya menanyakan bagaimana menjadi fakboy seperti abangnya.

"Kenapa lo ganteng, Bang?" tanya Elang.

"Emang muka gue ganteng dari lahir," jawab Garuda seadanya.

"Ajarin gue punya banyak cewek," ucap Elang tersenyum semringah.

"Belajar aja sendiri, lagian cewek mana yang mau sama lo? Yang ada disia-siain," ejek Garuda tertawa keras namun dengan cepat ia menghentikan tawanya karena berefek pada perutnya.

"Kagak mau gue jagain lo," ancam Elang mencabikkan bibirnya.

"Gue bisa urus diri gue sendiri!" tekan Garuda tak takut.

〰〰〰〰

Grizella melamun menatap lurus kearah depan sambil menunggu jus alpukat yang ia pesan. Kali ini adalah jadwalnya memesan minuman untuk mereka.

Setelah di pikir-pikir Grizella akan mempertimbangkan keputusannya untuk mengakhiri hubungannya dengan Garuda dan memberi tahu Anne masalah ini.

Didalam masalah ini bukan hanya Garuda yang salah melainkan Grizella juga salah, Grizella yang menerima Garuda dan Grizella juga yang akan menerima segala tindakan Garuda.

Apa masih bisa dibilang, kalau kejadian yang menimpa mereka kali ini adalah ujian dalam hubungan mereka? Kalau bisa jangan.

Grizella tak ingin mengatakan ini adalah ujian, Grizella hanya takut jika nanti dalam berumah tangga ia diberikan ujian lebih dari ini karena ini saja pertunangan dan jika nanti jika ia menikah apa yang akan terjadi?

"Nih, Dek. 18 ribu," ucap Mbak Tia selaku penjual jus disekolah ini.

"Ini ya, Mbak. Makasih." Grizella memberikan selembar uang hijau kepada Mbak Tia, setelahnya ia langsung pergi tanpa menunggu kembalian 2 ribu rupiah, menurut Grizella itu adalah rezeki untuk mbak Tia walaupun hanya 2 ribu.

"Lama banget," decak Queen langsung menyeruput jus miliknya.

"Ngelamun pasti," rimpal Uri meletakkan nampan berisi tiga mangkuk batagor di atas meja.

"Lemuel nyari kamu, Queen," ucap Grizella hanya bercanda melihat seberapa tahannya Queen tak berbicara dengan cowok itu.

"Biarin aja, enek gue liat mukanya yang polos-polos bangsat sebelas dua belas sama si Garu," ujar Queen menggebu-gebu.

"Tahan berapa hari ya, kayaknya?" goda Uri melirik Queen yang mengembungkan pipinya.

"Udah deh, ya. Jangan goda gue lagi, emang susah jadi orang cantik. Nggak gebetan, nggak teman, nggak sahabat nge-goda mulu," ucap Queen bangga mengibaskan rambut panjang ya hingga tercelup saus batagor.

"Wait... ini tidak mungkin. Rambut unyu bin panjang bin hitam mengkilap milik Queenby tercelup saus batagor, sialan!" emosi Queen ingin melemparkan piring batagor itu tetapi ditahan seseorang.

"Jangan, lo mau ganti rugi?" tahannya memegang tangan Queen lembut.

"Jangan muna deh lo, gue heran ya, sama jaman sekarang. Emang banyak sih yang ganteng tapi sayang, tulusnya itu loh, diragukan." Queen menyindir pada Lemuel dan yang lainnya memasuki kantin dengan suara yang keras.

"Grizella, gue minta maaf." Agler, cowok itu memberanikan diri meminta maaf pada Grizella atas kejadian yang sudah hampir seminggu lalu. 

Grizella mengangguk memaafkan Agler dengan senyuman tipis, kali ini tak ada senyuman lebar khas Grizella lagi ralat mungkin bukan kali ini saja tapi, selamanya.

Agler yang dimaafkan menatap Grizella sendu, biasanya gadis itu akan ceria dengan segala kelakuan manisnya tapi, kali ini sama sekali tak ada tercetak senyum pada bibirnya.

Ingin sekali Agler menjadi pendengar cerita Grizella, bersikap layaknya orang pertama yang tahu mengenai masalah gadis itu tetapi, itu hanya impian semata untuk Agler sampai saat ini ia belum bisa memiliki Grizella.

"Lo nggak papa?" tanya Agler khawatir jika Grizella seperti ini karena masalah kemarin.

"Aku nggak papa, aku ke kelas, ya. Kalian makan aja, Queen kalau kamu mau nambah ambil punya aku aja." Grizella membawa jusnya menuju kelas.

Setibanya dikelas, Grizella disuguhkan dengan keadaan kelas yang ricuh dan ramai sama saja dengan kantin yang tak bisa menenangkan pikirannya.

Tujuannya untuk kali ini adalah roftoop tempat terindah dimana Garuda memberikan kasih sayang dan sakit yang luar biasa pada Grizella.

Sesampainya di roftoop Grizella disuguhkan dengan pemandangan kota yang luas serta hembusan angin yang menerpa rambut panjang nya.

Grizella membiarkan saja rambut nya tergerai disapu angin tanpa risih sedikit pun. Panasnya siang ini dipadukan dengan angin yang menghembus permukaan kulit membuat Grizella betah disini.

Membayang Garuda, apakah cowok itu sudah sembuh? Apakah ia sudah makan? Memikirkannya membuat Grizella gila rasanya.

Memikirkan cowok yang sama sekali tak pernah menganggapnya ada. Tapi bodohnya ia terus berjuang. Memang benar ternyata mendapat hati seorang Garuda tak mudah.

"Garuda, apa kamu di sana rindu aku? Aku pikir nggak, ya." Grizella terkekeh pelan mendengar bodohnya ucapan yang keluar dari mulutnya.

Mana mungkin Garuda merindukannya, yang ada Garuda akan merindukan para pacar-pacarnya yang sudah lama tak ia temui karena sibuk dengan Grizella.

"Mulut kenapa kamu bodoh, mana mungkin Garuda rindu sama Grizella." Grizella menepuk bibirnya.

"Garuda, tadi pagi aku bangun nya siang karena nggak buatin kamu sarapan. Memang begini sih seterusnya, aku nggak akan masak lagi buat kamu,"  kekehnya mengingat kebiasannya akan berubah.

Lelah bermonolog sendiri, Grizella lebih memilih menikmati siang ini dengan segala rencana dan jalan kehidupannya nanti.

Apapun rencana terindah yang diberikan Tuhan, Grizella akan menerima nya dengan senang hati serta berlapang dada karena ini memang jalan hidupnya.

Sambil memandang indahnya alam Grizella berpikir. 'Diantara banyaknya orang yang ada di bumi ini kenapa aku bisa suka sama satu cowok yang nggak suka sama aku. diantara banyaknya cowok yang aku kenal kenapa Garuda cinta pertama aku? Diantara beribu orang kenapa harus Garuda yang dipilih Ayah sama Bunda untuk aku? Apakah ini takdir kalau Garuda memang benar jodoh aku?'

Setelah ini tak akan ada lagi Grizella yang akan mengingatkan Garuda untuk pulang ke rumah karena sudah larut malam dan cowok itu masih ada di markas geng Porus.

Setelah ini tak akan ada lagi Grizella yang akan men-spam chat mengingatkan Garuda untuk makan malam mengingat cowok itu punya penyakit mag.

Setelah ini tak ada lagi Garuda yang selalu berperilaku seenaknya pada Grizella, tak ada lagi sikap Garuda yang selalu berubah yang terkadang manja, ketus, datar dan seenaknya saja.

"Terkadang manusia harus dihadapkan dengan yang  kehilangan sampai ia tahu bahwa kehilangan itu membawa dampak buruk untuk kehidupannya dan selanjutnya aku berharap semoga kita tetap bisa bersama-sama meski hati kamu bukan untuk aku, Garuda. Semoga masalah ini cepat selesai dan semuanya bisa kembali jadi normal sesuai yang kamu inginkan."

〰〰〰

TBC

Siapa yang vote aku kasih es krim online🍦
Siapa yang komen aku kasih buaya darat🐊
Siapa yang sider aku kasih rumah online 🏘
Siapa yang follow aku follback+kasih senyum manis dari Garuda☺
D

ah see you.

Untuk cast kalian bisa check di instagram:
@Garuda.story_










Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 319K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
3.3K 392 55
Ketika hidupku melalui sebuah permainan *** Namanya Mars, ketua OSIS yang lugas,tegas dan cekatan. Sikap tegas dan irit bicaranya itu membuatnya seri...
4.8M 222K 62
[SELESAI] 🔥BOOK_1 [ALBERIC]🔥 🔥BOOK_2 [LENRIC]🔥 👑Conten :16+👑 Lena gue mau nanya, lo berubah ya? Lo beda, lo lebih cuek, dingin dan tak tersentu...
1.4M 107K 67
[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia...