~Our Love~
Jungkook terkejut saat membuka ponselnya. Ada sebuah DM yang mengata-ngatai dirinya dgn begitu kasar.
"Kookie kamu kenapa?." tanya irene yang menyadari perubahan wajah jungkook.
Mereka saat ini sedang berada di kantin kampus. Jimin, jungkook dan irene.
"Ada yang ngata-ngatain aku sampai kasar kayak gini." jawab jungkook yang kembali melihat isi DM tersebut.
"Mana lihat." kata irene yang langsung merampas ponsel jungkook dgn begitu saja.
"Shit. Gak waras dia." umpat irene setelah membaca DM tersebut.
Isi DM tersebut mengatakan bahwa jungkook adalah seorang jalang yang tidak pantas berhubungan dgn taehyung. Taehyung terlalu sempurna untuk gadis seperti dia. Dan ada beberapa kata kasar lagi lainnya.
"Dia ngatain kamu apa sih." tanya jimin yang berada disamping jungkook. Jungkook memberikan ponselnya kepada jimin.
"Bales aja, tanyain apa maksdnya ngatain kamu kayak gitu." ide jimin. Jungkook berpikir-pikir apakah ia harus membalasnya atau tidak.
"Mending kamu diami aja dari pada setres nantinya." saran irene.
"Tapi dia udah beberapa hari ini selalu ngatain aku irene, apa aku seburuk itu ya sampai dia ngatain aku kayak gitu." jungkook menundukkan wajahnya memikirkan isi DM tersebut.
Inilah jungkook. Jungkook adalah gadis yang minder dan polos. ia bahkan tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Hatinya terlalu baik sampai tidak memiliki perasaan iri dengki pada orang di sekitarnya.
"Stop baca dm-dm itu yang ngebuat kamu down. Anggap itu angin berlalu." irene memberikan sarannya pada jungkook. Irene sangat tau dgn jelas, karena ini bukan kali pertama bagi nya melihat jungkook yang selalu memikirkan perkataan orang tentang dirinya.
"Kalau aku jadi kamu, aku bakalan bales dm itu dan minta penjelasannya kenapa dia mengatakan hal seperti itu." kata jimin.
"Gak usah nyari tau kalau ujung-ujungnya nyakitin perasaan kamu." potong irene yang membuat jimin sebal.
...
"By aku mau pergi bareng anak-anak yang lain. Biasa." kata taehyung yang memberitahu jungkook.
Mereka saat ini telah sampai didepan rumah jungkook setelah berjalan-jalan mengitari ibu kota jakarta.
"Yaudah jangan pulang malem-malem. Mengerti." taehyung mengangguk mengiyahkan lalu mencium pipi jungkook sebelum pergi.
Jungkook terkejut lalu tanpa sadar menyentuh pipinya.
"Aku pergi dulu, kamu jangan tidur malem-malem Besok ada kelas pagi." jungkook mengangguk dgn tangan yang masih menyentuh pipi.
"Iyaa, kamu Hati-hati dijalan... " taehyung pergi setelah melambaikan tangannya.
Jungkook masuk kedalam rumahnya dgn senyum yang masih terlukis jelas di wajahnya. Kedua pipinya bersemu merah karena taehyung yang mencium pipinya begitu saja.
Jungkook dan taehyung memang tidak pernah melakukan kontak fisik yang berlebihan. Itu semua permintaan jungkook, taehyung yang mencintai jungkook dgn sepenuh hati tentu saja menurutinya.
Jungkook mengatakan jika mereka berhubungan sampai di luar batas itu namanya bukan cinta melainkan nafsu.
...
Sudah hampir tengah malam namun jungkook tak kunjung memejamkan kedua matanya. Ia masih asik membaca novel yang waktu itu telah ia beli.
Notife suara ponsel menghentikan jungkook dari membacanya.
Jungkook mengerutkan dahinya saat nama orang yang sama telah mengirimkan Dm di instagram nya.
Jungkook membuka aplikasi instagram itu lalu membuka Dm.
Messager
It_tj
Pacar lu have fun banget yaa disini.
Jungkook menutup applikasi instagram itu lalu membuka applikasi whatsapp nya untuk menghubungi taehyung.
Panggilan itu tersambung namun tak kunjung diangkat.
Jungkook penasaran dimana Taehyung sekarang. Akhirnya jungkook menyepam chat whatsapp taehyung namun belum di read. Jungkook menunggu balasan taehyung namun tak kunjung di balas hingga membuat nya tertidur.
🌸🌸🌸
"Kamu kemarin habis dari mana?." tanya jungkook saat ini yang berada di perpustakaan.
Taehyung menyuruhnya bertemu disini, karena taehyung sedang meminjam buku untuk bahan tugasnya.
"Biasa pergi sama anak-anak,kenapa by?." ujar taehyung yang menoleh kearah jungkook.
"Kalian kalau lagi kumpul perginya di club malam yaa?." taehyung mengerjapkan kedua kelopak matanya.
"Kamu tau dari mana?." tanya taehyung yang masih memandang wajah jungkook yang berada disampingnya.
"Kamu minum juga?." tanya jungkook yang enggan menjawab pertanyaan taehyung.
Taehyung tidak tau siapa yang memberitahu jungkook tentang pergaulannya di luar sana.
"Anak laki biasa kalau minum by." jawab taehyung dgn lirih.
Jungkook mengangguk anggukkan kepalanya.
"Main perempuan juga biasa ya?." tanya jungkook yang menoleh menatap kedua bola mata taehyung.
Taehyung kegelagapan mendengar pertanyaan jungkook.
"huh,, it-u." taehyung menjadi gagap saat ingin menjawab.
"Kamu juga?."taehyung menggelengkan kepalanya tanda bahwa ia tidak sama.
Jungkook hanya ber'O'iah saja.
"Kenapa kamu gak ngasih tau kalau kalian kumpul nya di club?." tanya jungkook lagi yang masih memperhatikan wajah taehyung.
Taehyung menatap kedua bola mata jungkook sejenak.
"Aku takut kamu marah by." jawab taehyung.
Entah hal apalagi yang taehyung sembunyikan dari jungkook.
"Aku gak marah tae, aku malah lebih senang jika kamu yang memberitahu bukan orang lain. Dan kamu bilang anak laki-laki biasa ke club, aku mengiyahkan karena lingkungan kita memang sangatlah bebas dan aku tidak masalah akan itu. Yang jadi masalah nya itu adalah kamu tidak pernah memberutahu aku dan kamu juga tidak pernah mengajakku kesana."
"Kamu tidak akan menyukai tempat itu by, bau akohol saja kamu udah mau mual."
"Tapi aku ingin tau pergaulan kamu taehyung. Kita pacaran udah tiga tahun lebih tapi aku masih belum tau tentang pergaulanmu sama sekali."
"Baiklah, next time aku bakal membawa kamu kesana dan memgenalkanmu keteman-temanku." jungkook mengangguk mengiyahkan.
Tiga tahun pacaran tapi jungkook tidak pernah tau sisi buruk taehyung. Lucu bukan.
Taehyung selalu menutupi semua keburukannya didepan jungkook. Ia tidak mau terlihat buruk di hadapan kekasihnya karena baginya jungkook itu sebuah permata yang sulit di dapatkan.
"Aku kekelas dulu, kamu jam kelas berakhir kapan?." kata jungkook yang bangkit dari duduknya.
"Aku udah gak ada kelas lagi by. Aku anterin kamu ya kekelas." tawar taehyung yang di tolak oleh jungkook.
"Kamukan lagi sibuk nyari bahan buat tugas. kamu lanjutin aja nanti kalau aku udah selesai kelasnya, aku hubungi kamu." taehyung mengangguk mengiyahkan perkataan jungkook.
"Aku sangat mencintaimu by. maaf." kata taehyung yang menggenggam tangan jungkook dgn begitu lembut. Jungkook mengangguk sambil melemoarkan senyuman manisnya.
...
"Kamu udah tanya ke taehyung masalah club malam itu?." tanya irene. Jam kelas telah berakhir dan saat ini mereka tengah membereskan buku-buku yang berada di meja mereka masing-masing.
"Udah. Katanya emang sering kesana." jawab jungkook dgn tangan yang masih sibuk membereskan buku.
"Taehyung gak pernah ngasih tau kamu tentang pergaulannya ya?." tanya jimin yang tentu saja jungkook menggelengkan kepalanya.
"Kok dia gak terbuka sama kamu sih kookie, atau jangan-jangan dia punya rahasia yang gak kamu ketahui." jungkook terdiam saat mendengar perkataan jimin. Ia berpikir-pikir memang ada benarnya perkataan jimin tapi tadi taehyung memberikan alasannya kenapa dia tidak memberitahu jungkook.
"Dia menyembunyikan hal buruk karena gak mau kookie khawatir akan pergaulannya. Kalau taehyung bisa mengontrol dirinya itu gak masalah. Kamu tenang aja dia udah janjikan mau memperkenalkan teman-temannya padamu." kata irene yang mencoba memberikan kata-kata positif.
Mau tanya dong...
Kalian suka gak smaa cerita ini?
Mau aku up tiap hari or dua hari sekali.
Kalau dua hari sekali aku mau publikasiin book baru satunya lagi gitu.
Saran dong