LOVE & SAMUEL: When you love...

By Scarlet_Emilia

159 24 4

Just one from billion sad story. I just made this story because someone who want to play in a sad story drama... More

CHAPTER 1 - SAMUEL
CHAPTER 2 - LOVE
CHAPTER 3 - DEVIL WITH ANGEL'S EYES
Chapter 4 - PART 2
CHAPTER 5 - ROMEO AND JULIET
CHAPTER 6 - IAM SORRY
CHAPTER 7 - I Fell in Love with The Devil
CHAPTER 8

Chapter 4 - CONFESSION

11 2 0
By Scarlet_Emilia

"Mulut bisa berbohong, tetapi tidak dengan mata. Jika ingin mengetahui kebenaran dari seseorang tataplah matanya saat bicara."

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

2011 | 5 OKTOBER | 03.30 |

Pukul 3 sore, Samuel dan gengya baru saja akan pulang sekolah.

Di saat yang sama aku sedang ngobrol dengan Reno di jalan menuju gerbang depan.

"Kau tahu mengapa aku mau pacaran denganmu? Meskipun kou tak cantik dan populer? Itu kerena kau mudah didapatkan. Sekali aku merayumu, kou jatuh dalam perangkapku."

"PLAK!" aku menamparnya.

Tiba-tiba Samuel berlari Kearah Reno dan menonjoknya dengan keras. Reno murka dan balik menonjoknya dengan keras pula.

The Flame berlari kedepan Samuel dan Reno maju kedepanku sembari memegang tanganku.

"Apa apaan ini!!" Reno.

Samuel melihat tangan Reno yang menggenggam tanganku didepan matanya. Sembari tersenyum sinis ia berkata,

"Kou menyerang, namun disaat yang sama kou juga melindungi. Dasar playboy."

Situasi memanas, lalu mereka perang syaraf. Aku maju kedepan Reno.

"Ini bukan urusanmu, Aga(Nak). Pergilah."

Seerti kata pepatah,

"Mulut bisa berbohong, tetapi tidak dengan mata. Jika ingin mengetahui kebenaran dari seseorang tatap matanya saat bicara."

Hanya ada satu ekpresi yang terlihat diwajanya, yaitu kecemasan.

Ray memegang pundak Samuel dan mereka pergi ke UKS untuk mengobati luka dibibirnya.

********************

Di UKS tanpa bimbingan guru...

Setelah mengobati lukanya, Ray menyuruh yang lain keluar. Kini tinggal Ray dan Samuel didalam ruangan itu.

"Are you goin' mad!? Apa maksutnya semua ini!?"

"Tanpa dijelaskan aku rasa kau sudah faham." Samuel menatap ray dengan serius.

"Aku menolak untuk mendukung kegilaanmu ini, Sam! Apa bagusnya cwe itu? apa kou ingat apa yang terjadi terakhir kali kou menyukai cwe? Aku memperingatkanmu, sebagai seorang teman. Hentikan situasi ini sebelum terlambat!"

Ray keluar dengan kesal. Anggota yang lain hanya menatapnya yang tiba-tiba memegang kepalanya sembari bersandar dipintu masuk.

Ray tak salah. Karena perasaan yang dimulai dengan diam-diam ini, akan menyakitinya kelak.

****************************
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

Di tangga menuju kelasku....

Aku tak dapat berbohong, jika aku memikirkannya.
Namun ia meninggalkan luka sekaligus perasaan yang tak kumengerti.

Aku harap itu semua hanya firasat sesaatku. Bahwa lelaki badboy yang ditakuti semua murid itu tak menyukaiku, tak mengharapkan apapun pada cwe sepertiku. Karena tak ada yang bisa aku berikan kepadanya.

**************

LOBI PARAMOUR | OKTOBER 2 | 07.40 | 2020

Lelaki tampan dengan rambut blonde sebahu itu mengikat rambutku. Kami berdiri terlalu dekat hingga aku dapat mencium aroma parfum chanelnya.

Meski aku mencoba menahanya, namun akhirnya aku menatapnya. Dengan tatapan tajam ia menatapku balik. aku menahan nafas dengan gugup.

Ah, dia sangat tampan. Itu yang aku pikirkan saat menatapnya sedekat itu.

Aku tak tahu apakah karena ia mengikat rambutku dengan sangat pelan atau karena aku terlalu fokus padanya, hingga tanpa sadar ia sudah selesai mengikatnya.

Ia menurunkan tangannya ke bahuku dan menyelipkan rambut yang menghalangi mataku kebelakang telingaku. Tangannya sehangat musim semi di musim dingin.

Ia tersenyum dan pergi seakan tak terjadi apa-apa.

Semua cwe di lobi menggila olehnya.

*************

Malamnya.....

Seusai jam kerja, ia mengirim pesan jika menunggu didepan untuk belajar bahasa inggris denganku.

"Now? Tiba-tiba sekali."

Saat aku mengambil payungku didepan pintu lobi. Ia benar-benar menungguku didepan gedung dengan motor besarnya.

Ia tersenyum menatapku yang cuma cengo sendiri. Dengan langkah se-slow kukang, aku berjalan kearahnya. Ia tersenyum geli dan meninggalkan motornya untuk menjemputku.

"WHY WHY WHY?" aku gila sendiri.

"Napa kau kek ketakutan gitu..." ujarnya sembari menarik lengan bajuku menuju motornya.

Kakiku tak dapat melawan gravitasinya dan akhirnya aku Cuma pasrah. Ia mengambil helm dari joknya dan mengulurknanya padaku.

Melihatku yang hanya diam, ia tersenyum dan jantungku auto berhenti olehnya.

Aku Cuma menatapnya seperti tadi pagi saat ia memakaikan helm padaku.

"Done" ujarnya dengan senyuman mematikan. Saat ia tersenyum kedua mata sipitnya membentuk eyes smile yang sangat imut. Matilah sudah aku.

Iapun naik didepan dan memberi isyarat dengan tangannya untuk cepat naik di jok belakang.

Aku kembali melangkah bak kukang, dan duduk dibelakang. Seusai memakai helmnya, ia tiba-tiba menarik lengan bajuku ke pinggangnya.

Aku sudah tidak tahu lagi ekpresi apa yang aku buat. Yang pasti aku menahan nafas dengan menggeleng-gelengkan kepala kek boneka yang di pajang didepan mobil.

"kalo jatoh bukan salahku, lo..!"

Si kamvret itu, tanpa aba-aba mengegas motornya kek mau balapan motorGP sampai kepalaku masih stay ditempat tapi tubuh bawahku udah maju duluan.

"PELAN-PELAN BAMBANG!!!" malah digass poll, jangkrik emang.

Ia berhenti didepan kafe Ray. dengan setengah nyawa yang belum kembali, aku turun dari motor dengan pusing dan kaki yang tak seimbang.

"Woo..." Ia menangkapku yang hampir mencium aspal.

Kami memasuki kafe dengan tangannya memegang punggungku, takutnya aku gantian jatoh kebelakang gitu.

Kim Ray menyambut kami tanpa menoleh. Dan saat ia menatap pelanganya, ia terdiam cengo.

Tangannya ikut mati rasa dan gelas yang ia pegang melorot dengan mulus. Dengan cepat Samuel menangkapnya.

"Oh!!" aku menatap Ray dengan tatapan familiar.

"Kau....bukankah...kau....apa ya namanya...hmmmm...AH! THE FLAME!" ujarku bak bener nebak lotre. Namun tatapan terkejut dan serius diluncurkan oleh duo cwo jones itu (JOmblo ngeNES kwkw).

"Dan namamu.....hhmmmm...itu....hhmmmm...."

"Ray....(Samuel menatap Ray dengan kaget) Kim ray..."

"Benar! Kou kerja disini rupanya." Ray mengangguk. Dan kami belajar dengan kecanggungan.

Pukul 11 lewat 20, kami selesai belajar. Ia menyuruhku menunggu di motor Karena ada hal penting yang ingin Ray sampaikan.

Setelah melihatku disamping motor, Ray memberikan secarik kertas pada Samuel.

"Ini yang kou minta. Alamat dan nomor telfon...Kim Nana."

Aku dan Nana mengakhiri masa SMA kami dengan pertengkaran yang sengit ala anak muda.

Lalu Nana dikabarkan meninggalkan rumah dan tidak kembali. Samuel menyuruh Ray untuk mencari alamat Nana yang baru.

"Thanks mas bro...."

"lu yakin mau menemuinya sendirian? Kalo mau, gwe...."

"nope. Bye." insting pengen nonjon terpancar di wajah Ray.

Ray menatao samuel berlari kearahku dengan ceria.

"Jadi gwe di manfaatin nih ceritanya. Ngenes."

*******************************

Esoknya....

Pinggir pantai desa Nelayan | 06.30 | Samuel dan Nana bertemu setelah 3 tahun|

Nana sudah menunggu Samuel sembari menatap jauh ke cakrawala.

"Lama tak juma, Samuel." Ujar Nana menyambutnya dengan hangat. Samuel hanya diam sembari mendekat ke pagar kayu pantai.

Continue Reading

You'll Also Like

141K 5.1K 25
فيصل بحده وعصبيه نطق: ان ماخذيتك وربيتك ماكون ولد محمد الوجد ببرود وعناد : ان مارفضتك ماكون بنت تركي !
328K 19K 41
You live in a different time zone Think I know what this is It's just the time's wrong
92.3K 2.4K 34
A little AU where Lucifer and Alastor secretly loves eachother and doesn't tell anyone about it, and also Alastor has a secret identity no one else k...
255K 39.2K 100
ပြန်သူမရှိတော့ဘူးဆိုလို့ ယူပြန်လိုက်ပြီ ဟီးဟီး ဖတ်ပေးကြပါဦး