Hay apa kabar ?
Saya Evita Rossa Angelica, kamu ?
Usernama / nama kamu yang baca part ini siapa aja, kalau boleh tau ?
Kasih kesan membaca cerita ini ya:), segala bentuk kritik saya terima.
Mau ngevote gak ?
Mau komen di setiap paragraf gak ?
Yuuu baca, jangan lupa vote and komen:) saya gak menerima penolakan♥
______________
"Delvin suka dengan cara cepat atau lambat untuk menuju neraka ?"
Goodbye world ! Sepertinya Delvin yang di beri pertanyaan harus menyiapkan surat wasiat terakhirnya.
Jika tahu berurusan dengan Outlaws akan seperti ini, Delvin tidak akan mau menjalankan misi brengseknya ! Delvin menyesali perbuatannya karna membobol akses tentang anggota inti Outlaws dan memata-matai inti Outlaws, brengseknya Outlaws sangat cekatan dan belum mendapatkan apa-apa tetapi Delvin sudah tertangkap.
Delvin berusaha menelan salivanya dengan susah payah, tolong katakan lah bahwa Delvin hanya bermpi buruk !!
"Delvin Wirayudha, agen FBI yang bertugas memata-matai kita dan mencoba membobol akses Outlaws," ucap Dhanu menjelaskan secara jelas dan terperinci letak kesalahan Delvin Wirayudha.
Valter tersenyum menyeringai, jadi di hadapannya adalah agen FBI ? kita lihat seberapa kuatnya ia.
Valter menuju ke arah Delvin sambil menggenggam pisau yang amat sangat tajam, "Selamat sore Delvin," sapa Valter menyeringai. Demi apapun !! Delvin merasa udara di sekitarnya kian menipis, senyum Valter sangat mengerikan !!
"Apa tujuan lo mata-matai kita ?" tanya Valter dengan nada rendah tetapi menusuk !. Aura Valter sangat kuat ! siapaun tolong Delvin !.
"Lo bisu hmm ? mau cepat atau lamabat ?" tanya Valter lagi, sahabat Valter berdiri tepat di belakang Valter untuk menyaksinyan keganasan dari ketua mereka.
Srettt...
"Akhhhhh........." erang Delvin saat Valter mengukir pipi mulus Delvin dengan pisaunya.
"AKHHHHHHHH...." erang Delvin semakin kencang saat Valter menekan pisaunya untuk mengoyak lebih dalam lagi pipi mulus Delvin.
"Agam !!" panggil Valter tanpa menoleh ke arah orang yang ia panggil. Agam yang faham apa maksut Valter memanggilnya langsung berjalan kearah meja yang berjajar rapi senjata, dari senjata api hingga senjata tumpul, semua ada !
piliham Agam tertuju pada pisau daging yang berukuran besar, tanpa berfkir panjang, Agam mengambil pisau itu dan menyerahkanya kepada Valter
Takkkkkkk
"AKHHHHHH..."
Takkkk.....
"AKHHHHHH.....A-AM-PUN"
Takkkk...
"AKHHHHHH..... G-GU-E M-MIN-TA MA-AF" teriak Delvin sambil memejamkan matanya kuat menahan sakit, Delvin telah berlinang air mata. Valter memotong kedua tangan dan kakinya, Delvin tak mampu membayangkan lagi bagaimana keadaannya sekarang
"God is merciful and we are not" ujar Valter datar tanpa ekspresi
Sial !! Delvin hampir lupa bahwa Outlaws tidak menerima kata 'maaf' So ? apakah Delvin akan meninggalakan dunia hari ini ?
Slepp....
"Akhhhh..." erangan Delvin lagi di saat Valter menusuk dan memutar pisau di dalam perut Delvin. Nafas Delvin tersegal-segal, Delvin merasakan pisau itu menusuk hingga pinggang Delvin
"Jangan pernah bermain-main dengan Outlaws," bisik Valter tepat di telinga Delvin
SREKKK.
SREKKKK..
"BU-BUNUH AJA GUE KAPARAT !," teriak Delvin murka, Valter memotong kedua daun telinga Delvin.
"Mau mati sekarang hmm ? tapi gue pikir menyiksa lo lebih menyenangkan," ucap Valter seolah sedang berfikir hukuman apa yang pantas untuk tikus di hadapannya ini.
"Air garam !," Ucap Valter, Delvin membulatkan matanya. Sungguh ! jika bisa memilih Delvin akan memilih mati dengan kepala terpisah dari pada di siksa seperti ini, Aidan datang dengan membawa satu ember kecil air garam
Byurrr....
"AKHHHH.... PERIHHH.. BUNUH AJA GUE KAPARAT !" teriak Delvin di iringi suara rintihan yang memilukan.
Outlaws memang tidak memiliki belas kasih !, kejam, keji, dan poin terpentingnya, Outlaws tidak menerima kata 'Maaf'
Slepp...
Valter menusuk tenggorokan Delvin, penglihatan Delvin membuyar dengan rasa perih yang menjalar di semua badan, nafas Delvin tersegal-segal lalu Delvin memejamkan matanya untuk selamanya.
"Kok cuma segitu aja ?! gak seru ah," ucap Farel sambil menatap mayat Delvin dengan tatapan kecewa
Aiden berjalan maju menuju mayat Delvin lalu membungkuk mengumpulkan tangan dan kaki Delvin. Sahabat Aiden memperhatikan apa yang di lakukan Aiden, mereka menyerngit bingung.
"Kenapa lo mungutin tangan sama tu kaki ? mau lo masak ? lo sekaranga jatuh miskin sampai gak mampu beli daging sapi, sampai daging manusia lo makan ?," tanya Agam
Aiden menyengir membalas ucapan Agam. "Aiden beneran miskin ? ayok, kerumah Rafa, nanti Rafa kasih uang," timpal Rafael
"Ini tuh mau gue kasih ke anjing gue, pasti kenyang dah si Herbi," ucap Aiden, Herbi adalah anjing yang di rawat Aiden sejak Aiden kecil hingga sekarang.
"Kirim kepalanya ke agen FBI," ucap Valter sambil tersenyum mengerikan !.
Oh ayo lah, senyum Valter sangat mengerikan !, senyum Valter bagaikan belati bagi musuhnya, Valter juga memiliki aura memikat kaum hawa, siapa terlena akan terpana padanya.
Tetapi sayangnya, dia sangat sulit untuk di gapai, dengan di pandangnya dia ketua Outlaws, gang paling kejam dan tak memiliki belas kasih, maka tak ada yang berani untuk mendekatinya.
_______________
"Delvin kemana sih ?!" garutu Xynerva, saat ini akan di adakan rapat untuk membahas tentang perusahaan senjata terbesar, bahkan pihak polisi tak tahu mengenai perusahaan itu, karna pemilik dari perusahaan itu menutup rapat identitas perusahaannya.
Jangankan pemilik prusahaan, perusahaannya saja tertutup dengan rapat tanpa celah, yang masyarakat tahu perusahaan itu hanya berupa perusahaan tekstil.
"Emang tadi dia bilang mau kemana ?!," tanya Kevin, sang pemimpin agen FBI, saat ini Kevin berusia 23 tahun. Alaric, Delvin dan Aluna 21 tahun sedangkan Xynerva masih berusia 16 tahun.
Bagaimana bisa Xynerva paling muda ? jawabannya mudah, karna Xynerva anak dari agen FBI terdahulu.
Disaat anak seusianya bermain dan berbelanja, tetapi tidak dengan Xynerva, melainkan ia sibuk membidik dan memanah. Xynerva pandai dalam membidik tetapi ia sangat lemah dalam berkelahi
"Di gedung utama emang gak ada ?" tanya Alaric, Xynerva menggelang menjawab pertanyaan Alaric
Ceklek...
Pintu terbuka menampakkan Aluna dengan kotak besar di tangannya. Kevin, Alaric bahkan Xynerva di buat bingung akan kedatangan Aluna dengan membawa sebuah kotak. "Buat apa ini ?," tanya Kevin
"Gue dapat ini dari gedung utama, udah gue tanyain milik siapa tapi gak ada yang tau, ya udah gue bawa kesini aja." jelas Aluna.
FBI memang memiliki dua gedung, yaitu gedung utama, yang berisikan anggota FBI lainnya, dan gedung rahasia yang akan di gunakan rapat saat ini.
"Buka coba, " ucap Xynerva mulai penasaran apa isi dari kotak itu.
Lalu Alaric berdiri dari duduknya menghampiri kotak besar yang telah ditaruh di atas meja, lalu Alaric membukanya.
"Kyaaaaaa...."
"Delvin !!"
Betapa terkejutnya saat kotak itu terbuka berisikan kepala Delvin dengan paku menncap di matanya serta darah yang melumuri kepala Delvin.
"G-gak !! gak mungkin ini Delvin kan ?! GAK MUNGKIN INI DELVIN KAN ?!" ujar Aluna.
Alaric mengambil kalung berbandul tengkorak bertuliskan 'OUTLAWS' di bawah tengkorak serta terdapat lambang pedang di kubu kiri dan kanan tengkorak itu. Alaric menggenggam erat kalung itu, sudah jelas pelakunya bukan ?!. Brengsek !!
"Kita harus cepat bertindak !" ucap Kevin dengan rahang mengeras menahan amarah.
"DENGAN CARA APA ?! LIHAT !! SEKARANG DELVIN UDAH GAK ADA BAHKAN KITA CUMA DAPET JASAT KEPALANYA SAJA ! APA LAGI YANG MAU DI HARAPKAN ?" teriak Aluna frustasi.
Brak...
"ANGGOTA FBI BUKAN PENGECUT ! KITA HARUS YAKIN KITA BISA !" teriak Kevin kalut, "Xynerva, lo gak keberatan kan jalankan misi ini ?," tanya Kevin kepada Xynerva. Xynerva dengan berat hati menganggukkan kepalanya, bagai mana bisa dia menolak ?! Ayahnya telah mengabdi secara bertahun-tahun bahkan telah mengorbankan nyawanya.
"Oke ! besok lo pindah di Sma dimana mereka sekolah, SMA Galaksi !." putus Kevin, Xynerva menghembuskan nafas lelah lalu menampakkan senyum manisnya.
"Jaga diri lo baik-baik Va ! kita pantau lo dari jauh," ujar Aluna Xynerva hanya membalas dengan anggukan lagi.
Oke, mulai besok Xynerva harus menyusun strategi untuk mendekati ketua Outlaws, Valter.
_______________
Bagai mana kesan kalian baca ini ?
gak jelas ? wkwkwkwk
kenapa tertarik sama cerita ini ?
udah kalian tambahkan ke perpustakaan belum ? yuk tambahkan !!.
Sayang kalian♥♥