Sorry for typo...
Chan dan Seungmin sudah sampai di sekolah, Chan membuka kan helm Seungmin dan di simpan di atas kaca spion.
"Min" panggil Chan sedikit gugup
"Hm? "
"Kamu pulang nya bareng Jisung atau Renjun ya hari ini. Aku ada tugas kelompok pulang nanti, gapapa kan?," Seungmin menghela napas lalu mengangguk
"Iya, gapapa kok. Santai aja, jangan pulang ke maleman ntar" Seungmin menepuk bahu Chan yang sekarang tersenyum lebar
"Siap! "Chan berpose hormat kearah Seungmin dan keduanya hanya tertawa kecil di parkiran.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ren, Jeno sekarang bawa mobil atau motor? "Tanya Seungmin sambil membereskan bukunya
"Bawa motor,mobilnya masih di bengkel"jawab Renjun. Kini Seungmin bertanya kepada Jisung
"Sung, Minho pake apa? "
"Pake mobil sih, kenapa emang? "Jawab Jisung
"Aku nebeng boleh ga? Chan langsung kerkom hari ini, belum berani naik mobil umum"
"Yaudah ayok, langsung ke parkiran aja", Seungmin, Jisung dan Renjun keluar kelas tetapi mereka baru sadar kalau Felix sudah tidak ada di kelas, biasanya Felix suka keluar terakhir karena malas berdesakan.
"Tumben si Felix dah ilang"tanya Jisung
"Gatau, kebelet pulang kali" jawab Renjun. Mereka bertiga berjalan sampai parkiran dan renjun yang memisahkan diri karena parkiran mobil dan motor berbeda walau tidak terlalu jauh.
"Beb, Seungmin nebeng ya Chan nya langsung kerkom" ujar Jisung ke pacarnya.
"Yaudah, ayok min" ajak Minho. Jisung dan Minho sudah masuk kedalam mobil. Seungmin hendak membuka pintu belakang, sebelum netra nya menangkap sosok Chan dan Felix berada diatas motor Chan.
Keduanya pergi bersama dengan Felix yang memeluk erat pinggang Chan dibelakang walau terkesan canggung tapi Seungmin tau mereka menikmati perjalanan mereka.
Satu hal yang Seungmin tidak suka. Felix memakai helmnya. Helm pemberian Chan khusus untuknya, helm coklat dengan gambar anak anjing. Jeongin saja tidak pernah menggunakan helm itu. Bahkan orang lain pun tidak pernah.
"Itu kan helm aku chan" Seungmin berujar lirih sambil menahan tangis kecewa nya. Mungkin Seungmin sedikit berlebihan tentang helm itu.
Tapi entah kenapa Seungmin kecewa, entah tentang helm atau Chan yang membohongi dirinya.
"Min, ngapain bengong? Cepet masuk" Jisung menurunkan kaca mobil, Seungmin mengangguk dan langsung masuk kedalam mobil.
Selama perjalanan Seungmin hanya menatap keluar kaca yang menampilkan kota yang sedang hujan disertai macet. Minho dan Jisung tau apa penyebab seungmin terdiam tadi dan murung, karena mereka juga melihat hal yang sama.
"Seungmin pulang"
Sepi. Lagi-lagi seungmin sendirian, ayahnya mungkin akan pulang terlambat lagi. Seungmin tidak suka suasana seperti ini, tapi suasana itu juga yang selalu menemani hari-hari nya saat di rumah.
Air mata menetes begitu saja, rasa sesak di dada nya kini terasa lagi. Seungmin merasa di khianati, bertahun-tahun berteman dengan Chan baru kali ini dirinya di bohongi.
Mana yang katanya kerja kelompok, tapi malah jalan dengan murid pindahan dikelas nya.
Seseorang pernah mengatakan saat kita sedang bersedih, semua hal yang membuat kita sedih terputar di kepala.
Begitu juga dengan Seungmin, tiba-tiba dirinya merindukan sosok sang ibu dan kasih sayang ayah nya dulu. Ibunya yang meninggalkan mereka, Chan yang berbohong, dan dirinya yang bodoh.
Seungmin berlari ke kamarnya dan terisak diatas kasur miliknya. Dia bodoh karena menyukai teman nya itu yang jelas hanya menganggapnya seperti seorang adik. Apa Chan pura-pura tidak peka? Jelas-jelas waktu itu Seungmin mencium bibir bibirnya kan.
Perlahan Seungmin terlelap dan masuk ke alam mimpi nya. Tidur sejenak mungkin dapat membuat dirinya sedikit tenang dan melupakan yang terjadi hari ini.
.
.
.
.
.
Seungmin terbangun pukul 8 malam, untung saja ayahnya belum pulang, dengan cepat Seungmin mandi dan memasak untuk makan malam. Setelah selesai ia kembali ke kamar dan memeriksa ponselnya. Siapa tau Chan mengirim pesan.
"Huhh, ngarepin apa aku, pacar juga bukan", Seungmin mendesah kecewa saat tidak ada notifikasi chat atau panggilan dari Chan. Yang ada malah grup kelas yang sedang membagikan aib Haechan dan Jisung yang tadi tertidur di kelas.
Seungmin menaruh ponselnya dan keluar kamar, tepat saat dia turun dari tangga ayahnya baru saja pulang.
"Yah, makan dulu Seungmin udah masak masih panas kok," Seungmin berucap sambil tersenyum, tetapi ayahnya malah acuh dan berjalan ke dapur untuk makan malam di ikuti Seungmin di belakang nya.
Ayah dan anak itu makan bersama di meja yang sama juga. Aah sudah berapa lama mereka tidak makan bersama seperti ini, Seungmin jadi ingin menangis.
Tidak ada percakapan diantara mereka, hanya suara dentingan sendok dan garpu yang tidak sengaja mengenai piring. Selesai makan dan beberes Seungmin kembali lagi ke kamarnya.
Saat akan memulai mengerjakan tugasnya, Seungmin mendengar suara motor Chan. Dia mengintip dari jendela, dan benar Chan baru pulang dan pakaiannya pun masih seragam sekolah mereka. Apa kencan mereka menyenangkan?
Seungmin menghela napas kasar, lalu menenangkan pikiran nya untuk fokus pada tugas dengan segala macam pikiran yang berkecamuk dikepala nya, Seungmin tetap berusaha fokus.
Baru saja dirinya berhasil memfokuskan diri suara notifikasi chat nya berbunyi dan membuat tangannya gatal ingin langsung mengecek hp nya. Pertahanan Seungmin lemah, akhirnya dia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengirim pesan.
(Abaikan aja waktunya, lupa ngedit)
Setelah selesai bertukar pesan dengan Chan dan Jisung, Seungmin mematikan ponselnya dan mulai kembali bertugas hingga larut, bahkan diluar hujan disertai dengan petir. Tapi Seungmin acuh, karena dirinya sudah terbiasa dengan hal ini.
꧁☘‡TBC‡☘꧂
Btw...
Di video nya kok sakit gituu, Chan ngasih Capitan nya ke Felix, trus Capitan yg Seungmin dikasih ke Chan. Biar Chan duluan ahh udahlahhh:')))))