Bagaimana Jika...

By KEVINZCR

18.5K 1.3K 1.6K

2020, Mew - Gulf adalah jodoh. 2019, Gulf tidak mengenal Mew. Mew 2020, berada di masa lalu di tahun 2019. Ta... More

Dua Dimensi Waktu
Demi Penggemar
Dihukum
Terjatuh ke Masa Lalu
Bertemu
Gulf Tanpa Mew
Tidak Mudah
Harapan
(Pesan dari penulis)
Tak Akan Meninggalkan Mu
Merelakan (2)
(Pesan dari penulis)
3 Will Be Free
Tolong...
(Pesan dari penulis)
Seorang Penggemar
Awal Kenal
Psikopat
Secret Of Gulf
Angst
Gulf Tanpa Mew (2)
Berdua
Tergoda
Thanos
Secret of Max / Merelakan (3)
Dua Wajah Gulf
Pria Manis
Siapa Pria Itu?
Save Me(w)!
Let Me Go!
Hurts
Pergi
CERITA PENDEK MEWGULF
Kontes
Kontes (2)
Kontes (3)
Kontes (4)
Kontes (5)
Kontes (6)
Kontes (7)
Kontes (8)
Kontes (9)
(Pesan dari penulis)
(Pesan dari penulis)

Sahabat

231 20 12
By KEVINZCR

(Lirik Indonesia nya cocok dengan isi hati Khom 👇👇)

Sejak pertama kali mengenal Gulf dan Bright, hari-hariku tidak kesepian lagi.

Gulf punya sifat yang mirip dengan ku, yaitu introvert (tertutup) dan kalem. Tapi bedanya, kalau Gulf sudah dekat dengan seorang teman, ternyata dia orangnya asik.

Berbeda dengan ku, yang sangat pendiam seperti patung hidup. Tapi, Gulf bisa membuat ku nyaman. Sebelum mengenal Gulf dan Bright, aku tidak ingat kapan terakhir kali punya teman.

Sore ini, Gulf dan Bright sudah mengenakan pakaian sepakbola, sedangkan aku masih memakai kemeja. Aku menemani mereka berdua menuju lapangan untuk bertanding.

Saat kami berjalan, kami berpapasan dengan seorang gadis bernama Poompuicharu. Ia dirangkul oleh pria disampingnya, yaitu seorang senior di kampus.

Aku melihat, Gulf melirik gadis itu tanpa berkedip. Hingga Poom dan cowoknya melewati kami, Gulf sampai menengok ke belakang demi melihat punggung Poom.

Apakah Gulf suka cewek itu? Oh sial, ternyata dia straight.

Bright menepuk bahu Gulf. "Woy, ngeliatin cewek sampe segitunya?"

Gulf : "Sexy juga tuh cewek."

Aku menahan gondok mendengar ucapan Gulf.

Bright : "Jangan macem-macem. Kau lihat sendiri kalau dia punya cowok."

Gulf : "Rebut saja, lah. Aku lebih ganteng dari cowok itu."

Bright : "Aku kasih tau. Cowoknya itu bernama P'Gun. Dia senior paling galak di kampus kita. Hobinya berkelahi dan temannya banyak. Dia ibarat preman kampus. Kau berani bersaing dengan cowok seperti itu?"

Gulf : "Wah, ogah deh. Daripada aku bonyok, mending cari cewek lain."

Aku menahan geram setiap kali Gulf bilang "cewek".

"Ya udah. Yuk, kita mulai main bola," kata Bright. Lalu ia menengok kearah ku. "Khom, ikut main yuk."

Khom : "Nggak usah. Aku disini aja menonton kalian bermain."

Bright : "Ayolah. Pria sejati itu main sepakbola!"

"Biarin aja, Bright. Kalau Khom nggak mau, jangan dipaksa," kata Gulf. Lalu ia tersenyum padaku. Senyum yang manis banget dan bikin aku jatuh hati. "Khom, dukung aku agar menang main bola ya."

Gulf dan Bright lalu berlari ke lapangan. Bergabung dengan 20 orang pemain sepakbola lainnya yang hendak bertanding.

Aku nggak peduli apakah Bright itu gay atau straight. Karena yang ku inginkan hanya Gulf. Tapi mungkin aku harus melupakan keinginan untuk memilikinya. Mungkin selamanya kami cuma sahabat.

Seandainya aku wanita, Gulf pasti menyukai ku.

Aku benci kenyataan ini.

Beberapa saat kemudian, Gulf dan Bright kembali ke bangku tribun untuk beristirahat. Tentu mereka kelelahan usai bermain sepakbola. Dari kejauhan, aku menghampiri mereka sambil membawa dua botol minuman dingin dan dua handuk kecil. Kemudian memberikan nya.

"Kopchai, na (makasih)," Bright menerima pemberian ku. "Ternyata ada gunanya Khom nggak ikut main bola."

Gulf juga berterima kasih dan meminum sebotol air dariku. "Khom, tolong lap keringat di wajahku."

Aku tercengang. Wah, ini kesempatan ku untuk menyentuh wajah tampan Gulf.

Dengan selembar handuk kecil, tangan ku mulai mengelap keringat di dahinya. Semua yang aku lihat darinya begitu indah.

Alisnya yang tebal, matanya yang indah, hidungnya yang mancung... Aku mengelap keringat di pipinya, lalu melihat bibirnya yang menggoda.

Handuk kecil yang kupegang turun ke leher Gulf, dan mengusap keringat yang membanjir disitu. Jakun nya yang bergerak naik-turun, membuat ku ingin...

Bright : "Manja banget kamu, Gulf. Apa kamu nggak bisa lap keringat mu sendiri?"

Gulf : "Aku kan capek habis main bola. Boleh dong sekali-sekali dimanja..."

"...apalagi aku jomblo. Coba kalau aku punya cewek, pasti aku akan suruh dia mengelap keringat ku."

Bright : "Lebih enak lagi, kalau cewek itu mengelap 'bagian lain' juga!"

"Hahahaha!...," mereka tertawa mendengar candaan Bright yang menjurus kearah situ. Aku geram, hingga tanpa sengaja menjatuhkan handuk bekas keringat Gulf. Handuk itu tergeletak di tanah dan menjadi kotor.

-----------------------------------------------------------

Di mataku, Gulf dan Bright mulai tampak idiot. Yaitu setiap kali mereka berbagi video bokep.

Saat ini di kantin, kami duduk bertiga. Gulf dan Bright yang duduk berdampingan, diam-diam menonton video bokep menggunakan hape milik Gulf.

"Mantap," Gulf memandangi layar hapenya. "Pay*dara nya gede banget! Putih, lagi!"

"Tipe aku banget," Bright nggak kalah gila. "Lihat deh, Gulf. Cewek itu bok*ng nya montok banget..."

Gulf : "Rasanya pengen aku masukin. Uuhh..."

Sumpah ya. Kalau mereka bukan sahabatku, mungkin aku akan muntah di wajah mereka.

Gulf : "Hei, Khom. Ayo sini nonton bareng!"

Khom : "Nggak ah males."

Bright : "Ini bokep Jepang, Khom. Mantap! Atau mungkin kau suka yang barat?"

Gulf : "Kau suka genre apa, Khom? Semua genre bokep, aku ada!"

Apa aku harus mengaku, kalau aku suka genre gay? "Sudahlah. Aku lagi nggak mood."

"Aku pengen tau, kau punya koleksi apa?" Gulf tiba-tiba mengambil hape ku, lalu hendak membuka galeri.

Aku panik, dan langsung merebut hape ku dari tangan Gulf. Ia tercengang. Jangan sampai Gulf tau kalau aku menyimpan koleksi bokep gay.

Gulf : "Kenapa? Jangan-jangan koleksi mu lebih hot? Wah, parah nih nggak mau bagi-bagi."

Bright : "Iya, Khom. Lihat, dong koleksi bokep mu."

Aku mengantongi hape ku. "Aku ke kelas duluan, ya. Ada tugas yang harus ku kerjakan."

Gulf dan Bright menatapku heran. Sementara aku pergi meninggalkan mereka.

-----------------------------------------------------------

Keesokan harinya.

Ketika jam kuliah selesai, Gulf buru-buru meninggalkan kelas. Mengacuhkan aku dan Bright. Karena penasaran, aku pun mengikuti Gulf.

Hingga sampailah aku di dekat lapangan basket. Aku melihat Gulf berada di balik semak-semak, sambil memotret sesuatu menggunakan hape nya.

Aku menghampiri Gulf. "Ngapain?"

Gulf : "Lihat aja sendiri."

Aku melihat layar hape Gulf. Rupanya dia sedang memotret seseorang, yaitu gadis bernama Poompuicharu yang sedang bermain basket.

Gulf berkali-kali memotret gadis itu secara diam-diam. "Lumayan nih, Khom. Foto Poompuicharu bisa buat bahan bacolan ku."

Aku menahan geram. "Kenapa kau melakukan ini, Gulf?"

Gulf : "Aku suka sama dia, tapi dia punya pacar. Hanya ini yang bisa ku lakukan."

Gulf, kau adalah pangeran. Dan kenapa pangeran merendahkan diri seperti ini hanya karena seorang jabl*y?

Kesabaran ku mulai habis.

-----------------------------------------------------------

Aku sudah merencanakan hari ini.

Wajahku tertutup kain hitam, yang hanya terbuka di bagian mata dan hidung. Aku menggunakan jaket hitam, dengan bagian hoodie yang menutupi kepala hingga bagian samping wajah ku.

Aku menyusuri koridor kampus yang sepi, menuju sebuah kelas. Ketika sampai, aku melihat dari luar jendela. Nampak Poompuicharu yang sendirian di dalam kelas. Ia mengemasi bukunya dan beranjak pergi.

Ketika ia sampai ke pintu, tiba-tiba aku menghadangnya.

Dengan satu tangan, aku mencekik lehernya kuat-kuat.

(bersambung)

-----------------------------------------------------------

(Pesan dari penulis)

Aku baru sadar, ternyata cerita Gulf dan Khom, mirip dengan cerita Tharn dan Lhong.

.

Maklum, namanya juga terinspirasi 😁😁

Continue Reading

You'll Also Like

245K 19.5K 94
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
217K 20.2K 73
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
37.8K 7K 78
Marsha anak yang sangat pintar di sekolahnya, dengan prestasi yang ia dapat ia lolos ke perguruan tinggi negeri yang ia mau selama ini. Namun, masala...
94.9K 7.1K 49
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote