LOVE & SAMUEL: When you love...

By Scarlet_Emilia

159 24 4

Just one from billion sad story. I just made this story because someone who want to play in a sad story drama... More

CHAPTER 1 - SAMUEL
CHAPTER 2 - LOVE
Chapter 4 - CONFESSION
Chapter 4 - PART 2
CHAPTER 5 - ROMEO AND JULIET
CHAPTER 6 - IAM SORRY
CHAPTER 7 - I Fell in Love with The Devil
CHAPTER 8

CHAPTER 3 - DEVIL WITH ANGEL'S EYES

23 4 0
By Scarlet_Emilia


🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

SMA SEOUL 2011 |
Ketika Love kelas 2 SMA | Pemilihan ketua kelas

“Siapa yang mau jadi ketua kelas!” wali kelas.

Saat itu aku mengangkat tangan karena tiada yang mau. Lalu saat pemilihan sekretaris semua anak masih diam. Akupun mulai gugup. Aku kira mereka tak menyukaiku dan tak ingin jadi sekretaris karena aku ketuanya. Namun Kim Reno mengangkat tangan diantara keheningan.

Dan saat aku menoleh kearahnya, ia hanya tersenyum seakan mengetahui kecemasanku. Dan  tanpa sadar aku pun tersenyum kearahnya.

Reno adalah murid yang bisa dibilang genius. Tanpa belajar tekun, ia dapat menguasai materi yang diajarkan guru. Ia pandai  dalam bahasa inggris dan matematika.

Kami pun menghabiskan banyak waktu bersama, dari mengumpulkan tugas, absen, melapor keadaan kelas kepada guru. Kami saling tukar nomor, sms an tiap malam tentang pelajaran, dan tanpa disadari kami telah dekat.

Saat itu aku dan Nana sudah berteman dekat. Dimana ada Nana disitu ada aku, dan dimana ada aku disitu ada Reno. Nana dan Reno memiliki karakter yang cukup mirip, jika Nana tomboy dan pintar tekwondo, Reno cuek dan pandai dalam semua pelajaran. Ia juga memiliki geng bernama Lighting(petir).

Saat kami belum pacaran, banyak cwe yang mendekatinya. Reno yang berhati sedingin es, namun memiliki senyuman malaikat dan wajah yang seperti blasteran mmebuatnya sangat tampan dan ia juga tinggi.

Aku mulai menyadari perasaannya saat kelas kami mengadakan pertandingan sepak bola dengan kelas 3. Dengan wajah putih, hidung mancung, dan mata yang terkesan tegas nan manly, cwe-cwe menyorakinya setiap ia mencetak gol.

Disaat ia mencetak gol ke 4 ia berlari dan menoleh kearahku yang duduk di barisan penonton dengan senyuman malaikatnya. Ia juga sering pulang sekolah denganku dan Nana.

Suatu hari nenek Nana meninggal, jadi aku dan Reno pulang berdua dan kami menuju kediaman nenek Nana bersama.

Ia mengantarku berjalan kaki menuju rumah pamanku karena hari sudah gelap dan jalanan cukup sepi. di saat suasana canggung itu, ia melangkah kedepanku dan menatapku.

“Cwo seperti apa yang kou sukai? Aku akan jadi apapun untuk menjadi cwo mu.”
Aku yang tak terlalu terkejut dengan pengakuannya, terdiam oleh ketidak mampuanku untuk menjawab perasaanya.

“Ayo kita pacaran. Aku akan memperlakukanmu dengan baik.”

Namun Paman memergoki kami yang berdiri didepan gerbang rumah. Paman yang easy going menyuruhnya masuk dan makan malam bersama. Ia sangat sopan dengan paman, hingga meninggalkan kesan baik. Pamanpun mengatakan jika aku pacaran dengannya ayah pasti menyukainya.

Namun saat kami hendak naik kelas 3, aku mulai mendengar rumor aneh dimanapun. Jika Reno berjalan dengan cwe lain dibelakangku. Meskipun awalnya aku menolak percaya, aku akhirnya melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Kami pun putus.

Dan saat ujian kenaikan kelas, ia tiba-tiba menjafi atlet renang dikota kami. Ia jarang masuk sekolah. Namun setiap ia masuk, ia selalu menaruh bunga mawar merah di laci bangkuku bersama kartu ucapab maaf.

Hatiku tak goya oleh semua itu, namun saat melihatnya menungguku di jalan dekat rumahku sebelum pertandingan, aku mulai goyah. Ia meminta maaf dengan ekpresi tulus dan dengan bodonya aku berjalan kearahnya yang merentangkan tangannya padaku.

Liburan usai ujian pun datang, kami berencana jalan bersama. Namun ia tak datang, jadi aku menuju ke kafe yang biasa ia tongkrongi dengan gengnya. Aku melihatnya selingkuh lagi, aku membiarkannya, dan esoknya kami berdua duduk di perpustakaan kota seperti tidak terjadi apa-apa. Saat ia ke kamar mandi, aku membuka ponselnya dengan mudah. Karena ia hanya menggunakan tanggal lahirku sebagai kata sandinya. Dan aku melihat semua percakapannya dengan cwe-cwe lain. Tanpa ragu, ia mengatakan jika ia masih single dan berpacaran denganky hanya untuk bersenang-senang.

Akhirnya aku tahu betapa bodonya aku memberinya kesempatan memasuki hidupku lagi. Jadia aku meninggalkan perpustakaan. Ia mengejarku.

“Kou ini kenapa?”

“Kou tak lihat dari wajahku…aku muak….dan hubungan kita berakhir sampai disini.”

Aku menyukainya karena aku rasa ayah akan menyukainya. Dan sekarang, dimanapun, kapanpun kami bertemu…kami hanya berjalan tanpa menatap satu sama lain. Seperti orang asing.

**********🌹

9.30 jam tambahan untuk kelas 1......

Kala itu jam istirahat pertama. Samuel  menatapku yang duduk didepan lapanagn dengan Nana. Ia menyangga pipinya dengan satu tangan. Dan saat aku tersenyum, ia tanpa sadar mengikutiku.

“Bo-bo-bo-bos….kou tersenyum?!” ujar Seungmin si tukang ngomel. Mengabaikan reaksi orang-orang, dengan tangannya yang elegan ia melukisku di bukunya.

Di ujung lukisannya, ia menuliskan..

“Diantara mereka yang bersinar terang pagi itu, koulh yang paling terang di mataku.”

Sontak Te Flame segera meragakan adegan muntah. Minho sampai batuk tak karuhan. Berniat baik, Jackson si hulk menepuk punggungnya. Karena tak dapat mengontrol kekuatan, Jackson malah terlihat seprrti memukuli Mino. Minho pun roboh dengan wajah mencium lantai super kinclong. Mereka berkelahi tak jelas di belakang Samuel.

************

Sore setelah aku merekam The Flame melakukan pembulian di belakang sekolah….

Aku terjaga sepanjang malam karena enggan melupakan yang aku lihat pagi itu. akupun bangun dan duduk di kursi belajarku, menceritakan semuanya di buku harianku agar esok aku tak melupakannya.

Hari minggu itu, aku bangun pukul 7 dan seperti biasa, aku telah melupakan semuanya. Aku membaca buku harianku yang masih di meja belajar. Dan sama sekali tak mengingat apapun.

***********

Pukul 10 aku ke restoran keluarga Nana, dan menceritakan semunya.

“Bagaimana menurutmu, Nana?”

“Kou sudah liat videonya?”

“Aku tak sangup. Terlalu mengerikan menurut tulisanku.”

“Aku rasa kou harus menghapus video itu. untuk keselamatanmu. Aku yakin Aldo juga tak ingin mengadukan mereka, Karena nyawa taruhannya.”

Saran Nana pun masih membuatku bimbang.

*******

Esok......

Aku bersimpangan dengan The Flame di koridor menuju perpustakaan. Samuel yang berjalan paling depan menatapku dengan tatapan tajam seperti biasanya.

Nana mengatakan jika ia menemui Aldo dan mengatakan untuk melupakan apa yang aku lihat.

Jadi saat pulang sekolah itu, aku pergi untuk menelusuri deretan kafe klasik sembari menjernihkan pikiran.

Pohon sakura pink berdiri anggun nan elok didepan kafe Breeze, tanpa kusadari langkahku berhenti didepannya.

Aku sudah memutuslan. Anak-anak itu seperti pohon sakura, mereka membutukan proses yang panjang untuk menjadi seindah sekarang. Layaknya masa muda mereka, mereka bisa membuat kesalahan dna kelak memperbaikinya seiring berjalannya waktu. Karena itu aku memutuskan untuk menghapusnya.

***********🌸🌸🌸🌸🌸

FESTIFAS SEKOLAH….

Suda menjadi tradisi sekolah untuk mengadakan festifal seusai ujian. Tahun ini kelas kami mengusung tema masa Joseon (kerajaan korea) Aku dan Nana mengenakan hanbook impian kami. Aku mengepang rambut panjangku dan mengikat ujungnya dengan pita merah.

Sedangkan Nana yang memiliki rambut sebahu, menyanggul rambutnya dengan anggun. Parasnya yang cantik dan terkesan tegas sangat cocok dengan tema.

Kami berdua berjalan mengelilingi koridor untuk melihat kkeadaan kelas lainnya. Saat itulah aku dan Samuel bertatapan dari kejauhan. Samuel dan gengnya mengenakan pakaian samurai dari jepang, namun hanya Samuel yang memiliki katana(pedang) di pinggangnya.

Aku rasa itu pertama kalinya aku menganggap ia tampan. Ia mengenakan pakaian samurai berwarna hitam dengan corak hijau, rambut hitam jabriknya di ikat, dan tanpa sadar aku menatap dahinya saat itu. Sungguh konyol. ia memergokiku dan kami berdua salting tak karuhan.

Sebagai panitia kedisiplinan aku sering memergoki mereka merokok dan melompati tembok belakang sekolaan. Jadi aku merasa konyol menatapnya seperti itu.

********

Aku tak tau jika festifal itu akan menyisakan trauma padaku.

Kejadian itu bermula saat Rara dan gengnya mengatakan jika The Flame menyimpan ganja di loker kelas mereka. Dengan geram aku segera membuka loker dengan paksa dan mendapati apa yang dikatakan Rara benar.

Aku mengadukan mereka ke kepala sekolah. Ia mengumumkannya lewat pengeras suara, bahwa semua anggota The Flame akan di keluarkan dari SMA Seoul dengan tidak hormat.

Rara yang sudah merencanakan semuanya segera memberitahu Samuel jika aku yang mengadukan mereka.

Saat itu kelasku sedang membuat kimchi bersama. Lalu Samuel dan gengnya masuk. Tanpa ragu Samuel melangkah kearahku.

“Apa maksutnya ini?”ujarnya.

“Memangnya apaan menurutmu? Aku hanya melakukan apa yang benar, Aga (nak)”

“ganja itu bukan milik dari tatapannya aku tahu bahwa ia sangat marah) segera tarik ucapanmu, mnta maaf pada kami, dan larilah seratus kali dilapangan.”

“Aku menolak” ujarku tanpa takut.

“Kalau begitu kou akan mati ditanganku, Agashi (nona muda)”

“Katakan saja kou memfitnah kami, dan aku akan memaafkanmu.” ujarnya lagi.

“Dengar gangster. Kalian…pantas mendapatkan ini. dikeluarkan? Itu tak ada apa-apanya, mengingat kelakuan kalian pada murid-murid lain. Harusnya kalian dipernjara!”

Kata-kataku saat itu membuatnya sakit hati. Dengan cepat ia menghunuskan katananya yang ternyata asli, dan secepat kilat serta tanpa ragu ia mengayunkan pedangnya dan menebas rambut panjangku.

Semua orang bergidik ngeri dan terkejut, begitupun The Flame. Sembari rambutku jatuh kelantai, aku menatapnya dengan penuh kebencian. Dan dengan keras aku menamparnya.

“Aku sepertinya salah menilaimu. Kou bukan anak nakal, kou itu……lelaki jahat.” ujarku.

Aku mendorongnya dan pergi meninggalkan kelas. Ia terlihat cukup tercengang. Nana dan Ray menatap Samuel yang terdiam dengan menatap rambutku di lantai.

Suka itu berarti menyesal saat melakukan perbuatan buruk pada ornag yang di sukai. Namun cinta…akan minta maaf.

Sembari duduk di bawah pohon maple, aku menahan air mataku sekuatnya.

Sedangkan di koridor yang ramai itu, Samuel berlarian seorang diri setelah ganti baju biasa. Ia mengenakan kaus kaki berbeda karena terburu-buru.

Setelah melihatku dari jendela koridor, ia segera berlari menuruni tangga.

Di saat itupun, kakinya masih sempat terjengal karena kakinya sendiri dan jatuh dengan tak keren. Ia segera bangkit dan merapikan rambutnya, lalu berjalan dengan tenang kearahku.

Aku menyipitkan mataku karena ia datang bersama membawa sanga surya dibelakangnya.

“Aku tak akan meminta maaf.” ujarku

Namun tiba-tiba ia berdiri tepat didepanku dan mengulurkan es krim.

Aku menatapnya yang cukup tinggi dan mengatakan jika es krim tak akan meluluhkan amarahku.

“Aku yang minta maaf.” detik itu juga, aku menatapnya dengan melawan sang surya.

Ia duduk berjongkok didepanku.

"Maafkan aku....", Ujarnya lagi.

Ia menatap lenganku yang tergores katananya tadi. Ia mengeluarkan perban dari saku. Meniup lukaku dan memperbannya.

“Kali ini aku kelewatan. Memang aku bukan pemilik benda itu, namun kou juga hanya melakukan tugasmu. Harusnya aku menjaskannya padamu dengan pelan. Namun aku tak dapat mengontrol emosiku, dan menyakitimu."

Tanpa sadar aku menatapnya. Ia balik menatapku dengan Devil with angel's eyes.

Sembari tersenyum tipis ia berdiri. Lalu dengan keren ia pergi seakan tak terjadi apa-apa.

Aku menatap pergelanganku dan hatiku berbisik jika aku tak dapat membencinya meskipun ia adalah devil with angel's eyes.

**********

Paramour Company
80.30 | 2020 | SEOUL

Setelah 3 jam penuh di ruang tari dengan trainer lainnya, akhirnya Samuel keluar untuk pertama kalinya.

Ia melakukan peregangan tangan sembari menuju langai 2.

Dari lantai 2, ia melihat pemandangan yang tidak menyenangkan di lantai 1.

Kala itu aku sedang mengobrol dengan cwo dan cwe yang terlihat seperti orang Idonesia.

Bahkan dari tempat Samuel berdiri, ia dapat melihat betapa tak nyamannya aku.

“Laki-laki itu Rafi, dan si cwe Zara. Mereka teman Love di Indonesia.” ujar Naeun yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

Ia menatap mereka dengan kesal. “Tahukah kou... Si cwo itu dulu suka Love. Dia mengejarnya, namun saat Love membalas perasaannya, si cwo itu membuangnya begitu saja. lalu dia pacaran dengan cwe itu entah bagaimana. Dasar tukang pamer, tak tahu malu, muka tebal, cari muka. Aku sangat membenci mereka.”

“Sedang apa mereka disini?” Tanya Samuel.

“Mereka liburan. Tahun kemarin mereka juga ke Korea, dan menemui Love seperti ini. sebaiknya aku pergi, atau aku akan segera menghujat mereka hingga ke liang kubur jika tetap disini."

Saat itu Samuel telah membuat keputusan. Revenge, Itulah yang akan ia lakukan. Maka saat Zara menunggu Rafi ditaman seorang diri, Samuel mendekati cwe yang 3 tahun lebih tua darinya.

“Jadilah pacarku, kak.” Tanpa basa-basi Samuel meyatakan perasaanya.

“Sa-sa-sa-SAMUEL!! Aku-aku fanmu! Aaaaaa!!!” sesaat Samuel mencegah reflek tangannya untuk menutup telinga berharganya.

“Aku memperhatikanmu dari jauh. Kou sangat cantik, kak. Karena itu aku jatuh hati padamu.”

Rayuannya memang payah pake banget, tapi kalo ia ngomong gitu dengan wajah tampannya, lain ceritanya.

“Ta-ta-tapi….aku sudah punya pacar. Maafkan aku Samuel. Btw aku menonton semua videomu dari casting hingga jadi trainer, loh!! Kou angat keren. Kou yang terbaik!”

Aku bahkan tak tertarik dengan pendapatmu” ujar Samuel dalam hati.

Merasa rencananya gagal, ia pura-pura pergi dan menoleh kearah Zara lagi sembari berkata,

"Pikirkanlah lagi, kak. Apa cwomu setampan aku? apa ia bisa bernyanyi dan dance sepertiku? Apa ia populer? Tinggi? Dan aku akan jadi artis sebentar lagi." Ia sungguh setan dengan senyuman malaikat.

Setelah berbalik pergi, Samuel menunjukkan senyuman satannya. Dan benar juga, dua hari kemudian Zara memutuskan Rafi meski sebulan lagi mereka akan menikah.

Seminggu kemudian Zara menemui Samuel di kafe. Tentu saja Samuel berdandan rapi, coat crem seperti warna rambutnya, parfum chan*el. Mereka berbincang sebentar.

******

Esoknya di salon.....

Samuel dan semua anggota Maze yang akan debut minggu depan, mengganti gaya rambut.

“Tolong panjangkan rambutku sebahu, dengan warna blonde yang terang, aku juga ingin make-up yang cocok dengan style itu.” ujar Samuel dengam ambisius.

Seusai latihan pagi itu, Samuel menungguku untuk memamerkan rambut barunya, namun kami tak bertemu. Jadi malamnya ia menungguku sepulang kerja di depan gedung kantor.

Setelah melihatku keluar sembari menatap cwo yang mendapat gelar 'Prince' oleh fannya itu, tersenyum sembari membalas tatapanku.

“Bagaimana menurutmu? Apakah aku sudah seperti idol yang akan debut besok?” aku terseny sembari mengangguk pelan.

Kami berjalan di bawah rembulan.

Aku menatapnya sesaat, namun wajahnya segera memerah. Aku mendekatkan wajahku kepadanya untuk melihat lebih dekat karena aku tak memakai lensa atau kaca mata malam itu. Btw aku minum 2.

“Wah, kau seperti orang lain.” Ujarku bagai strike ke dalam hatinya.

“o-or-orang lian, ya? Karena sudah memujiku, aku akan mengantarmu pulang dengan selamat dan aman.” aku terkejut saat cwo itu mendekat dan menjambret tas kerjaku.

Dibawah rembulan malam itu, diantara jajaran lampu jalan yang remang-remang, dua manusia yang memiliki sejarah panjang di masa lalu itu berjalan berdampingan.

Samuel sungguh mengantarku sampai depan apartemen.

“Kau pintar bahasa inggris, kan? Tolong ajari aku dong.”

“Kou bisa mengikuti les di perusahaan, kan?”

“Mahal, dan aku tidak bisa membagi waktu dengan persiapan debutku. Namun jika itu kamu (Menatap kedalam mataku) aku bisa melakukannya kapan saja, dimana saja"

Aku mengangguk setuju dan ia pergi bersama cahaya rembulan yang menerangi jalan penuh dengan dedaunan maple itu. kaki panjagnya tiba-tiba berbalik. Dengan senyuman ia melambaikan tangannya padaku.

**********

Esoknya di taman kantor....

Samuel memutuskan Zara di taman kantor begitu saja. Dengan alasan ia sudah bosan. Setelah membuat cwe itu patah hati, Samuel yang baru saja membeli dua eskrim bertemu denganku yang berjalan keharanya dengan cepat.

Aku sungguh memarahinya atas kelakuannya.

“Aku harus tahu apa masalahmu, apa yang kou lakukan! Karena akulah yang akan membereskan semuanya kelak.”

Dengan melangkah mendekat, ia berkata “Tolong jangan Tarik kata-katamu, nona. Karena aku akan menagihnya kelak.”

Ia membuang eskrim ke tempat sampah dan pergi begitu saja. aku menatap punggungnya dengan perasaan yang aneh.

************

Esoknya | Pukul 7.00 | Lobi Paramour

Pagi itu saat aku sedang mengobrol dengan Naeun dan staf lainnya, Samuel datang untuk latihan.

Dengan tatapan tajam dan dingin ia menatap ikat rambutku yang akan jatuh.

Dalam sekejab, ingatan akan musim gugur 2011 kembali teringat seperti sebuah movie.

Aku yang dahulu memfitnahnya...
Ia yang dulu mendatangiku dengan amarah....
Lalu memotong rambutku didepan teman sekelasku....
Dan tiba-tiba ia meminta maaf padaku.....

Dengan kaki gesitnya, ia segera menangkap ikat rambutku sebelum jatuh ke lantai, dan membuat semua orang menatapnya. Kini ia menjadi pusat perhatian di lobi yang penuh dengan staf itu.

Saat ia perlahan berdiri, aku perlahan berbalik dan menatapnya.

Anak laki-laki yang dahulu memotong rambut panjangku dengan pedangnya, kini ia telah tumbuh menjadi lelaki yang dewasa, tinggi nan semakin tampan. Aku yang hanya sebahunya, sedikit mendongak untuk menatap wajahnya.

Aku belum bertemu orang yang tak mengakui ketampanannya. Mata sipit khas Korea, hidung mancung bak aktor holliwood, dan bibir tebal yang membuatnya dijuluki “Prince” oleh fansnya diseluruh dunia.

Dan untuk kedua kalinya, aku menyadari jika ia sangat tampan, apalagi ketika dilihat dari jarak sedekat ini.

Layaknya sebuah mimpi, ia melangkah mendekat padaku. Dan kini kami hanya berjarak sejengkal. Dengan perlahan ia meraih rambutku dengan kedua tangannya. Dan didepan semua mata yang menatap kami, ia mengikat rambutku dengan gentle.

-For Sam-

Continue Reading

You'll Also Like

158K 6K 12
2 tom dylogii ,,Agony"
151K 4.1K 200
When Shi Qingluo, an agriculture expert, opened her eyes again after dying, she realised she had transmigrated as a farm girl in an ancient era. Her...
255K 513 22
just some of my horny thoughts;) men dni
55.3K 7K 20
"သူက သူစိမ်းမှ မဟုတ်တာ..." "..............." "အဟင်း..ငယ်သူငယ်ချင်းလို့ပြောရမလား..အတန်းတူတက်ခဲ့ဖူးတဲ့ အတန်းဖော်လို့ ပြောရမလား...ဒါမှမဟုတ်..ရန်သူတွေလို...