"Seorang Deathless Adventure?,tidak Deathless Adventure setidaknya butuh beberapa waktu untuk bangkit Kembali"
Seorang wanita terlihat mengerutkan alisnya ketika melihat Pilar Api sebelumnya.
Ia cukup terkejut ketika melihat sosok pria berambut merah yang tadinya telah mati tak bernyawa kini bangkit kembali.
"Apa dia memang belum mati?,tapi kalau memang begitu bagaimana ia bisa lepas dari Pengaruh blood Controller? "
Wanita itu masih berusaha untuk mengukur tingkat kekuatan dari musuh yang menyerang Kastil itu.
Vulkan Abandoned Castle,Nama kastil yang berada tepat dibagian Utara Svartalfheim yakni daerah Tergelap ditempat itu.
di tempat ini Selalu malam hari dan hampir tak pernah tersentuh oleh matahari sama sekali dikarenakan kekuatan dari Salah satu Satanist Leader,Lazarus Bloody Pride
Oleh karena itu, Tempat ini merupakan tempat tinggal yang pas untuk para monster Nocturnal seperti Vampire dan Lycan,bahkan beberapa Monster yang bepergian Di pagi hari pun menjadikan tempat itu sebagai persembunyian untuk menghindari para petualang maupun pemburu yang sering memburu mereka.
Wanita itu tak habis pikir, mengapa ada dua orang makhluk Fana yang mencoba untuk menyerang Kasti itu.
"Calia.."
Sebuah suara terdengar mengisi udara,Wanita itupun terkejut ia segera mendongakkan kepalanya sebelum melihat Seorang Knight Hitam sedang Berdiri diatas Naga yang hanya tersisa tulang belulangnya saja.
Wanita itu terlihat memincinkan matanya,Rambut Merahnya terurai oleh hembusan angin malam.
Arco Segera Turun dari atas naga itu,disusul dengan Dua orang Lainnya.
"Kau! Bagaimana kau mengetahui lokasi ini?"
Perasaan Calia sebenarnya kembali tercampur aduk ketika melihat Knight Hitam itu, namun ia berusaha untuk menenangkan dirinya.
"Calia.."
Arco disisi lain hanya menatap Wajah Wanita berambut merah itu,kenangan demi kenangan mulai mengisi pikirannya,ia bahkan tidak menghiraukan Calia yang sudah bersiap-siap untuk menyerang.
"Apa yang kau lakukan?, katakan bagaimana kau bisa menemukan tempat ini!"
Puluhan Ghoul mulai muncul dari bawah tanah sebelum mulai bergerak untuk menyerang Arco.
Lena yang melihat hal itu berniat untuk membantunya dengan memanggil beberapa pasukan Undead,namun Fang tiba-tiba menahannya.
"Simpan manamu,Kita kedatangan Tamu"ucap Fang sambil mulai mencabut Pedang Kayunya dan mengaktifkan First Form.
Lena yang mendengar hal itu,Mulai mengalihkan perhatiannya kearah Ribuan Pasukan Bersayap yang terlihat Keluar dari Atas Kastil.
Sementara itu,Arco Terlihat tak terganggu dengan kemunculan para Ghoul.
Dia terus melangkahkan kakinya dengan mantap dan mulai membunuh setiap Ghoul yang menyerangnya hanya dengan sekali Tebasan.
Mendecakkan lidahnya,Calia mulai mengiris tangannya sendiri sebelum darah mengalir deras dari tangan itu.
Tak sampai disana,Darah itu segera berubah menjadi Sebuah Pedang sebelum ia bergerak ke arah Arco dengan kecepatan tinggi.
Arco sendiri terlihat tak berniat untuk menghindari serangan itu,Calia terus maju berniat untuk mendaratkan sebuah tusukan dibagian Leher Sang Knight.
Cting
Namun, sebelum ia dapat melakukannya Sebuah kubah hitam yang bertindak sebagai Perisai menghalangi serangan itu.
"Devour shield: Support!"
Fang sekarang masih mengamati para Pasukan Terbang yang bergerak kearah para Death Lord dan Undead yang dipanggil oleh Lena sambil sesekali membantu Arco dalam pertarungan.
Melihat Kubah hitam itu,Calia kemudian mulai melakukan serangkaian tebasan berniat untuk menghancurkan Perisai itu.
Namun, sekeras apapun ia mencoba ia tak dapat menghancurkannya,bahkan Pedang Darah yang terbentuk ditangannya terlihat terhisap sedikit demi sedikit kedalam perisai hitam itu ketika menyentuhnya.
Tepat ketika ia sedang memikirkan Cara untuk menghancurkan Perisai,Kubah hitam itu segera terbuka kembali sebelum Arco mulai menebaskan pedangnya yang segera ditahan oleh Wanita berambut merah itu.
Ctang
Cting
Suara dua buah logam bergesekan memenuhi udara.
Mereka berdua mulai bertukar serangan dengan kecepatan tinggi,tak ada satupun diantara mereka yang memperlihatkan tanda-tanda berhenti.
Kecepatan Calia jelas berada di atas Arco,namun Teknik pedang yang digunakan oleh Arco juga tak kalah hebatnya membuat mereka segera mengambil Jarak satu sama lain.
"Jadi itu memang kau.."
Arco tersenyum tipis dibalik Helmnya,ia akhirnya berhasil mengetahui identitas asli dari Calia.
Sementara itu,Calia hanya memandang Sang Knight hitam sambil tidak menyadari Air mata yang Turun dari sudut matanya.
"Siapa Kau sebenarnya?"Ucap Calia dengan suara Serak,ia tidak mengerti mengapa Perasaannya terasa campur aduk Ketika melihat Arco.
Arco yang mendengar hal itu Hanya tersenyum tipis sebelum berniat untuk menjawabnya.
"Hahahaha,Tak kusangka kau datang Sendiri Kemari Arco Monarch The Emperror Undead!"
Namun,sebuah suara mulai mengisi udara sebelum ia akhirnya mengalihkan pandangannya Kearah asal suara itu.
Ia kini dapat melihat Seorang Pria berambut Putih sebahu dengan mata merah dan kulit pucat sedang Melayang diudara dengan Sayap hitamnya.
Illustrasi Lazarus (Sumber:Google)
Sosok itu terlihat menyeringai sebelum mendarat disamping Calia yang segera berlutut dihadapannya.
"Tuan"
Calia Segera memberi Hormatnya Kepada sosok yang baru saja tiba tersebut.
Lazarus tak terlalu menghiraukannya,ia hanya menatap menatap Arco yang sedang menatapnya dengan tatapan dingin.
"Arco Monarch, seorang Pria yang kehilangan Gadis yang dicintainya karena dia terlalu lemah"
Lazarus hanya tersenyum mengejek, sementara Arco hanya terdiam ditempatnya sambil menarik pedang yang satunya dengan tangan kirinya.
Melihat hal itu,Lazarus hanya menyeringai Licik sebelum mencekik Wanita berambut merah dihadapannya.
"Calia!,Kau!!!"
Arco yang melihat hal itu tentu saja tidak tinggal diam,ia mulai memanggil Para Deathlord kesampingnya sebelum menatap Lazarus yang hanya menyeringai Licik kearahnya.
"Woah.. tenang-tenang,aku tak akan menyakitinya setidaknya belum"Ucap Lazarus dengan seringaian diwajahnya.
"Apa yang kau inginkan?"Tanya Arco dengan dingin.
ia kini hanya bisa melihat Calia yang terlihat berusaha untuk bertahan dari cekikan itu tanpa melakukan perlawanan.
"Apa yang kuinginkan?,hmm.. kurasa kau sudah tahu sendiri"
Mendengar hal itu Raut Wajah Arco terlihat memburuk.
Sebelumnya ketika ia masih Sepenuhnya dikendalikan, Lazarus berniat untuk mengambil kekuatan Deathlord miliknya secara Paksa dengan menghisap darahnya.
Memang,Lazarus merupakan Satu-satunya Vampir dari Clannya yang tersisa.
Clannya sendiri memiliki kemampuan Spesial untuk mengambil Kekuatan dari Makhluk lain dengan menghisap darah mereka.
Salah satu contoh Skill yang telah direbut Oleh Vampir itu adalah kemampuan untuk mengendalikan Malam yang direbutnya dari salah satu Dewa yang ditugaskan untuk membunuhnya Ratusan tahun yang lalu namun gagal dilakukan.
Ia kini berniat untuk mengambil kemampuan Arco sebagai DeathLord karena memang Pasukan Vampir miliknya tak dapat menahan Sinar Matahari yang tidak bisa ia kendalikan karena keberadaan Segel yang Kakek Yang telah simpan di Kota sebelumnya.
Hal itulah yang menghambatnya untuk menaklukkan Svartalfheim yang membuat dia selalu menerima Penghinaan dari Para Satanist Leader lainnya karena tak dapat mengalahkan Manusia.
Namun karena Arco memiliki Berkah Dewa kematian,ia tak dapat mengambil Kekuatannya karena kutukan yang terselubung pada Kekuatan tersebut.
Lazarus hanya menyeringai Licik sambil menunggu Jawaban Arco.
"Blade step!"
Pada saat itulah,Sebuah Tebasan energi pedang berwarna jingga disusul dengan Pedang Silver melayang kearahnya dengan kecepatan tinggi.