My Ice Senior [Complete]

By DilaWahidatu

1.4M 107K 3.7K

[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65 (End)
Annoucement

Extra Part

33.1K 1.7K 138
By DilaWahidatu

Sinar matahari mulai mengintip dari balik gorden mengusik tidur nyenyak Adira, membuat cewek itu perlahan membuka matanya.

Adira merenggangkan otot otot tubuhnya lalu turun dari ranjang untuk membuka gorden kamarnya. Cewek itu pun beralih menguncir rambutnya yang berantakan dan turun ke bawah untuk membuat sarapan.

Pagi ini dia akan membuat nasi goreng ter-enak versinya. Dia pun mulai bergelut dengan alat alat dapur, hingga tanpa disadari disaat dirinya sedang mengoseng bumbu, Adira dikaget kan oleh tangan kekar yang memeluknya dari belakang.

"Masak apa sih? Harum banget sampe buat aku laper." suara serak khas orang bangun tidur terdengar jelas di telinga Adira.

"Masak nasi goreng untuk sarapan." seseorang itu menenggelamkan kepalanya di leher Adira. Manja.

"Minggir dulu ah, aku lagi masak."

"Gak mau, aku maunya gini aja." Adira tersenyum karena tingkah manja cowok itu.

Tak lama terdengar suara anak kecil yang membuat keduanya berbalik dan menatap anak kecil itu dengan senyuman. "Mama... Layan aus," katanya. Mendengar itu, membuat cowok di samping Adira segera menggendong anak kecil tersebut.

"Ah ganggu sih aja kamu." kata cowok itu sambil menuangkan segelas air kedalam cangkir dan memberikan perlahan kepada anak kecil itu. "Gak bisa liat Mama sama Papa berdua aja"

"Feb, jangan ngomong gitu ah di depan Rayyan." tegur Adira.

"Iya iya aku lupa. Padahal pengen manja manjaan sama kamu tadi, tiba tiba ini anak dateng aja." Adira memang melarang Febby ngomong hal yang 'hanya' menyangkut mereka berdua di depan Rayyan.

"Anak mu itu loh."

"Iya anak kamu juga. Kan buatnya bareng," ucap Febby sambil menyengir.

Rayyan yang tak mengerti ucapan kedua orangtua nya itu hanya menatap Febby dan Adira secara bergantian, sampai membuatnya menguap lebar. Melihat itu tentu saja membuat Febby menyiumnya gemas.

Melihat interaksi antara Ayah dan anak itu membuat Adira tersenyum kecil sambil memindahkan sarapan yang baru selesai di buat ke meja makan. Setelahnya cewek itu pun mengambil alih Rayyan dari tangan Febby.

"Rayyan udah bangun ternyata ya," ucap Adira sambil mengusap lembut kepala anak itu.

"Iya Ma."

"Rayyan bobo nya nyenyak banget sih, Mama sampe gak tega bangunin nya."

"Kan layan bobo nya sama Mama sama Papa jadinya nyenyak." ucap Rayyan yang membuat Adira menyium gemas kedua pipi anak itu.

"Yaudah kita sarapan dulu ya," cewek itu mendudukkan Rayyan di kursi, lalu dia menyiapkan piring untuk mereka sarapan.

Sedangkan Febby yang baru saja selesai membuat susu di dalam dot pun segera menyerahkan kepada Rayyan. Lalu dia mengusap pelan rambut halus milik Rayyan.

"Papa kita jadi jalan jalan kan?" tanya Rayyan di sela sela mengedot nya.

"Emang Rayyan mau jalan jalan kemana hmm?"

"Layan mau ke pantai, mau main ail."

"Main air di kamar mandi juga kan bisa."

"Ih kan beda Pa. Papa oon sih masa gak tau pantai." mendengar itu membuat Adira yang sedang menyiapkan sarapan Febby pun tertawa.

"Emang Rayyan tau pantai?"

"Tau."

"Tau darimana anak Papa?"

"Dali Om Falhan, katanya disana enak bisa main main. Katanya kita tuh butuh reflesing biar gak datal datal amat kayak Papa."

"Farhan sialan, ngajarin anak gue yang gak bener," gumam Febby. Kembaran nya itu memang senang sekali mempengaruhi Rayyan yang polos.

"Yaudah nanti sore kita ke pantai abis Papa pulang kerja, oke? Tapi Rayyan harus makan yang banyak dulu pagi ini." Febby pun membujuk Rayyan agar anak kecil itu menghabiskan sarapannya dengan di janjikan jalan jalan ke pantai.

"Siap Pa."

***

Mobil hitam milik Febby pun sampai di sebuah pantai. Pantai yang tak asing bagi Adira, pantai ini adalah tempat dimana perayaan ulang tahunnya beberapa tahun yang lalu. Juga, pantai ini tempat dia dan Febby menghabiskan waktu sorenya untuk menikmati sunset saat Febby pulang ke indonesia.

Sore ini Febby benar benar menepati janjinya pada putra kecilnya. Sehabis pulang dari kantor, Rayyan langsung menyambut Papanya itu sekaligus menagih janjinya tadi pagi. Febby pun langsung mengganti pakaian nya dan berangkat menuju pantai.

Melihat deburan ombak kecil disana, membuat Rayyan bertepuk tangan dengan antusias untuk cepat cepat main air.

"Ma, ayo cepetan, Layan gak sabal lagi nih."

"Iya sayang, kita tunggu Papa dulu ya."

"Huuh lama benel sih Papa ini, Layan gak sabar tau."

"Rayyan sayang gak boleh kayak gitu sama Papa, kita harus hormati orang tua oke?"

"Oke Ma, maafin Layan ya, abisnya Papa lama." Adira tersenyum mengangguk. Bukannya Adira Marah, hanya saja dia mengajarkan hal hal baik kepada Rayyan, selah satunya harus selalu menghormati kepada orang yang lebih tua.

Tak lama Febby pun datang dengan membawa beberapa barang mereka. Dan mereka pun berjalan menuju salah satu gazebo untuk disewa.

Sesampainya di gazebo, Febby mengambil alih Rayyan dari gendongan Adira dan beralih menggendong anak laki laki itu di pundaknya. Hal itu membuat Rayyan tertawa geli karena dirinya merasa lebih tinggi sekarang.

"Pegangan yang kuat ya, pesawat mau meluncur," Kata Febby sambil mengangkat kedua tangan anak berumur tiga tahun itu ke udara lalu berlari menuju pinggir pantai.


Adira yang kini sedang duduk di gazebo sambil menata barang mereka pun hanya tertawa geli melihat kelakuan antara Ayah dan anak itu.

Adira tidak menyangka jika dia benar benar di takdirkan oleh Febby. Hubungan jarak jauh yang pernah ia alami dengan Febby ternyata tak membuat mereka berdua menyerah. Walaupun jalan yang mereka lalui tak semulus yang di perkirakan.

Setelah Febby menyelesaikan study nya cowok itu langsung pulang ke indonesia dan melamar Adira untuk jadi pendamping hidupnya.

Dan kini mereka di karuniai seorang malaikat kecil yang hadir di tengah tengah keduanya. Malaikat yang di titipkan oleh Tuhan.

Rayyan Abipraya Anggara, bocah 3 tahun itu sangat mirip dengan Febby, seperti copy -an cowok itu.

Adira bersyukur ditakdirkan dengan seseorang yang di sukai sejak lama. Rasanya memiliki cowok itu adalah hal yang luar biasa bagi Adira.

Usapan kepala membuat Adira tersadar dari lamunan nya, ternyata Febby dan Rayyan sudah berdiri di hadapannya.

"Mikirin apa hmm?" tanya Febby sambil mengusap pipi Adira dengan sebelah tangannya.

Adira pun tersenyum. "Enggak ada kok, cuman seneng aja ngeliat kamu sama Rayyan main di pantai."

"Rayyan, ajak Mamanya ikut main di pantai bareng kita. Ntar kalo disini takutnya dia digodain sama om om lain." Adira memukul pelan tangan Febby, membuat cowok itu terkekeh.

"Om om siapa Pa?" tanya Rayuan polos.

"Om om yang mau nyulik Mama kamu. Rayyan mau mamanya di culik?"

"Gak mau."

"Makanya ajak Mamanya ikut."

"Ayo Ma, kita main di sana. Kita buat istana pasil. Pokoknya Mama halus mau ya, Layan gak mau mama nanti di culik om om."

Mendengar itu membuat Adira dan Febby tertawa bersama karena tingkah Rayyan yang polos.

"Yaudah yuk Mama ikut."

Mereka pun bermain di pinggir pantai menghabiskan waktu sore ini, mulai dari berlari larian, membuat istana pasir, bahkan bermain air disana sambil menunggu sunset datang.

~Selesai~

Utang ku lunas ya wkwk. Tadinya bingung mau nulis extra part yang begimana. Eh ketemu ide ini, langsung deh ku ketik.

Just info aku nulis part ini sambil senyum senyum sendiri, ya ampun hahah.

Nanti kayaknya aku bakal buat cerita Rayyan. Tapi tunggu aku nyelesain cerita aku yang satunya dulu ya.

Selamat bertemu di cerita Dila yang lain. See you

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 335K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.1M 17.7K 28
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
432K 30.5K 56
[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sequel: DESTINY Judul pertama(DANIEL) Diganti jadi (KANAYA) Rank: #-1 Acak [01-05-2021] #-1 Smk [03-05-2021] ***...
43.1K 3.6K 94
CERITA LENGKAP FOLOW SEBELUM BACA YA TERIMA KASIH ____________________________ Kilas balik mengenai gadis berhijab yang terseret ke dalam jeratan tak...