Asyaqila [SUDAH TERBIT]

بواسطة fernikadwiutami

1.5M 102K 9K

~Karena Aca hanya untuk Vano~ ***** [OPEN PRE-ORDER VIA WA DAN SHOPEE!!] >Untuk info lebih lanjut bisa cek pa... المزيد

PRE ORDER
#PROLOG
(1)MEREKA
(2)MENATAP DARI JAUH
(3)INSTAGRAM
(4)MEMIKIRKAN
(5)ES BATU
(6)KEBOBROKAN YANG HAQIQI!!
(7)SEBENARNYA....
CAST MEMBERS!!!
(8)SEBENARNYA2....
(9)XAVERIUS OR ROSTER?!
(10)KENIKMATAN ODADING
(11)NOMER WHATSAPP!
(12)CHATTING?!
(13)BOLOS
(14)GUDANG SEKOLAH
(15)KEJULIDAN SEORANG REYZAN
(16)DIA SIAPA?
(18)TARIK SIS!
(19)AWALAN YANG BAIK?
(20)TATAPAN
(21)SPESIAL!
(22)PENGECUT!
(23)PENYERANGAN
(24)SIAPA NAURA?
(25)BUBUNYA VANO
(26)BIANGLALA
(27)CEMBURU?
(28)KENZO?
(29)FLASHBACK NAURA
(30)BAHASA PLUTO
(31)ME I'AM OR ME AND YOU?
(32)BEDA
(33)PELAKU
(34)PLAT MOTOR
(35)JALAN-JALAN
(36)HUKUMAN
(37)CEMBURU LAGI?
(38)UNTUK PERTAMA DAN TERAKHIR
(39)ELANG,ACA DAN ARA?
(40)TAKEN?
(41)KISS PAKE PERANTARA
(42)DEAD?
(43)BERBEDA DAN ISTIMEWA
(44)DUGAAN VANO
(45)BOM ATAU KEJUTAN?
(46)KUE PUTU AYU
(47)PEMIKIRAN ARA
(48)NAURA,ELANG,KEMATIAN!
(49)JAWABAN ARA
(50)KETAHUAN VANO
(51)BERTEMU PUTRA
(52)PENJELASAN VANO
(53)MENGAKHIRI?
(54)DEATH ROOM!
(55)AKHIR DARI SEGALANYA!
(56)ACA??
(57)ARA!
(58)ACA SADAR??
(59)PRANK??
INFO
OPEN GC GA YA??
OPEN GC WA!!!!

(17)TERLAMBAT!

25.6K 1.7K 56
بواسطة fernikadwiutami

Hayy!!!

Jangan lupa vote+coment ya!!💛

Coment di setiap paragraf please💛

"Senyummu mungkin biasa saja namun efeknya luar biasa"

~GevanoLeonardAldevaro

HappyReading❤️

*****

   Pagi ini seorang gadis cantik masih bergelung dalam selimut tebalnya, dia Aca. Tanpa menghiraukan sinar matahari yang mulai terbit dan teriakan dari arah pintu, dia seakan menulikan pendengaran padahal waktu sudah menunjukan 06.30 WIB.

"BOCIL BANGUN WOY!" teriak Axel dari arah pintu.

Brak

Brak

Brak

"WOY BANGUN!"

"ABANG TINGGAL YA!" teriak Axel kesal.

"JANGAN TERIAK-TERIAK BANG!" teriak Mommy dari lantai bawah.

"SI BOCIL NGGA MAU BANGUN MOM!" teriak Axel tak mau kalah.

"UDAH TINGGAL AJA!" teriak Mommy tanpa dosa.

Berdosa sekali kau Mommy:(

"Yaudah Axel berangkat dulu Mom" ucap Axel saat sudah berada di lantai bawah. Dia berjalan menuju Mommy-nya yang sedang berada di meja makan.

"Assalamualaikum." ucap Axel sambil menyalimi punggung tangan Mommy.

"Waalaikumsalam hati-hati jangan ngebut-ngebut!" ucap Mommy memperingati.

"Ngga janji hehe." ucap Axel cengengesan dan langsung ngacir keluar rumah.

Saat di luar Axel berpapasan dengan dengan Ara yang baru tiba di halaman rumah.

"Aca mana?" tanya Ara.

"Masih molor noh!" ucap Axel sambil memakai helm fullfacenya.

"Oh." ucap Ara singkat lalu memakainya helm fullfacenya dan menyalakan motornya.

"Lah ngga nungguin?" tanya Axel bingung.

"Lama." jawab Ara singkat dan langsung menjalankan motornya meninggalkan Axel yang masih terpaku di tempat.

"Lah gue di tinggal?" gumam Axel cengo, dan setelah itu di ikut menancapkan gas motornya menuju sekolahan.

*****

Ceklek

Mommy berjalan memasuki kamar Aca dan menuju jendela yang masih di tutup menggunakan tirai dan menyibak tirainya.

Kalau kalian tanya kenapa Mommy bisa masuk jawabannya karena Dia menggunakan kunci cadangan.

"Sayang bangun." ucap Mommy sambil menoel-noel pipi Aca.

"Eugh... Five minutes again." gumam Aca yang masih menutup matanya.

"Udah jam 06.30 Cil!" ucap Mommy.

"Five minutes ag___APAA?! KOK ACA NGGA DI BANGUNIN SIH?!!" pekik Aca histeris.

"Ini lagi di bangunin!" ucap Mommy tak mau kalah.

"Tapikan seharusnya dari tadi kek!" ucap Aca mengerucutkan bibirnya kesal.

"Udah sana mandi" ucap Mommy sambil menyingkap selimut.

"Lah Abang?" tanya Aca lola.

"Udah berangkat." jawab Mommy santai.

"Ihhh Kok Aca ngga di tungguin sih!!" ucap Aca sambil berjalan dan menghentak-hentakan kakinya kesal.

"Dasar." gumam Mommy geleng-geleng kepala.

*****

  Kini Aca sudah berada di depan gerbang yang sudah tertutup rapat.

"Gara-gara Abang nihh Aca telat!" gerutu Aca menatap kesal ke arah gerbang.

Salah sendiri molor mulu!

"Kalau Aca lewat sini ntar di hukum!" ucap Aca bermonolog sendiri.

"Pengin pulang, tapi ntar di marahin Mommy." lanjutnya.

Aca menatap sekeliling untung saja halaman sekolah sudah sepi dan tidak ada Pak Rudin yang  mondar-mandir di depan gerbang.

Lalu dia menancapkan gas motornya menuju tembok belakang sekolah. Di belakang sekolah adalah tempatnya para siswa bad yang suka membolos, siapa lagi kalau bukan Geng Xaverius. Tapi mungkin hari ini dewi fortuna berpihak padanya, di belakang sekolah suasananya sepi tanpa ada siswa yang membolos, jadi tidak malu bagi Aca untuk memanjat pohon dan melompati gerbang.

"Busett tinggi banget." gerutu Aca menatap dinding kokoh di hadapannya.

"Ayo Aca mari cosplay jadi monyet." gumam Aca sambil ancang-ancang untuk naik pohon.

Namun saat kaki Aca akan naik ke pohon tiba-tiba suara deheman terdengar.

"Ekhem."

"Astogee!" ucap Aca kaget dan reflek berbalik menatap asal suara.

"Ngagetin ihh!" ucap Aca kesal.

"Ngapain?" tanya Vano datar.

Ya orang itu Vano, sedari tadi memang Vano sudah melihat Aca yang mau memanjat tembok dari warung BuSum. Dan kalau kata Aca tadi sepi memang benar, tapi masih ada orang kok. Buktinya Vano ada di situ, cuma tadi Vano lagi di dalem dan Aca ngga liat.

"Menurut ngana?" tanya Aca cemberut.

"Jangan cemberut nanti gue khilaf!" ucap Vano datar dan langsung memanjat tembok dengan mudahnya.

Sedangkan Aca melongo kaya orang bego.

"Khilaf kenapa?" gumam Aca polos.

Kamu masih kecil!

"Ngga mau naik?" tanya Vano dari atas tembok.

"Sabar dong!" ucap Aca sewot dan Vano hanya tersenyum tipis.

Gemesin, batin Vano.

Dan hap, Aca sampai di atas tembok dan langsung terjun turun ke bawah di ikuti oleh Vano.

"Kakak telat ya?" tanya Aca sambil menatap Vano tepat di matanya.

Degg

Jantung Vano berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya, susah payah dia mengendalikan letupan-letupan di dada dia berucap.

"Masalah?" tanya Vano datar.

"Nggak cuma nanya." ucap Aca nyengir dan langsung melengos pergi sebelum ada guru yang melihat mereka.

Vano hanya melihat punggung Aca yang mulai menjauh sambil memegang dadanya.

"Apa perlu gue periksa jantung?" gumam Vano dengan tampang begonya.

*****

  Di kelas XI IPS 3 sangat ramai yang di dominasi oleh suara si dua gesrek__Axel dan Rey. Sumpah kelas mereka hampir cosplay jadi pasar, ramainya ngalahin bazar mingguan.

"Ini si Bos kemana dah?" tanya Rey entah ke siapa.

"Telat kali!" jawab Arion santai sambil memainkan game di ponselnya.

"Telat kok ngga ngajak-ngajak sih!" gerutu Rey.

"Ck, bilang aja mau bolos!" ucap Axel berdecak.

"Dari pada di sini malesin banget liat Pak Botak!" ucap Rey lesu.

Tiba-tiba pintu kelas di buka dan membuat semua orang yang ada di kelas gelagapan, mereka kira guru yang masuk namun ternyata Vano yang masuk.

"Sialan lo, gue kira si Botak!" umpat Axel kesal namun hanya di acuhkan oleh Vano.

"Dari mana?" tanya Kenzo saat Vano sudah duduk di sampingnya.

"BuSum." jawab Vano singkat.

"Kok ngga ngajak-ngajak si!" ucap Rey kesal.

"Males." jawab Vano datar.

"Guru?" tanya Vano.

"Guru apa?" tanya Rey gagal paham.

"Maksudnya ada guru nggak bego!" ucap Axel menoyor kepala Rey.

"Anjing!" umpat Rey mendelik kesal.

Rey tuh sebel di giniin!

"Emang Pak Botak ngajar?" tanya Arion penasaran.

"Kayaknya engga deh, tadi kata si Robi Pak Botak ijin Monyetnya mau lahiran." ucap Axel santai.

"Iya kan Rob?" lanjutnya sambil menatap Robi yang mojok bersama teman-temannya entah liat apa.

"Yoi!" jawab Robi.

Robi itu ketua kelas, tapi kelakuannya beda jauh sama jabatan. Liat aja noh bukannya nyuruh temen-temennya diem jangan berisik malah dia ikutan. Kalo ketuanya aja gitu apalagi rakyatnya? jelas lebih biadab.

"Lagi ngapain lo?!" tanya Rey penasaran sambil mengintip ke arah ponsel yang sengaja di miringkan.

"Astaghfirulloh!" ucap Rey beristighfar sambil mengusap-usap dadanya.

"Apa?" tanya Robi dan teman-temannya dengan wajah polos.

"Apasih?" tanya Axel yang ikut kepo.

"Lo nonton apa?!" pekik Rey melotot garang sambil berkacak pinggang.

Semua orang yang ada di kelas itu mengalihkan atensinya ke arah pojokan di mana Rey dan beberapa anak berada.

"Jangan berisik woy!" sentak Sita sang sekretaris kelas.

"Itu Sit, mereka nonton iya-iya!" adu Rey kepada Sita yang membuat semua orang melotot garang ke arah Robi dan teman-temannya.

"Anjing! apa-apaan, fitnah lo!" ucap Davi tak terima.

"Ck ck ck, matamu berdosa sekali sahabat!" ucap Axel geleng-geleng kepala seakan dirinya yang paling bijak.

Bijak dari mana etaa!

"Kita ngga nonton kaya gitu monyet!" ucap Robi kesal.

"Halah ngaku aja lo!" ucap Rey songong.

"Kita ngga nonton iya-iya!" ucap mereka serentak.

"Ngaku ngga lo?!" ucap Axel dan Rey barengan.

"Nggak monyet!"

"Ngaku?!"

"Enggak!"

Mereka semua hanya geleng-geleng kepala miris dan kesal, miris karena punya temen kelas yang otaknya seperempat dan kesal karena kegiatan mereka terganggu.

"DIEM!" sentak Sita menatap tajam mereka.

Mereka langsung kicep karena sentakan dari Sita di sekretaris galak itu.

"Kalian nonton iya-iya?" tuduh Sita melotot garang.

"Enggak Sita!" jawab mereka.

"Kita lagi nonton Ninja Hatori berubah jadi Sasuke!" ucap Gio kesal.

Ini nih kalo lahirnya dari play store, GOBLOK!

"Apaan iya-iya!" ucap Davi mendelik ke arah Rey dan sang empu hanya cengengesan.

"Lagian matanya gitu amat, kan gue kira lagi nonton iya-iya!" ucap Rey cengengesan.

"Cih, bilang aja kalo otak lo belum di setting!" ucap Davi jutek.

"Yee sembarangan!" ucap Rey sewot.

"Diem deh gausah ribut!" ucap Axel kesal karena fokusnya terpecah belah, dia lagi chattingan sama Vio jadi ke ganggu.

Bucin tahap dua.

*****

   Di sisi lain kelas X IPA2 sedang melangsungkan pelajaran Bu Widya___guru fisika. Bu Widya itu guru paling ramah dan kesayangan semua murid, ya kalo kata Zia sih Bu Widya malaikat sedangkan Bu Sulis iblis.

"Kok tumben kamu telat?" tanya Ica penasaran.

"Kesiangan hehe." ucap Aca cengengesan.

"Lagian tadi Ara sama Bang El ngga bangunin Aca!" lanjutnya menyalahkan orang lain.

"Salah sendiri tidur kaya mati suri!" ucap Ara tak terima.

"Nggak ya!" ucap Aca kesal.

"Udahlah untung tadi Bu Widya belum dateng." ucap Zia menengahi dengan suara sedikit keras yang membuat Bu Widya menatap mereka.

Goblok!

"Yang di belakang kenapa?!" tanya Bu Widya.

"Eh ngga Bu!" ucap Zia menggaruk tengkuknya sambil cengengesan.

Bu Widya hanya geleng-geleng kepala.
"Yasudah perhatian ke depan." ucapnya.

"Makanya jangan berisik!" ucap Aca mengejek.

"Gara-gara kalian sih!" ucap Zia sewot.

"Makanya kalo ngomong suaranya jangan toa!" ucap Ara pongah.

"Udah diem!" ucap Ica.

Saat mereka sedang memperhatikan pelajaran tiba-tiba Zia mencolek lengan Ica.

"Pssst." bisik Zia sambil mencolek lengan Ica.

"Pssst."

"Apasih?" tanya Ica kesal.

"Tuhh." tunjuk Zia ke arah Vio yang sedang senyum-senyum sendiri.

Dengan sepontan Ica ikut mengarahkan pandangannya ke arah Vio.

"Gila ya?" tanya Ica kepada Zia dengan tampang begonya.

"Ya ngga lah marimar!" ucap Zia sewot.

"Liat noh!" lanjutnya menunjuk ponsel yang sedang di pegang Vio.

Ica mengintip ke arah ponsel Vio, karena Vio duduk di sebelah Ica dan otomatis terlihat karena sang empunya tak sadar.

Ica menatap cengo ke arah ponsel itu, dan setelahnya dia merampas ponselnya yang membuat Vio terkaget.

"Sini ihh!" ucap Vio berusaha menggapai ponselnya, namun gagal ponselnya sudah berada di tangan Zia.

"Siniin nggak!" ucap Vio melotot.

Tanpa menghiraukan ucapan Vio, Zia memberikan ponselnya ke Ara dan Aca.

"Apa?" tanya Ara bingung.

"Liat!"

Ara dan Aca menatap ponsel itu dan sedetik kemudian mereka ber empat tersenyum menggoda ke arah Vio yang mukanya sudah merah malu.

"Siniin!" ucap Vio memelas dan Ara langsung memberikan ke empunya.

"Ciee Vio!" ucap Aca menggoda.

"Ap__apasih!!" ucap Vio tergagap.

"Ekhem, kamu tau ngga persamaannya kamu sama bumi?" ucap Zia mengerlingkan matanya jahil.

"Ngga tau." jawab Aca tersenyum malu di buat-buat.

"Karena sama-sama tempatku untuk menetap dan berpijak!" ucap Zia tersenyum geli.

"Ihhh ngeselin!" ucap Vio kesal plus malu.

"Satu tambah satu kenapa jadi dua?" ucap Ica sambil mencolek dagu Vio.

"Ngga tau." tanya Ara tersenyum geli.

"Karena dua itu aku sama kamu!" ucap Ica mengerlingkan matanya.

Mereka ber empat terkikik geli melihat chat yang berisi gombalan dari Axel, satu kata yaitu ALAY. Sumpah, namanya juga fakboy yang pasti mudah buat bikin anak orang baper, contohnya tuh si Vio baru di kasih gombalan receh udah mesem-mesem.

Tak terasa bel istirahat sudah berbunyi nyaring dan pelajaran pun sudah selesai, sedari tadi ke lima anak orang itu sama sekali tidak memperhatikan pelajaran.

"Untuk materi selanjutnya, kita bahas minggu depan ya, selamat siang dan selamat makan." ucap Bu Widya sambil tersenyum geli di akhir kalimat.

"Selamat siang dan selamat makan juga Bu!" seru semua murid dengan semangat.

*****

Hayy!!

Gimana Part ini?

Jangan lupa sempatin buat vote+coment💛

Kritik dan sarannya?💛

Spam next sebanyak-banyaknya💛

Salam dari Aca ddk❤️
Salam dari XAVERIUS⚔️🖤
Salam dari Fee❤️

Follow Instagram:
@frnkaa_
@wattpadfe_

Yang mau ikut jadi member XAVERIUS GRUP⚔️🖤 ada link di bio💛

MissYouuAll❤️
_______________________

*****

Follow Instagram-nya buat ngikutin terus kelanjutan cerita Asyaqila [SLOW UPDATE]💛
Follback?DM aja💛

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

5.7M 381K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
18.6K 2.1K 43
⚠️WARNING!!! ⚠️ MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI DAN HALUSINASI SAYA NATHANIA AUREL DIRGANTARA Anak tunggal dari tuan alex dirgantara dan nyonya ri...
CRYSTALLIA (END) بواسطة Firnaaeka

قصص المراهقين

57.2K 3.6K 42
Ini tentang Crystallia Sirius Alexsia si primadona SMA Bradizta yang membuat para kaum adam bertekuk lutut hanya dengan satu kali senyuman. Ini juga...
AVROZ بواسطة mavia.thr

قصص المراهقين

105K 3.9K 72
[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] . . CERITA AVROZ HANYA DI WP SAJA, CERITA INI HASIL IMAJINASI KAMI, BUKAN HASIL PLAGIAT/JIPLAKAN! . . DILARANG KERAS...