Terimakasih cahaya ( On Going)

By VioVioletWattpad

46 16 0

"Aku tak banyak meminta. Tolong, kembalikan mereka padaku untuk mengobati rasa sesak yang ada." Rapuh Yang ak... More

Prolog
Bagian Tiga
Bagian Empat (Ruqayyah)
Bagian Kelima

Bagian Dua

9 3 0
By VioVioletWattpad

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading for all🐝
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

"Jangan terlalu mencampuri

Mungkin ini adalah masalah dia sekarang

Tidak menutup kemungkinan, kalau masalah nya sekarang

akan menjadi masalah kalian di kemudian hari"

-Violet-
 


•••

Sayup terdengar suara azan subuh membuat seorang pria membuka matanya perlahan-lahan. Diraih ponsel yang ada di dalam tas untuk memastikan jam berapa sekarang. Dia melangkahkan kaki nya menuju kursi pengemudi.

"Maaf, pak. Bis nya kapan berhenti isirahat ya? Sudah masuk waktu subuh," ucapnya dengan santun.

"Solatnya 'kan bisa nanti. Pagi-pagi buta seperti ini saya tidak akan menurunkan penumpang, saya bekerja juga mengejar waktu," balas pak supir dengan sinis. "Kalau kamu tidak suka peraturan bis saya. Silahkan keluar dan cari bis Islami seperti yang kamu mau, toh saya tidak akan keberatan jika penumpang saya turun sebelum sampai tujuan. Pilih bis murah kok kebanyakan tingkah."

Pria itu kalah telak mau membela harga diri. Namun, dia terlalu takut bila di usir dari bis ini karena ongkos yang dia punya sekadar pas-pasan. Dia memutuskan untuk pergi ketempat duduknya setelah menjadi sorotan semua orang yang berada di dalam bis.

Dia menoleh ke samping tempat duduk nya. Seorang wanita seperti sedang menunaikan solat.

Ketika selesai salam terakhir sebelum berdoa wanita itu melihat ke arah nya. "Mas, 'kan kita bisa tayamum," ucapnya dengan sangat lembut. "Segera tunaikan solat, Mas." setelah berbicara seperti itu dia langsung mengangkat tangan nya untuk berdoa.

Dia tersenyum tipis dan menggelengkan kepala bagaimana dia bisa lupa dengan tayamum. "Terimakasih, ukhti." wanita itu hanya mengangguan kepalanya saja. Pria itu mengambil posisi yang nyaman lalu segera menunaikan solat.

❤❤❤

 
Ruqayyah mengerjap kan mata. Sinar matahari memancarkan sinar yang begitu terang di hadapannya. Ruqayyah lupa apa yang dilakukan  tadi malam, hingga tertidur di balkon kamar. pusing, itu satu hal yang Ruqayyah rasakan saat ini. Namun, sebisa mungkin dia mencoba beranjak dari posisi tersebut.

"Selamat pagi Non. Sarapan nya sudah Mbak siapkan di atas meja. Mba, permisi untuk membuatkan susu dulu ya ..." Mba Irma asisten rumah tangganya. Dia pendengar yang baik dan memiliki sifat yang baik hati.

Ruqayyah melihat bangku meja makan yang biasa di duduki oleh Ayah dan Bunda. Hatinya sangat sedih. Mengingat pagi setelah kejutan itu, dia turun dengan sangat gembira bahkan menceritakannya dengan Mba Irma dan Kang Yusuf.

"Non ini susu nya." Dengan hati-hati Mba Irma menaruh segelas susu. "Non kenapa nangis?" ucap nya ketika melihat airmata Ruqayyah.

"Enggak apa-apa."

Mba Irma menatap Ruqayyah sendu. Hatinya juga ikut tergores sedih, kebahagiaan nya cepat direnggut kembali.

"Aku tidak nafsu hari ini," ucap Ruqayyah lalu beranjak dari kursi nya.

"Loh, Non." Mba Irma mengambil segelas susu di atas meja dan menyusul langkah Ruqayyah.

"Aku tidak ingin makan, Mba." ketus Ruqayyah.

Mba Irma mencoba tetap tersenyum dan menyodorkan segelas susu. "Bila tidak nafsu makan 'kan bisa untuk sekadar minum susu." Ruqayyah menghembuskan nafasnya dan terpaksa menerima susu.

 
❤❤❤
 

Jam 06:05 wib Ruqayyah sudah sampai di sekolah. Sebelum ke kelas, Ruqayyah terlebih dahulu pergi ke kamar mandi. Untuk memastikan dirinya terlihat biasa-biasa saja.

Pantulan di cermin menampakkan wajah yang sangat pucat dan kemerahan karena terkalu banyak menangis. Ruqayyah mengoleskan kembali sedikit lip blam agar tidak terlihat pucat.

"Selamat pagi Qay," ucap Nina sahabat terbaik diri nya. "Untuk Qay." Nina menyodorkan sebatang cokelat kesukaan nya.

"Mmm Nina mau berbagi cokelat. Karena, kemarin malam Nina belanja cokelat banyak." Nina tersenyum tulus padanya. "Di terima ya ..."

"Terima kasih."

Nina menganggukkan kepala nya di sertai senyuman manis. "Sama-sama."

"Bilang saja kalau Nina itu memberikan kado ulang tahun," bisik salah satu teman Ruqayyah. Ruqayyah masih bisa mendengar ucapan nya, sedangkan Nina dia juga mendengar tetapi pura-pura tidak tahu. Dia khawatir kalau Ruqayyah menanyakan nya. Karena sebenarnya memang cokelat itu hadiah ulang tahun untuk nya.

"Nina itu terlalu baik dan sangat menjaga perasaan seseorang. Sedangkan Ruqayyah dia tidak pantas mendapatkan teman seperti Nina," sahut Melia. Ruqayyah melirik sekilas untuk melihat siapa yang bergosip ria di pagi hari ini.

"Pagi gosipers. Ada gosip apa?" Anggielie sang ketua gosip di sekolah "SMA NEGERI 1" datang. Dia langsung berkumpul dengan anak buah nya Melia dan Gita.

Melia dan Gita memberikan isyarat untuk melihat Nina dan Kemudian ber O ria. "Si malang itu. Kalian tau gak kenapa dia sensian sekarang?"

"Tidak. Memang nya kenapa?" ucap Melia dan Gita heboh.

"Sstt pelan-pelan Ruqayyah itu suka naik darah sekarang," ucap nya di akhiri dengan tawa yang begitu keras.

Nina semakin khawatir melihat perubahan raut wajahnya. Ruqayyah  mengepalkan tangan. Was-was dengan perkataan Anggielie.

"Anak-anak sekolah belum tahu 'kan kalau-" Anggielie melambatkan perkataannya mencoba membuat penasaran.

"Kalau apa!"

"Kalau ... orang tua Qay itu sudah cerai!" Anggielie mengakhiri perkataannya dengan tawa lepas.

"CERAI?" heboh Melia dan Gita.

DEG!

Ruqayyah sesak mendengarnya dari mana dia tahu. Rahasia besar yang selalu dia sembunyikan. Kini perlahan-lahan semuanya akan tahu.

"Papa ku itu rekan bisnis Ayah nya. Ups ... salah. Lebih tepatnya musuh bisnis Ayah nya. Jadi, info apa sih yang tidak bisa Papa ku dapat untuk menghancurkan segala aspek keluarga nya." Anggielie dan Ruqayyah saling bertatapan. "Terutama yang sangat bersifat pribadi." Anggielie mengakhiri ucapan nya dengan senyuman sinis dan tatapan tajam.

Ruqayyah tidak tahan untuk tetap berada di kelas. Sesak sekali rasanya. Dia memutuskan untuk pergi keluar kelas.

"Anggie!" Nina menghampiri Anggielie setelah Ruqayyah pergi keluar kelas.

"Ada apa pahlawan?"

"Kok kamu jahat sih. Apa pantas masalah pribadi seseorang kamu sebar luas? gak semuanya kamu bisa jadikan topik!"

"Aduh manis namanya juga gosip. Sudah ya kita gak punya waktu nih untuk lama-lama ngobrol sama kamu." Anggielie menatap anak buah nya. "Yuk ke kantin di sana sudah banyak manusia yang mau dengar gosip ini."

Nina mengeluarkan napas nya dengan kasar. Bahkan Nina saja sangat sesak mendengar gaya bahasa Anggielie yang sangat menyebalkan!

 
❤❤❤
 

"Di makan dulu ya, Qay." Nina menyodorkan semangkok bakso. Sejak kembali ke kelas Ruqayyah hanya diam bahkan sampai waktu istirahat.

Nina turut bersedih melihat Ruqayyah. Anggielie sangat jahat bahkan gosip nya sudah tersebar ke sebagian murid.

"Halo sayang ..." Seperti biasa Robby kekasih Nina selalu melingkarkan tangan nya di bahu Nina.

"Pesan makanan dulu sana, nanti kamu gak konsentrasi belajar kalau tidak makan," ucap Nina seraya melepasnya rangkulan Robby.

"Ada Didit dan Nino suruh saja mereka." Robby cengengesan melihat Didit dan Nino memberikan tatapan malas. "Wah Ruqayyah! hampir saja gue lupa, lo ulang tahun kan hari ini. Gila sih nyaru aja lo. Traktiran dong," lanjut Robby.

Nina dan Ruqayyah sama-sama saling tersedak mendengar nya. Semakin tak tahan lagi rasanya Ruqayyah segera minum dan pergi.

"Pelan-pelan makan nya." Robby memberikan minum ke Nina. "Kok pergi tuh bocah!"

"Kamu apa-apaan sih!"

Robby bingung melihat Nina tiba-tiba marah. "Kamu lupa masalah Ruqayyah, kok bisa?" ucap Nina dengan sangat pelan namun pasti. Lalu pergi menyusul Ruqayyah.

Robby memukul kepala nya. Bodoh sekali dia kenapa sampai lupa. Sekarang seisi kantin menjadikan nya sorotan.

"Apa lihat-lihat hah! gue mau cabut. Waktu dan tempat untuk gibah, di persilakan." Robby berlari menyusul Nina. "Sayang tunggu ..."

 
❤❤❤
 

"Qay, maaf ya. Robby, benar-benar lupa." Nina memelas permohonan maaf kepada Ruqayyah. Ruqayyah hanya sibuk mengambil beberapa buku dari loker nya. Tanpa menghiraukan ucapan Nina.

"Qay ..." Nina menahan tangan Ruqayyah yang ingin pergi.

"Yang salah itu Robby kenapa harus kamu yang minta maaf?" Ruqayyah menyingkirkan tangan Nina dan masuk kedalam kelas.

Brak!

"Siapa yang lakuin ini semua!" Teriak Ruqayyah dari dalam kelas. Membuat Nina segera masuk ke dalam kelas.

Nina sangat kaget melihat nya. Ruqayyah membanting meja karena sangat emosi dan di sekelilingnya penuh--

 
TBC 🔜




 

Halo semuanya ... Bagaimana bagian dua cerita ku? Aku memang belum mahir menulis. Jadi ... bantu aku ya, kasih kritik dan saran agar aku bisa mengembangkan tulisanku ini. Eits, jangan lupa vote dan komentar nya juga ya ...

Aku berharap kalian suka, Aamiin...

Instagram: @nrl.kamalia_

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 272K 63
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
1.7M 77.8K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
806K 96.1K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
1.1M 43.3K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...