"Maaf tuan,Hamba gagal melaksanakan tugas!"
Disuatu tempat, Terlihat seorang Wanita berambut merah sedang berlutut dihadapan seorang pria.
Pria itu hanya membalikkan badan menghadap sang wanita dengan dingin sebelum aura merah darah keluar dari tubuhnya.
Seluruh tubuh wanita itu mulai bergetar hebat,aura yang dikeluarkan sang pria sungguh tak main-main,bahkan membuatnya kesulitan untuk bernafas.
Sang pria terlihat tak mempedulikan hal itu, ia mulai berjalan mendekati sang wanita sebelum menendang dan membuat wanita itu terhempas menabrak dinding yang segera retak akibat tak mampu menahan tubuh wanita itu.
"Argh!,uhuk..uhuk.."
Wanita itu hanya meringis kesakitan,tendangan yang dikeluarkan oleh pria itu memang tak main-main bahkan membuat sang Wanita terbatuk-batuk dan Memuntahkan darah segar.
"Kau tahu sendiri aku tak menginginkan kegagalan"ucap pria itu dingin sebelum sekali lagi berpindah tempat kehadapan wanita itu.
"Tuan Lazarus Tolong maafkan dia!,hamba yakin dia pasti memiliki alasan!"
Orang lain yang berada di tempat itu segera berlutut dihadapan sang pria yang ternyata bernama Lazarus itu.
Lazarus hanya memandang Gadis yang kini sedang berlutut dihadapannya dengan tatapan dingin sebelum mengangkat kaki kirinya berniat untuk melakukan hal yang sama.
Namun sebelum ia dapat melakukannya,Aura berwarna hijau tua menekan gerakan tubuh Lazarus.
Aura itu sangatlah kuat menyebabkan ia tidak dapat bergerak,bahkan segera berlutut karena tak dapat menahan tekanan dari aura tersebut.
"hah... kuharap kau berhenti bermain-main dan segera menghentikan hal itu"
Sebuah suara terdengar mengisi udara sebelum seorang pria lain muncul di tempat itu.
"Kau! bawa temanmu pergi dari sini, tinggalkan kami berdua, ini perintah!"
Mendengar hal itu dari pria yang baru saja tiba,Sang gadis yang berlutut segera saja membopong tubuh wanita berambut merah sebelum akhirnya meninggalkan ruangan tersebut.
"Terimakasih Ela,aku tahu kau berniat baik tapi seharusnya kau tidak mengambil resiko seperti itu.. "ucap Wanita berambut merah
Mendengar hal itu,Sang gadis yang ternyata bernama Ela itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Uhm,Ela tahu kalau Kak Calia sendiri yang menawarkan diri untuk menaklukkan Svartalfheim demi Ela,kalau saja Ela tak terlalu takut untuk melakukannya mungkin kakak tidak akan menderita seperti ini"ucap gadis itu dengan wajah murung.
Mendengar hal itu,Wanita berambut merah yang ternyata bernama Calia itu hanya menghela nafas panjang, sepertinya salah satu Bawahannya membocorkan hal itu.
"Oh ya kak, omong-omong bagaimana Kak Calia bisa kalah?, apakah ada lawan yang lebih merepotkan lagi?"tanya gadis itu dengan polosnya
Mendengar hal itu,Calia tiba-tiba saja teringat dengan kejadian Beberapa waktu lalu.
"Calia..."
Bayangan Arco yang sedang meneteskan air mata darah itu terbesit di pikirannya membuat Kepalanya lagi-lagi merasakan sakit.
"Kak? Kak Calia tidak apa-apa?"
Ela terlihat panik,ia berusaha untuk menggunakan sihir penyembuhan,namun hal itu malah semakin memperparah Keadaan Wanita berambut merah itu.
"Bagaimana dia bisa tahu namaku?"
Calia merasa Bingung,dia tidak tahu mengapa Knight Hitam itu bisa mengetahui namanya padahal seingatnya Mereka belum pernah bertemu sebelumnya.
"Argh!"
Beberapa ingatan kabur mulai terbesit di pikirannya,namun seperti tadi Rasa sakit mengalahkannya hingga Akhirnya ia kehilangan kesadaran di tempat itu.
***
"Apa?! Apakah kau tidak salah informasi?"
Lazarus terlihat mengerutkan alisnya ketika mendengar kabar yang dibawah oleh orang yang berada di hadapannya.
"Aku sendiri juga tidak ingin mempercayainya tapi aku melihat dengan mata kepalaku sendiri,Selain itu aku melihat dia membawa empat orang misterius yang kekuatannya juga tak kalah jauh darinya"
Pria itu terlihat mengelus dagunya sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya pelan, Sementara Raut wajah Lazarus mulai memburuk ketika mendengar berita itu.
"Apa yang harus kita lakukan?,kita sudah sampai sejauh ini"
Lazarus hanya bisa mengumpat dalam hati,dia tidak pernah menyangka bahwa dia akan sesial itu.
Setiap kali dia ingin menguasai Dunia itu,pasti saja ada sesuatu yang menghalanginya.
hal itu hanya membuat pria dihadapannya menghela nafas panjang.
"Hah..Kau pasti sudah tahu kalau wanita itu adalah Istrinya kan?,mengapa kau tidak mencoba untuk memanfaatkannya?"
Pria itu mulai menyusun rencana yang membuat Lazarus membelalakkan matanya.
"Mengapa hal ini tidak pernah kupikirkan sebelumnya?"
Lazarus hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan dan terlihat menyeringai licik sebelum akhirnya meninggalkan ruangan itu.
"Hah..kuharap kali ini kau tidak gagal lagi"ucap pria itu sebelum aura hijau tua menyelimutinya dan menghilang dari tempat itu.
***
"Hah..."
Disuatu tempat, Terlihat seorang Knight Hitam sedang berdiri diatas tumpukan mayat para Ghoul.
Butiran Salju Turun menghinggapi Armor hitamnya, membuat dia menatap langit yang kini dipenuhi butiran salju yang beterbangan.
"Apakah selama ini dia memang masih hidup?"Gumam Arco pelan sambil membayangkan pertemuannya tadi dengan Wanita berambut merah itu.
"Arco.."
Lena disisi lain hanya menghela nafas panjang,dia sebelumnya telah melihat wajah dari wanita itu yang tidak dia sangka merupakan Istri dari Ingatan milik Arco yang dilihatnya sebelumnya
Fang yang berada di tempat itu juga menghela nafas,dia sudah mendengar cerita Lena sebelumnya dia pun segera mendekat kearah Knight Hitam tersebut.
Melihat Pria berambut hitam yang mendekat kearahnya,Arco segera berlutut dihadapan Pria itu.
"Tuan Fang,ini mengenai Permintaanku sebelumnya..."
Mendengar hal itu,Langkah Fang terhenti dia sudah bisa menebak apa permintaan yang diinginkan oleh Knight Hitam itu.
Dan benar saja, sebelumnya dia ingin Fang membantunya untuk membangkitkan istrinya yang telah mati ribuan tahun yang lalu menggunakan [King Of Soul Ring]
Namun,Dia tidak pernah menyangka bahwa hari ini dia melihat sosok yang sama dengan istrinya itu,bahkan dia merasa bahwa sosok itu memanglah Istrinya!.
"Tuan Fang,aku hanya ingin bertemu dengannya kembali"
Arco yang sedang berlutut kini bersujud dihadapan pria berambut hitam itu.
"Fang,kurasa membantunya tidak akan membuat kita rugi,selain itu.."
Lena mulai mendekat kearah Sang Knight Hitam sebelum menepuk pundaknya.
"Kita sudah berjanji akan membantunya kan?"ucap Lena sambil tersenyum.
Melihat hal itu,Martha Terlihat membelalakkan matanya,senyuman yang kini diperlihatkan Lena belum pernah dia lihat selama bertahun-tahun.
Fang terlihat berpikir sejenak, membuat mereka berempat memandangnya penuh harap.
"Hah... lagipula Quest dari kakek Yang tidak memiliki batas waktu kan?"
Fang hanya menghela nafas sebelum menggelengkan kepalanya pelan.
Dia sadar Walaupun dia menolak permintaan itu,namun Lena sepertinya sangat Antusias untuk membantu Knight Hitam itu, yang berarti dia tidak memiliki banyak pilihan.
"Terimakasih Tuan Fang,aku Arco Monarch kini bersumpah Setia padamu"ucap Arco sambil masih dalam posisi bersujud.
"Hei bangunlah,Kau tidak cocok berada dalam posisi seperti itu"ucap Fang sambil menggelengkan kepalanya pelan sebelum membantu Knight itu untuk berdiri.
"Itu kau atau bukan aku tak lagi peduli,aku hanya ingin bertemu denganmu apapun yang terjadi! maka dari itu tunggu aku Calia.."
Arco kini mulai membulatkan tekadnya dia akan bertemu dengan wanita itu sekali lagi, bagaimanapun caranya.