BISMILLAH
HAPPY READING ❤
jangan terlalu berharap kepada siapapun.
-Dysa
Setelah Dysa melihat Alvano mengucapkan itu dalam mulut nya kepada Mysha, ia sekarang tengah berpikir. Apakah ia harus meninggalkan Alvano?apakah tetap bertahan walaupun hati nya yang menjadi taruhan.
Memang, jika siap jatuh cinta, harus siap juga terluka.
Dysa memandang langit gelap dan rintik hujan, hanya hujan yang bisa mendengarkan keluh kesah nya. Hanya hujan yang mampu merasakan perasaan nya. Air mata Dysa menemani air hujan turun dengan deras.
Menangis tanpa suara, itu yang dirasakan Dysa saat ini. Kalian tahu, menangis tanpa suara adalah terluka yang sangat dalam.
Dimana ia harus berpikir keras untuk mengambil keputusan. Dysa berkali kali menghela nafas kasar,berharap ada pesan dari Alvano dengan mengucapkan kata 'maaf'.
Suara ketukan pintu terdengar oleh Dysa, ia membuka pintu dan menampakan Bi Asih dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.
"Non, makan malam dulu ya. Non kan belum makan dari siang,"ucap nya.
Hanya pembantu rumah tangga nya saja yang peduli terhadap Dysa.
"Gak nafsu makan bi,"jawab Dysa dengan lesu. Bi Asih menghela nafas kasar lalu tersenyum.
"Bibi suapin mau?"tanya nya. Dysa mengangguk semangat lalu masuk ke kamar. Walaupun ia hanya memiliki Bi Asih, tetapi ia sangat menyayangi nya. Ia merasakan ibu yang sebenarnya.
"Non, bibi mau tanya boleh?"tanya nya disela sela menyuapi Dysa. Dysa menoleh dengan pipi yang mengembung.
"Boleh, apa bi?"
"Non sama den Vano udah baikan?"tanya nya hati hati. Gerakan mengunyah Dysa terhenti, tatapan nya kembali kosong.
Bi Isah merasa bersalah telah menanyakan hal ini kepada Dysa. Menyadari akan tiada jawaban dari majikan, bi Asih langsung meminta maaf.
"Non, bibi gatau, maafin bibi non,"ucap nya dengan merasa bersalah.
Dysa tersenyum lalu mengangguk,"gapapa lah bi,"jawab nya seraya terkekeh.
-
-
-
-
A
lvano sedang tiduran di kasur nya. Ia daritadi melirik lirik ponselnya berharap Dysa ada menyapa nya.
"Tumben dia gak nyapa?"tanya nya. Saat Alvano berpikir, terdapat bunyi notifikasi masuk dari ponselnya. Tapi bukan dari Dysa,melainkan Fira.
Fira
Van
Alvano
Ya?
Fira
Eum, ganggu ga?😂
Alvano
Knp emng?
Fira
Besok prgi ke sklh bisa brng gue ga?
Alvano
Mobil lo kmn?
Fira
Di bengkel Van
Alvano
Hm,besok gua jemput.
Fira
Oke makasi
Goblok emang Alvano, pacarnya saja sudah lama tak ditawari pulang pergi bareng. Bagaimana reaksi Dysa jika ia tahu.
Suara ketukan pintu kamar Alvano terdengar jelas,lalu Alvano bangkit dan membuka pintu nya.
"Van, beliin ini di minimarket!"ucap nya dengan memberikan kertas kecil.
"Kenapa ga Bunda aja?"tanya nya.
"Kamu aja lah, cepet!"ucapnya. Alvano memutar bola matanya malas lalu mengammbil motor dan menuju minimarket.
Saat sudah sampai disana, ia melihat samar samar Dysa dan Dirga. Mereka ngapain ber2an di minimarket?
Alvano membiarkan saja mereka dan melanjutkan masuk ke minimarket nya. Sekilas Dysa melihat Alvano, tapi ia tak mau menyapa nya atau bertanya.
"Ka, Dysa pulang dulu ya,"pamit nya kepada Dirga.
Dirga tersenyum, "Gue anter ya,"pinta nya. Dysa menggeleng kuat.
"Jangan Ka, deket ko tinggal masuk gang,"alasan ia menolak bukan karna takut Alvano marah, tapi memang dekat jarak nya.
"Hm, yasudah, hati hati ya,"ucapnya. Dysa tersenyum lalu mulai berjalan.
"Duluan ya,Kak"pamit nya. Dirga tersenyum.
Dibalik itu semua, Alvano melihat dari awal sampai akhir, ia merasa kesal jika Dysa dekat dengan pria lain.
Dysa bukan berniat menyakiti perasaan Alvano, hanya ingin Alvano sadar apa yang telah ia lakukan selama ini sangat salah.
>>>
Dysa memasuki rumah nya lalu melihat keluarga nya sedang berkumpul di ruang TV. Mysha yang melihat Dysa pulang pun langsung berdiri.
"Mana cemilan gua?"tanya nya dengan merebut kantung plastik itu. Dysa tak peduli, ia lebih baik ke kamar saja dan tidur.
Namun, terdapat satu notifikasi dari ponselnya.
Alvano
ngpain ber2 sm Drga di mnmrkt?
Dysa
Gk sngj ktm
Alvano
Oh
Rasanya Dysa ingin mati saja, ia kira Alvano akan meminta maaf atas perkataan nya. Tapi tidak, memang benar, tidak boleh berharap kepada siapapun.
-
-
-
-
Dysa turun dari taxi lalu mulai memasuki gerbang, tapi langkah ia terhenti saat melihat Fira turun dari motor bersama Alvano.
Hati nya berdenyut nyeri, tidak Mysha,sekarang Fira. Dysa tahu bahwa Fira masih menginginkan Alvano. Semakin sulit jika ia ingin Alvano tetap di dekapan nya.
Dysa mencoba tersenyum dan tersenyum saat Alvano merapihkan rambut Fira dengan lembut.
Orang orang di parkiran pun mulai berbisik.
Kasian ya si Dysa
Mampus tuh pacar nya direbut sama mantan nya haha
Emang, si Dysa kaga ada pantes pantes nya buat si Vano. Modelan pacarnya harus kaya Fira
Perkataan yang terakhir itu tergiang ngiang di otak Dysa, apakah benar ia tak pantas untuk Alvano?
Saat Dysa diam, ia melihat Alvano dan Alvano juga menatap Dysa lekat.Bukan nya menghampiri, Alvano malah menarik lengan Fira dan berjalan.
Apakah Alvano marah?atau apa?seharusnya yang marah disini itu siapa?
Dysa memasuki kelas nya, disana sudah ada Sarah dan Mauren.
"Sa, tadi si Vano bareng siapa?"tanya Sarah.
"Fira,"jawab Dysa seadanya. Kedua gadis itu mengerutkan dahi.
"Fira?anak baru?"tanya Mauren. Dysa mengangguk lalu membuka novel nya.
"Anjim banget si Vano, pakboy nya udah tingkat dewa!"maki Sarah.
"Dahlah, percuma maki maki dia kalo kaga nyadar mah,"jawab Mauren. Dysa lebih baik memilih diam.
"Eum Van,makasi ya udah bareng gue,"ucap Fira. Alvano mengangguk lalu tersenyum.
"NANTI ADA YANG KENA AZAB NIH GAIS!"teriak Ryan.
"AZAB APA TU?"tanya Anjas tak kalah nyaring.
"AZAB KARNA SUDAH MENYAKITI HATI CEWE, YHAAA"ucapnya diakhiri dengan tawa. Alvano hanya menatap datar sahabatnya.
"Heh lu, minggir!"usir Anjas.
"Ih, apaan,"jawab Fira. Alvano hanya diam menyaksikan sahabat sahabatnya yang menyindir Fira.
-
-
-
Bel istirahat pun tiba, saat Dysa dkk memasuki kantin, ia melihat Alvano sedang duduk bersama Fira dan Mysha. Dengan posisi Alvano di tengah tengah.
"Weh, gila tuh orang,"ucap Sarah. "Anjim, minta di gorok,"tambah Mauren.
Dysa hanya diam, mau bagaimana lagi?ia sudah bingung menghadapi sikap Alvano yang semena mena mempermainkan hati seorang Dysa.
Dysa dkk mengantri membeli bakso, saat bakso itu ada. Mereka berjalan menuju meja yang kosong.
"Nah itu kosong,yu,"ajak Sarah. Dysa dan Maursn mengangguk lalu berjalan. Saat Dysa melewati meja Alvano. Fira dengan sengaja menyenggol lengan Dysa dan bakso panas itu tumpah ke baju dirinya sendiri.
"Awh"pekik Fira. Semua yang dikantin menoleh ke arah sumber suara.
"Fira!"pekik kaget Alvano.Dengan cekatan, Alvano mengusap lengan Fira dengan tisu dengan lembut.
"Fira, g-gua gak sengaja"Dysa malah gugup padahal ia tak salah.
"Aw, panas"tambah Fira dengan sengaja.
"Kalo sirik karna Vano sama kita ikut gabung aja, ngapain kaya gitu, dasar munafik."ucap Mysha tiba tiba.
"T-tapi gue gak sengaja,"ucapnya lagi.Ia takut Alvano marah, apalagi tatapan nya sudah tajam.
"Dasar bitch!"ucap Alvano pelan tapi tajam dengan menatap Dysa lekat.
Dysa tak menyangka kekasih nya akan berbicara sejahat itu. Hatinya sakit, sangat sakit melihat orang yang kita sayang dan cinta, malah menghina nya.
Dia cuma tidak sengaja menumpahkan bakso itu, tapi apa respon Alvano?sangat jauh dari kata membela. Bahkan saat ini, Alvano menarik lembut lengan Fira dan membawa nya ke UKS.
Dysa hanya menatap sendu dua orang itu yang sedang berjalan, segitu tidak pantasnya ia bahagia. Tak terasa, air mata nya turun begitu saja membasahi pipi mulus nya. Sarah dan Mauren hanya mengusap usap pundak Dysa menyalurkan kekuatan nya.
"Huuu"orang di kantin semua menyoraki Dysa dan menatap nya penuh kebencian. Dysa menghapus kasar air mata nya, ia tak mau dianggap lemah oleh siapapun.
Hai gaiss!❤
Aku datang dengan membawa sejuta luka:)
haaa akhirnya up juga setelah mager mager ini
Maap ya kalo telat wkwk
Maap juga kalo cerita nya ngebosenin, terus feel nya kaga dapet 😢
Pokonya kalian voment yaa:(
Alvano putus aja sama Dysa gitu?:v
Gatau deh:)
Akhir akhir ini tugas aku banyak banget, jadi up nya agak lama maybe.
Nanti aku kabarin lagii yaa
Semoga kalian sukaa sama cerita si pakboy ini 🖤
See you baby girl!💛
-Rab, 07-10-2020