GARUDA (END)

By septiaulia283

4.6M 396K 42.1K

[ BELUM REVISI DAN BANYAK TYPO ] MASIH BERLANJUT UPDATE!! TUNGGUIN, YA. Garuda Wisnu Victorian, bukan spesi... More

PROLOG
GARUDA〰01
GARUDA〰02
GARUDA〰03
GARUDA〰04
GARUDA〰05
GARUDA〰06
GARUDA〰07
GARUDA〰08
GARUDA〰09
GARUDA〰10
GARUDA〰11
GARUDA〰12
GARUDA〰13
GARUDA〰14
GARUDA〰15
GARUDA〰17
GARUDA〰18
GARUDA〰19 (Special part Uzi and Uri)
GARUDA〰20
GARUDA〰21
GARUDA〰22
GARUDA〰23
GARUDA〰24
GARUDA〰25
GARUDA〰26
GARUDA〰27
GARUDA 〰28
GARUDA〰29
GARUDA〰30
GARUDA〰31
GARUDA〰32
GARUDA〰33
GARUDA 〰34
GARUDA〰35
GARUDA〰36
GARUDA〰37
GARUDA〰38
GARUDA〰39
GARUDA〰40
GARUDA〰41
GARUDA 〰42
GARUDA〰43
GARUDA〰44
GARUDA〰45
GARUDA〰46
GARUDA〰47
GARUDA〰48 [END]
EPILOG
EXTRA PART 1
EXTRA PART 2 (Last Part)
NEW STORY
Part Spesial 1
Part Spesial Agler
Part spesial 2
Part spesial 3
OPEN MEMBER GC

GARUDA〰16

78K 7.3K 712
By septiaulia283

Selamat Membaca😘
.
.
.

〰〰〰

"Siapa ya yang datang? Mana aku lama banget lagi. Pasti dia bosen nungguin aku mulu udah dari tadi juga." Grizella bergumam sambil menggosok-gosokkan rambut basahnya dengan handuk.

Setelah selesai mengeringkan rambutnya, Grizella segera menghampiri orang tersebut.

Dengan langkah cepat Grizella berjalan ke ruang tamu. Dan orang tersebut adalah...

"Azri, kamu ngapain?" tanya Grizella kaget.

"Ini gue mau anterin buku lo," ucap Azri menyerahkan sebuah buku milik Grizella.

"Yaampun, ngapain kamu capek-capek anterin segala ke rumah," ucap Grizella mengambil buku tersebut.

"Kan dua minggu lalu lo bilang, kalau gue harus kembaliin bukunya dihari minggu dan sekarang adalah harinya. Btw, makasih ya latihan yang belum lo isi udah gue isi kok," ucap Azri menampilkan gigi putihnya dan lesung pipit nya.

"Yaampun, Azri. Kamu baik banget deh. Makasih banyak Azri," ucap Grizella tersenyum pula.

"Lo mau kemana sekarang?" tanya Azri.

Grizella menggeleng tanda tak ada kegiatan. "Kenapa emangnya?"

"Mau nggak jalan-jalan sama gue?" tanya Azri.

Grizella mengangguk mengiyakan. "Aku mau, tunggu bentar ya. Aku izin Bunda dulu," ucapnya menghampiri Zelin.

"Bun..." Grizella menghampiri Zelin yang memasak di dapur.

"Apa?" tanya Zelin tanpa mengalihkan pandangannya dari sayuran yang ia potong.

"Aku mau keluar sama Azri boleh nggak?" tanya Grizella pelan.

"Boleh, tapi izinnya sama Garuda dulu," ucap Zelin.

"Garuda sibuk, Bun. Aku nggak tahu dia dimana," ucap Grizella.

Memang benar kan? Garuda sibuk. Sibuk berduaan dengan pacarnya tentunya. Bukan sibuk dalam artian lain tapi, sibuk nya hanya dalam bidang asmara dengan para kekasihnya.

"Yaudah pergi aja, kamu makan dulu sana ajak sekalian teman kamu."

"Aku makannya diluar aja," ujar Grizella.

"Yaudah, hati-hati, ya!!" pesan Zelin yang di angguki Grizella.

Grizella mencium kedua belah pipi Zelin, berlanjut menyalami tangan Zelin.

"Aku pergi, assalamualaikum."

"Iya, Wa' alaikum salam."

"Azri, yuk!!"

"Udah izin?" tanya Azri yang di angguki Grizella.

Azri berdiri dari duduknya mengikuti langkah Grizella yang berjalan keluar rumah menuju mobilnya.

"Kita kemana?" tanya Grizella bertanya karena sedari tadi Azri hanya keliling saja.

"Gue juga nggak tau, emangnya mau kemana?" tanya Azri balik.

"Aku nanyanya ke kamu Azri."

Azri terkekeh. "Kok tadi sempat kaget pas gue dateng? Padahal tadinya gue udah kirim pesan loh."

Grizella teringat bahwa ia belum membuka pesan dari Azri, pantas saja ia tak tahu jika Azri datang.

Grizella menyengir sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Maaf ya, Azri. Tadi aku ketiduran nggak sempat balas pesan kamu."

"Nggak papa, santai aja," ucap Azri menampilkan lesung pipinya.

"Sekali lagi maaf."

Azri hanya menganggukkan kepalanya. "Sekarang kita mau kemana?" tanya Azri bertanya kembali.

"Aku terserah kamu aja, asalkan jangan ke taman. Aku bosan ke taman melulu."

"Terus kemana? Jajan dipinggir jalan mau?"

Grizella mengangguk antusias, kapan lagi ia akan menikmati makan di jalanan lagi. Menikmati indahnya kota Jakarta dengan duduk ditepi jalan menikmati makanan gerobak  pedagang kaki lima.

Azri sempat tak percaya saat Grizella dengan antusias nya mengangguk mengiyakan ajakannya. Padahal tadinya niatnya hanya bercanda eh malah dibawa serius oleh Grizella.

"Gue becanda kok, kita nongkrong nya di kafe aja!" ajak Azri.

Grizella menampakkan raut tak sukanya. "Kita makan pinggir jalan aja, aku serius kok."

"Tapi gue nya yang bercanda. Kita ke kafe aja ya, please!" mohon Azri tak enak.

"Nggak usah Azri, aku pengen makan dipinggir jalan aja. Supaya ada suasana baru gitu," ujar Grizella meyakinkan Azri.

"Jangan sekarang deh, makanan di sana kan bukanya malam sekarang baru sore loh, lain kali aja kita ke sananya."

Azri teringat bahwa pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di jalanan bukanya mulai dari pukul 8 malam. Sekarang baru pukul 3 berarti bukanya masih lama.

"Iya, ke kafe aja," jawab Grizella lesu tapi tak menghilangkan senyumnya.

"Maaf, ya. Lain kali kita ke sana ya!!" Azri mengusap puncak kepala Grizella sayang.

Grizella mengangguk, kembali lagi moodnya kembali segar hanya di sungguh kan dengan janji makan dipinggir jalan.

Grizella turun dari mobil Azri, gadis itu langsung menghampiri Azri yang berada di pintu pengemudi sehabis keluar dari mobilnya.

Grizella mendekati Azri, gadis itu heran mengapa banyak yang ada pada kafe ini sehingga Grizella menjadi takut. Bukan artian takut untuk apa tapi Grizella takut jika terjadi tawuran karena disini banyak motor gede maupun ninja yang terparkir.

"Azri, kenapa kafe nya rame?" tanya Grizella tak nyaman.

"Ya, namanya juga kafe pasti banyak pengunjung lah, Grizella," ucap Azri terkekeh.

"Iya, sih. Tapi, aku nggak nyaman gini ya," gelisah Grizella.

"Kalau gitu kita pindah aja, kita cari yang lain?" tawar Azri.

Grizella menggeleng, tak tega menyuruh Azri jika harus berpindah lagi, keliatannya pun Azri menyukai tempat ini dan Grizella mau berpindah hanya karena tak nyaman.

Ini hanya perasaan saja...

"Nggak usah Azri, ayo kita masuk," ucap Grizella merasa tak enak pada Azri.

"Kita pindah aja Griz?" ujar Azri.

Grizella menggeleng. "Nggak usah, ini perasaan aku aja kok," ucap Grizella meyakinkan.

"Beneran?" tanya Azri lagi.

Grizella mengangguk menyetujui. "Bener, ayo masuk." Grizella menuntun punggung Azri agar masuk kedalam.

Setibanya didalam kafe, Grizella bingung ingin duduk dimana, karena disini semua tempat sudah dipenuhi para lelaki dengan jaket berwarna hitam bertuliskan 'Porus' serta kanan kirinya terdapat logo api.

"Azri kita mau duduk dimana?" tanya Grizella pada Azri yang berada tepat disebelahnya.

"Sana aja yuk!!" Azri menunjuk tempat duduk sudut yang terdapat tiga sofa tersisa.

"Tapi, kita dikelilingi mereka loh, Azri." Grizella berucap takut-takut.

"Nggak papa, ada gue kok." Azri menggandeng tangan Grizella menuju meja yang telah ia tunjuk tadi.

Grizella merasa tak nyaman diperhatikan banyak orang disini. Gadis itu berlindung pada Azri yang duduk disampingnya.

"Mau apa?" tanya Azri.

"Terserah kamu aja," jawab Grizella.

"Oh, ok. Waiters," panggil Azri memesan makanan.

Sedangkan diposisi lain, Garuda berada di kafe bersama seluruh anak Porus. Cowok itu mentraktir seluruh anak Porus.

Bukan hanya Garuda yang mentraktir tapi didalamnya juga terdapat uang Uzi tapi tak sebanyak Garuda.

Garuda tertawa lepas bersama anak Porus, tak jarang juga banyak para cewek yang memotret mereka secara diam-diam.

Garuda pun sama sekali belum meminta maaf pada Grizella karena menurutnya gadis itu akan memaafkannya tanpa meminta maaf sekali pun.

Sebenarnya tadi pagi Garuda tak sengaja bertemu Vina. Tadinya Garuda hanya lari sendirian tapi saat di taman baru ia bertemu Vina dan berakhirlah semuanya terjadi.

"Btw, cewek lo bening banget, Kang Uzi," ujar Daffin heboh.

Mereka sedang menggoda Uzi yang konon katanya sedang dekat dengan seorang teman masa kecilnya. Tapi, ingat bukan pacaran karena sikap Uzi pada setiap orang sama termasuk pada teman masa kecilnya.

"Uri mau di ke-manain?" tanya Zayyan meminum cokelat miliknya.

"Buat gue," jawab Gardika tersenyum mengedipkan matanya.

"Jijay, mending buat gue. Tapi, gue takut deketin dia," ujar Gardha tertawa.

"Galak nya nauzubillah, cantiknya subhanallah," ucap Gardika.

Mereka tertawa bersama kecuali Uzi tentunya, cowok itu hanya mendelikkan matanya kesal pada sahabatnya yang selalu saja menyangkut pautkan Uri dalam kehidupannya.

Uzi pun baru bertemu bersama temannya ini tadi dan sudah digosipkan Zayyan bahwa ia jadian dengan teman masa kecilnya itu padahal bicara saja Uzi bisa dihitung.

Zayyan, cowok itulah yang menyebarkan berita bahwa Uzi sudah mempunyai pacar yaitu teman masa kecilnya karena cowok itu sedang berada di rumah Uzi. Dan tiba-tiba datanglah teman masa kecilnya yang langsung memeluknya di depan Zayyan tentunya.

Mata Daffin terus bergerak ke sana kemari seperti satpam yang memeriksa keadaan sekitarnya.

Mata Daffin terus menyusuri seluruh sudut ruangan hingga tak sengaja matanya tertuju pada pintu masuk menatap sepasang manusia  yang amat ia kenal.

Itu adalah Grizella dan Azri ketos sekolah mereka, Daffin melihat Azri yang menggandeng tangan Grizella masuk kedalam.

"Wih... si-ketos sama Eneng Grizella gandengan cuy..." heboh Daffin, matanya terus melirik pada Grizella dan Azri.

Garuda yang mendengar nama Grizella ikut terseret pun melihat arah pandangan Daffin. 

Mata Garuda membola sempurna melihat pemandangan yang ia lihat. Di sana Grizella duduk bersama Azri dengan Grizella yang memeluk Azri.

'Apa-apaan tuh anak? Beraninya dia jalan sama cowok lain. Harus berapa kali gue bilang sama dia.'

"Mereka jadian? Wah... hari jadian kalian sama deh kayaknya," timpal Zayyan pada Uzi.

Garuda yang mendengar kata 'jadian' itu mengerakkan rahang nya keras. Apa katanya jadian? Kalau benar Garuda tak akan memaafkan Grizella.

Garuda bangkit dari duduknya menghampiri Grizella dengan emosi yang menggebu-gebu.

Garuda berjalan dengan angkuhnya sesuai ketua Porus tentunya, karena martabatnya akan terlihat pada seluruh anak Lintang.

Garuda makin menggeretakkan giginya kala melihat Azri dengan beraninya mengacak rambut lembut milik Grizella.

"EKHM..." Suara berat dan tajam milik Garuda berdeham memaksa Garuda dan Azri agar melihat siapa yang menganggu waktu bercanda mereka yang membahas masalah Azri ketika bertemu orang gila.

〰〰〰

Untuk cast kalian bisa check di instagram:
@Garuda.story_













Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 191K 51
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah...
795K 51.3K 72
FOLLOW SEBELUM BACA!!! Rank 1 #fiksiremaja 03/07/2021 Rank 1 #Badword 30/12/2020 Rank 1#Perusuh 02/01/2021 Rank 1 #Melviano 02/01/2021 Rank 1 #Kakakk...
19.1M 1.3M 80
𝐒𝐔𝐃𝐀𝐇 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓 PART LENGKAP!!! 🚫𝐊𝐀𝐋𝐀𝐔 𝐌𝐀𝐔 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓🚫 AWAS BAPER!! Kolaborasi humoris dan ro...
592K 16.7K 49
Kata orang jadi anak bungsu itu enak, jadi anak bungsu itu menyenangkan. Anak bungsu di manjain, di prioritas kan, dia sayang, bahkan di ratukan oleh...