BAD GIRL {END}

By DhyniKhairaummah

10.6K 1.1K 209

ig @ Dhyni Khaira ummah wp dhyni Khaira ummah TYPO BERTEBARAN! SINOPSIS Pletak ... "Yah, m-maafin Zea, ken... More

BAD GIRL | BAB 1
BAD GIRL | BAB 2
BAD GIRL |BAB 3
BAD GIRL | BAB 4
BAD GIRL | BAB 5
BAD GIRL | BAB 6
BAD GIRL | BAB 7
BAD GIRL | BAB 8
BAD GIRL | BAB 9
BAD GIRL|BAB 10
BAD GIRL | BAB 11
BAD GIRL | BAB 12
BAD GIRL | BAB 14
BAD GIRL | BAB 15
BAD GIRL | BAB 16
BAD GIRL | BAB 17
BAD GIRL | BAB 18
BAD GIRL | BAB 19
BAD GIRL | BAB 20
BAD GIRL | BAB 21
BAD GIRL | BAB 22
BAD GIRL | BAB 23
BAD GIRL | BAB 24
BAD GIRL | BAB 25
BAD GIRL | BAB 26
BAD GIRL | BAB 27
BAD GIRL | BAB 28
BAD GIRL | BAB 29
BAD GIRL | BAB 30
BAD GIRL | BAB 31
BAD GIRL | BAB 32
BAD GIRL | BAB 33 [END]

BAD GIRL | BAB 13

249 32 0
By DhyniKhairaummah

"Melepaskan adalah cara terbaik untuk diri sendiri, tapi mengikhlaskan, adalah cara dimana kita tidak egois."


Happy reading

Zea baru saja menyelesaikan pekerjaan nya di kafe, ia memilih untuk duduk sebentar melepas penat.

Sudah satu tahun sejak kepergian sang kakak Zea memilih untuk fokus bekerja dan belajar karna sekarang Zea sudah beranjak ke kelas yang lebih tinggi. Untuk urusan Nathan, Zea sudah menyerahkan, sebulan setelah kepergian sang kakak, Zea berusaha untuk mendapatkan hati Nathan tapi yang  namanya Nathan ya tetap saja menolak.

"Huhff." Zea menghembuskan nafas pelan. Jam menunjukan pukul 10.55 sama saja itu jam 11 malam.

'ga terasa ya kak, udah udah dua tahun kakak pergi, dan selama itu juga Zea sendirian ga ada penyemangat.' batin Zea sambil tersenyum tipis.

'udah Zea coba buat pergi dan meninggalkan dunia yang hancur ini, tapi kenapa selalu ga bisa kak? Kenapa? Apa tuhan ga mau liat Zea bahagia? Apa Zea di lahir kan cuman buat menderita?' tak terasa mutiara bening Zea lolos begitu saja.

Zea Sangat merindukan sosok Zafran meskipun itu mustahil. Selama 1 tahun juga Zea tidak bertemu dengan sang ayah, bukanya Zea tidak mau bertemu, tapi sang ayah lah yang selalu mengusirnya.

Hidup Zea mengeluarkan cairan merah, Zea memegang darah itu dengan bingung. "Aku kok sering mimisan ya?" Tanya Zea pada diri sendiri.
Memang sih akhir-akhir ini Zea sering mimisan dan sering kecapekaan.

"Mungkin aku kecapekaan kali ya? Ya udah lah." Zea mengelap darah tersebut dan memilih pulang.

Sekedar informasi, Zea sekarang tidak tinggal di rumah Afra lagi, ia memilih untuk kos ya walaupun itu kecil tapi cukuplah buat Zea hidup.

___________________
______________
__________

06.23  pagi

Zea sudah siap dengan seragam sekolahnya, sejak kejadian satu tahun yang lalu Zea sudah mulai berubah, dia tidak lagi pernah membuat ulah di sekolah.

"Bu, Zea pamit sekolah dulu ya Bu." Pamit Zea kepada Bu Marni ibu kos Zea.

"Eh nak Zea, udah rapi aja. Mau berangkat sekarang ya?" Tanya Bu Marni di sambut senyuman tulus dari Zea.

Zea langsung pergi dan menunggu angkot yang lewat. Tak selang berapa menit angkot yang di tunggunya sudah sampai.

_______________

Di sini Zea sekarang bersama kedua sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Afra dan Jessie.

"Kantin kuy, gue laper." Teriak Jessie dengan toanya.

"Ya udah ayok, Zee ayok." Zea mengangguk patuh dan mulai berjalan menyusul sahabatnya.

Sekarang Zea sudah mulai menyantap makanan dengan lahap tanpa berbicara sepatah kata pun.

"Eh Zee, ada si Nathan tuh." Ucap Jessie sambil memonyongkan bibirnya ke arah Nathan.

Dengan sigap Afra menepis tangan Jessie, sang empu meringis kesakitan.

"Auw, Lo apa apaan sih fra, Lo ga tau kalau si Zea suka sama si Nathan? Masa iya? semua orang tau kali!" Ucap Jessie meninggi kan suaranya.

"Jess, Lo kenapa sih? Kok Lo berubah gini? Lo ga Jessie yang pernah gue kenal dulu! Kenapa Lo malah ngerendahin sahabat Lo sendiri. Gila ya Lo!" Bentak Afra mengundang perhatian warga sekolah.

Nathan yang melihat keributan tersebut langsung menghampiri meja Zea dengan di ikuti oleh duo curut.

Zea hanya diam, sambil memegangi kepalanya yang terasa begitu sakit, hingga cairan merah lolos begitu saja dari hidungnya.

"Ada apa ini?" Tanya Nathan tegas.

Tak ada yang menanggapi ucapan Nathan. Afra menatap Jessie tajam, sedangkan Jessie menatap Afra dengan penuh kebencian.

Marsel dan Alvin yang hanya diam melirik ke arah Zea yang sudah tak sadarkan diri.

"Zea," panggil Marsel mengguncang pelan bahu Zea.  Alvin membalikkan tubuh Zea. Dan ya betapa terkejutnya Alvin melihat darah segar mengalir di hidungnya Zea.

"Astaga, Vin hidungnya Zea." Alvin mulai merasakan hangat dingin di sekujur tubuhnya.

"Gu-gue ta-takut darah." Ucap Alvin memundurkan tubuhnya. Kenapa Marsel lupa kalau Alvin takut dengan darah.

"Akhg"

"Nathan! Nanti aja Lo ngurus mereka, ini si Zea ga sadar!" Teriak Marsel sambil membopong tubuh Zea.

Bagaikan petir menyambar hati Nathan,  ada rasa sedikit kekhawatiran di hatinya.

Dengan sigap Nathan menghampiri Marsel dan membantu membopong tubuh Zea yang lemah.

___________
________
____

Zea di bawa ke rumah sakit, karna UKS sekolah tidak ada perawat yang bisa membantu Zea.

Seorang dokter keluar dari ruangan tempat Zea di rawat. Dengan gercep Nathan langsung menghampiri dokter tersebut di ikuti oleh duo curut dan Afra.

Kalau kalian tanya di mana Jessie, author juga ga tau, soalnya saat Zea di bawa ke rumah sakit Jessie hilang seketika.

"Gimana keadaan temen saya dok?" Tanya Afra dengan air mata mengalir.

"Apa anda keluarga pasien?" Afra menggelengkan kepalanya.

"Begini, saya belum tau pasti gejala yang di alami pasien, untuk itu saya perlu mengetahui keluhan pasien." Ucap Dokter itu menjeda.

"Saya permisi dulu, dan satu lagi kalau pasien sudah sadar segera beri tahu saya." Ucap Dokter tersebut dan pergi meninggalkan Afra dkk.

Seorang perempuan cantik berpakaian serba putih menatap ke sekeliling.

"Aku di mana?" Tanya nya memperhatikan sekeliling yang tak berwarna selain warna putih.

"Dek!" Seru seseorang dengan pakaian serba putih dan wanita paruh baya di sebelahnya.

Zea menoleh, ia menangkap sosok yang  selama ini sangat ia sayangi. Zea mendekat,

"Kakak! Mama." Mata Zea berbinar-binar dan langsung memeluk sang mama dan kakak.

"Kamu kenapa dek?"

"Aku mau ikut kakak sama mama, aku ga mau di tinggal sendiri, aku mau ikut hiks.." ucap Zea sesegukan.

"Sayang, kamu ga boleh ikut mama sama kakak, kamu harus kembali. Kamu belum saatnya di sini sayang." Ucap sang mama sambil mengelus Surai Zea.

"Tapi Zea ga mau ma hiks.. Zea mau ikut mama sama kakak aja hikss.. ga ada yang sayang sama Zea mah..." Zea mulai terisak kembali.

"Sayang dengarkan mama, Kamu harus kembali, di sana masih ada yang nunggu kamu." Ucapnya.

"Iya dek, kakak sama mama udah bahagia di sini, kamu kan janji mau buat kakak bangga jadi kamu harus tetap semangat, kembali lah dek. Kamu ga kasian sama Afra dia lagi nangis sekarang sampe- sampe belum makan." Jelas Zafran tersenyum kecil.

"Tapi kak.."

"Sayang, ga ada tapi-tapian kamu ga boleh pergi dengan luka seperti ini, kamu harus buat ayah percaya sama kamu dan bangga sama kamu nak."

"Kamu mau kembali kan? Buat semua orang menyesal telah memperlakukan kamu seperti ini."

"Jangan putus asa dengan semua ini sayang, semua akan indah pada akhirnya."

"Ma, sudah waktunya."

"Mama pergi dulu sayang, jaga diri kamu buat mama bangga sama kakak."

"Ga ma, ga hiks.. hiks.. mama."



"Mama!"

Zea tersadar dari koma, Afra yang melihat nya langsung menghampiri nya.

"Zee, mana yang sakit? Bilangan sama gue." Tanya Afra khawatir.

"Haus" -Zea.

Dengan cepat Afra menyambar gelas yang sudah tersedia di  sebelah brankar Zea, Afra membantu Zea untuk duduk.

"Fra, kok gue bisa ada di sini?" Tanya Zea dengan nada lemah.

"Shut, Lo masih lemah mendingan Lo istirahat dulu, gue mau panggil Nathan dulu." Ucap Afra membuat Zea kaget.
Afra meninggalkan Zea sendiri.

'Nathan ada di sini? Oke, gue harus bilang yang sesungguhnya, yang udah dari kemaren gue tahan.' Batin Zea.

Ceklek

Pintu ruangan Zea terbuka memperlihatkan seorang Nathan dengan wajah datarnya.

Zea menatap Nathan datar, Nathan berjalan menghampiri Zea yang masih terbaring di brankas.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Nathan basa basi.

"Em, udah mendingan." Jawab Zea singkat, suasana kembali hening. Zea memilih  memecah keheningan.

"Than."

"Em."

"Gue mau ngomong." Tak ada jawaban dari Nathan.

"Gue minta maaf sama lo, selama ini gue udah buat lo susah, gue buat Lo risih. Tapi itu gue lakuin karna gue suka sama Lo, mungkin Lo anggap gue becanda, tapi gue serius. kalau gue becanda ga mungkin gue bela-belain bangun pagi, cuman buat bikin nasi goreng yang akhirnya Lo buang  juga." Zea menjeda.

"Dan setelah gue pikir-pikir, gue cuman buang-buang waktu, tenaga dan nyakitin diri gue sendiri. Dan sekarang gue nyerah than,gue udah ingkar sama janji gue sendiri buat berusaha dapetin lo, bagaimana pun caranya. Gue nyerah hiks.." mata Zea berbinar-binar dan berhasil meloloskan mutiara berharga nya.

"Dan sekarang Lo bebas, gue ga akan ganggu Lo lagi, ga akan pernah hiks...hiks..." Zea berusaha menahan air matanya, tapi nihil mutiara itu terus mengalir.

Ceklek

Pintu ruangan Zea terbuka, memperlihatkan dua orang pria dengan wajah sangat khawatir dengan Zea.
Dengan cepat Zea manghapus bekas air matanya, dan mengubah ekspresi nya seperti biasa.

"Marsel, Alvin, kalian di sini juga?" Tanya Zea dengan senyum yang mengembang.

"Ya masih lah, mana mungkin kita tinggalin Lo sama Afra berdua." Ucap Marsel mendudukkan bokongnya di sofa yang tersedia.

"Oh iya kok gue bisa ada di sini ya? Bukanya tadi gue lagi di kantin." Bingung Zea.

"Panjang ceritanya Zee, mendingan Lo istirahat dulu aja." Ucap Marsel yang di anggukan oleh Zea.

TBC


Sebaik-baik membaca adalah bacaan Al Qur'an.

Jangan lupa vote dan komen, karna votkom adalah semangat buat aku dalam menulis.

Continue Reading

You'll Also Like

672K 31.5K 47
selamat datang dilapak ceritaku. 🌻FOLLOW SEBELUM MEMBACA🌻 "Premannya udah pergi, sampai kapan mau gini terus?!" ujar Bintang pada gadis di hadapann...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

990K 54.8K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
390K 21.5K 71
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
2.5M 250K 60
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?