Rajata Series 2 : OBSESSION

By Rasyaad

24.4K 2.8K 410

Aku balik dengan kisah baru dari Klan Rajata..... Ini kisah si Shaka anak kedua dari Vena dan Kevin 🌻Jangan... More

Blur
OBSESSION - 1
OBSESSION - 3
OBSESSION - 4
OBSESSION - 5
OBSESSION - 6
OBSESSION - 7
OBSESSION - 8
OBSESSION - 9
OBSESSION - 10
OBSESSION - 11
OBSESSION - 12

OBSESSION - 2

1.9K 239 24
By Rasyaad

Ada yang kangen dengan Abang Shaka nggak? Yuk absen yang nungguin dia muncul ☝☝☝🥰

Selalu jaga kesehatan pembaca semuanya dan jangan lupa bahagia hari ini..... Semoga baca ini bisa bikin kalian semua tambah bahagia 🤣🤣

Selamat Membaca
🍃🍃🍃

Sesuai dengan permintaan dan jadwal yang telah diatur oleh kakak sulungnya, maka disinilah Arshaka berada sekarang. Didalam jet pribadi milik keluarga Rajata yang sengaja dikirim Aron untuk menjemput sang adik.

Arshaka tidak habis pikir kenapa kakak nya itu sampai harus menyuruhnya naik jet pribadi, padahal awalnya Arshaka berencana pulang dengan pesawat komersil. Karena yang menaiki penerbangan ini pun hanya dirinya dan Tara sang asisten. Atau jangan-jangan kakaknya itu berpikir dirinya akan mengingkari janji untuk pulang, sehingga untuk memastikannya kakaknya itu harus mengirim jet pribadi beserta orang kepercayaannya untuk menjemput. Menyadari hal itu Arshaka hanya mendengus tanpa kentara.

“Beh.... Sering-sering aja kita bepergian kayak gini Ka. Udah berasa kayak konglomerat gue kemana-mana pakai jet pribadi” Suara Tara memecah keheningan diantara mereka. Mendengar itu Arshaka mendengus jengah.

“Kalau begitu kamu jadi asisten bang Aron aja sana, dia lebih banyak menggunakan jet ini dari pada aku”ucap Arshaka santai.

“Mohon maaf ya Ar, gue lebih baik naik mobil tiap hari tapi masih jadi asisten lo aja” ucap Tara sambil nyengir lebar.

“Kenapa? Bukannya kamu senang kalau sering naik kendaraan ini?”

“Gue masih muda dan belum menikah Ka. Gue nggak mau cepat tua karena tertekan gara-gara kerjaan. Abang kamu kan terkenal kaku dan dingin Ka. Bisa mati muda sahabat mu yang paling ganteng ini kalau kerja sama abang kamu itu” ucap Tara sambil bergidik ngeri. “Herannya bagaimana bisa si cantik Nara mau jadi calon istri abang kamu?”

“Mbak Nara mau ya karena cinta sama bang Aron. Abang itu kaku diluar aja kalau sudah menyangkut dengan orang yang dia sayang dia bisa berubah lembut juga”

“Memang kekuatan cinta bisa sebegitu dahsyatnya ya?” gumam Tara pelan yang masih bisa didengar Arshaka.

“Makanya cari wanita yang benar dan belajar jatuh cinta Tara. Jangan hanya belajar masalah ranjang aja. Sering nebar benih, tapi nggak pernah panen. Apa nggak rugi itu? ” tanya Arshaka dengan ketus.

“Harusnya lo bersyukur punya sahabat kayak gue yang dermawan banget, sampai mau menyumbangkan hal paling pribadi yang gue punya buat banyak wanita. Ya, meskipun gue selalu main aman selama ini." Ucap Tara sambil tertawa. "Kalau soal cinta nanti dulu lah Ka, soalnya cinta itu hal paling berbahaya. Selain membawa bahagia dia juga membawa derita bagi yang merasakannya. Contohnya aja lo, bukannya bahagia... Aw sakit Shaka” sebelum menyelesaikan kata-kata nya sudah ada sebuah majalah yang mendarat tepat di muka Tara.

“Kata-katamu semakin ngawur, jangan sok tahu jadi orang”

“Tapi memang yang gue bilang benar kan? Ini fakta bos, dan buktinya lo sudah bisa merasakannya kan?” ucap Tara sambil mengelus dahinya yang terkena lemparan majalah.

“Terserah kamu lah” ucap Arshaka dengan malas. Setelah itu tidak ada pembicaraan apapun dari mereka berdua karena Arshaka lebih memilih mendengarkan lagu dengan headset dari pada mendengarkan omongan Tara yang kadang bikin sakit kepala.

“Lo pulang ke rumah orang tua lo Ka?” tanya Tara ketika mereka berjalan menuju mobil yang menjemput mereka.

“Nggak, aku ke apartemen aja dulu yang jaraknya lebih dekat, mau langsung istirahat” jawab Arshaka santai.

“Oke lah, lebih baik istirahat dulu sebelum besok bekerja lagi” timpal Tara.

Ponsel Arshaka berbunyi nyaring ketika dia baru saja mendudukkan bokongnya di jok penumpang, melihat siapa yang menelfon Arshaka langsung mengangkat panggilan itu di saat dering pertama.

“Ya bang” sapa nya kepada si penelfon yang tidak lain adalah Aron kakaknya.

Kamu dimana sekarang?”

“Dijalan mau ke apartemen bang, memang ada apa?” tanya Arshaka sambil mengerutkan kening bingung.

Kamu kekantor dulu ada hal penting yang mau abang bicarakan soal pekerjaan”

“Apa tidak bisa besok saja bang?” tanya Arshaka sambil menghela nafas panjang. Sejujurnya saat ini Arshaka merasa sangat lelah, jadi dia benar-benar ingin segera sampai apartemennya dan beristirahat.

“Tidak bisa Shaka. Hanya sebentar. Setelah itu kamu bisa langsung melanjutkan agenda kamu itu” debat Aron yang tidak mau mengalah. Aron yang tak bisa dibantah benar-benar membuat Arshaka bertambah lelah.

“Oke, 15 menit lagi aku sampai kantor” ucap Arshaka sebelum menutup teleponnya.

“Pak kita ke kantor dulu” perintah Arshaka pada sang supir.

“Ngapain ke kantor dulu? Bukannya kita baru besok masuk kerjanya?” tanya Tara bingung.

“Nggak tahu, bos besar memberi perintah begitu. Jadi nurut aja Tara” Ucap Arshaka sambil menyandarkan kepalanya di sandaran mobil dan memejamkan mata. Melihat Arshaka yang tampak sangat lelah, Tara tidak melanjutkan pertanyaannya. Sebagai tangan kanan Arshaka dia akan selalu menuruti perintah Arshaka asal yang perintahkan sesuai pekerjaannya dan masih masuk akal.

Sesui dengan prediksi Arshaka, 15 menit kemudian mobil yang ditumpanginya sudah memasuki lobby kantor Rajata Group. Dan yang mengejutkan adalah Aron sudah berdiri di lobby sambil memandang mobil yang membawanya. Jangan bilang kakaknya itu sedang menunggu dirinya? Batin Arshaka.

“Abang kenapa berdiri disini?” tanya Arshaka ketika keluar dari dalam mobil. “Jangan bilang karena sangking kangennya sama aku, abang sampai melakukan penyambutan ke lobby segala?” tebak Arshaka sambil memicingkan mata. Sementara mendengar kata-kata adiknya yang melantur itu, Aron hanya mendengus jengah.

“Kurang kerjaan banget abang nungguin kamu. Abang baru selesai meeting di luar, dan kebetulan tadi lihat mobil yang menjemput kamu memasuki pelataran kantor” jawab Aron datar.

“Kalau rindu bilang aja bang, kita sudah lama tidak bertemu bang masak nggak kangen sih sama adik abang yang paling ganteng ini?” tanya Arshaka sambil langsung memeluk sang kakak.

“Kangen sama kamu nggak ada untungnya” timpal Aron lagi yang sukses membuat Tara menahan tawa melihat interaksi kakak beradik didepannya. Walaupun begitu tapi tak urung Aron juga membalas pelukan sang adik walau cuma sebentar.

"Sudah lepas pelukan kamu, abang risi pelukan sama kamu lama-lama" Sambung Aron lagi sambil menjauhkan tubuh sang adik. Mendengar hal itu, Arshaka menghela nafas panjang. Beginilah nasib memiliki abang yang kaku dan memiliki selera humor rendah batin Arshaka. Arshaka juga kadang merasa heran apa yang membuat calon kakak iparnya itu jatuh cinta dengan kakaknya yang kaku seperti kanebo kering?

“Cinta tidak butuh alasan Shaka. Meskipun bagi orang lain abang punya banyak kekurangan, tapi bagi Nara abang tetap yang paling sempurna” ucap Aron masih dengan nada datar.

“Hah?” sementara mendengar kata-kata kakaknya, Arshaka malah melongo bingung. Apa tadi dirinya tidak bicara dalam hati tapi mengucapkannya secara langsung?

“Ck... Ayo masuk” ucap Aron sambil berbalik dan meneruskan langkahnya, meninggalkan adiknya yang sepertinya masih bingung.

“Capek banget ya Ka, sampai nggak bisa membedakan mana yang nyata dan tidak?” ucap Tara sambil menepuk bahu sahabatnya itu. Sekarang Arshaka tahu mungkin memang tadi secara tidak sengaja dirinya mengucapkan apa yang ada dipikirannya. Tanpa menghiraukan apa yang dibicarakan Tara selanjutnya Arshaka meneruskan langkahnya memasuki lobby kantor untuk segera menyusul sang kakak.

Arshaka merasa sedikit heran, kenapa hari ini lobby kantor terasa lebih ramai dari biasanya. Dia melirik jam nya sekilas, dan menyadari bahwa ini memang sudah jam pulang kantor. Akan terapi ini terasa janggal untuknya.

“Ada Apa ini?” ucap Aron dengan nada yang naik satu oktaf. Dan itu berhasil menghentikan langkah Arshaka.

Arshaka langsung melihat kearah yang sama dengan yang dipandang sang kakak. Dia langsung melotot sempurna ketika mendapati ada 2 orang wanita yang sedang berkelahi. Arshaka menyipitkan matanya, mulai memfokuskan pandangannya yang memang masih agak jauh dengan jarak sang kakak. Ternyata bila diperhatikan lebih jeli, lebih tepatnya mereka bukan berkelahi. Melainkan ada satu wanita yang menggunakan ilmu bela dirinya untuk menghajar wanita lainnya. Ketika menyadari bahwa salah satu dari wanita itu adalah soulmate nya, Arshaka langsung berlari mendekati sang soulmate.

“Sis, Are you okey?” tanya Arshaka panik kepada wanita yang merupakan saudara kembarnya. Arshaka benar-benar memeriksa keadaan saudara kembarnya itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dirinya benar-benar tidak rela kalau sang saudara yang merupakan teman hidupnya sejak dalam kandungan sang bunda sampai terluka.

“Manusia kayak dia mana bisa lukain aku sih bang, tapi yang terluka malah mbak Nara” ucap Qilla dengan nada menyesal diakhir kalimatnya. Arshaka kemudian melihat ketempat dimana sang abang sedang berjongkok memeriksa keadaan sang tunangan.

Arshaka hanya meringis melihat wajah sang kakak yang seperti siap membunuh orang karena melihat sang tunangan terluka. Dirinya yakin setelah ini sang kakak akan berubah menjadi iblis yang akan membalas tanpa belas kasih semua perlakuan orang yang telah jahat kepada belahan jiwanya itu.

“Jangan biarkan semua yang terlibat keluar dari gedung ini. Shaka kamu urus semuanya, saya ingin menempuh jalur hukum. Saya tidak ingin kejadian ini terulang lagi pada calon istri saya” setelah mengatakan itu kakaknya itu langsung pergi ke klinik dengan menggendong tunangannya. Sementara Arshaka menghela nafas panjang, kenapa hari pertama dirinya kembali sudah ada masalah seperti ini? Tapi dirinya juga setuju dengan apa yang dilakukan oleh sang kakak. Tanpa diperintah pun Arshaka pasti akan langsung membalas orang yang sudah mencelakai keluarganya.

Setelah memberikan instruksi kepada bagian keamanan untuk mengamankan 2 tersangka gila yang hampir mencelakai saudaranya, Arshaka langsung menghubungi pihak kepolisian dan tim pengacara di kantornya. Arshaka akan memastikan kedua orang itu tidak akan mendapatkan hukuman yang ringan.

Jangan remehkan seorang Arshaka, karena dia bisa menjadi sangat kejam bila ada yang menyakiti keluarganya. Dia adalah salah satu pengacara paling ditakuti oleh lawannya. Soal kemampuan di bidang hukum, dirinya tidak perlu diragukan lagi. Bahkan kalau dia mau seorang narapidana yang dituntut hukuman matipun bisa bebas. Untungnya selama ini Arshaka tidak pernah menggunakan kemampuannya untuk membela orang yang salah. Dia memiliki prinsip yang teguh kalau soal hukum.

“Kamu benar-benar tidak terluka kan sis?” tanya Arshaka lagi menatap sang kembaran yang penampilannya agak berantakan.

“Ya ampun bang, nggak ada abangku sayang. Cuma rambut aku jadi berantakan ini gara-gara nenek lampir tadi” ucap Qilla sebal sambil merapikan rambutnya asal-asalan. Kemudian Qilla melingkarkan kedua tangannya di pinggang Arshaka dan memeluk sang saudara kembar dengan erat.

“Aku kangen banget sama Bangsat. Kenapa lama banget baru memutuskan pulang?” Secara spontan Arshaka juga memeluk Qilla dan menepuk bahu sang saudara kembar dengan pelan.

“Abang juga kangen kamu Q. Tapi please jangan panggil abang seperti itu. Orang yang nggak tahu dikira abang ini laki-laki yang bangsat beneran” mendengar keluhan sang kakak kembar Qilla terkirim geli.

“Itu panggilan sayang aku buat kakak kedua.Yakin abang cuma kangen sama aku?” tanya Qilla sambil menaik turunkan alisnya ketika pelukan mereka terlepas.

“Abang kangen sama semuanya”jawab Arshaka sambil menghela nafas panjang, ketika sadar sang saudara berniat menggodanya. “Abang urus dulu masalah bang Aron ini, kamu bisa pulang sendiri kan?” lanjut Arshaka lagi.

“Selalu mengalihkan perhatian” cibir Qilla.

“Sepertinya kamu tidak perlu pulang sendiri Q” Ucap Arshaka dengan seringaian menyebalkan. Alarm tanda bahaya milik Qilla tiba-tiba berbunyi nyaring ketika melihat wajah tengil seorang Arshaka.

Baby....” Qilla langsung memejamkan matanya ketika mendengar suara seseorang yang sangat dia hafal. Seseorang yang benar-benar Qilla hindari selama ini. Dan kalau bisa akan Qilla kirim ke Kutub Selatan agar tidak pernah bertemu dengannya sampai kapanpun.

“Bro antar pulang soulmate aku ya, jagain dia biar nggak kabur lagi” kelakar Arshaka yang sukses membuat Qilla melotot kesal kearah sang kakak kembar.

“Siap, aku pasti akan jagain dia supaya tidak bisa kabur lagi. Kalau tetap niat kabur aku ikat dengan ikatan suci pernikahan” mendengar gombalan receh dari orang yang paling dia hindari, wajah Qilla sudah merah padam karena menahan emosi. Sementara Arshaka sudah tertawa melihat kembarannya yang berubah tidak berkutik bila bertemu dengan pawangnya.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun Qilla akhirnya pergi meninggalkan kantornya. Kemudian segera disusul oleh laki-laki yang menggombali nya tadi.

Sementara itu setelah memastikan soulmate nya aman dan bersama orang yang tepat, Arshaka langsung meminta Tara untuk memeriksa seluruh CCTV kantor. Khusunya jalur yang dilalui saudara dan calon kakak iparnya sebelum kejadian naas tadi.

Arshaka juga langsung menelfon Dimas yang merupakan asisten sang kakak untuk memerintahkan beberapa orang yang terkait dengan kasus ini menemuinya sekarang juga. Arshaka benar-benar berniat menyelesaikan kasus ini sampai ke akarnya. Yang akan masuk penjara memang hanya 2 orang saja, tapi yang terkena dampaknya Arshaka jamin lebih dari satu orang.

Arshaka tidak tahu, entah dirinya harus bersyukur atau tidak. Karena dengan adanya kasus ini dirinya menjadi tahu ada banyak pelanggaran yang terjadi di kantor pusat.

Arshaka sedang memeriksa beberapa hal di tablet nya ketika 2 orang yang merupakan manager HRD dan Manager Keuangan menemuinya di ruangan Aron. Mereka semua nenunduk takut ketika memasuki ruangan sang CEO.

“Maaf Pak, apa kami memiliki kesalahan sampai dipanggil khusus kemari” tanya pria berumur pertengahan 30 an yang merupakan manager keuangan.

“Kenapa masih bertanya? Ketika kalian memasuki ruangan ini, hanya ada dua kemungkinan alasan, pertama karena prestasi kalian dan yang kedua karena kesalahan kalian. Jadi menurut kalian, kalian masuk yang mana? ”ucap Arshaka datar sambil bersandar di kursi kebesaran sang kakak. Dua orang di hadapannya hanya diam sambil saling lirik. Keringat dingin sudah mulai keluar membasahi dahi mereka karena merasa takut dan terintimidasi dengan laki-laki yang ada dihadapan mereka. Padahal ruangan CEO memiliki kualitas AC nomor satu. Dan saat ini dapat dipastikan kalau AC dalam keadaan menyala di suhu paling rendah.

Mereka pikir tidak ada yang lebih menakutkan dari berhadapan dengan putra sulung keluarga Rajata yang terkenal dingin dan memiliki tatapan setajam elang. Namun ternyata mereka salah, karena seorang Arshaka yang memiliki wajah rupawan juga memiliki aura yang lebih mengeringkan dibanding sang kakak jika sedang marah.

“Kenapa hanya diam? Saya hanya tanya hal sederhana dan kalian tidak bisa menjawab? Bagaimana mungkin orang-orang seperti kalian bisa menjabat sebagai manager di perusahaan ini?” tanya Arshaka dengan nada mengejek.

“Itu... anu.... Anu...”jawab laki-laki yang bernama Idris dan merupakan manager keuangan.

“Anunya pak Idris kenapa?” tanya Tara karena gemas melihat dua laki-laki yang ada didepannya ini. Karena harus mengurusi kedua laki-laki ini, jadwal kerjanya yang seharusnya baru mulai besuk menjadi dimajukan hari ini.

“Tara...” Arshaka bersuara, memperingatkan sang tangan kanan. Sedangkan Tara hanya nyengir lebar mendengar suara bosnya. Karena dia sudah terbiasa menghadapi Arshaka dalam mode begini.

“Kalian tidak ada yang bisa menjawab?” tanya Arshaka sekali lagi sambil menatap tajam kedua laki-laki yang berdiri didepannya.

“Saya minta maaf pak. Saya salah karena sudah meloloskan Indah dan Baby sebagai pegawai Rajata group pak” Ucap Pak Akbar sang manager HRD lirih masih sambil menunduk. Mendengar itu Arshaka menganggukkan kepalanya singkat.

“Anda tahu kalau kesalahan anda itu sangat fatal pak Akbar? Perusahaan ini sangat mengedepankan kecerdasan dan kemampuan dari calon karyawan. Tapi anda merusak itu semua lewat jalur koneksi. Selama ini saya tidak mempermasalahkan asal mereka bisa bekerja dengan benar. Tapi apa yang sudah dilakukan oleh Indah dan temannya sudah melewati batas toleransi dari keluarga saya. Dia berkata kasar bahkan melukai orang yang merupakan keluarga saya, jadi jangan salahkan saya kalau penjara adalah pilihan terakhir dari keluarga kami. Dan untuk bapak sendiri, mulai hari ini anda bukan lagi manager HRD dari perusahaan ini.” Ucap Arshaka dingin menyampaikan keputusan akhirnya.

“Pak maafkan saya, tolong jangan pecat saya pak. Saya berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi” ujar sang manager sambil berlutut.

“Disini pemilik keputusan adalah saya. Dan keputusan saya sudah final pak Akbar. Pintu ada diseberang sana, anda pasti bisa keluar sendiri kan?” tanya Arshaka sarkas.

Merasa diusir Akbar akhirnya segera melangkah keluar dari ruangan itu dengan kepala tertunduk. Dia tidak ingin mencari masalah lagi dengan putra kedua dari Kevin Rajata itu, karena dia tahu seorang Arshaka bisa lebih nekat dari ini apabila lawannya menantang. Dia sangat menyesal telah memasukkan keponakannya itu ke perusahaan ini, bila akhirnya hanya mematikan karirnya saja.

Sementara itu melihat seniornya dipecat langsung oleh laki-laki yang ada didepannya tanpa belas kasihan, sang manager keuangan memutar otaknya untuk berfikir kesalahan apa yang telah dia lakukan sehingga berada diposisi menakutkan seperti ini.

“Masih tidak tahu pak Idris, apa kesalahan anda?” tanya Arshaka lagi.

“Saya yakin tidak melakukan kesalahan apapun pak” ucap Pak Idris sedikit ragu, Arshaka menyeringai menatap bawahannya itu. Kemudian dia menoleh kearah Tara dan memberinya kode untuk menampilkan video pada layar proyektor yang biasanya dipakai untuk presentasi.
Wajah Pak Idris menjadi pusat pasi ketika melihat sebuah video yang sedang mulai diputar oleh Tara.

“Ba.. ba.. gaimana bisa?” tanyanya dengan terbata.

“Mendapatkan video ini bukan hal sulit bagi saya. Apa 3 istri bapak masih kurang memuaskan sampai bapak menjadikan Indah dan beberapa karyawan lain sebagai objek pemuas nafsu?” Mendapat pertanyaan itu membuat Idris semakin melotot kaget. Bagaimana laki-laki muda didepannya bisa tahu semua kehidupan pribadinya? Bukankan selama ini dia sudah sangat pintar menyembunyikan segala skandalnya. Idris baru menyadari bahwa kehebatan Arshaka dalam menghancurkan hidup seseorang yang mengusiknya bukan isapan jempol belaka. Selama ini tidak ada yang tahu kehidupan liar dan kelam yang dia jalani, bahkan istrinya pun tidak tahu.

“Menjijikkan, apakah seorang Manager Rajata tidak mampu membayar hotel sampai harus menggunakan ruangannya untuk berbuat mesum?” Tanya Arshaka dengan nada mengejek dan pandangan meremehkan.

“Jadi segera kemasi semua barang anda dan tinggalkan kantor ini segera. Jangan pernah melakukan hal-hal aneh dibelakang saya, karena saya memegang semua kartu anda. Anda tidak ingin kan salah satu video mesum anda tersebar di dunia maya?”tanya Arshaka santai. Arshaka tahu bahwa laki-laki didepannya adalah laki-laki yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau. Jadi dia harus selangkah lebih maju untuk menghalau segala masalah yang bisa saja muncul kedepannya.

"Dan jangan lupa, saya lebih dari mampu untuk menghancurkan hidup anda dan  keluarga anda kalau sampai anda berniat mengusik keluarga saya dengan hal sekecil apapun." Lanjut Arshaka lagi dengan suara dingin yang mampu membuat lawan bicaranya bergidik ngeri.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, untuk apresiasi di bab ini.... 😁
Bab ini berisi hampir 3000 kata, jadi lumayan panjang kan....

Semoga bisa mengobati kerinduan kalian sama BangSat....

Satu lagi kalau ada typo silahkan koment, supaya bisa aku perbaiki 😁

See you nex part.... 😘

8 Oktober 2020

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 58.5K 69
Cinta atau Obsesi? Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di dalam n...
477K 1.5K 9
Katya Shelomita memiliki insekuritas tinggi terhadap salah satu bagian tubuhnya sejak dia menginjak bangku SMP. Gadis manis yang mungil itu kehilang...
627K 56K 54
⚠️ BL LOKAL Awalnya Doni cuma mau beli kulkas diskonan dari Bu Wati, tapi siapa sangka dia malah ketemu sama Arya, si Mas Ganteng yang kalau ngomong...
497K 38.8K 17
[SEBAGIAN DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU BARU BACA] Dilarang ada hubungan antara senior dan peserta OSPEK, Galen, sebagai Ketua Komisi Disiplin terpa...