Jumeaux • njm ft. ljn ✓

由 dreyy__hn

9.4K 834 18

Jumeaux一 (adjective) ; said of children born from the same childbirth Jeno, sang kakak yang hidup bahagia mel... 更多

[1]Prolog • Awal
[2]Prolog • Lee Jeno, Im Yoona
[3]Prolog • Na Jaemin
1. Jisung Sakit
3. Bit by Bit
4. Park
5. Choice
6. Jung
7. Jisung & Park
8. à l'envers
9. Désolé, jumeau
10. Déjà Vu
11. Wakey wakey! It's Morning!
12. Past to Present
13. Blurred Memories
14. New Moments
15. You Are The Key
16. Flashback
17. Back
18. Envoyez mon amour
19. Biar Semesta yang Memilih
20. "Cengeng"
21. Papa
22. Goodbye for Now
23. From Home [End]
[Epilog] • My Everything
O1. Make A Wish
O2. Best Friend

2. Sekolah dan Hwang

342 33 1
由 dreyy__hn

"Kau siap, Jen?"

"Siap, ma. Jaemin dimana?"

"Jaemin kan pulang kemarin, saat kau tidur. Ia akan bertemu denganmu nanti di sekolah"

Ya, hari ini Lee Jeno akan memulai pendidikannya, sama hal nya dengan Jaemin. "Ah, oke ma. Jeno duluan" ujar Jeno lalu pergi dari pelataran rumah keluarga Lee.

Singkat, cerita, akhirnya Jeno sampai di sekolah barunya. Disana, ia melihat Jaemin yang tengah menunggunya di gerbang.

"Lama banget sih"

"Maaf, kesiangan"

"Dasar pemalas"

Jeno hanya tersenyum, memperlihatkan eyesmile nya.

___

"Jen.. sana duluan"

"Kenapa?" tanya Jeno heran. Pandangan Jaemin terpaku pada sesuatu, entah apa. Ia tampak terkejut. "Gapapa, nanti kususul. Aku ada urusan sebentar" ujar Jaemin lalu pergi dari Jeno. Jeno tidak mau ambil pusing, ia langsung pergi ke kelas barunya.

JAEMIN POV
Aku terkejut. Entah halusinasiku atau realita, aku melihat mereka berdua. 'Sahabat' ku dahulu. Aku langsung menghampiri mereka setelah meninggalkan Jeno. Hingga aku menepuk pelan bahu kecil pemuda itu. Ia menoleh, bersama temannya. Terkejut. Itu reaksi mereka berdua sekarang.

"N-nana?"

"J-jaemin?"

Aku tersenyum. "Lama tak jumpa.. Huang Renjun, Lee Haechan" ujarku, menahan tangis. Sementara Renjun sudah berkaca-kaca. Haechan masih dengan reaksinya. Lalu aku memeluk keduanya. Menyalurkan rasa rindu, setelah 12 tahun tidak bertemu. Mereka membalasnya.

"GUE KANGEN SAMA LO ANJIR KEMANA AJA?!" Teriak Haechan dengan suara melengkingnya. Aku hanya tersenyum. "Gue kira lo udah mati Jaem" ujar Renjun, dengan segala ke savage an nya. "Maaf, gue bakal jelasin. Untuk saat ini gue mau minta tolong, boleh?" Tanyaku ke mereka. Mereka hanya mengangguk.

"Kalau misal nanti ketemu Jeno.. tolong berlagak kalian orang baru ya? Jangan langsung kenal aja. Dia amnesia habis kecelakaan itu. Bakal sakit kalau otaknya dipaksa buat mengingat sesuatu. Oh ya, jangan bilang gue saudara kembarnya. Sekarang gue cuma sepupunya juga.. penyebab dia kecelakaan" ujarku, mempelan di kalimat terakhir. Tapi mereka mendengarnya. Lalu menatapku.. iba. "Maaf Na, kita ga ada disana waktu lo butuh. Susah ya.. berjuang sendiri? Sekarang lo ga perlu berjuang sendirian. Ada kita, yang bakal ngebantu lo" balas Renjun.

"Lo kelas mana Na? Biar kita anter"

"Kelas 10A jurusan musik, kalian?"
Mereka saling bertatapan, yang membuatku bingung. Lalu Haechan menggandeng tanganku tiba tiba, agaknya seperti menyeret, dengan Renjun yang mendorongku dari belakang.

"Apaan sih?!"

"Udah lo diem aja"

Tak lama kemudian kita sampai di kelas yang bertuliskan 10A, kelasku dan Jeno. Disana kulihat Jeno sudah mendapatkan teman. "Thanks" ujarku lalu masuk. Namun mereka juga ikut masuk. "Kita sekelas, Na Jaemin" ujar Renjun yang membuatku kegirangan. Sepertinya aku tidak perlu mencari teman lagi.

"Jaem!"

Aku menghampiri Jeno dan seseorang yang sepertinya teman baru Jeno. Orang itu mengulurkan tangannya kepadaku. "Hwang Hyunjin" ujarnya, namanya tak asing. Aku membalasnya.
"Na Jaemin, sepupu Jeno"

___

"Hai Jen! Aku Lee Haechan! Senang berteman denganmu!"

"Aku Huang Renjun"

"Hai, Lee Jeno, pindahan Vancouver"

"Jen, masih ingat percakapan kita lusa kemarin? Saat malam. Di kamar. Yang kumaksud itu mereka" ujarku menunjuk Renjun dan Haechan. Jeno tampak bingung. "Kalian, sahabat kecilku dan Jaemin?" tanyanya. "Iya, dulu kita dekat sekali. Kita berempat, seperti saudara kandung. Bahkan kadang kita juga sinkron" ujar Haechan antusias. Renjun hanya tersenyum. "Maaf aku tidak mengingat kalian, aku-" ucapan Jeno terpotong oleh seseorang. "Amnesia, maka itu, mari kita bantu mengembalikan memorimu yang hilang" Renjun. "Kau merasa sesuatu? Mungkin kita bisa membantu" aku sudah panik sendiri. Jeno, tidak mungkin bisa mengingat semuanya sekaligus, kan?

"Ekhem, besok besok saja. Jangan dipaksakan. Nanti sakit. Aku juga menjagamu saat ini Jen, pesan dari bunda"

Jeno, Renjun, Haechan tampak kesal. Dan aku tidak peduli. Yang penting Jeno tidak kesakitan. Itu yang paling utama.

"Bisa bisanya kau masih mementingkan orang lain daripada dirimu sendiri Na, Jeno harus ingat semuanya" lirih Renjun pelan yang tetap bisa kudengar. "Ah, karena kalian sahabat kecilku. Kalian pasti tahu semua yang dekat denganku, bukan?" tanya Jeno tiba tiba. Aku was was. Renjun dan Haechan mengangguk.

"Lalu, siapa yang dulu paling sering bermain denganku? Aku pernah bermimpi, ada seorang anak laki, ceria, sangat ceria, sering sekali membangunkanku.. lalu mengatakan bahwa aku harus ingat semuanya dan berkata aku melupakan 1 orang berharga dihidupku.. kalian tahu itu siapa?"

"Itu-"

KRING

Ucapan Haechan terpotong bel. Mau tidak mau kita harus kembali ke tempat duduk kita. Sebelum Renjun ke tempatnya, aku sudah mencegatnya terlebih dahulu. "Gue minta tolong.. jangan gegabah. Sekali ini aja mentingin Jeno. Dia belum terbiasa di Seoul, Njun. Gue harap lo ngerti" bisikku lalu kembali ke tempat duduk ku yang berada disebelah Jeno.

"Jen, aku minta tolong. Jangan memaksakan dirimu dahulu. Kau belum terbiasa di Seoul. Aku akan memberitahumu semuanya, namun tidak sekarang. Kumohon. Itu akan berefek pada kesehatanmu"
Jeno bingung. Itu yang kutangkap. "Ikuti saja alurku. Akan ku beritahu, tidak sekarang" ujarku mempersingkat.

Sementara itu, aku merasa ada yang mengawasiku, entah siapa. Namun seseorang itu ada di kelas ini. Entah kenapa firasatku mengarah ke Hyunjin. Anak itu tampak familiar. Aku seakan pernah bertemu dengannya, namun aku lupa. Ah sudahlah, tidak penting. Aku tidak boleh berprasangka buruk pada teman Jeno.

____

"Jen, bagaimana di Vancouver? Apa itu menyenangkan?"

Saat ini istirahat, dan kami berempat memutuskan untuk di kelas saja. "Bagus, tapi lebih enak di Seoul sejujurnya. Vancouver, kadang terlalu liar" aku mendengus. Setahuku Vancouver kota nyaman, kenapa bisa ia bilang liar? "Bukan liar Jen, kau saja yang masih belum bisa beradaptasi. Buktinya Mark hyung mengatakan Vancouver kota nyaman" balasku. "Itu kan Mark hyung, yang ditanya Renjun itu aku" ujarnya menghadap ke arahku. Aku mendengus.

"Na Jaemin, bisa kita bicara?"

Suara cukup berat menginstrupsi kita. Ternyata Hyunjin. "Ada apa, Hyunjin?" tanyaku. "Hal cukup penting. Kumohon" ujarnya dan aku menyetujuinya. Tampaknya Renjun dan Haechan agak curiga, namun ku yakinkan mereka bahwa aku akan baik baik saja.

Hyunjin membawaku ke rooftop sekolah. Aku sudah was was. "Maaf" ujarnya. Aku bingung. "Maafkan ayahku" lanjutnya. "Ada apa? Kau salah padaku?" tanyaku heran.

"Ayahku yang... menabrak Jeno dan ayahmu waktu itu. Maaf, hidupmu kacau karena ulah ayahku"
Aku terpaku. "Ayahku sering memakan banyak korban. Dia sering mabuk mabukkan dan pulang dengan membawa satu korban kecelakaannya. Aku minta maaf atas nama ayahku. Tenang, beliau sudah di balik jeruji"

Aku masih diam. "Aku pernah melihatmu.. kau ada di mobil itu kan saat ayahmu menabrak Jeno? Aku ingat jelas, Hwang" ujarku. Ia hanya mengangguk, menundukkan kepalanya. "Maafkan aku, kau dan Jeno terpisah karena ayahku. Padahal kalian saudara kembar" lanjutnya yang membuatku terpaku lagi. Hyunjin, tahu, aku ini adik kembarnya Jeno? "T-tau darimana kau?" tanyaku. "Na, kita pernah 1 TK. Kalian selalu berempat, aku selalu bersama Felix. Kita berbeda kelas. Siapa sangka kita kembali dipertemukan saat SMA"

Aku masih terdiam. Bingung, mau memaafkan Hyunjin atau tidak.

"Hyunjin, akan kumaafkan kau dengan satu syarat"

"Apa?"

"Jangan bilang ke Jeno aku adik kembarnya. Anggap aku sepupu Jeno. Akan kacau bila Jeno tahu semuanya. Kau akan terancam, Hyun. Jika kau teman TK ku maka kau tahu apa yang terjadi bila Jeno marah, kan?"

Hyunjin mengangguk. "Terima kasih, Na. Aku berjanji. Maafkan lagi kesalahan yang ada dimasa lalu" ujarnya sekali lagi. Aku hanya mengangguk. "Kau turun saja dulu. Aku ingin disini dahulu" ujarku dan ia langsung meninggalkanku sendirian di rooftop.

Aku memandangi langit. Langit cerah membentang luas. Seluas harapanku Jeno bisa mengingatku lagi. Mustahil kan, jika ia mengingat Renjun dan Haechan namun tidak mengingatku? Aku yang selalu bersama dengannya, dari kecil. Na Jeno, itulah namanya, bukan Lee Jeno.

Soal Hyunjin.. aku benar benar memaafkannya. Aku tidak tahu tindakanku itu benar atau tidak. Aku tidak akan bercerita ke siapapun. Apalagi Renjun dan Haechan. Mungkin aku akan dimarahi habis habisan oleh mereka berdua. Aku tidak peduli.

Tapi sampai saat ini aku belum bisa percaya aku dapat kembali ke sekolah. Sekolah terakhirku 12 tahun. Semoga aku bisa mengejar ketertinggalanku. Berbeda dengan Jeno, ia pasti sudah tahu dasar dasarnya. Aku juga, namun aku masih ragu. Sejauh ini aku bisa paham, entah kedepannya bagaimana.

Jujur, aku agak senang bebanku berkurang sedikit. Jisung benar benar dirawat keluarga Lee dengan baik. Segala fasilitasnya terpenuhi. Apa yang ia mau, ia langsung dapat. Namun aku sudah mengajar Jisung dahulu, untuk tidak boros. Jadi anak itu akan baik baik saja. Aku senang, Jisung sepertinya sangat senang di keluarga Lee. Ya, dia bisa merasakan kasih sayang ibu dan ayah. Lagi.

Tinggal Jeno mengingat semuanya, kemungkinan aku mendapat kehidupan yang kunantikan.

Hai untukmu, Na Jeno, akan kutunggu kau mengingat semuanya. Dari adik kembar kesayanganmu, Na Jaemin.

___

To Be Continued

继续阅读

You'll Also Like

312K 9.6K 31
Book One in 'The Twisted Series' Isabella, Group A, Subject A77, The Original a sixteen year old girl who was thrown into the glade to help the tria...
2.2M 115K 64
↳ ❝ [ INSANITY ] ❞ ━ yandere alastor x fem! reader ┕ 𝐈𝐧 𝐰𝐡𝐢𝐜𝐡, (y/n) dies and for some strange reason, reincarnates as a ...
7.8K 250 21
Just some cute short stories of BTS. Also posted on my AO3 account DTSbulletproofduckscouts
9.6K 283 13
In which two souls find eachother at the most unexpected time, and help eachother heal as much as they can. nairobi x fem!oc