My ex-Boyfriend [TELAH TERBIT]

By senjaazh

1.6M 93.3K 1.8K

Auristella Queensha Syahreza Stella. Primadona sekolah,siapa yang tidak terpesona dengannya? Gadis cantik dan... More

[00] Prolog.
[01] Bully.
[02] Mine.
[03] Possessive.
[04] Bangkrut.
[05] Anak baru.
[06] Cowo nyebelin.
[08] Jadian.
[09] Tusukan.
[10] Kesedihan Alexa.
[11] Mawar putih.
[12] Minta maaf?
[13] Bumbu-bumbu Cinta.
[14] Triple ice.
[15] Terkunci.
[16] Kemarahan alexa.
[17] Pohon Rambutan.
[18] Perjanjian.
[19]Kembali menjadi miliknya
[20] Mengundurkan diri.
[21] Bertemu
[22] Cemburu.
[23] Pernyataan cinta.
[24]Bocah tengil
[25] Stella siapa?
[26]Aneh
[27]Pergi
[28] Apa gunanya menyesal?
[29] Pemilik hati yg sebenarnya
[30]
[31] Akhirnya ketemu
[32] Diculik
[33] terungkap
[34] kehilangan
[35] Yang sebenarnya
[36]
[37] kembali
[38] Hilang
[39] Maaf?
[40] Bersatu (END)
[41] Epilog
Open PO

[07] Perpisahan.

44.5K 2.5K 57
By senjaazh

"Lo hati-hati ya disana. Kalau udah sampe, telfon yah." Ucap stella.

Stella dan alexa memeluk tubuh kiran. Mereka bertiga berpelukan, mungkin pelukan terakhir.

Setelah beberapa minggu. Semenjak kejadian kiran yang memergoki papanya berselingkuh. Mama kiran dan papanya resmi berpisah. Agak kecewa sih, karena papanya lebih memilih perempuan lain dari pada keluarganya.

Mama kiran memutuskan untuk tinggal diluar negri, dengan terpaksa kiran harus ikut dan meninggalkan sahabat-sahabatnya.

"Lebay banget sih, ini cuma beda negara bukan beda alam." Perkataan evan menghancurkan momen haru ketiga gadis tersebut.

Stella dan alexa menatap evan sinis.

"Penghancur suasana lo." Ucap stella.

"Lo juga mau ditinggallin. Emang lo gak sedih? Atau lo seneng lagi, kiran pergi." Tuduh alexa.

"Sembarangan kalau ngomong. Liat tuh dibelakang gue apa?" Evan menunjuk koper yang ada dibelakangnya." Yang artinya gue ikut pergi."

Mendengar kabar kiran yang akan pindah. Evan uring-uringan gak jelas. Masa baru pacaran beberapa minggu udah pisah aja. Mana kuat dia menahan rindu. Dasar bucin!

Karena orang tua evan yang sayang sama dia. Ngak mau anaknya kenapa-kenapa, jadi mereka mengizinkan evan untuk tinggal diluar negri. Anak kesayangan!

Stella dan alexa hanya menatap malas evan.

"Nanti kalau lo udah dapat teman baru, jangan lupain kita ya." Ucap alexa.

"Gue ngak bakal lupain kalian. Kalian adalah sahabat terbaik buat gue dan ngak akan pernah bisa digantikan."

Mereka kembali berpelukan.

"Iya, selalu video call." Stella mengusap pipinya.

Terdengar pemberitahuan bahwa pesawatnya akan segera lepas landas lima menit lagi.

"Ayo sayang nanti kita ketinggalan pesawat." Ucap mama kiran.

"Kita pergi dulu yah, hati-hati disini. Kalau ada masalah kabarin gue." Stella dan alexa mengangukan kepalanya.

"Iya lo juga hati-hati ya."

Setelah kiran, Evan, dan mamanya sudah tak terlihat. Alexa mendatarkan wajahnya.

Stella mengerinyit"lo kenapa?"

"Gue mau ngomong sama lo."

#####

"Tapi kenapa lo ngak pernah cerita stel. Emang selama ini lo anggap gue apa. Kalau ada masalah cerita, gue bukan sahabat yang ninggalin sahabat nya pas lagi susah." Kata Alexa lirih.

"Bukan gitu Lex, gue cuma-gue cuma ngak mau lo tau masalah keluarga gue."

"Tapi gue bisa bantu. Papa gue pasti bisa bantu. Iya, gue akan ngomong sama papa gue buat bantu lo."

Stella menggelengkan kepalanya"enggak Lex, gue ngak mau ngerepotin lo sama keluarga lo. Ini masalah keluarga gue, biar gue yang urus."

"Tapi-"

"Gue ngak papa, lo ngak perlu khawatir. Gue udah mulai terbiasa hidup susah. Kadang hidup susah itu ada manfaatnya juga. Gue jadi punya banyak waktu dengan ayah sama bunda. Masak bareng, beres-beres rumah bareng."

Dahulu orang tuanya selalu sibuk sama pekerjaannya. Tidak pernah sekalipun ada waktu  untuk dia. Walaupun stella tau, bahwa mereka bekerja keras untuk membahagiakannya. Tapi tetap saja, seorang anak pasti membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya.

Dan karena hidup susah, Stella bisa merasakan kasih sayang kedua orang tua. Hidup tidak selalu tentang harta. Tidak selalu harta dapat membuat kita bahagia!.

"Kalau lo punya masalah lo cerita ya." Alexa menatap Stella prihatin.

"Iya Lex. Lo ngak usah natap gue kayak gitu kali. Wujud lo menyedihkan." Stella menampar pipi Alexa pelan.

Alexa mendengus."terus sekarang rencana lo apa?"

Stella berpikiir sejenak." Mm kayaknya gue mau cari kerja deh."

Alexa menatap Stella tak percaya lalu dia tertawa."haha lo kerja, yakin anak manja kayak lo bisa kerja? Bisa apa emangnya. Haha."

Stella mengerucutkan bibirnya. Dasar, sudah muncul sifat menyebalkannya!

"Lo ngeremehin gue,gini-gini gue pinter masak loh. Emang lo bisa." Kata Stella bangga.

"Iya bisa masak, masak nasi goreng sama telur ceplok doang. Anak sd mah, juga bisa."

"Ngak papa, yang penting gue bisa."

Alexa menghentikan tawanya.
"Lo serius mau kerja?"

"Ya iya lah, bambang!"

"Santai dong. gak usah nyolot. Tapi gue ada sih liat lowongan kerja, tapi masalahnya lo mau apa enggak."

Stella menatap Alexa antusias."serius Lex, gue mau. Mau banget."

"Yaudah kalau lo mau, gue temenin kesana."

"Yaudah yuk." Ajak stella.

"Sekarang?"

"Enggak, nanti nunggu pacar gue yang dari korea ngelamar gue. Yah sekarang lah bego!" Kesal stella.

"Emang lo punya pacar dikorea?" Kata Alexa pura-pura tidak tahu.

"Terserah lo deh."

"Gue cuma bercanda. Kuy kita pergi."

#####

Stella dan Alexa sampai disebuah cafe.

"Disini Lex?" Tanya stella.

"Iya kemarin sih gue kesini, katanya ada lowongan. Tapi gak tau deh sekarang, coba aja tanya dulu."

Mereka masuk kedalam kafe yang lumayan sederhana. Stella saja baru tahu ternyata disini ada cafe.

"Lo tau dari mana tempat ini? Gue aja baru tau disini ada cafe."

"Ada deh, lo gak usah kepo. Lo yang kurang update, ini kafe udah lama berdiri disini." Ucap alexa.

Mereka memutuskan untuk bertanya pada satu pelayan yang sedang melayani pembeli.

"Mbak!" Panggil Alexa.

Pelayan tersebut menghampiri mereka.
"Iya ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayang perempuan tersebut dengan ramah.

"Hm pemilik kafenya ada ngak? soalnya kita mau ketemu."

"Ooh ada kak, dibelakang. Biar saya panggilin." Pelayan tersebut meminta izin dan pergi dari sana.

"Ini dek, mereka yang mau ketemu."

Stella dan Alexa sontak menoleh. Stella membulatkan matanya, melihat pemuda dihadapannya. Pemuda itu juga tampak kaget.

"Lo?"

"Lo?"

#####

"Iih Kenan, jangan ganggu aku." Marsya mengerucutkan bibirnya saat Kenan terus menganggunya.

Kenan tambah menjahili marsya dengan mencubit-cubit pipinya.

"Lagian kamu serius banget nontonnya. Aku jadi dicuekin." Kenan mengusap-usapkan hidungnya dipipi marsya.

Mereka berdua sedang berada diapartemen Kenan.

"Iih kenan, berenti, geli tau." Marsha menggeliat.

"Gak, sebelum kamu udahan nontonnya."

"Yaudah aku matiin nih." Marsya mengambil remot tv dan mematikannya."tuh udahkan. Terus sekarang ngapain."

"Gak ngapa-ngapain."

Marsya membalikan badannya, menatap kenan. Marsya mengalungkan tangannya dileher Kenan.

"Kamu tau gak, aku rindu banget sama kamu." Kenan membalasnya dengan tersenyum manis yang bisa membuat gadis manapun terpesona. Termasuk Marsya yang sudah merona melihatnya.

"Aku juga rindu."

"Rindu apanya nih." Goda marsya.

"Semuanya."

Mereka seperti pasangan yang dimabuk cinta.

"Kenan, aku mau nanya."

"Tanya aja, gak perlu izin segala."

"Hm, kamu punya hubungan apa sama cewek itu." Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang ingin dia tanyakan dari kemaren-kemaren.

"Cewek yang mana?" Kenan menyelipkan anak rambut marsya.

"Cewek yang itu. Stella."

"Ooh Stella. Kamu cemburu yah." Kata kenan menggoda marsya.

Marsya mengerucutkan bibirnya."Iih bukan gitu. Kata kak Felix, Stella mantan kamu. Emang bener?"

Kenan mendengus'dasar Felix,simulut ember. Awas aja nanti kalau ketemu.' Batin Kenan.

"Iya, dia mantan aku. Emangnya kenapa?"

"Kamu masih cinta sama dia?"

"Aku rasa Felix Udah ngasih tau semuanya deh sama kamu."

Marsya mengangguk."jadi beneran kamu jadiin Stella bahan taruhan."

"Iya."

"Tapi kamu ngak cinta kan sama Stella."

Kenan tersenyum penuh arti."Gak."

"Serius?"

"Iya sayang."

Marsya tersenyum malu."iih apaansih."

"Tapi beneran yah kamu ngak cinta sama dia. Aku gak mau jauh dari kamu lagi. Karena aku cinta sama kamu."Kenan tersenyum miring tanpa disadari marsya.

Marsya mendekatkan wajahnya mendekat kewajah Kenan, Kenan hanya diam sambil menatap marsya dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.

Bibir kenan dan marsya hampir bersatu.

1.
2.
3.
Dan.....

Dreng dreng dreng.

Tiba-tiba ponsel kenan berbunyi, cepat-cepat Kenan menjauhkan wajahnya dan meraih ponselnya dan pergi menjauh dari marsya.

"Sial"gumam marsya kesal.

"Marsya aku ada urusan, kamu aku antar pulang ya?"

Marsya tersenyum paksa.

"Iyah."

TBC.....

Hayy
Readers

Jangan lupa vote and comment
Tungguin cerita selanjutnya,okay.

Typo bertebaran...

Kenan Alvaro Melviano.

Auristella Queensha Syahreza.

Marshandara Adhitama.

Continue Reading

You'll Also Like

203K 5.7K 46
Narama Adhyaksa. Terobsesi pada pacar saudaranya sendiri, lebih tepatnya, adik kandung laki-lakinya, Namara Alva Adhyaksa. Rama tertarik saat pertam...
48.1K 1.5K 65
𝙆𝙖𝙬𝙖𝙣𝙖 𝙍𝙖𝙝𝙚𝙣𝙖𝙯𝙪𝙡𝙖, 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘱𝘪 𝘤𝘩𝘶𝘣𝘣𝘺, 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘦𝘣𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘶𝘣�...
279K 15.3K 55
COMPLETED ⚠ GA USAH PLAGIAT, BUAT CERITA ITU GA SEMUDAH BUANG KENTUT 18/8/2019 #83 on psikopat 25/11/2019 # 1 on high 18/8/2019 #8 on Alan (Mengandu...
2.6M 211K 58
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Zenolya, dewi segalanya, dari awal tahu jika Hairoz adalah dewa kekelaman. Tapi Zenolya tidak menyangka jika Hairoz ternyata...