Still Unfair

By keyralvia_

254K 23.6K 2.4K

[Part Lengkap] [demi kenyamanan di harapkan untuk Follow sebelum membaca] [Axender series] [Unfair Book II] ... More

kata sambutan
Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35 [Menuju Ending]
36 [Ini Endingnya?]
Exrta part|My Family My Team
Ekstra Part 2| Ini Tentang Libra
jadi ini ceritanya

12

5.1K 542 36
By keyralvia_


"Selamat sore tuan besar Nathan"

Enam pelayan di rumahnya ah ralat mansion nya menunduk hormat padanya. Nathan hanya mengangguk singkat lalu berjalan masih dengan langkah angkuhnya.

Sudah menjadi rutinitas wajib bagi para pelayan di mansion nya itu menyambut nya ketika ia pulang ke rumah. Itu di karenakan karna Nathan jarang pulang ke rumah, ia hanya pulang seminggu sekali atau bahkan sebulan sekali. Itu karna Nathan kadang memilih tidur di kantornya atau di hotel. Alasannya simpel. Nathan tidak mau bertatapan wajah dengan anaknya. Nathan tidak mau melukai anaknya.

Dan setiap Nathan pulang ke rumah, para pelayan mendadak menjadi gugup. Karna Nathan bisa saja mengamuk, entah apa alasannya. Itu masih menjadi rahasia.

Nathan melangkah kakinya ke meja makan, ia menatap berbagai makanan yang sudah tersedia di atas meja makan. Nathan mengangkat sebelah alisnya memberi kode kepada pelayan yang berada di sampingnya untuk menyendokan nasi untuknya.

Pelayan itu pun peka. Ia langsung mengambil piring dan menyendokan nasi serta lauk untuk sang majikan.

Nathan mengibaskan tanganya memberi gestur mengusir pada pelayan nya. Pelayan itu menunduk hormat lalu bergegas pergi meninggalkan Nathan.

"Permisi Tuan besar, nona muda ingin bertemu dengan anda"

Sial! Nathan baru saja ingin menyendokan nasi ke dalam mulutnya tapi tidak jadi akibat ucapan sang pelayan.

"Suruh dia masuk"

Pelayan itu menunduk hormat. "Baik tuan" lalu ia pergi meninggalkan Nathan.

Nathan menghela nafasnya, ia meletakan sendok itu kembali di atas piring. Matanya menatap satu persatu kursi meja makan yang kosong.

"Suasana ruang makan gak akan sesepi ini kalau masih ada kamu. Nay" gumam Nathan.

"Selamat Malam om Nathan"

Nathan menoleh menatap gadis cantik dengan kaca mata bulat yang bertengger manis di hidung mancungnya. Nathan yang tadinya murung mendadak menjadi tersenyum lebar ketika ia menatap mata indah milih gadis cantik di depan nya.

"Selamat malam juga Acha kesayangan nya om Nathan" balas Nathan.

Sementara gadis yang di panggil Acha itu tersenyum pahit. "Sampai kapan aku harus kayak gini pa?" ucapnya dalam hati.

Gadis itu adalah Thalassa, Thalassa yang menyamar menjadi Acha. Seorang gadis dengan manik mata biru dan kaca mata bulat. Thalassa selalu seperti ini jika papanya pulang ke rumah. Thalassa selalu memakai softlens berwarna biru dan juga kaca mata coklat agar papanya tidak melukainya. Dan Thalassa juga rela memanggil papanya sendiri dengan sebutan 'om' agar ia bisa dekat dengan papanya, walau jauh di lubuk hatinya ia kecewa.

Acha sendiri sebenarnya adalah nama panggilan Thalassa ketika kecil, Thalassa kecil sering menyebut dirinya sendiri sebagai Acha. Karna dulu ia kesulitan menyebut namanya sendiri.

"Kamu udah makan belum?" Tanya Nathan.

Thalassa menggeleng. Ia memang belum makan sejak pulang sekolah. Alasan nya simpel, ia ingin makan bersama dengan papanya. Sekertaris papanya bilang kalau papanya akan pulang jadilah ia menunggu papanya agar bisa makan satu meja bersama sambil sesekali berbincang-bincang mengenai rutinitas yang telah mereka jalani.

"Yaudah sini kita makan bareng"

Thalassa mengangguk, lantas ia menarik kursi dan duduk. Setelah itu Thalassa mulai menyendokan nasi dan lauk pauk ke dalam piringnya. Posisi duduk mereka berhadap-hadapan. Dan Thalassa bisa liat langsung bagaimana raut wajah kacau milik sang papa.

"Pa—eh Om? Om lagi ada masalah?" Tanya Thalassa.

Nathan mengangkat wajahnya menatap mata milik Thalassa lantas pria berkepala tiga itu menggeleng sambil tersenyum. "Om gak ada masalah apa-apa kok, kamu makan yang banyak ya. Biar sehat. Om gak mau liat kamu sakit"

Hati Thalassa seakan menghangat mendengarkan ucapan kepedulian dari sang papa. "Iya om, Acha makan yang banyak biar Sehat" jawab nya.

Nathan lantas mengulurkan tangannya untuk mengelus rambut Thalassa sejenak lantas ia melanjutkan makannya.

Thalassa hanya mampu menghela nafasnya. Pasti ada yang di sembunyikan oleh papanya. Thalassa yakin itu.

•°•°•°•

Arkan berguling ke kanan dan ke kiri. Pemuda tujuh belas tahun itu gusar memikirkan apa yang ada di dalam hatinya. Bahkan sudah dua puluh menit lamanya Arkan berguling ke kanan dan ke kiri di atas kasurnya. Kali ini Arkan memilih duduk lalu ia mengacak-acak rambutnya.

Pikiran nya di penuhi oleh tatapan gadis itu. Gadis cantik dengan mata indah yang memberinya bekal tadi pagi. Dia—Sherina.

Entah mengapa tatapan Sherina seakan menghipnotis Arkan. Di tambah senyuman manis dari gadis itu yang membuat Arkan menjadi uring-uringan sampai sekarang.

Ah andai saja Thalassa tidak melemparkan meja, pasti ia sudah memakan bekal buatan Sherina. Pokoknya besok ia harus meminta maaf pada Sherina karna tidak memakan bekal dari gadis itu.

Tapi ada satu yang mengganjal di hati Arkan. Kenapa? Kenapa Thalassa kelihatan tdiak suka ketika ia ingin memakan bekal dari Sherina? Ah! Sudahlah Thalassa kan memang seperti itu, gadis tempramental yang gak pernah mau buka mulut tentang apa yang dia rasakan, padahal Arkan sudah dengan suka rela mau menjadi teman nya. Tapi tetap saja Thalassa masih tertutup. Dasar keras kepala!

Ting!

Arkan menatap ponsel Android yang berada tepat di sampingnya. Lookscreen nya menampakan notifikasi dari WhatsApp.

From Sean (waketos)
Arkan, Kepsek bilang acara pensi di majuin jadi minggu ini, soalnya minggu depan kelas dua belas mau ada acara pemotretan buat buku tahunan sekolah.

Arkan buru-buru membuka notif itu dan membalas pesan dari Sean, wakil ketua osis sekaligus teman nya.

Seriusan lo? Yaudah besok pagi| kabarin osis inti, kita rapat buat bahas ini

|Oke, nanti gue kabarin anak-anak dan satu lagi kepsek minta ada special present dari perwakilan osis. Lo mau kan jadi perwakilan nya?

Kenapa gue? |

|Simpel sih, karna lo ketua osisnya

Lo pernah nyobain odading mang| oleh gak?

|Kenapa emang? Gue lebih suka odading di kantin, emang odading mang oleh rasanya enak?

Rasanya anjingggggg banget|
Ikan hiu makan tomat, GOBLOK!

|Mancing dapet ikan sepat.
Alah anjing bangsat!

Setelah melihat balasan dari Sean, Arkan memilih mematikan ponselnya dan menaruhnya di nakas samping kasurnya.

Acara pensi di majukan? Otomatis Arkan akan sibuk bahkan sangat sibuk. Ah! Arkan jadi tidak punya waktu untuk menjalani misinya.

Iya Arkan punya Misi, semenjak Arkan mengenal Thalassa. Arkan punya misi untuk membuat gadis itu menjadi pribadi yang lebih baik, entah dorongan dari mana yang membuat dirinya rela berteman dengan sang ratu sekolah yang sombong bukan main itu. Tapi yang pasti Arkan punya tekat untuk membuat hidup Thalassa lebih baik, Arkan mau Thalassa memandang dunia dan melihat keluar bahwa dunia tidak seburuk apa yang dia pikirkan.

Tuhan itu ada, dan selalu menjaga bahkan mengawasi umatnya. Tuhan tidak pernah lengah sedikit pun. Jika ada yang berkata bahwa tuhan tidak adil atau sebagainya, percayalah orang itu belum benar-benar percaya kepada tuhan nya.

Arkan harus bagaimana?

Ah! Sherina!

Arkan baru ingat.

Arkan buru-buru menyambar ponselnya, dan mencari kontak Sherina di ponselnya. Arkan memang sempat bertukar pesan dengan Sherina belakangan ini. Fyi, sejak kejadian Arkan menolong Sherina. Mereka jadi dekat dan saling berbagi cerita.

Jari-jari Arkan tergerak di atas benda persegi empat itu, hingga beberapa untaian kata terkirim lewat pesan singkat.

To Sherina
Gue bisa minta tolong lo gak? Besok pagi pas istirahat pertama, gue minta waktu lo sebentar. Kita ketemuan di cafe deket sekolah.

Setelah itu Arkan meletakan ponselnya tepat di sampingnya. Lalu ia menatap langit-langit kamarnya.

"Semoga Sherina mau" gumamnya.

Ting!

Satu notifikasi muncul di ponsel nya. Yang tak lain dan tak bukan adalah balasan pesan dari Sherina.

From Sherina
Bisa kok. biar aku tebak, ini pasti ada hubungannya sama Thalassa kan?




Tbc.






A.n

Yuhuu 1180 word.

Kemarin siapa yang minta part Thalassa sama papanya? Hayooo

Selanjutnya mau part siapa nih? Boleh banget kalo mau request.

Continue Reading

You'll Also Like

10.4K 373 43
⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Judul awal: RainKa Kata 'Rainzer' diambil dari nama sang tokoh utama yaitu Raina Fazella Cleonar. Kata 'Rainzer' juga bera...
1.9M 244K 50
Erlan Anggara, ketua osis di SMA nya sendiri, SMA Cakrawala. Dingin, bermulut pedas, itu yang mereka kenal dari Erlan. Satu lagi, tampan. Semua wanit...
4M 331K 55
📍SUDAH TERBIT! ❝Luka tidak memiliki suara, sebab airmata jatuh tanpa bicara.❞ Keynara Zhivanna, gadis dengan kepribadian jutek dan dingin. Namun, s...
53.5K 4.2K 56
Series # 7 Abila Nafisa Putri *** Setelah kembali dari Belanda, Abila memulai hidup barunya dengan melanjutkan sekolahnya di SMA Merpati. Di nyataka...