Mine!! [taekook] ✔

By Taekookies130

2.5M 159K 45.9K

[END] BXB HOMOPHOBIC DILARANG MENDEKAT OR SALPAK!! "yak!! tuan kau sudah menabrakku kenapa kau tidak minta ma... More

.......
perkenalan 💣
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52 + 🎉
53
54
55 [Special Chap]
Epilog

30

36.9K 2.5K 1.6K
By Taekookies130

Jungkook berlari pergi dari ruangan Taehyung dengan air mata yang sudah mengalir hingga membuat semua orang kebingungan, kira-kira apa yang membuat si manis menangis?


Brak!

"KIM SIALAN, APA YANG KAU LAKUKAN HA?!" Teriak namjoon yang melihat kejadian itu.

Mereka berdua terkejut mendengar teriakan namjoon, melepas tautan bibirnya lalu menatap namjoon.

"Brengsek!" Maki namjoon melihat wanita itu dalam keadaan full naked sedangkan taehyung shirtless.

"Apa yang aku lakukan, astagaa" taehyung tersadar lalu memakai kembali setelannya.

Menatap Irene dengan tatapan marah,"katakan apa yang kau lakukan padaku" nadanya rendah.

"Kau sudah menyentuhku tuan kim," nadanya lirih.

"Aku tidak akan menyentuh mu jika kau tidak melakukan sesuatu padaku. Katakan, apa yang kau lakukan" nadanya rendah.

"Selesaikan urusannya nanti Kim, aku yakin kau akan kehilangan sesuatu yang berharga jika tidak bertindak sekarang" mengerut kan alisnya tidak paham dengan ucapan namjoon.

"Jungkook melihat semuanya, aku melihatnya menangis dan pergi dari ruangan mu" jelasnya lalu keluar dari ruangan itu.

Untung saja namjoon datang tepat waktu, jika tidak. Ah entahlah namjoon tidak bisa mengatakan nya.

"Keluar dari ruangan ku sekarang dan mulai hari ini kau aku pecat!" Marahnya lalu mengambil ponsel dan menghubungi Jungkook.

"Dia tidak akan mengangkat telfonnya tuan," ucap Irene sembari menggunakan pakaiannya.

Rahang taehyung mengeras, benar saja Jungkook tidak menjawab panggilan darinya.

Melangkah mendekati Irene,"jika aku kehilangan nya...maka kau akan kehilangan nyawamu, ingat itu baik-baik" ancamnya lalu pergi dari sana.

Flashback...

"Kira-kira apa yang pertama kali kita lakukan nanti?" Jimin bertanya.

Ngomong-ngomong mereka berdua sedang menuju pusat perbelanjaan.

"Tentu saja membeli baju, sepertinya kookie ingin membeli kaos tanpa lengan saja. Soalnya kookie tidak punya yang seperti itu," ujarnya.

"Hm, baiklah."

setelah tiga puluh menit akhirnya mereka pun sampai di pusat perbelanjaan.

"Ayo jiminie hyung...kookie sudah tidak sabar," menarik tangan jimin untuk masuk kedalam.

"Lets go!" Girangnya.

Memasuki salah satu toko dan memilih beberapa pakaian yang bagus. Setelah dapat mereka bergegas ke kasir untuk membayar.

Setelah wanita itu menyebutkan harganya, Jimin dengan cepat memberikan black card yang diberikan yoongi.

"Eh, kenapa hyung yang bayar?" Jungkook tidak enak.

"Tidak apa-apa, lagipula inikan uang yoongi hyung...kapan lagi kan kita memoroti hartanya," cengirnya.

"Apa yoongi hyung tidak akan marah?"

"Tentu saja tidak, lupakan itu. Ayo kembali berbelanja," ajaknya lalu keluar dari toko dengan dua paper bag ditangan.

"Ayo kita makan ice cream," antusias Jungkook.

"Ayo!" Menyeret tangan Jungkook ke toko yang menjual ice cream.

"Kau duduk di sana kookie, hyung yang akan memesan nya."

Jungkook mengangguk,"kookie ingin rasa strawberry.. coklat dan vanilla" ujarnya.

"Oke," Jimin pergi memesan sedangkan Jungkook mencari tempat duduk.

Tak lama kemudian, Jimin datang dengan tiga cup ice cream ditangannya. Membuat Jungkook memekik kegirangan.

"Woah, terlihat mengiurkan" matanya berbinar lalu mengambil satu cup ice cream dan memakannya.

"Enak sekali," serunya menatap Jimin yang sedang memakan ice cream nya.

"Kapan lagi kita seperti ini, yakan?" Senang Jimin.

Jungkook mengangguk," hyung benar...lain kali kita ajak jinie hyung juga."

"Ide bagus," serunya.

Mereka berdua menikmati ice cream nya dengan gembira, tak lupa dengan obrolan serta candaan yang dilontarkan keduanya.

.
.

"Aku akan memasukan obat perangsang ini pada minuman tuan kim," seringainya lalu masuk kedalam kantor yang terlihat sepi.

"Untung saja aku berangkat pagi, jadi kantor masih sepi....huftt selamat," ujarnya lalu menaiki lift untuk menuju ruangan taehyung.

Irene terkejut ketika salah satu ob menyapanya, tersenyum cantik lalu berjalan melewatinya.

"Apa anda ingin keruangan tuan Kim?" Tanyanya.

"Ah, iya....aku ingin menaruh berkas ini di mejanya," berusaha setenang mungkin agar wanita ini tidak mencurigai nya.

"Baiklah," senyumnya lalu pergi.

"Cih, dasar pengganggu" makinya lalu masuk keruangan taehyung.

Melihat sudah ada secangkir air putih di atas meja membuat nya tersenyum kemenangan. Mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan membuka penutup air tersebut lalu menuangkan sesuatu didalamnya.

"Cih apa yang dilihat tuan kim dari Jungkook sih? Kenapa tuan Kim sangat menyayangi nya!" kesal irene yang melihat dekorasi ruangan ini sedikit berbeda. Netra nya juga menangkap sebuah kulkas kecil di ujung ruangan dan setelah ia buka ternyata isinya susu pisang.

"Apa yang special dari Jungkook sih? Dia hanya namja centil yang berhasil menggoda tuan Kim ku," rutuknya.

"Kau akan menjadi milikku tuan kim dan jeon Jungkook, ini hari terakhirmu bersama tuan kim" seringainya lalu keluar dari ruangan tersebut.
.
.

"Kookie...hyung lapar ayo kita makan," ajak jimin yang sudah kelaparan karena sehabis makan ice cream mereka langsung berbelanja dan memainkan beberapa permainan yang ada disini.

Masuk ke salah satu cafe yang ada disini, mereka memesan beberapa makanan yang sesuai selera.


"Uwah ayo makan hyung," pekiknya tidak sabar ketika melihat hidangan yang ada didepannya ini.

"Ayo, hyung sudah kelaparan" mereka makan dengan lahap hingga dalam waktu beberapa menit makanan yang mereka pesan sudah habis tidak bersisa.

"Kenyang sekali," Jimin mengelus-elus perutnya yang sedikit membuncit.

Jungkook mengangguk,"kookie ingin mengantar makan siang pada taehyung hyung" ujarnya.

"Kalau begitu aku juga ingin mengantar makan siang pada yoongi hyung," ucapnya.

"Kalau begitu ayo pesan beberapa makanan untuk mereka," ajak Jimin.

Keduanya memesan makanan yang akan dibawa ke kantor. Setelah selesai mereka keluar dari pusat perbelanjaan.

"Yoongie hyung?" Panggil Jimin ketika melihat yoongi sedang berdiri dengan ponsel yang bertengger di telinga nya.

"Waktu yang pas," ujarnya mematikan telfon dan menaruhnya disaku.

"Kenapa yoongi hyung disini?" Bingung nya.

"Tentu saja menjemput mu," jawabnya.

"Hyung tidak bekerja?"

"Ada waktu senggang, hyung memilih menjemput mu saja daripada bosan di kantor" jawabnya.

"Jadi hyung akan kembali kantor setelah mengantar ku pulang?" Yoongi mengangguk.

Mengangguk paham,"kookie ayo pulang bersama kami" ajaknya.

"Hm, apa yoongi hyung bisa antar kookie ke kantor terlebih dahulu?" Tanyanya tidak enak.

"Memang nya kemana supir yang mengantar kalian?" Tanyanya.

"Hehe, kami menyuruhnya pulang" cengir Jimin.

Menghela nafas panjang,"aku akan mengantar mu...ayo."

"Terima kasih yoongi hyung," senang nya.

"Hm."

Mereka bertiga masuk kedalam mobil dengan Jimin yang duduk didepan, tepatnya disebelah yoongi sedangkan Jungkook di belakang sendirian.
.
.

"Terima kasih yoongi dan jiminie hyung," sedikit membungkuk pada mereka yang berada didalam mobil.

"Tidak masalah."

"Hyung pulang dulu kookie, sampai jumpa" melambaikan tangan pada Jungkook.

"Sampai jumpa hyung," balasnya.

Menutup kacanya lalu melajukan mobilnya.

"Hyung, aku membelikan makan siang untukmu" jimin membuka pembicaraan.

"Hyung akan memakannya ketika sampai," mengelus kepala Jimin dengan sebelah tangannya lalu kembali fokus menyetir.

"Permisi noona, apa noona bisa mengantar kookie ke ruangan taehyung hyung" ucapnya pada wanita dimeja resepsionis.

"Eoh, kau pacar tuan kim kan? Ayo aku akan mengantar mu," ajaknya pada Jungkook.

"Terima kasih noona," ucapnya lalu mengikuti langkah wanita itu masuk kedalam lift.

Ting!

Pintu lift terbuka, mereka berdua keluar.

"Aku hanya bisa mengantarmu sampai sini, kau tau kan ruangan tuan kim dimana?"

"Ah iya, sekali lagi terima kasih noona" sedikit membungkuk lalu berjalan menuju ruangan taehyung.

Tangannya membuka pintu ruangan itu perlahan, sayup-sayup ia mendengar suara aneh yang berasal dari dalam. Karena penasaran, Jungkook membuka pintunya.

Damn!

Betapa terkejutnya Jungkook ketika melihat dua pasangan yang kini tengah bercumbu di atas sofa. Dapat ia lihat wanita yang menjabat sebagai sekretaris taehyung berada dibawah kungkungan tanpa sehelai benang yang menutupi tubuhnya.

Ia juga melihat bagaimana gencarnya taehyung memeta tubuh itu dengan lidah dan bibirnya, bahkan taehyung tidak sadar jika seseorang masuk kedalam ruangannya.

"Hyungie," suaranya serak dengan air mata yang menetes.

Memutuskan pergi dari sana, Jungkook tidak kuat jika harus menyaksikan keduanya yang sedang bercumbu.

"Jungkook," panggil namjoon yang kebetulan ingin bertemu taehyung.

Mengeryit heran ketika Jungkook melewati nya begitu saja dan masuk kedalam lift.

"Apa yang terjadi?" Pikirnya lalu berjalan keruangan taehyung.

Deg!

Matanya terbelalak melihat taehyung yang sedang menindih tubuh wanita lain, pantas saja Jungkook berlari sambil menangis tadi.

Flashback off...

Jungkook memasuki mansion dengan keadaan kacau, wajahnya dipenuhi air mata dengan isakan yang keluar dari bibirnya.

"Tuan Jungkook apa yang terjadi?" Tanya maid yang usianya bisa dibilang berumur.

"Hiks tidak apa-apa bi,kookie ingin ke kamar sebentar" jawabnya tersendat lalu pergi kelantai atas.

Masuk ke kamar, Jungkook mengambil tas kecil dan membawa beberapa baju dan beberapa barang.

"Rasanya-hiks sakit sekali," Isaknya.

"Mungkin ini yang terbaik, maafkan kookie hyungie," menaruh ponsel serta makanan yang dibelinya di atas nakas lalu bergegas turun kebawah.

"Tuan Jungkook ingin pergi kemana? tuan kim akan marah jika tuan tidak ada di mansion," mencoba menghalangi Jungkook yang ingin pergi.

"Tenang saja bi, hyungie tidak akan marah karena sudah ada yang akan menggantikan kookie nanti" menunjukkan senyum paksa.

"Tapi tuan."

"Tenang saja bi...kookie baik-baik saja, kookie pergi dulu ya bi. Terima kasih sudah membantu kookie selama kookie disini dan jaga hyungie dengan baik, kookie pamit" Setelah mengucapkan itu Jungkook pun pergi menggunakan taxi.

Taxi berjalan sesuai alamat yang disebutkan Jungkook.

"Kookie akan pulang ke busan,lagipula kookie merindukan halmoni," ucapnya dalam hati.

"Kookie tidak boleh menangis, biarkan hyungie bahagia bersama Irene noona" batinnya lalu menghapus air matanya.

Turun dari mobilnya lalu masuk kedalam mansion dengan tergesa. Ia sangat takut, takut Jungkook meninggalkan nya.

"Baby? Hyung ingin menjelaskan semuanya, kau dimana sayang?" Pekiknya memanggil Jungkook.

Merasa tidak ada jawaban ia memutuskan untuk ke kamar, namun nihil. Ia tidak menemukan siapapun disini, Jungkook juga tidak ada di kamar mandi.

Mengambil ponselnya untuk menghubungi Jungkook kembali. Menatap ponsel yang berdering di atas nakas dengan sebuah paper bag disebelahnya.

Taehyung hampir menangis, Jungkook benar-benar meninggalkan nya. Turun kelantai bawah dengan ekspresi yang luar biasa menyeramkan, bahkan para maid serta penjaga di sana bergidik ngeri.

"BAGAIMANA BISA KALIAN MEMBIARKAN JUNGKOOK PERGI DARI SINI HA?!" Teriaknya.

"M-maaf tuan kim kami sudah melarangnya, tapi tuan Jungkook bilang akan ada yang menggantikannya di rumah ini. Jadi kami membiarkannya pergi," jelas nya.

"Brengsek!" Makinya lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi bawahannya.

"Cari tau keberadaan Jungkook sekarang!"

"..."

"Dan bawa Bae irene ke markas sekarang juga."

"..."

Pip

"Kau tidak akan pernah bisa lari dari ku Jeon Jungkook, karena kau milikku baby" seringainya.

"Kami tidak dapat menemukan nya tuan."

"Shit!"

"Kookie akan melupakan semuanya disini."

Tbc...

Ini dia nih Ny. Kim 😂

Cantik bet 😍

Cocok dah kapal aingg 💜💜

Pen jedotin palanya biar makin nempel 😭

Continue Reading

You'll Also Like

99.1K 17.8K 200
Y/N, seorang Potterhead garis keras tersedot ke dalam seri buku favoritnya, dan diberi identitas baru, dia menjalani semua petualangan yang dia impik...
1.1M 81.8K 79
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
320K 20.3K 55
Ini tentang seorang anak perempuan yang hidup tapi berkali-kali dimatikan, anak perempuan yang mentalnya dihancurkan oleh keluarganya sendiri, dan an...
319K 29.5K 81
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.