š‘¬š’Œš’”š’•š’“š’š’—š’†š’“š’•

By cigarettesaftermess

67K 4.6K 117

Muhammad Rian Ardianto, pria yang harusnya bisa menikmati hidup tenangnya lebih lama kini harus dihadapkan ke... More

Chapter 1 - Arshinta Kirania Pratista.
Chapter 2 - Temu paling menarik.
Chapter 3 - Seribu jalan menuju Ciumbrella.
Chapter 4 - MasterChef.
Chapter 5 - Kan! Jodoh emang nggak kemana.
Chapter 6 - Rania si cantik.
Chapter 7 - I want you to the bone.
Chapter 8 - Mas Rian dan mbak-mbak cantik pilihannya.
Chapter 9 - Family time.
Chapter 10 - Babu cantik.
Chapter 11 - Rian yang terhibur.
Chapter 12 - Keluarga baru?
Chapter 13 - Keluarga lawak.
Chapter 14 - Australia
Chapter 15 - Back to Reality.
Chapter 16 - Rania yang salah paham.
Chapter 17 - Fenhan bersekongkol.
Chapter 18 - Nemenin latihan dan Mantan
Chapter 19 - Mas Rian marah.
Chapter 20 - Abah Musa dan Ibu Juah.
Chapter 21 - Keluarga baru Rania.
Chapter 22 - Nyawa Rania.
Chapter 23 - Masalah selesai
Chapter 24 - Ditinggal dan Memanfaatkan
Chapter 25 - Malu!
Chapter 26 - Izin dan Main
Chapter 27 - Ibu Rian
Chapter 28 - Rian like the view.
Notes from me.
Chapter 29 - Komunikasi
Chapter 30 - Rania masuk RS.
Chapter 32 - Duluan
Chapter 33 - Ijab kabul dan Resepsi
Chapter 34 - Isi dan Keluar
Selesai

Chapter 31 - Impor

1.5K 136 7
By cigarettesaftermess

"Mas Rian, Rania boleh ikut kompetisi masak bareng chef Renata di US?" ucap Rania takut-takut.

Persiapan pernikahan Rania dan Rian telah selesai, dan Asiette juga sudah berhasil membuka cabang keduanya tanpa kendala di Bandung, dan Rania masih punya satu setengah bulan sebelum menikah.

Chef Renata mengajaknya untuk bekerja sama sebagai sebuah tim yang berisi dua orang, Chef Renata berniat membawa masakan Indonesia untuk dikenal orang, Chef Renata sepakat untuk mengajaknya menjadi tim karena mereka sering kali bekerjasama selama ini.

"Boleh Rania, kamu nggak usah takut-takut untuk bilang ke saya kalau mau ngelakuin sesuatu, saya selalu dukung apapun yang kamu lakuin," ucap Rian yang membuat Rania tersenyum senang.

"Kamu mau coba yang kaya MasterChef itu emangnya?" tanya Rian yang dijawab gelengan kepala oleh Rania.

"Bukan mas Rian, Rania sama Chef Renata itu kan nanti akan masak sebagai tim, masakannya dari Indonesia karena kami berdua dari Indonesia, dan kita akan ngelawan makanan dari negara lain gitu loh," jelas Rania yang diangguki oleh Rian.

"Mau mas Rian anter?" tanya Rian saat Rania asik berceloteh tentang masakan yang akan ia masak.

"Hah? Nggak usah lah, mas Rian harus latihan" tolak Rania yang diangguki oleh Rian.

Rania sudah maklum dengan perilaku pria disampingnya, Rian bukan orang yang pandai bicara, dan itu sangat berkebalikan dengan Rania yang benar-benar pandai berbicara dengan orang lain. Rian lebih memilih menunjukkan perhatiannya melalui sikapnya, dan Rian juga tak pandai membujuk Rania yang gampang kesal.

Saat emosi Rania diubun-ubun, Rian biasanya akan pergi meninggalkan Rania hingga tenang, atau biasanya akan berhenti di minimarket sekedar untuk membeli eskrim dan keripik kentang kesukaannya, semuanya dilakukan oleh Rian tanpa bicara sepatah kata pun.

Saat menawarkan sesuatu pun, jika Rania menolak, Rian tidak akan menanyakan hal tersebut dua kali, kebiasaan yang satu itu jujur saja membuat orang labil macam Rania kesal dibuatnya.

Pernah beberapa hari setelah Rania keluar dari rumah sakit, Rian benar-benar membuatnya kesal karena sikapnya terhadap Rania. Rian, dihadapannya adalah seorang pria kaku sedikit kata, sedangkan dihadapan orang lain, ia benar-benar terlihat ramah, terlebih para penggemarnya.

Rania kembali menyuapkan sebuah salmon sushi ke mulut Rian yang saat ini sedang asyik dengan game di ponselnya.

"Makan dulu kenapa sih!" protes Rania.

"Bentar lagi," jawab Rian.

"Abis ini udah habis kali!" sungut Rania kesal.

Rania sampai saat ini masih enggan berjalan di samping Rian mengingat para penggemar Rian yang acap kali agresif terhadapnya, membuatnya terjebak dan hampir terinjak adalah hal yang dia jauhi saat berjalan bersama.

"Kamu tuh kaya asisten saya tau nggak?" protes Rian.

"Mana ada asisten secantik Rania," balasnya membuat Rian menatapnya dengan tatapan aneh.

"Saya mau cukur rambut dulu, kamu mau kemana?" tanya Rian.

"Aku mau cari buku resep dulu, Mas Rian di Irwan team kan potongnya?" tanya Rania yang diangguki oleh Rian.

Rania dan Chef Renata telah sampai di bandara Internasional John F. Kennedy setelah menjalani perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan dari Indonesia.

"Langsung ke flat aja kali Ran, nanti maleman kita diskusi resep aja, besok pagi baru cari bahan terus coba masak dulu," ucap Chef Renata.

"Sekalian makan aja deh yuk, laper nih gue," lanjutnya lagi.

"Mau makan apa? Panda express aja deh yuk, yang gampang," tawar Rania yang disetujui oleh Renata.

Chef Renata sudah menyewa sebuah mobil yang akan mereka berdua pakai saat di Amerika.

"Menurut gue makanan dari Sumatra emang khas sih rasanya, belum lagi kalo pakai santan, bumbunya kaya banget," ucap Renata.

"Tapi itu dia masalahnya, banyak yang alergi sama kelapa kan bule bule?" balas Rania yang diangguki oleh Renata.

"Gue pengen coba menu yang sederhana kaya ikan bakar, menurut lo gimana?" tanya Rania.

Keduanya sudah dekat setelah beberapa kali bertemu, masing-masing juga sudah menggunakan gue-lo untuk keperluan keakraban satu sama lain.

"Buat main course?" tanya Renata.

"Iya, jadi nanti kita lengkapin pake nasi bakar, ikan bakar, dan tambahin udang bakar jimbaran, terus sayur-sayuran yang bumbunya pake terasi sedikit," jelas Rania.

"Boleh juga tuh, sayurannya usahain jangan kangkung sih, warnanya jelek soalnya," jawab Renata.

"Pokchoy tapi kita jadiin balacan kayaknya interesting nggak sih?" tanya Rania.

"Gila, kepikiran aja lo"

"Buat dessert gue pengen bawa ini banget ke hadapan juri, they should know about this type of food," jelas Renata.

"Dadar gulung," lanjutnya lagi.

"Boleh banget!" balas Rania.

Perlombaan dimulai, Rania langsung memasak bumbu untuk nasi bakarnya, sedangkan chef Renata mulai membuat bumbu halus untuk ikan dan udang bakar jimbaran.

Rania telah selesai memfillet ikan tersebut, kemudian selanjutnya ia memarinasinya dengan jeruk nipis dan garam.

Grilled pan telah ia panaskan sehingga membuat dapur berasap, kemudian menaruh ikan yang sudah di marinasi ke wajan tersebut.

Chef Renata mengambil alih untuk mengrill udang dan ikan bakar miliknya sementara ia sedang mentorch terasi bakar, dan beberapa bumbu lainnya untuk sayur pokchoy balacan tersebut.

"YOU GUYS ONLY HAVE 15 MINUTES LEFT, HURRY UP!!!"

Rania yang sudah selesai membungkus nasi bakarnya dengan daun pisang kemudian buru-buru membakarnya dengan grill pan bekas udang yang sudah ia bersihkan sedikit.

"Ren, itu nasi bakar yang udah selesai lo belah jadi dua, kita mulai platting sekarang," ucap Rania sambil membolak-balik nasi bakarnya.

"Oke, gue tambahin pake edible flower ya," jawab Renata yang ia angguki.

"GUYS 2 MINUTES LEFT,"

"RAN!!!! ITU SAMBELNYA CEPET DIKASIH," teriak Renata.

"IYA INI TINGGAL DUA LAGI,"

"THE TIME IS OVER, ALL OF YOU PUT YOUR HANDS UP,"

Rania dan Chef Renata juga lawannya sedang gugup tak karuan menunggu makanannya di nikmati oleh para juri juga tamu.

"Kita udah sebisa mungkin, itu kerjasama yang keren banget, lo percaya kan?" tanya Renata yang mencoba menyakinkan Rania bahwa kerja mereka sudah baik.

"Percaya," jawab Rania sambil melemparkan senyum.

Mereka berempat berdiri di depan juri, beberapa tamu lainnya memandang mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.

"I like the all dish that you guys make, all the taste like sweet, salty, and a little bitter mixedup very well, good job."

"Thankyou Chef," jawab mereka serempak.

"But, we have to choose the best one,"

"INDONESIAN FOOD IS WINNING THE STAGE FOR NOW!"

Chef Renata saat ini sedang sibuk membuat kulit dadar gulung di teflon, sedangkan Rania yang tak kalah sibuk sedang membuat adonan kelapa dan gula merah.

"Gak nyangka kalau dessert cuma dikasih 15 menit! Untung kita pilih dadar gulung," ucap Renata yang dianggukinya.

Lawan Rania dan Renata harus kembali menelan pil pahit karena kalah untuk kedua kalinya, sedangkan Rania dan Renata yang sedang berpelukan ditepuki meriah oleh para juri.

Rania dan Renata keluar dari galeri dapur tersebut, Renata yang ditunggui kekasihnya segera menghamburkan diri ke pelukan kekasihnya sedangkan Rania hanya tersenyum melihatnya.

"Selamat ya,"

Rania tak salah dengar, suara yang ia rindukan belakangan ini kembali menyapanya, membuat Rania melotot begitu melihat pria tersebut.

Muhammad Rian Ardianto yang berdiri dengan kemeja biru dan celana jeans  sedang memberinya jempol.

"Loh mas Rian?! Kok ada disini?!!!!" Rania menghampiri Rian dengan terburu-buru.

"Iya, saya di impor langsung dari Indonesia,"

BUG

Rania memukul lengan pria dihadapannya cukup keras sehingga membuatnya meringis kesakitan.

"KOK SAYA DIPUKUL?!" ucap Rian tak terima.

"Salah sendiri nggak bisa ngangkat telpon sampe tiga hari padahal live wawancara sama cewe!!" protes Rania membuat Chef Renata dan kekasihnya terkekeh lalu pergi meninggalkan Rania dan Rian.

Continue Reading

You'll Also Like

14.9K 1.4K 31
Kisahku dan Ivy. Kisah dari aku Declan Alva Reuven, yang tidak Ivy tau. Mari dengarkan, mari ikuti. Akan aku ceritakan sebaik mungkin.
160K 12K 36
Pernikahan yang sudah hancur sejak awal, menjadi seorang istri dan mommy yang tidak diinginkan. Apalagi yang menjadi alasanku bertahan disaat mereka...
93.2K 9.1K 25
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
114K 18.4K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...