Happy reading
"Apaan sih hyung!" Gerutu jungkook kesal, karna game yang jungkook mainkan di ponsel dimatikan oleh hoseok.
Sedangkan taehyung dan namjoon, cuman diam kebingungan.
"lu semua pada tau kan, dapur ancur kek be- ncim mana?" hoseok tiba-tiba memutus kalimatnya sendiri.
"Tadi di kamar" jawab taehyung menunjuk arah asal.
Gak pake lama hoseok langsung berlalu ke kamar.
"Kenapa sih hyung?" Tanya jungkook.
"Pintu semalem kebukak" jawab seokjin singkat.
"MALING!" taenamkook kompak berteriak alay.
Tiba-tiba jimin berlari menghampiri.
"Maling?!, mana maling?!"
Taehyung menepuk bahu jimin, lalu menggeleng, dan menyentuh bibirnya dengan jari telunjuk mengisyaratkan agar jimin diam.
"Dari tadi belom ada yang bukak pintu depan kan?" Tanya hoseok yang muncul dari belakang jimin.
Serempak semua menggeleng.
"Jendela juga?" seokjin menambahi.
"Kalo jendela, ncim bukak yang di kamar" jawab jimin agak tegang.
"Kooki juga" ucap jungkook mengangkat tangannya.
"pintu kamar ketutup kan ncim?" Tanya taehyung.
"Iya"
"Tapi, Pintu kamar kita kebukak tadi" ucap namjoon tegang.
"Udah, gak papa yang penting, besok harus lebih ati-ati" ucap yoongi sambil memindahkan nasi goreng yang dah jadi.
"Tapi hyung, kalo maling, masak iya ngambil makanan doang, trus berantakan lagi, kek dimakan di sini" ucap jungkook berpendapat.
"Mungkin dia cuman laper?" namjoon menjawab.
"Padahal tas kita di depan semua loh" ucap jimin.
"Iya, eh,, duit gw masih ada gak tuh" seokjin langsung cuci tangan dan pergi.
"Kek nya tas kita gk kenapa-kenapa deh hyung" ucap taehyung.
"Yang penting kitanya yang baik-baik aja, bersyukur ajalah" ucap yoongi bijak.
"Bener-bener" celetuk hoseok sudah duduk di meja makan.
"Iih dah duduk aja, hoseok hyung" jungkook menyindir.
"HYUUOONG,, MAKAN DULUUU" jimin berteriak memanggil.
Singkat cerita Mereka sarapan dengan hikmat.
.........
Jam 12.54,
"huwaaaahh,,,, gabut" taehyung menguap lebar-lebar dengan telunjuk masih menggantung di salah satu lubang hidungnya.
"Awas kalo tu upil jatoh ke gw" ucap jimin mengancam.
"Salah sendiri lo di sana" jawab taehyung bomat.
Ya, mereka bedua lagi nonton tv, Taehyung di atas sofa, dan jimin di bawahnya goleran, Kosan sepi.
Jungkook sama seokjin lagi belanja, yoongi bocan di kamar, namjoon sama hoseok pergi juga, mereka lagi ngisi ulang galon.
Tiba-tiba kapas kumal memenuhi langit, menutupi surya, tebalnya kapas, membuat sekitarnya gelap.
Memang tidak segelap malam, namun cukup membuat angin dingin menjadi unggul.
Tiba-tiba siaran tv hilang, suara desisan tv terdengar berisik, taehyung dan jimin bertatapan.
Jimin mengambil remot dan mengganti chanel tv, semua chanel tidak ada siaran, hilang, jimin pun mematikan tv.
Suasana hening tiba-tiba mencekam, suara jam dinding terdengar jelas, taehyung turun dari sofa bergabung dengan jimin di bawah.
"Chim, ayo ke kamar yoongi hyung"
"Ga mau ah, nanti dimarahin"
"Nggak, kan kita ga ganggu, kita cuman duduk di sana aja"
"Lagian kenapa ke sana, kan ada gw" jimin menyentuh dada nya.
"Gw yakin lo juga takut"
Seketika nyali jimin menciut.
"Iya, gw juga takut sebenernya, yuk"
Mereka berjalan ke kamar yoongjin, lalu mengetuk pintu,
TOK! TOK!
"Yoongi hyung.." tidak ada jawaban.
"Udah buka aja" taehyung menyuruh jimin membuka pintu.
Jimin pun membuka pintu itu dengan lambat, mata mereka menelisik kamar yoongi perlahan-lahan.
Hingga pintu kamar terbuka sempurna, nihil, yoongi tidak ada di kamarnya.
"Tet, yoongi hyung kemana?" Jimin suaranya pelan sekali, mirip bisikan, ketakutan sudah menguasai jimin.
"Di kamar mandi mungkin" tebak taehyung.
Mereka bertatapan, lalu mengangguk, kedua namja ini, berjalan pelan, berjalan pelan ke arah belakang,
Di belakang intensitas cahaya lebih sedikit, karna jendelanya tidak sebanyak di ruang depan.
"Yoongi hyung?" Panggil taehyung mendekat ke pintu kamar mandi yang tertutup, lalu taehyung mengetuknya,
TOK! TOK!,
"hyung..." panggil taehyung lagi.
Tetap tak ada jawaban, jimin mengeratkan genggamannya pada baju taehyung, dengan hati-hati taehyung memutar knop pintu.
CEKLEK!!,
Pintu terbuka, dengan perlahan taehyung membuka pintu kamar mandi.
GUBRAAAKKK!!!,
Tiba-tiba suara tempat sampah terguling dari kolong meja dapur, membuat kedua namja ini tersentak dan menoleh ke arah dapur yang cukup gelap.
Lalu muncul benda kecil berbulu yang merayap cepat masuk ke tong sampah yang tumpah.
"AAAAAAAKKKHH" taemin berlari ke ruang tengah dan menabrak sesuatu.
BRRAAKK!!.
Yoongi tiba-tiba menabrak mereka dan menarik lengan mereka keluar kosan, lalu menutup pintu.
"Kenapa?!"
"Yoongi hyung abis dari mana aja?,, huwaaa!!"
"Hyuuung ncim takuut!!!"
Taemin langsung berhambur memeluk tubuh yoongi.
"Kenapa sih?!" yoongi berusaha melepas pelukan mereka.
"Di-di dapur hyung" ucap jimin ketakutan.
"Maling?" Tebak yoongi berusaha tenang.
"Nggak hyung, badannya kecil kek tuyul" ucap taehyung menirukan ukuran makhluk tadi dengan cara berjongkok dan membuat dua jengkal tangannya dari lantai.
"Tadi hyung abis dari mana?, dicariin gak ada" ucap jimin merengek.
"Di sini, nyari sinyal" yoongi menunjuk bangku panjang yang ada di teras tempat mereka berdiri, ternyata ponsel juga kehilangan sinyal, bukan hanya tv.
"Kirain tadi di kamar" ucap taehyung berdiri dari posisi jongkoknya.
Suasana mulai tenang.
"Eeh ujan..." celetuk jimin menjulurkan telepak tangannya keluar, bermaksud menyentuh air hujan yang baru saja turun.
"Yang keluar pada gak bawa payung" gumam yoongi menatap kosong ke luar teras.
"Trus hyung, sampe kapan kita di luar kek gini" ucap taehyung menatap pintu yang ditutup yoongi tadi.
TBC.
Jika anda menyukai cerita ini harap memvote.
~misochan
Revisi 5.4.21