Magic Diary : Who I am ?

By Nj_Quella

781 110 13

[On Going] Terbangun dari koma, Kialla menyadari bahwa dia sedang berada ditubuh seorang gadis bernama Jessie... More

#1 Siapa Aku ?
#2 Tertukar Jiwa
#3 Lelaki bertopi yang misterius
#4 Dewa pelindung
#5 Tidak apa-apa
#6 Terima kasih Budi !
#7 Teman masa kecil Kialla
Perkenalan cast tokoh dalam cerita
#8 Bintang Basket
#9 Bintang basket (2)
#10 pertunangan Jessie
#11 pertunangan Jessie (2)
#12 Kebenaran (1)
#13 kebenaran (2)
#14 Permainan dimulai ! (1)
#15 Permainan di mulai (2)
#16 Bimbang
#17 KEMBALI
#19 Perpisahan

#18

27 1 0
By Nj_Quella

Rey mengajak Kialla untuk mencari udara segar diluar ruangan. Ia mengajaknya untuk berkeliling di taman rumah sakit menggunakan kursi roda karena kondisi Kialla yang sangat lemah yang tak mampu untuk berjalan.

Sesampainya ditaman Rey menghentikan langkahnya dan melepaskan tangannya pada pegangan kursi roda Kialla lalu duduk dikursi yang ada disana. Ia tersenyum ke arah Kialla yang menyampinginya.

"Bagaimana? Disini udaranya sangat segar bukan?" Kata Rey mencoba menghilangkan kecanggungannya dan memulai membiasakan diri dengan raga Kialla yang asli.

Kialla hanya diam.

"Sejak kapan kau mengetahui semua ini?" Tanya Kialla dengan pandangan kosong kedepan dan raut wajah yang datar.

Rey terdiam sejenak.

"Waktu itu aku tidak sengaja melihatmu bersama Joi yang tampak terburu-buru hendak pergi kesuatu tempat dari arah gedung pertunanganmu. Karena penasaran aku terus mengikuti kalian tanpa kalian sadari hingga aku mendengar semua percakapanmu dengan Jessie" kata Rey memberikan penjelasan kepada Kialla.

"Awalnya aku sangat terkejut dan merasa tak percaya dengan apa yang aku dengar. Namun mengingat Jessie waktu masih diragamu itu mengenaliku dan tahu namaku padahal aku tak mengenalnya, jadi ku putuskan menemuinya di rumah sakit untuk menanyakan kebenaran padanya. Dari situ aku mulai yakin bahwa dia adalah Jessie setelah aku memanggil nama nya lalu raut wajahnya terlihat sangat gelisah." Lanjutnya.

Lalu Kialla pun menoleh ke arah nya.

"Apakah seperti ini raut wajahnya?" Tanya nya dengan menunjukan wajah gelisahnya yang membuat Rey terkekeh. Mereka pun tertawa bersama.

"Terima kasih Rey sudah mau bersamaku hingga hari ini" ucapnya lalu tersenyum.

Rey pun membalas senyum nya lalu mengangguk.

Rey mendekat ke arah Kialla yang masih terduduk di kursi roda dan berlutut dihadapannya lalu ia meraih tangan Kialla.

"Besok adalah hari kelulusan kita. Aku berjanji setelah kelulusan nanti, aku akan melamar mu. Tak peduli dengan keadaanmu dan jangan menolakku" ucapnya lalu mengecup kening Kialla.

Kialla hanya bisa menangis ia tak mampu untuk berkata apa-apa lagi.

Hingga Jessie dan Joi menghampiri mereka dan memeluk Kialla yang tengah menangis itu.

"Kami akan selalu bersamamu sampai kapanpun" ucap Jessie.

Kialla merasa sangat bahagia memiliki orang-orang yang menyayanginya dengan tulus seperti mereka.

****

Hera melambaikan tangan dan tersenyum ke arah Jessie yang baru saja tiba di sekolah.

Jessie hanya gugup saat melihat Hera yang seolah memanggilnya itu.

Hera pun merangkul bahunya namun Jessie masih tampak takut melihat Hera. Karena selama ini Hera selalu membully nya.

"Hei kau kenapa?" Tanya Hera lalu menatapnya heran.

"Ah itu aku. Hm tidak apa-apa" jawab Jessie gugup.

"Kau marah padaku ya?" Ucap Hera yang membuat Jessie menatapnya.

"Aku minta maaf Jess, aku ingin sekali hadir di pesta pertunanganmu tapi hari itu bertepatan dengan acara keluarga mamaku. Jadi aku mau tidak mau harus ikut mama" ucap Hera memelas.

Jessie hanya tertawa kecil melihat sikap Hera yang berubah padanya.

"Kau bahkan membuat musuhku menjadi temanku Kialla" gumamnya yang masih tersenyum menatap Hera.

Srrrtttt....
Sebuah mobil hitam mewah terparkir dihalaman sekolah tak jauh dari hadapan mereka. Terlihat seorang wanita membuka pintu mobilnya keluar dari sana.

"Jessie lihat bukankah itu ibumu?" Tanya Hera.

Jessie pun menoleh ke arah wanita itu.

"Cantik nya..." kagum Hera.

Jessie hanya tersenyum.

Hari ini adalah hari kelulusan mereka. Semua orang tua murid juga hadir disana untuk menerima sertifikat kelulusan anak-anak mereka.

Rey pun menghampiri Jessie dan Hera,lalu tersenyum ke arah Jessie.

"Setelah acara ini selesai aku akan langsung menemui Kialla" bisik Rey yang tampak senang yang berada disamping Jessie.

Jessie pun menatap nya.

"Aku ikut" pinta Jessie dengan raut memelas.

"Kalian mau kemana?" Tanya Hera heran menoleh ke arah mereka berdua.

"Tidak, tidak kemana-mana" jawab Jessie dengan raut cemas.

Hera pun menatapnya curiga.

"Jess, ingat kau ini sudah punya tunangan"

Lalu Hera menatap ke arah Rey lagi.

"Dan kau Rey!" Bentak Hera dengan mengarahkan telunjuknya ke hadapan Rey.

"Jangan macam-macam padanya. Meskipun kau sangat menyukai Jessie tolong hargai keputusannya yang sudah bertunangan dengan orang lain. Ingat itu!" Lanjut nya memaki Rey.

Rey pun terkekeh mendengar perkataan Hera.

"Ya ya ya, aku tahu. Dan kau juga harus tahu bahwa setelah acara kelulusan ini aku akan menemui seseorang untuk melamarnya" ungkap Rey dengan senyum bangganya.

Hera pun kaget mendengar ungkapan Rey.

"Benarkah? Kau sudah menemui pengganti Jessie? Secepat itu? Dasar playboy!" Kata Hera yang terus mencaci.

"Isssh kau ini!" Kesal Rey dan manatap Hera dengan tajam.

Jessie yang mendengar perdebatan mereka hanya tersenyum dan tertawa kecil.
Setelah itu Rey pun berlalu meninggalkan mereka.

"Ngomong-ngomong Budi dimana ya?" Tanya Hera yang menoleh kekanan dan kekiri mencari keberadaan Budi.

"Kau mencariku?" Kata Budi yang tiba-tiba sudah berada dibelakang mereka berdua.

"Aissh kaget aku" kata Hera yang kaget.

Hera dan Jessie pun menoleh ke arah Budi yang hanya tersenyum. Budi pun melangkah kedepan mendahului mereka, dan mereka masih tercengang melihatnya yang tiba-tiba sudah berada dibelakang mereka tadi.

"Dari mana dia datang?" Bisik Hera.

"Aku juga tidak tahu" kata Jessie dengan mengangkat kedua bahu nya.

"Hei kalian kenapa diam saja? Ayo cepat kita masuk! Acara akan dimulai!!" Teriak Budi yang sudah mendahului mereka.

"Ah iya" jawab serentak mereka berdua lalu berlari mengekor ke arah Budi.


Nama demi nama dipanggil dan berbagai penghargaan telah diberikan oleh panitia kelulusan untuk siswanya yang berprestasi. Dan setiap nama yang dipanggil hanya orang tua nya yang boleh maju mengambil sertifikat kelulusan tersebut.
Dan tiba lah nama Jessie di panggil oleh panitia. Ibu Jessie pun bergegas menaiki panggung kelulusan untuk menerima penghargaan yang di dapat Jessie karena menjadi Juara umum 1 disekolahnya. Semua bertepuk tangan ketika nama Jessie disebut menjadi siswa terbaik di sekolah mereka. Ayah nya tidak bisa menghadiri acara tersebut karena alasan perusahaan nya. Namun Jessie sudah terbiasa sebab tiga kali berturut-turut setiap kali hari kelulusan nya tiba hanya ibu tirinya itulah yang menghadirinya.
Kata syukur dan terima kasih lah yang diucapkan ibu tirinya saat dipanggung kelulusan itu karena ia mendapatkan piagam penghargaan atas prestasi Jessie. Terlihat wajah ibu tirinya itu sangat bahagia dan bangga ketika menaiki panggung tersebut.

Ia pun turun dari panggung setelah mendapat penghargaan dari sekolah. Lalu ia menghampiri Jessie dan memeluknya.

"Selamat sayang" bisik nya ketelinga Jessie.

Jessie pun tersenyum senang ke arah nya.
"Terima kasih bu"

Wanita itu hanya mengangguk lalu duduk disamping Jessie.
Jessie lalu memeluknya dengan manja.
Wanita itupun mengelus lembut rambut Jessie.

"Aku merindukanmu bu" ucap Jessie yang masih memeluknya.

Wanita itu masih tersenyum melihat Jessie yang seolah lama tak bertemu dengan nya.

"Terima kasih sudah mau menjadi ibuku" lanjunya.

"Akulah yang seharusnya berterima kasih padamu karena telah menyadarkanku dari kesalahan terbesarku itu, maaf kan ibu Jessie. Dan terima kasih untuk malam itu" ucap ibu nya lalu air matanya pun menetes.

Jessie mengangkat tubuh nya dari pelukan wanita itu. Dan Jessie mengusap lembut pipi ibunya yang basah karena air mata nya itu.
Jessie pun tersenyum menatap nya.

"Tidak hanya musuh kau ubah menjadi teman, bahkan dendam bisa kau ubah menjadi cinta yang tulus, kau ubah sesuatu yang aku saja tak mampu mengubahnya. Terima kasih Kialla telah membuatku hidup kembali." Gumam Jessie dalam hati.

Tiba-tiba panitia memanggil nama Clara untuk menyerahkan sertifikat kelulusannya. Namun beberapa kali panitia menyebut nama Clara tak ada satupun wali nya yang datang mengambilnya bahkan Clara sendiri tidak hadir disana. Karena sejak malam itu, yang mana di malam pertunangan Jessie dan Mike dia masih belum kembali dari rumah sakit jiwa setelah ayah Jessie yang mengirimnya kesana.

Ibunya Clara dan Jessie hanya saling bertatapan satu sama lain. Terlihat wajah ibunya yang hanya bisa terpuruk dan tidak berani untuk mengambil sertifikat kelulusan anak kandung nya itu meskipun ia tahu Clara tak memiliki wali selain dirinya. Tetapi ia takut jika ayah Jessie tahu dia menjadi wali Clara maka ayah Jessie akan sangat marah besar padanya.






Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 357K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
358K 20.7K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
198K 277 17
Kumpulan cerita dewasa part 2 Anak kecil dilarang baca
2M 295K 77
The Another World Series (1) - Anstia Cerita berdiri sendiri. Dia terbangun dengan tangan mungil dan badan yang tidak dapat di gerakkan seperti bia...